Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

DEPARTEMENTALISASI BOP

DOSEN : RADEN IRNA AFRIANI, SE, M.AK


NIDN : 0422048309
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
KONSEP
DEPARTEMENTALISASI
 Departementalisasi BOP : membagi pabrik ke dalam
segmen-segmen yang disebut departemen, yang menjadi
tujuan pembebanan biaya overhead.

 Tujuan Departementalisasi BOP :


1. Menghasilkan biaya produksi yang lebih baik  departemen
yang berbeda memiliki tarif overhead yang berbeda,
sehingga pesanan yang melewati suatu departemen produksi
akan dibebani dengan BOP sesuai dengan tarif departemen
yang bersangkutan.
2. Meningkatkan pengendalian BOP  setiap manajer
departemen bertanggungjawab atas biaya yang terjadi di
departemen tersebut.
DEPT. PRODUKSI & DEPT. JASA

Klasifikasi Departemen:
1. Departemen Produksi  menghasilkan produk dengan
mengubah bentuk atau sifat dari bahan baku atau dengan
merakit komponen.
Contoh : dept.pemotongan, dept. penyerutan, dept. Perakitan.

2. Departemen Jasa  memberikan pelayanan yang


berkontribusi secara tidak langsung terhadap produksi produk
tetapi tidak mengubah bentuk, rakitan, maupun sifat dari bahan
baku.
Contoh: dept. penyimpanan, dept. pembelian, dept.
pemeliharaan.
BIAYA LANGSUNG DEPARTEMENTAL

 Adalah Biaya Overhead Pabrik yang dapat


ditelusuri secara langsung ke departemen tertentu.

 Umumnya terdiri atas :


1. Biaya supervisi, biaya tenaga kerja tidak langsung
dan biaya lembur.
2. Tunjangan-tunjangan tenaga kerja
3. Bahan baku tidak langsung dan perlengkapan pabrik
4. Biaya perbaikan dan pemeliharaan
5. Biaya penyusutan dan sewa peralatan.
BIAYA TIDAK LANGSUNG DEPARTEMENTAL

 Adalah biaya yang memberikan manfaat bagi semua departemen,


sehingga biaya tersebut tidak dibebankan langsung ke suatu
departemen tertentu tetapi dialokasikan ke semua departemen.

 Umumnya terdiri dari :


1. Biaya sewa gedung
2. Pajak Properti
3. Biaya penyusutan bangunan
4. Asuransi kebakaran
5. Perbaikan gedung
6. Biaya listrik.
7. Biaya Air
8. Dll.
MENENTUKAN TARIF BOP DEPARTEMENTAL

 Penggunaan tarif departemental seringkali


menghasilkan dasar yang berbeda untuk
departemen yang berbeda, contoh : tarif per jam
tenaga kerja langsung untuk departemen A, tarif
jam mesin untuk departemen B.
Langkah-langkah penetapan tarif BOP
Departemental
1. Estimasi total overhead departemental dari departemen produksi dan
departemen jasa pada tingkat aktivitas yang diperkirakan. Tentukan
jika mungkin sifat tetap dan variabel untuk setiap kategori biaya.
2. Survey pabrik untuk menentukan dasar alokasi & dasar distribusi.
Contoh: estimasi konsumsi kwh, jumlah meter persegi, jumlah
karyawan di setiap departemen.
3. Estimasi total overhead tidak langsung departemental pada tingkat
aktivitas yang dipilih dan alokasikan biaya-biaya tersebut ke
departemen-departemen. Contoh: biaya utilitas seperti listrik, bahan
bakar, air.
4. Distribusikan biaya departemen jasa ke departemen yang
memperoleh manfaat dari jasa tersebut.
5. Hitung Tarif Overhead Departemental.
Dua metode akuntansi untuk biaya utilitas

1. Membebankan semua biaya tenaga dan bahan bakar ke


departemen utilitas tersendiri, kemudian
mengalokasikannya ke departemen yang menerima
manfaatnya.

2. Membebankan departemen-departemen tertentu


dengan biaya tenaga dan bahan bakar jika ada meteran
terpisah, dan membebankan sisanya ke departemen
utilitas tersendiri. Sisa ini kemudian akan dialokasikan
ke departemen yang menerima manfaatnya.
Distribusi Biaya Departemen Jasa
Distribusi didasarkan pada unit pengukuran umum yang
berkorelasi dengan penyebab dari biaya departemen jasa.

Contoh: jumlah karyawan, konsumsi kwh, konsumsi tenaga kuda


per jam, luas lantai, nilai aset, atau biaya dari bahan baku
yang akan diminta.

Tiga metode umum distribusi overhead departemen jasa ke


departemen yang memperoleh manfaatnya:
1. Metode Langsung (Direct Method)
2. Metode Bertingkat (Step Method)/Sequential Method
3. Metode Simultan (Simultaneous Method)/Metode Aljabar
(Algebraic Method)
Contoh untuk perhitungan ketiga metode

Data yang ada pada Nicleby Company:


Biaya Overhead
Pabrik Departemen Jasa
Departemen Departemen Jasa Departemen Y Departemen Z
sebelum
distribusi

Dept.Produksi A $ 60.000 40% 20%

Dept.Produksi B $ 80.000 40% 50%

Dept. Jasa Y $ 36.300 - 30%

Dept. Jasa Z $ 20.000 20% -

Total Overhead $196.300 100% 100%


METODE LANGSUNG (DIRECT METHOD)

Pada metode langsung:


 Biaya departemen jasa didistribusikan hanya ke

departemen produksi saja.

 Metode ini mengabaikan dan tidak membebankan


biaya apapun ke jasa yang diberikan oleh suatu
departemen jasa ke departemen jasa lain.

 Metode langsung dapat dibenarkan untuk perhitungan


biaya produk jika hasil akhirnya tidak jauh berbeda
dengan hasil dari metode distribusi lainnya.
Metode Alokasi Langsung

BOP Departemen Pembantu diasumsikan hanya dinikmati oleh


Departemen Produksi saja.
 Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B
Nicleby Company
Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode Langsung
Departemen Produksi Departemen Jasa

Total A B Y Z

BOP sebelum $ 196.300 $ 60.000 $ 80.000 $ 36.300 $ 20.000


distribusi

Distribusi
dari:
Dept. Y 18.150 18.150 (36.300)
(40/80 x 36.300) (40/80 x 36.300)

Dept. Z 5.714 14.286 (20.000)


(20/70 x 20.000) (50/70 x 20.000)

Total $ 196.300 $ 83.864 $ 112.436 0 0


Overhead
METODE BERTINGKAT (STEP METHOD)

Pada metode bertingkat:


 Mendistribusikan biaya dari departemen jasa berdasarkan

urutan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.


 Sekali biaya telah didistribusikan dari suatu departemen

jasa, tidak ada biaya departemen jasa lain yang dibebankan


kembali ke departemen tersebut dalam langkah berikutnya.
 Urutan yang berbeda memberikan hasil yang berbeda.

 Urutan dapat dimulai dari departemen yang paling banyak

melayani departemen lain dan paling sedikit menggunakan


jasa departemen lain atau dimulai dari departemen jasa
yang menyediakan jasa ke departemen jasa lain dengan
jumlah biaya terbesar.
 Metode pengalokasian biaya dari departemen jasa ke
departemen produksi secara bertahap
 Jasa pada Dept Pembantu akan dialokasikan ke Departemen
Pembantu & Produksi tetapi jika alokasi ke Dept Pembantu
tidak material akan diabaikan
 Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B
Nicleby Company
Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode Bertingkat
Departemen Produksi Departemen Jasa

Total A B Y Z

BOP sebelum $ 196.300 $ 60.000 $ 80.000 $ 36.300 $ 20.000


distribusi
Dept.Jasa
Distribusi dari:

Dept.Y 14.520 14.520 (36.300) 7.260


(40/100 x 36.300) (40/100 x 36.300) (20/100 x 36.300)

Dept.Z 7.789 19.471 (27.260)


(20/70 x 27.260) (50/70 x 27.260)

Total Overhead $196.300 $ 82.309 $ 113.991 0 0


METODE SIMULTAN
 Mempertimbangkan secara lengkap hubungan timbal
balik antar semua departemen jasa.

 Biaya dari departemen jasa didistribusikan secara


simultan, pertama-tama dengan menggunakan aljabar
untuk menyelesaikan dua persamaan linier dengan dua
variabel yang tidak diketahui, tujuannya untuk
menentukan berapa besar alokasi terlalu tinggi yang
diperlukan dan untuk menentukannya secara simultan
bagi kedua departemen jasa.
Metode Alokasi Timbal Balik
 Biaya Departemen Pembantu akan dialokasikan ke Departemen
Pembantu yang lain dan ke Departemen Produksi.

 Dep Prod I Dept Prod II Dept Pembantu A Dept Pembantu B


Nicleby Company
Jika : Y = $ 36.300 + 0,3Z
Z = $ 20.000 + 0,20Y

Substitusi: Y = $ 36.300 + 0,3 ($ 20.000 + 0,20Y)


Penyelesaian:
Y = $ 36.300 + $ 6.000 + 0,06Y
Y = $ 42.300 + 0,06Y
0,94Y= $ 42.300
Y = $ 45.000

Substitusi: Z = $ 20.000 + (0,20 x $ 45.000)


Penyelesaian:
Z = $ 20.000 + $ 9.000
Z = $ 29.000
Nicleby Company
 Distribusi Overhead Dept.Jasa Menggunakan Metode Simultan
Departemen Produksi Departemen Jasa

Total A B Y Z

BOP sebelum $196.300 $ 60.000 $ 80.000 $ 36.300 $ 20.000


distribusi
dept.jasa
Distribusi
Dari:
Dept.Y 18.000 18.000 (45.000) 9.000
(40/100 x 45.000) (40/100 x 45.000) (20/100 x 45.000)

Dept.Z 5.800 14.500 8.700 (29.000)


(20/100 x 29.000) (50/100 x 29.000) (30/100 x 29.000)

Total $196.300 $ 83.800 $ 112.500 0 0


Overhead
Menggunakan Tarif BOP Departemen

 Setelah biaya departemen jasa didistribusikan, tarif


overhead departemen produksi dapat dihitung dengan
cara membagi total overhead pabrik final dari setiap
departemen produksi dengan dasar alokasi yang dipilih.

 Pada akhir periode overhead pabrik dibebankan


dengan jurnal sbb:
Barang Dalam ProsesXX
Overhead Pabrik dibebankan Dept.A XX
Overhead Pabrik dibebankan Dept.B XX
Overhead Pabrik dibebankan Dept.C XX
BIAYA OVERHEAD AKTUAL
TERDEPARTEMENTALISASI

 Overhead Pabrik Aktual diikhtisarkan dalam akun


Pengendali Overhead di buku besar. Rinciannya
dimasukkan dalam buku pembantu overhead
pabrik.

 Pada akhir periode, biaya overhead aktual


dikumpulkan dengan cara yang sama seperti
estimasi biaya di awal periode.
LANGKAH-LANGKAH DI AKHIR PERIODE UNTUK
OVERHEAD PABRIK AKTUAL TERDEPARTEMENTALISASI

1. Biaya aktual dari overhead langsung departemental di departemen


produksi dan departemen jasa, serta overhead tidak langsung
departemental diikhtisarkan.
2. Survey kedua untuk tingkat aktual dari dasar alokasi yang dialami
selama tahun tersebut.
3. Biaya aktual dari overhead tidak langsung departemental
dialokasikan berdasarkan hasil dari survey akhir tahun.
4. Biaya aktual dari departemen jasa didistribusikan ke departemen
yang menerima manfaat berdasarkan hasil survey akhir tahun.
5. Overhead pabrik aktual dibandingkan dengan overhead pabrik
dibebankan , baik untuk fasilitas tersebut secara keseluruhan
maupun untuk setiap departemen produksi. Hitung jumlah
overhead pabrik dibebankan, apakah terlalu tinggi atau terlalu
rendah.

You might also like