Professional Documents
Culture Documents
Seminar Manajemen
Seminar Manajemen
OLEH:
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik Manajemen Keperawatan selama 10 hari di Ruang IRNA A mahasiswa diharapkan
mampu menerapkan prinsip -prinsip manajemen keperawatan metode Primer dalam melaksanakan Model Asuhan
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian situasi di Instalasi Rawat Inap A RSUD Awet Muda Narmada
c. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan
Profesional (MAKP): Ketenagaan (M1), Sarana Prasarana (M2), Metode (M3), Money (M4), Mutu (M5), Mesin
(M6) yang terdiri dari: Timbang Terima, Penerimaan Pasien Baru, Supervisi Keperawatan, Discharge Planning,
Dokumentasi Keperawatan.
Lanjutan…
d. Pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian model asuhan
keperawatan professional (MAKP): (1) Timbang Terima, (2) Ronde Keperawatan, (3) Supervisi
Keperawatan, (4) Discharge Planning, (5) Dokumentasi Keperawatan, (6) Penerimaan Pasien Baru.
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP): (1) Timbang Terima, (2) Ronde
Keperawatan, (3) Supervisi Keperawatan, (4) Discharge Planning, (5) Dokumentasi Keperawatan,
3. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan
yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
Dalam melakukan pengkajian di ruang IRNA A RSUD Awet Muda Narmada diperoleh
dengan cara :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan, inventaris ruangan,
proses pelayanan dan asuhan keperawatan yang langsung dilakukan ke pasien.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat primer, perawat pelaksana, dan
pasien untuk mengumpulkan data tentang proses pelayanan pasien dan proses kegiatan
yang dilakukan oleh perawat.
3. Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien, ketenagaan, dokumentasi
keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap tindakan dan inventaris ruangan.
E. Praktikan
Mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan
Poltekkes Kemenkes Mataram Kelompok III dan IV
1. Siti Hadijah (NIM. P07120421028A) 10. Suci Valentia Ranzani (NIM. P07120421031A)
3. Aqilla Fidia Haya (NIM. P07120421004A) 12. Ageng Mirahayu Sugiartha (NIM. P07120421001A)
RSUD Awet Muda Narmada Kabupaten Lombok Barat terletak kurang lebih lima kilometer
dari pusat Kota Mataram, tepatnya di jalan negara yang menghubungkan antara Kota
Mataram dengan Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur dengan luas
lahan 33.133 m² dan luas bangunan 9.796,25 m². Lokasi ini sangat strategis, selain mudah
dijangkau juga terletak di jalur wisata dan juga alur lalu lintas Kabupaten yang
menghubungkan beberapa kabupaten bahkan dua pulau besar di Provins Nusa Tenggara
Barat. RSUD Awet Muda Narmada dibangun untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat khususnya masyarakat di Kabupaten Lombok
Barat yang terpecah oleh lingkungan geografis yaitu bagian utara dan bagian selatan.
2. Falsafah Visi, Misi dan Tujuan RSUD Awet Muda Narmada
RSUD awet muda narmada berlokasi di kawasan narmada merupakan sarana pelayanan
kesehatan yang memiliki komitmen yang tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
terintegrasi, dengan konsep pelayanan yang ramah dan tulus ikhlas.
Visi : terwujudnya RSUD Awet Muda Narmada yang mampu bersaing unggul, modern dan
terdepan
Misi :
masyarakat yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pasien memberikan pelayanan kepada
h) Responsive Tindakanku
b. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kesehatan paripura yang berkualitas dan memuaskan bagi pasien.
2. Tujuan Khusus
b) Penyelenggaraan kegiatan manajemen rumah sakit secara profesional, efisien dan efektif.
“Menjadikan ruangan IRNA A yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang professional”
Memberikan pelayanan yang “CEMERLANG” (Cepat,Efektif,Mudah, Efisien, Ramah, Lancar, Aman, Nyaman, Gairah)
B. Pengkajian manajemen di Ruang IRNA A
1 S. 1 Keperawatan + Ners 4
2 S. 1 Keperawatan 0
3 D III Keperawatan 6
Jumlah 10
1 Ahli gizi 1
2 Cleaning Service 2
3 Administrasi 1
Jumlah 4
Table 2.3 Klasifikasi tenaga PNS dan Non-PNS Keperawatan Ruang IRNA A
RSUD Awet Muda Narmada 2022
No. Klasifikasi Jumlah
1 PNS 2
2 Non-PNS 8
Jumlah 10
Tabel 2.3 Klasifikasi Tenaga Medis Ruang IRNA A RSUD Awet Muda Narmada
2022
No. Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Dokter jaga 1
2 Supervisor 1
Tabel 2.4 Pembagian Dinas Perawat Ruang IRNA A RSUD Awet Muda
Narmada 2022
Tenaga Dinas
Kepala Ruangan 1
Perawat Primer 1 1 1 1
Perawat Associate 1 1 1 1
Ahli Gizi 1
Administrasi 1
Interpretasi: Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa pembagian dinas di ruang IRNA A terdiri dari
dinas pagi yang bertugas adalah kepala ruangan, 1 perawat primer , 1 perawat associate, 1
ahli gizi, dan 1 administrasi. Untuk dinas siang yang bertugas adalah 1 perawat primer dan
1 perawat associate. Untuk dinas malam yang berugas adalah 1 perawat primer dan 1
perawat associate. Sedangkan untuk perawat yang libur sebanyak 2 orang dalam sehari.
