Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 22

REKONSILIASI

FISKAL
&
SPT Tahunan PPh
Latar Belakang Rekonsiliasi Fiskal ..1/2
 Rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh WP (Badan atau
Orang pribadi) yg wajib menyelenggarakan
pembukuan karena terdapat perbedaan perhitungan
khususnya laba menurut akuntansi (komersial) dan
laba menurut perpajakan (fiskal)
 Lap keu komersial atau bisnis ditujukan untuk menilai
kinerja ekonomi dan keadaan finansial dari sektor
swasta, disusun berdasarkan PABU yaitu SAK
Latar Belakang Rekonsiliasi Fiskal …2/2
 Lap keu fiskal lebih ditujukan untuk menghitung pajak
disusun berdasarkan peraturan perpajakan (UU PPh)
 Perbedaan dasar penyusunan lap keu ini
mengakibatkan perbedaan perhitungan laba (rugi)
suatu entitas (WP)
 Rekonsiliasi fiskal dilakukan utk mempermudah
pengisian SPT tahunan PPh dan menyusun lap keu
fiskal sbg lampiran SPT tahunan.
Tiga pendekatan untuk mengatasi masalah
terjadinya perbedaan laba (rugi) suatu entitas

1. Laporan keuangan fiskal disusun secara beriringan


dengan laporan keuangan komersial.
2. Laporan keuangan fiskal ekstrakomtabel dengan laporan
keuangan bisnis  melalui penyesuaian atau proses
rekonsiliasi.
3. Laporan keuangan fiskal disusun dengan menyisipkan
ketentuan-ketentuan pajak dalam laporan keuangan
bisnis.
(Saran untuk menjembatani dua kepentingan dan tujuan
efisiensi adalah pilihan ke dua)
Penyebab perbedaan lap keu komersial
dan lap keu fiskal

1. Perbedaan prinsip akuntansi

2. Perbedaan metode dan prosedur akuntansi

3. Perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya

4. Perbedaan perlakuan penghasilan dan biaya


Perbedaan prinsip akuntansi

1. Prinsip konservatisme, contoh penilaian persediaan dan


penilaian piutang

2. Prinsip harga perolehan (cost), contoh penentuan harga


perolehan.

3. Prinsip pemadanan (matching) biaya-manfaat, contoh


biaya penyusutan.
Perbedaan metode dan prosedur
akuntansi

1. Metode penilaian persediaan, dlm fiskal hanya ada metode


average dan FIFO.

2. Metode penyusutan dan amortisasi, dlm fiskal tdk mengakui


nilai residu, untuk non bangunan ada metode garis lurus dan
saldo menurun, utk bangunan hanya garis lurus.

3. Metode penghapusan piutang, dlm fiskal metode


penghapusan langsung dengan syarat tertentu.
Perbedaan perlakuan dan pengakuan
penghasilan dan biaya
1. Penghasilan tertentu diakui dlm ak komersial tetapi bukan merupakan
objek PPh.
2. Penghasilan tertentu diakui dlm ak komersial tetapi pengenaan pajaknya
bersifat final.
3. Penyebab perbedaan lain yg berasal daari penghasilan diantaranya
kerugian usaha di luar negeri, kerugian usaha dalam negeri tahun-tahun
sebelumnya, imbalan dengan jumlah yang melebihi kewajaran.
4. Pengeluaran tertentu dlm ak komersial sbg pengurang penghasilan
bruto, tetapi di ak fiskal tidak boleh.
Pengelompokan perbedaan penghasilan dan
biaya menurut akuntansi dan menurut fiskal

1. Perbedaan tetap atau perbedaan permanen (permanent


differences) meliputi:
a. penghasilan yang pajaknya bersifat final
b. Penghasilan yang tidak termasuk objek pajak
c. Biaya/pengeluaran yg tdk boleh sbg pengurang penghasilan
bruto
2. Perbedaan sementara atau perbedaan waktu (timing
differences).
Teknik rekonsiliasi fiskal ….1/2
1. Jika penghasilan diakui menurut akuntansi tetapi tdk diakui
menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dgn mengurangkan
penghasilan tsb dari jumlah penghasilan menurut akuntansi,
yg berarti mengurangi laba akuntansi.
2. Jika penghasilan tdk diakui menurut akuntansi tetapi diakui
menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dgn menambahkan
penghasilan tsb pada jumlah penghasilan menurut
akuntansi, yg berarti menambah laba akuntansi.
Teknik rekonsiliasi fiskal ….2/2
3. Jika biaya diakui menurut akuntansi tetapi tdk diakui
menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dgn mengurangkan
biaya tsb dari jumlah biaya menurut akuntansi, yg berarti
menambah laba akuntansi.
4. Jika biaya tdk diakui menurut akuntansi tetapi diakui
menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan dgn menambahkan
biaya tsb pada jumlah biaya menurut akuntansi, yg berarti
mengurangi laba akuntansi.
Kertas kerja rekonsiliasi fiskal  Format 1

Wajib Pajak X
Rekonsiliasi Fiskal
Tahun 20xx

Laba bersih menurut akuntansi komersial Rp. xxx


Koreksi Positif
a. ……………………………… Rp. xxx
b. ……………………………… Rp. xxx +
Total koreksi positif Rp. xxx +
Koreksi Negatif
a. ………………………………. Rp. xxx
b. ………………………………. Rp. xxx +
Total koreksi negatif Rp. xxx (-)
Laba (Penghasilan) kena pajak (fiskal) Rp. xxx
PEDOMAN KOREKSI
 Perbedaan dimasukkan sebagai koreksi positif apabila:

1. Pendapatan menurut fiskal lebih besar daripada menurut akuntansi atau suatu penghasilan
diakui menurut fiskal tetapi tidak diakui menurut akuntansi.

2. Biaya menurut fiskal lebih kecil daripada menurut akuntansi atau suatu biaya tdk diakui
menurut fiskal tetapi diakui menurut akuntansi.
 Perbedaan dimasukkan sebagai koreksi negatif apabila:

1. Pendapatan menurut fiskal lebih kecil daripada menurut akuntansi atau suatu penghasilan tdk
diakui menurut fiskal (bukan objek pajak) tetapi diakui menurut akuntansi.

2. Biaya menurut fiskal lebih besar daripada menurut akuntansi atau suatu biaya diakui menurut
fiskal tetapi tdk diakui menurut akuntansi.

3. Suatu pendapatan telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final


Kertas kerja rekonsiliasi fiskal  Format 2
Wajib Pajak X
Rekonsiliasi Fiskal
Tahun 20xx
Koreksi Fiskal
Menurut
Keterangan Menurut Fiskal
Akuntansi Beda Tetap Beda Waktu

Pendapatan
1.
2.
Biaya-Biaya
1.
2.
Laba Laba bersih Laba
(Penghasilan) sebelum pajak (Penghasilan)
kena pajak
SPT tahunan PPh dikelompokkan: ….. 1/2

1. SPT Tahunan PPh WP Badan (1771)

2. SPT Tahunan PPh WP Orang pribadi yg mempunyai


penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas yg
menyelenggarakan pembukuan atau norma perhitungan
penghasilan neto dari satu usaha atau lebih pemberi kerja,
yg dikenakan PPh Final dan/atau bersifat final dan dari
penghasilan lain (1770).
SPT tahunan PPh dikelompokkan: ….. 2/2

3. SPT Tahunan PPh WP Orang pribadi yg mempunyai


penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja, dalam negeri
lainnya, dan yg dikenakan PPh Final dan/atau bersifat final
(1770S).
4. SPT Tahunan PPh WP Orang pribadi yg mempunyai
penghasilan dari satu pemberi kerja dgn penghasilan bruto
tdk melebihi Rp. 60.000.000,-(1770SS).
SPT Tahunan PPh WP Badan …… 1/2
Terdiri dari Induk SPT dan lampiran-lampirannya yg
merupakan satu kesatuan yg tdk dpt dipisahkan

Kode
NO Nama Formulir Ket
Formulir

1 1771 SPT Tahunan PPh WP Badan Induk SPT

2 1771-I Perhitungan Penghasilan Neto Fiskal Lamp I

Perincian HPP, Biaya Usaha Lainnya, dan Biaya


3 1771-II Lamp II
dari Luar Usaha secara Komersial

4 1771-III Kredit Pajak Dalam Negeri Lamp III

PPh Final dan Penghasilan yg tdk termasuk Objek


5 1771-IV Lamp IV
Pajak
SPT Tahunan PPh WP Badan …. 2/2
Terdiri dari Induk SPT dan lampiran-lampirannya yg
merupakan satu kesatuan yg tdk dpt dipisahkan

Kode
NO Nama Formulir Ket
Formulir

• Daftar Pemegang saham/Pemilik Modal dan


6 1771-V Jumlah Deviden yg dibagikan Lamp V
• Daftar susunan Pengurus dan Komisaris

• Daftar Penyertaan Modal pada Perusahaan


Afiliasi
• Daftar Utang dari Pemegang Saham dan/atau
7 1771-VI Lamp VI
Perusahaan Afiliasi
• Daftar Piutang kepada Pemegang Saham
dan/atau Perusahaan Afiliasi
Lampiran Khusus SPT tahunan terdiri: ….. 1/3

1. Lampiran Khusus 1A ttg Daftar Penyusutan dan Amortisasi


Fiskal.

2. Lampiran Khusus 2A ttg Perhitungan Kompensasi Kerugian


Fiskal.

3. Lampiran Khusus 3A ttg Pernyataan Transaksi dgn Pihak yg


Memiliki Hubungan Istimewa.

4. Lampiran Khusus 3A-1 ttg Pernyataan Transaksi dlm


Hubungan Istimewa.
Lampiran Khusus SPT tahunan terdiri: ….. 2/3

5. Lampiran Khusus 3A-2 ttg Pernyataan Transaksi dgn Pihak


yg Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country.
6. Lampiran Khusus 4A ttg Fasilitas Penanaman Modal.
7. Lampiran Khusus 5A ttg Daftar Cabang Utama Perusahaan.
8. Lampiran Khusus 6A ttg Perhitungan PPh Pasal 26 ayat (4).
Lampiran Khusus SPT tahunan terdiri: ….. 2/3

9. Lampiran Khusus 7A ttg Kredit Pajak Luar Negeri.


10. Lampiran Khusus 8A ttg Transkip kutipan elemen-elemen dari
Laporan Keuangan, meliputi:
a. Lampiran 8A-1 utk Perusahaan manufaktur.
b. Lampiran 8A-2 utk Perusahaan dagang.
c. Lampiran 8A-3 utk bank konvensional.
d. Lampiran 8A-4 utk bank syariah.
e. Lampiran 8A-5 utk perusahaan asuransi.
f. Lampiran 8A-6 utk perusahaan non-kuaalifikasi.
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

You might also like