Professional Documents
Culture Documents
D1031191047-Rizky Sunandi-T05
D1031191047-Rizky Sunandi-T05
BANGUNAN GEDUNG
“Ketentuan kemampuan
Bangunan Gedung
terhadap bahaya
kebakaran”
&
STANDAR NASIONAL INDONESIA
SNI-03-1736-2000
SNI 03-3985-2000
SNI 03-1735-2000
Pengertian & Tujuan
ASPEK
01
KESELAMATAN Pengertian
Kebakaran adalah suatu fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai
temperatur kritis dan bereaksi secara kimia dengan oksigen (sebagai contoh) yang
“Ketentuan kemampuan menghasilkan panas, nyala api, cahaya, asap, uap air, karbon monoksida, karbon
Bangunan Gedung terhadap dioksida, atau produk dan efek ainnya. Detektor kebakaran adalah alat yang
bahaya kebakaran” dirancang untuk mendeteksi adanya kebakaran dan mengawali suatu tindakan. (SNI
03-3985-2000)
Tujuan
Melindungi pengguna & harta benda
Tipe-tipe detector :
• Detektor tipe garis,
• Detektor tipe titik.
• Dan detektor tipe sampel udara
Cara Operasi :
• Detektor tidak dapat diperbaiki ( “non restorable detector” )
• Detektor dapat diperbaiki ( “restorable detector” )
ASPEK
KESELAMATAN
“Ketentuan kemampuan
Bangunan Gedung terhadap
bahaya kebakaran”
ASPEK Ketentuan Teknis
03
KESELAMATAN Sistem proteksi aktif :
Pada semua lokasi panel kontrol dan panel bantu harus terpasang alarm kebakaran.
Semua bagian ruangan dalam bangunan harus dapat dijangkau oleh sistem alarm kebakaran
dengan tingkat kekerasan bunyi alarm yang khusus untuk ruangan tersebut.
Alarm kebakaran harus dipasang untuk ruang khusus di mana suara –suara dari luar tidak dapat
terdengar.
Sarana alarm luar harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan pula sebagai
penuntun cara masuk bagi anggota pemadam kebakaran dari luar.
ASPEK Ketentuan Teknis
03
KESELAMATAN Sistem proteksi aktif :
Sistem proteksi aktif juga mempertimbangkan fungsi, klasifikasi, luas, ketinggian, volume bangunan,
danfatau jumlah dan kondisi Pengguna dan/atau Pengunjung dalam Bangunan Gedung
ASPEK Ketentuan Teknis
03
KESELAMATAN Manajemen kebakaran
“Ketentuan kemampuan Ketentuan teknis mengenai manajemen kebakaran mempertimbangkan fungsi, klasifikasi, luas,
jumlah lantai, dan/atau dengan jumlah Pengguna dan/atau Pengunjung tertentu. Penggunaan
Bangunan Gedung terhadap peralatan Bangunan Gedung harus memperhatikan risiko terhadap kebakaran. Dalam hal diperlukan
bahaya kebakaran” penentuan sifat bahan Bangunan Gedung dan tingkat ketahanan api komponen struktur Bangunan
Gedung, dilakukan pengujian api. Pengujian api dilakukan sesuai standar metode uji oleh lembaga
uji yang terakreditasi. Untuk mendukung kemampuan Bangunan Gedung terhadap bahaya
kebakaran, Pemerintah Daerah kabupaten kota menyusun dan menerapkan rencana manajemen
kebakaran skala perkotaan dan rencana induk sistem proteksi kebakaran kota.
TERIMAKASIH
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com