Professional Documents
Culture Documents
Konstruksi Benang Dan Tali.2
Konstruksi Benang Dan Tali.2
Konstruksi Benang Dan Tali.2
PERTEMUAN III
PENGAMPU: NASUKI,MP
• Dalam dunia perikanan yang dimaksud dengan
tali ialah semua jenis, bentuk dan ukuran tali
yang digunakan sebagai bahan utama atau
penunjang dalam penangkapan ikan.
• Pengertian kata tali disini adalah termasuk
benang, tambang, dadung dan sebagainya.
• Beberapa istilah mengenai tali yang berasal
dari bahasa asing yang umum digunakan
dalam istilah perikanan adalah :
• Netting twine (twine) : Tali / benang untuk
pembuatan jarring
• Rope : Tali yang mempunyai ukuran besar
• Thread : Tali benang yang berukuran kecil
Proses Pembuatan Tali
• Untuk pembuatan tali dari bahan baku diperlukan beberapa kali
pemintalan. Dari sejumlah serat (fibres) dipintal (twisted) menjadi
yarn kemudian beberapa yarn dipintal menjadi strand dan
selanjutnya sejumlah strand dipintal lagi menjadi thread / twine /
rope. Sehingga dengan demikian dari bahan baku fibres menjadi
thread / twine / rope diperlukan tiga tahapan pemintalan yaitu ;
• Pemintalan dari fibres menjadi yarn biasanya disebut dengan
lower twist.
• Pemintalan dari yarn menjadi strand biasanya disebut middle
twist.
• Pemintalan dari strand menjadi thread / twine / rope biasanya
disebut dengan upper twist.
Konstruksi Tali
A. Konstruksi tali atau benang kalau dilihat menurut
bentuknya, dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
1. Bentuk tali yang dipintal ( twisted )
• Bentuk tali yang dipintal ada dua arah pintalan yang
dipergunakan dalam proses pembuatannya yaitu pintalan
arah kanan (right twist) dan pintalan arah kiri (left twist).
• Yang dimaksud dengan pintalan arah kanan sebuah tali
adalah tali yang proses pembuatannya yang terakhir,
mempunyai pintalan dari arah kiri ke kanan dari orang yang
memegang tali tersebut, sedangkan pintalan kiri adalah
sebaliknya.
• Pintalan tali arah kanan diberi symbol huruf Z sedangkan
pintalan arah kiri diberi symbol huruf S. Hal ini karena alur-
alur dari pintalan tali tersebut seolah-olah membentuk
huruf-huruf Z atau S yang disambung-sambung.
2. Bentuk tali yang dianyam ( braided )
• Anyaman silang ( crossing laid ), Umumnya tali
yang mempunyai jumlah 8 strand keatas
dianyam dimana setiap strandnya tidak searah
tetapi saling bersilang satu dengan yang lainnya
( istilah bahasa Jawa seperti rambut dikepang ).
• Anyaman berongga ( Tube shaped ), Anyaman
berongga hampir sama dengan anyaman silang
hanya bedanya pada bagian tengahnya
berlubang seperti selang
B. Konstruksi tali menurut tingkat
pintalannya
Dibedakan menjadi :
• Tali pintalan lunak (Soft) dengan symbol (S )
• Tali pintalan sedang (Middle) dengan symbol
(M)
• Tali pintalan keras (Hard) dengan symbol ( H )
C. Konstruksi tali menurut bahan yang
digunakan
1) Bahan tekstil yang berasal dari serat-serat alam
yang digunanakan untuk pembuatan tali umumnya
berasal dari serat tumbuh-tumbuhan antara lain
adalah :
• Serat biji seperti kapas untuk pembuatan benang
• Serat kulit batang seperti rami, hennep, ijuk untuk
pembuatan tali
• Serat daun seperti manila, sisal.
• Serat buah seperti sabut kelapa
2) Bahan tekstil yang berasal dari serat-serat
sintetis (buatan) adalah serat serat yang
diperoleh dari hasil persenyawaan kimia
melalui proses penggandaan ( polimerase)
molekul-molekul dari bahan-bahan
persediaan alam seperti batu bara, minyak
bumi dan sebagainya.
• Beberapa jenis serat dan nama dagang yang banyak
digunakan sebagai bahan pembuatan tali antara lain
adalah:
1. Nylon dengan nama kimia polyamide ( PA)
2. Polytene dengan nama kimia polyethyline (PE)
3. Tetoron dengan nama kimia polyester ( PES)
4. Meraklon dengan mana kimia polypropilene (PP)
5. Kuralon dengan nama kimia polyvinyl alcohol( PVA)
D. Konstruksi tali menurut jumlah strandnya :