f. Pengaturan Ketenagaan
No Uraian Bagian
Ada Tidak
1. Bed Pasien 40 40 0 0
1. Sprei 10 10 0 0
1. Perlak 1 1 0 0
1. Meja 3 3 0 0
1. Tiang infus 32 32 0 0
1. Bedside Cabinet 35 35 0 0
1. Kursi roda 1 1 0 0
1. Kursi plastic 30 30 0 0
1. CCTV 3 3 0 0
1. Computer 1 1 0 0
1. Bak sampah 7 7 0 0 Interpretasi : Dari
1. Handrub 7 7 0 0
1.
1.
Jam dinding
Kipas angin
1
7
1
7
0
0
0
0
350 sarana dan
1. Kulkas 1 1 0 0
1. Wastafel 7 7 0 0 prasarana alat non
1. Bantal 41 41 0 0
kesehatan ada 5
1. Timbangan 1 1 0 0
1. Celemek 2 2 0 0
1. Speaker 1 1 0 0
1. Ember 8 8 0 0
yaitu lampu. Sarana
1. Lampu 72 67 0 5
Tensimeter √ 2 Baik
1. 2/Bangsal
Digital
Penlight /lampu √ 1 Baik
2. 1 / bangsal
senter
√ 2 1 Baik
3. EKG
1/ sesuai Interpretasi : dari standar alat
kebuthan / bangsal 1 Rusak
Kesehatan menurut Kemenkes
4. Infus/ pump 1 set/ kamar √ 1 Baik
13.
Suction pump
1 / bangsal
√ - - dinding.
dinding
5. M5 (Money)
Dalam penyusunan rencana anggaran tahunan kepala ruang selalu dilibatkan. Pemenuhan kebutuhan ruangan
seperti biaya operasional, pengadaan alat dan barang, serta pengembangan fasilitas ruangan sudah terpenuhi
dengan baik, pengadaan dana bagi ruangan (renovasi ruangan), sumber dana operasional ruangan,pendanaan
alat kesehatan, pendanaan fasilitas kesehatan bagi pasien, dan pendanaan bahan kesehatan (habis pakai),
serta pengembangan fasilitas berasal dari Rumah Sakit yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta sumber pendapatan lain yang sah.
a.Jenis pembiayaan pada pasien di Ruang Rawat Inap terdapat 2 jenis, yaitu :
1)Umum
Di Rumah Sakit ini, sumber dana gaji pegawai golongan PNS berasal dari Pemerintah., sedangkan pegawai
non- PNS (honorer) berasal dari Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ) ,
BOR = BOR =
BOR =
BOR =
BOR = 8,5 %
2. Avlos
=
= 4 hari
Jadi, rata-rata lamanya pasien dirawat di ruang rawat inap IRNA adalah
TOI (Turn Over Interval = tegangan perputaran). TOI menurut Depkes RI (2015) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah disini ke saat terisi berikutnya, indicator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tisur.
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
=
=
=
= 10 hari
Jadi, tegangan perputaran atau rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah disini ke saat terisi berikutnya adalah
sebanyak 10 hari, angka tersebut tidak termasuk nilai ideal menurut Depkes RI Tahun 2005 (sebesar 1-3 hari).
4. BTO
”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam
=
= = 7,425 kali
5. Nrdß
= x 100%
= x 100%
= 1,34 %
Jadi, angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap–tiap 1000 penderita
keluar adalah sebesar 1,34%. Angka tersebut menunjukkan nilai yang sesuai
standar nasional (yaitu < 2,5%).
6. GDR
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar.
= x 100 %
= x 100%
= 2,35%
Jadi, angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar adalah sebesar 2,35%.
Angka tersebut sesuai dengan standar nasional (<3%).
ANALISA SWOT
1. Man (M1)
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened