Professional Documents
Culture Documents
Slide Print Minipro
Slide Print Minipro
Disusun oleh:
dr. Fidesha Nurganiah Siregar
Pembimbing:
dr. Rumintang Margareta Apriliani
UPTD PUSKESMAS TELUK PUCUNG
KOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2019
BAB I : PENDAHULUAN
• Permasalahan Indonesia terkait masalah air
minum, higienitas, sanitasi masih sangat besar
• Hasil studi ISSDP 2006 = 47% masyarakat
masih BABS (sungai sawah, kolam, kebun,
tempat terbuka)
• Hanya 37% penduduk pedesaan mempunyai
akses sanitasi aman (Joint Monitoring Program)
• Sanitasi layak Provinsi Jawa Barat = 69,6%
dan Kota Bekasi = 97,3%
• Kota Bekasi belum memiliki kelurahan yang
Stop BABS
• Open Defecation Free (ODF) salah satu program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
pendekatan untuk mengubah perilaku higienitas
dan sanitasi melalui pemicuan.
• Kelurahan Teluk Pucung, beberapa tidak
memiliki jamban dan wilayahnya banyak dialiri
sungai.
RUMUSAN MASALAH
• Kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak
buang air besar di sembarang tempat
• Masih terdapat masyarakat yang tidak memiliki
akses ke jamban sehat
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
perilaku hidup sehat
TUJUAN
• Tujuan Umum
Menuju masyarakat ODF di wilayah cakupan
Puskesmas Teluk Pucung
• Tujuan Khusus
▫ Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak
BAB di sembarang tempat
▫ Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
perilaku hidup sehat
▫ Meningkatkan akses ke jamban sehat di
masyarakat
MANFAAT
• Bagi Masyarakat
▫ Meningkatkan pengetahuan akan manfaat Stop Buang Air besar
Sembarangan dan merubah perilaku masyarakat
• Bagi Puskesmas
▫ Sebagai landasan untuk tercapainya ODF di seluruh wilayah
cakupan Puskesmas Teluk Pucung
▫ Mengurangi angka kejadian penyakit terkait dengan sanitasi dasar
• Bagi Penulis
▫ Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa
pendidikan ke dalam masyarakat
▫ Menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang kesehatan
masyarakat
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
• SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
(STBM)
▫ pendekatan untuk mengubah perilaku higienis
dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat
dengan cara pemicuan (Kemenkes RI, 2014)
▫ suatu pendekatan perubahan perilaku higiene dan
sanitasi secara kolektif melalui pemberdayaan
masyarakat untuk STOP BABS
▫ Prinsip Tanpa subsidi kepada masyarakat,
tidak menggurui, tidak memaksa dan tidak
mempromosikan jamban
• Program Sanitasi Total dan Pemasaran Sanitasi (SToPS)
Rencana strategi SToPS:
▫ Peningkatan demand
▫ Peningkatan supply
▫ Peningkatan kemampuan stakeholder
12.07%
Produktif
34.48% Pre-lansia
Lansia
53.45%
Jenjang Pendidikan Responden
35
30
25
20
15
10
0
Jenjang Pendidikan
12%
Wiraswasta/
Karyawan
ASN
Buruh/pedagang
28% 52% Tidak bekerja
9%
• Sejumlah 58 responden (100%) menganggap penting
untuk BAB di jamban, walaupun hanya sebagian yang
bersedia untuk menuliskan alasannya.
41%
59%
Kepemilikan Jamban
Punya Tidak Punya
9%
91%
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan:
▫ usia : usia pre-lansia sebesar 53,45%
▫ Pendidikan: pendidikan rendah (SD,SMP, SMA)
sebesar 94,83%
▫ Pekerjaan: Non-ASN 79,3%
▫ Semua responden mengetahui pentingnya BAB di
jamban, tetapi hanya 58,62% yang mengetahui
syarat jamban sehat
• Saran:
▫ Meningkatkan pengetahuan akan pentingnya
jamban sehat khusunya bagi warga yang masih
berperilaku BABS
▫ Menimbulkan kesadaran pada warga di wilayah
cakupan Puskesmas Teluk Pucung bahwa kondisi
lingkungannya tidak sehat akibat perilaku BABS
▫ Mendorong masyarakat berkomitmen untuk
menggunakan jamban sehat membangun jamban
sehat sendiri di rumahnya