Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

FARMAKOLOGI & PATOFISIOLOGI

RESPIRASI
BATUK

Oleh:
Sarita Julia Putri 11.01.201.543
Idul Akbar 11.01.201.525
Vivi Verlani .M 11.01.201.557
DEFINISI
Batuk dalam bahasa latin disebut tussis adalah refleks yang
dapat terjadi secara tiba-tiba dan sering berulang-ulang
yang bertujuan untuk membantu membersihkan saluran
pernapasan dari lendir, iritasi, partikel asing dan mikroba.
Batuk bukanlah suatu penyakit melainkan salah satu tanda
atau gejala klinik yang paling sering dijumpai pada
penyakit paru dan saluran nafas.
DATA EPIDEMOLOGI
 Keluhan batuk paling banyak terjadi pada perokok
 - 25 % (1/2 bungkus/hari) batuk-batuk

 - 50% (1-2 bungkus/hari) batuk kronik

 Di AS  8-22% non perokok menderita batuk


disebabkan penyakit kronik , polusi udara, dll.
PATOFISIOLOGI
Batuk dapat dipicu secara reflex ataupun disengaja.
Sebagai reflex pertahanan diri, batuk dipengaruhi oleh jalur
saraf aferen dan eferen. Batuk diawali dengan inspirasi
dalam diikuti dengan penutupan glottis, relaksasi
diafragma, dan kontraksi otot melawan glottis yang
menutup. Hasilnya akan terjadi tekanan positif pada
intratoraks yang menyebabkan penyempitan trakea. Sekali
glotis terbuka, perbedaan tekanan yang besar antara saluran
napas dan udara luar bersama dengan penyempitan trakea
akan menghasilkan aliran udara yang melalui trakea.
Kekuatan eksplosif ini akan “menyapu” secret dan benda
asing yang ada di saluran napas.
Mekanisme batuk dibagi menjadi 4 fase, yaitu:
1. Fase iritasi

2. Fase inspirasi

3. Fase kompresi

4. Fase ekpirasi/ekspulsi
KLASIFIKASI BATUK
DIAGNOSA
Dilakukan beberapa pemeriksaan
- Anamnesis  mengajukan beberapa pertanyaan
 Pemeriksaan fisik  mencari petunjuk atau tanda2 lain

 Pemeriksaan penunjang  membantu penegakan


diagnosis seperti foto toraks, uji fungsi paru,
pemeriksaan sputum
PENATALAKSANAAN TERAPI
 Tujuan terapi
 Menghilangkan gejala batuk

 Menghilangkan batuk/kondisi penyebab batuk

 Strategi terapi
 Menggunakan obat-obat antitusif atau ekspektoran

 Menggunakan obat-obat sesuai dengan penyebabnya

 Menghentikan obat-obat penyebab batuk


Tiga bentuk penatalaksaan batuk, ialah :
1. Tanpa pemberian obat
Untuk mengurangi batuk biasanya :
- sering minum air putih
 hindari paparan debu, minuman/makanan yg
merangsang tenggorokan
 Menghirup uap air panas/ uap mentol

 Permen obat batuk/obat pedas

2. Pengobatan spesifik
 Pengobatan ini dilakukan berdasarkan penyebab batuk

3. Pengobatan simtomatik
Pengobatan ini dilakukan apabila tidak diketahui penyebab
batuknya
TERAPI OBAT
 Obat batuk untuk batuk berdahak
 Ekspektoran

Obat batuk ini ditujukan untuk jenis batuk berdahak,


karena dapat mempertinggi sekresi saluran pernafasan atau
mencairkan dahak.
Contoh :
 Gliserilguaiakolat

 Amonium klorida

 Bromheksin

 Succus Liquiritiae
1. GLISERIL GUAIAKOLAT
 Kegunaan
Mengencerkan lendir saluran nafas
• Hal yang harus diperhatikan

Hati-hati/ minta saran dokter untuk penggunaan bagi anak


dibawah 2 tahun dan ibu hamil.
• Aturan pemakaian

 Dewasa : 1-2 tablet (100-200 mg) setiap 6 jam/8 jam


sekali.
 Anak : 2-6 tahun ½ tablet (50 mg) setiap 8 jam 6-12
tahun ½ -1 tablet (50-100 mg) setiap 8 jam
2. AMONIUM KLORIDA
• Cara kerja obat:
Efek ekspektoran diduga berdasarkan peningkatan cairan
disaluran napas dengan refleks melalui rangsangan selaput
lendir saluran cerna.
Amonium klorida merupakan salah satu komponen obat
batuk hitam
• Hal yang harus diperhatikan :

- Tidak dianjurkan pada penderita penyakit hati, ginjal dan


jantung kronik karena dapat mengganggu keseimbangan
kimia darah yang mempengaruhi ekskesi obat.
 Dosis 5 g pada penderita ini dapat membahayakan , dan
akan timbul gejala lain: mual, muntah, haus, sakit
kepala, hiperventilasi.

•Atuan pemakaian:
Dewasa : 300 mg setiap 4 jam
3. BROMHEKSIN
• Kegunaan obat
Mengencerkan lendir saluran nafas
• Hal yang harus diperhatikan

Konsultasikan kedokter atau apoteker untuk penderita tukak


lambung dan wanita hamil 3 bulan pertama
• Efek samping

Rasa mual, diare dan perut kembung ringan


 Aturan pemakaian

Dewasa : 1 tablet (8 mg) diminum 3x sehari (setiap 8 jam)


Anak : > 10 tahun : 1 tablet (8 mg) diminum 3x sehari (setiap
8 jam)
5-10 tahun : ½ tablet (4 mg) diminum 2x sehari (setiap 8 jam)
4. SUCCUS LIQUIRITIAE
• Cara kerja obat
Succus ini merupakan sediaan galenik dari radix liquiritiae.
Mempunyai efek ekspektoran dan merupakan salah satu
komponen obat batuk hitam
OBAT BATUK HITAM (OBH)
Dosis :
• Dewasa : 1 sendok makan (15 ml) 4x sehari (setiap 6
jam)
• Anak : 1 sendok teh (5 ml) 4x sehari (setiap 6 jam)
OBAT BATUK UNTUK BATUK KERING
• Antitusif
Bekerja sentral pada susunan saraf pusat menekan pusat
batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk.

• Contoh antitusif
 Dekstrometorfan HBr

 Difenhidramin HCl
1. DEKSTROMETORFAN HBR
• Cara kerja obat
Dekstrometorfan HBr adalah obat penekan batuk yang
cukup efektif, kecuali pada batuk yang mendadak dan berat
• Hal yang perlu diperhatikan

 Jangan digunakan pada batuk kronik akibat rokok, asma,


atau emfisime karena akan menekan batuk dan berakibat
penghambatan pengeluaran dahak
 Penderita penyakit hati sebaiknya tidak menggunakan
obat ini
 Jangan menggunakan obat ini bersama obat-obat
penekan susunan saraf pusat
• Efek yang tidak diinginkan
Efek samping biasanya ringan dan jarang terjadi, antara
lain: mual dan pusing. Efek sentral dan depresi pernapasan
hanya terjadi pada dosis sangat besar.

•Aturan pemakaian
Dewasa : 10-20 mg 3x sehari
Anak : 5-10 mg 3x sehari
2. DIPENHIDRAMIN HCL
• Cara kerja obat
Dipenhidramin mempunyai efek antitusif pada dosis yang
menyebabkan mengantuk. Selain efek ini juga mempunyai
efek sebagai antihistamin, sehingga sesuai untuk batuk
yang disebabkan oleh alergi.
• Hal yang harus diperhatikan
 Obat ini menyebabkan mengantuk. Jika menggunakan
obat ini, jangan mengemudikan kendaraan atau
menjalankan mesin
 Jangan digunakan bersama obat influenza yang
mengandung antihistamin
 Agar dikonsultasikan dengan dokter atau unit pelayanan
kesehatan terlebih dahulu apabila digunakan pada :
 Penderita asma, karena dapat mengurangi sekresi dan
mengentalkan dahak
 Wanita hamil, menyusui dan anak < 6 tahun
•Aturan pemakaian
Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam
Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam
LET’S SEE……..
..\Mekanisme Batuk.mp4

You might also like