Adaptasi Roy

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

MODEL KONSEPTUAL

ADAPTASI ROY
KEPERAWATAN GERONTIK
KELOMPOK 1
Alfin Nur Faizin
Maidatul Janna
Desy Ramadaningtyas
Mega Silfia
Izza Afkarina
1. Model Konsep dan Teori Keperawatan Sister
Calista Roy
Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan
pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain
konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai “
Humanisme” dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H.
Maslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut
Roy humanisme dalam keperawatan adalah keyakinan, terhadap
kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.
2. Konsep Adaptasi Roy
Dalam model adaptasi keperawatan menurut Roy manusia
dijelaskan sebagai suatu sistim yang hidup, terbuka dapat
menyesuaikan diri dari perubahan suatu unsur, zat, materi
yang ada dilingkungan. Sebagai suatu sistim manusia dapat
juga dijelaskan dalam istilah Input, Control, Proses Feedback,
dan Output.
a. Input (Stimulus)
Pada manusia sebagai suatu sistim yang dapat menyesuaikan
diri: yaitu dengan menerima masukan dari lingkungan luar
dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri (Faz Patrick &
Wall; 1989). Input atau stimulus yang masuk, dimana
feedbacknya dapat berlawanan atau responnya yang berubah
ubah dari suatu stimulus.
b. Mekanisme Koping
Manusia sebagai suatu sistim yang dapat menyesuaikan diri disebut mekanisme
koping, yang dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu Mekanisme koping bawaan dan
dipelajari. Dan mekanisme koping yang dipelajari
Dua Mekanisme koping yang telah diidentifikasikan yaitu: Susbsistim
Regulator dan Susbsistim Kognator. Regulator dan Kognator adalah
digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat effektor atau
cara penyesuaian diri yaitu: Fungsi Phisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan
Interdependensi. (Baca Poin 1.4: Sistem Regulator dan Kognator)
c. Output

Faz Patrick & Wall (1989), manusia sebagai suatu sistim


adaptive adalah espon adaptive (dapat menyesuaikan diri) dan
respon maldaptive (tidak dapat menyesuaikan diri). Respon-
respon yang adaptive itu mempertahankan atau meningkatkan
intergritas, sedangkan respon maladaptive dapat mengganggu
integritas. Melalui proses feedback, respon-respon itu
selanjutnya akan menjadi Input (masukan) kembali pada
manusia sebagai suatu sistim.
d. Subsitem regulator dan kognator

Perubahan fungsi
01 fisiologis 02 Perubahan konsep diri

03 Perubahan fungsi
peran
04 Perubahan interdepensi
3. Stimulus
Roy menjelaskan bahwa Lingkungan digambarkan sebagai stimulus
(stressor) lingkungan sebagai stimulus terdiri dari dunia dalam
(internal) dan diluar (external) manusia.(Faz Patrick & Wall,1989).
Stimuluis Internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh manusia
berupa pengalaman, kemampuan emosional, kepribadian dan Proses
stressor biologis (sel maupun molekul) yang berasal dari dalam tubuh
individu. Stimulus External dapat berupa fisik, kimiawi, maupun
psikologis yang diterima individu sebagai ancaman”(dikutip oleh
Nursalam;2003).
4. Tingkat Adaptasi

Stimulus
Fokal
Stimulus
Konsektual
Stimulus
Residual
5. Sehat dan Sakit (Adaptive dan Maladaptive)
Bagian pertama dari proses ini dimulai dengan perubahan dalam
lingkungan internal dan eksternal yang membutuhkan sebuah respon.
Perubahan-perubahan itu adalah stressor-strassor atau stimulus focal dan
ditengahi oleh faktor-faktor kontekstual dan residual. Bagian bagian
stressor menghasilkan interaksi yang biasanya disebut stress, bagian
kedua dari stress adalah nekanisme koping yang merangsang
menghasilkan respon adaftif atau inefektif
TERIMA
KASIH

You might also like