Ekowisata DLM Konservasi

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PENGELOLAAN EKOWISATA DALAM

KAWASAN KONSERVASI

Fredinan Yulianda, 2017


PENGELOLAAN

Perlu Dana
• Penyediaan dana
• Penciptaan lapangan kerja
• Memajukan pendidikan
lingkungan dan konservasi
Kawasan Konservasi

Pengunjung
meningkat

EKOWISATA
Manfaat potensial
PRINSIP DASAR EKOWISATA

1. Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan


terhadap alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan
disesuaikan dengan sifat dan karakter alam dan budaya setempat
2. Pendidikan konservasi lingkungan
3. Pendapatan langsung untuk kawasan
4. Patisipasi masyarakat dalam perencanaan
5. Penghasilan masyarakat
6. Menjaga keharmonisan dengan alam
7. Daya dukung sebagai batas pemanfaatan
8. Peluang penghasilan pada porsi yang besar untuk pemerintah
HAL-HAL YANG HARUS DIPERAHATIKAN
PEMANFAATAN DI DLM KAWASAN KONSERVASI

 Memperhatikan karakteristik, potensi sumber daya


alam

 Pengembangan Pemanfaatan disesuaikan sistem


zonasi, Kesesuaian dan Daya Dukung Pemanfaatan

 Mempertahankan Fungsi Kawasan Konseervasi


Zonasi di kawasan ekowisata bahari

Zona Tujuan Keterangan


No
1 Zona Inti (10- Melindungi ekosistem terumbu karang Dilarang untuk masuk ke
20 %) dan biota yang sangat rentan dalam
2 Zona khusus Pemanfaatan terbatas dengan tujuan Jumlah pengunjung terbatas
(10-20 %) khusus (peneliti, pencinta alam, dengan ijin dan aturan-aturan
petualang, penyelam) khusus agar tidak
menimbulkan gangguan
terhadap ekosistem
3 Zona Sebagai kawasan penyangga yg dibuat Dapat dimanfaatkan terbatas
Penyangga untuk perlindungan terhadap zona-zona untuk ekowisata dengan
(40-60 %) inti dan khusus. batasan minimal gangguan
terhadap zona inti dan khusus
4 Zona Pengembangan kepariwisataan alam, Persyaratan: kestabilan
Pemanfaatan termasuk pengembangan fasilitas- bentang alam dan ekosistem,
(10-20 %) fasilitas wisata alam. resisten terhadap berbagai
kegiatan manusia yang
berlangsung di dalamnya.
Kriteria ekologi, sosial dan ekonomi pada penentuan zonasi

Zona Kriteria

Ekologi Sosial Ekonomi

Inti Sangat alami, belum Tidak ada kegiatan Tidak ada


terganggu, spawning manusia aktifitas ekonomi
ground

Khusus Alami, potensi tinggi Interaksi sosial Pemanfaatan non


rendah (<5 orang per komersial
10 ha per hari)

Penyangga Alami, potensi relatif Interaksi sosial Pemanfaatan


tinggi, agak luas sedang (5-25 orang semi komersial
per 10 ha per hari)

Pemanfaatan Tidak rentan, sebaran Interaksi sosial tinggi Pemanfaatan


luas (>25 orang per 10 ha komersial
per hari)
Zonasi Ekowisata Bahari dalam Kawasan Konservasi

Zona Inti

Zona Khusus Zona


Pemanfaatan

Zona Penyangga
MINTAKAT (ZONA) EKOWISATA

1. Zona inti (Sanctuary zone), masyarakat dilarang untuk masuk ke dalam,


karena terdapat jenis-jenis satwa yang dilindungi atau ekosistem yang
sangat rentan.
2. Zona khusus, Masyarakat dengan jumlah terbatas dengan tujuan khusus
(peneliti, pencinta alam, petualang, penyelam) dijinkan masuk kawasan
dengan aturan-aturan khusus agar tidak menimbulkan gangguan
terhadap ekosistem
3. Zona Penyangga (Buffer zone), sebagai kawasan penyangga yg dibuat
untuk perlindungan terhadap zona-zona inti dan khusus. Zona ini dapat
dimanfaatkan terbatas untuk ekowisata dengan batasan minimal
gangguan terhadap zona inti dan khusus.
4. Zona Pemanfaatan intensif, untuk pengembangan kepariwisataan alam,
termasuk pengembangan fasilitas-fasilitas wisata alam. Persyaratan:
kestabilan bentang alam dan ekosistem, resisten terhadap berbagai
kegiatan manusia yang berlangsung di dalamnya.

You might also like