Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 45

SEMINAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH:

KELOMPOK III DAN IV


Kelompok 3 Kelompok 4
•Siti Hadijah •Suci Valentia Ranzani
•Burhanuddin •Ni Nyoman Mariani
•Aqilla Fidia Haya •Ageng Mirahayu Sugiartha
•Kamilia Hastuti •Alfi Maulana
•Sri Intan Dewi Lestari •Aulia Hamiatul Fitri
•Rian Zulkarnain •Rizky Dwi Kurniawan
•Siti Rahayu Widasari •Dewa Ayu Linda Mahayani
•Denda Vena Arda •Irdaniati
•Safira Nabilaturrahmi S. •Bery Aji Khafidyan
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
 Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai
fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respons yang ada harus bersifat
kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret dalam
pelaksanaannya. Manajemen keperawatan di Indonesia di masa depan perlu
mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan. Hal ini berkaitan dengan
tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan
memerlukan pengelolaan secara professional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia (Gilles (1996) dalam Kuntoro (2010)).
 Manajemen keperawatan menggambarkan serangkaian penerapan pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh praktisi keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan, rasa aman kepada pasien/ keluarga serta masyarakat.
 Proses manajemen terdiri 5 fase yaitu perencanaan (planning), organisasi
(organizing), ketenagaan (staffing), pengarahan (directing) dan pengawasan
(controlling) menggambarkan satu siklus yang saling berhubungan.
Lanjutan…
 Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki
kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu
memuaskan kebutuhan klien.
 Salah satu cara untuk dapat meningkatkan keterampilan manajerial yang handal selain
didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktik. Mahasiswa
Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes RI dituntut untuk dapat
mengaplikasikan langsung pengetahuan manajerialnya di Ruang IRNA A dengan arahan
dari pembimbing lahan maupun dari pembimbing akademik. Dengan adanya praktik
tersebut diharapkan mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola
ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen.
b. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktik Manajemen Keperawatan selama 10 hari di Ruang IRNA A mahasiswa diharapkan

mampu menerapkan prinsip -prinsip manajemen keperawatan metode Primer dalam melaksanakan Model Asuhan

Keperawatan Profesional (MAKP) di tatanan rumah sakit.

2. Tujuan Khusus

Dalam praktik Manajemen Keperawatan diharapkan mahasiswa mampu :

a. Melaksanakan pengkajian situasi di Instalasi Rawat Inap A RSUD Awet Muda Narmada

b. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa SWOT.

c. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian Model Asuhan Keperawatan

Profesional (MAKP): Ketenagaan (M1), Sarana Prasarana (M2), Metode (M3), Money (M4), Mutu (M5), Mesin

(M6) yang terdiri dari: Timbang Terima, Penerimaan Pasien Baru, Supervisi Keperawatan, Discharge Planning,

Dokumentasi Keperawatan.
Lanjutan…

d. Pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil pengkajian model asuhan

keperawatan professional (MAKP): (1) Timbang Terima, (2) Ronde Keperawatan, (3) Supervisi

Keperawatan, (4) Discharge Planning, (5) Dokumentasi Keperawatan, (6) Penerimaan Pasien Baru.

e. Melakukan Evaluasi Pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil

pengkajian Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP): (1) Timbang Terima, (2) Ronde

Keperawatan, (3) Supervisi Keperawatan, (4) Discharge Planning, (5) Dokumentasi Keperawatan,

(6) Penerimaan Pasien Baru dan Mutu Layanan. 


c. Manfaat
1. Bagi Pasien
 Tercapainya kepuasan pasien terkait dengan patient safety yang optimal meliputi
identifikasi pasien, komunikasi yang efektif, ketepatan dalam pemberian obat,
ketepatan lokasi operasi, penurunan resiko infeksi nosokomial dan penurunan resiko
jatuh pasien selama dilakukan perawatan.

2. Bagi Rumah Sakit


 Hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penerapan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) yang mencakup timbang terima, ronde keperawatan,
supervise keperawatan, discharge planning dan dokumentasi keperawatan.

3. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.

b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan
yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.

d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.


d. Metode Pengkajian

Dalam melakukan pengkajian di ruang IRNA A RSUD Awet Muda Narmada diperoleh
dengan cara :

1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan, inventaris ruangan,
proses pelayanan dan asuhan keperawatan yang langsung dilakukan ke pasien.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat primer, perawat pelaksana, dan
pasien untuk mengumpulkan data tentang proses pelayanan pasien dan proses kegiatan
yang dilakukan oleh perawat.
3. Studi Dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien, ketenagaan, dokumentasi
keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap tindakan dan inventaris ruangan.
E. Praktikan
Mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan
Poltekkes Kemenkes Mataram Kelompok III dan IV

1. Siti Hadijah (NIM. P07120421028A) 10. Suci Valentia Ranzani (NIM. P07120421031A)

2. Burhanuddin (NIM. P07120421010A) 11. Ni Nyoman Mariani (NIM. P07120421019A)

3. Aqilla Fidia Haya (NIM. P07120421004A) 12. Ageng Mirahayu Sugiartha (NIM. P07120421001A)

4. Kamilia Hastuti (NIM. P07120421018A) 13. Alfi Maulana (NIM.


P07120421003A)
5. Sri Intan Dewi Lestari (NIM. P07120421030A)
14. Aulia Hamiatul Fitri (NIM. P07120421005A)
6. Rian Zulkarnain (NIM. P07120421025A)
15. Rizky Dwi Kurniawan (NIM. P07120421026A)
7. Siti Rahayu W.P (NIM. P07120421029A)
16. Dewa Ayu Linda Mahayani (NIM. P07120421014A)
8. Denda Vena Arda (NIM. P07120421012A)
17. Irdaniati (NIM. P07120421017A)
9. Safira Nabilaturrahmi A. (NIM. P07120421027A)
18. Bery Aji Khafidyan (NIM.
P07120421008A)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Awet Muda Narmada

1. Gambaran Umum Rumah Sakit

RSUD Awet Muda Narmada Kabupaten Lombok Barat terletak kurang lebih lima kilometer
dari pusat Kota Mataram, tepatnya di jalan negara yang menghubungkan antara Kota
Mataram dengan Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur dengan luas
lahan 33.133 m² dan luas bangunan 9.796,25 m². Lokasi ini sangat strategis, selain mudah
dijangkau juga terletak di jalur wisata dan juga alur lalu lintas Kabupaten yang
menghubungkan beberapa kabupaten bahkan dua pulau besar di Provins Nusa Tenggara
Barat. RSUD Awet Muda Narmada dibangun untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat khususnya masyarakat di Kabupaten Lombok
Barat yang terpecah oleh lingkungan geografis yaitu bagian utara dan bagian selatan.
2. Falsafah Visi, Misi dan Tujuan RSUD Awet Muda Narmada

RSUD awet muda narmada berlokasi di kawasan narmada merupakan sarana pelayanan
kesehatan yang memiliki komitmen yang tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
terintegrasi, dengan konsep pelayanan yang ramah dan tulus ikhlas.

a. Visi dan Misi Rumah Sakit Awet Muda Narmada

Visi : terwujudnya RSUD Awet Muda Narmada yang mampu bersaing unggul, modern dan
terdepan

Misi :

1) memberikan pelayanan prima yang berbasis kepada profesionalisme

2) meningkatkan kelancaran dan ketepatan pelayanan kedokteran yang profesional selaras


dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan keperawatan.

3) Mendorong kelancaran dan ketertiban administrasi ketatausahaan yang paripurna


Lanjutan…
4) Menyelengarakan pelayanan kesehatan yang paripurna bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan

masyarakat yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan pasien memberikan pelayanan kepada

pasien adalah "BERPIKIR EKSELEN" yang merupakan akronim dari:

a) Bersih Lingkunganku I ) Edukatif dalam memberikan pelayanan

b) Elok Pandanganku j) Komitmen terhadap tugas dan tanggung jawab

c) Rapi Ruanganku k ) Santun dalam memberikan pelayanan

d) Pelayanan Profesional l) Evisien dalam penggunaan anggaran

e) Iman Dasarku m ) Lugas pelayanku

f) Komprehensif Sifatku n ) Empati dalam melakuakan pelayanan .

g) Ikhlas Tindakanku0 ) Nyaman pelayanan ku

h) Responsive Tindakanku
b. Tujuan

1. Tujuan Umum

Memberikan pelayanan kesehatan paripura yang berkualitas dan memuaskan bagi pasien.

2. Tujuan Khusus

a) peningkatan kualitas dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit. pelayanan


rumah sakt seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

b) Penyelenggaraan kegiatan manajemen rumah sakit secara profesional, efisien dan efektif.

c) Terwujudnya kepuasan bekerja sebagai ibadah dan kesejahteraan seluruh pegawai


3. Falsafah Visi, Misi dan Tujuan IRNA A RSUD Awet Muda Narmada

a. Visi IRNA A RSUD Awet Muda Narmada

“Menjadikan ruangan IRNA A yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang professional”

b. Misi IRNA A RSUD Awet Muda Narmada

1 ) Menyediakan pelayanan keperawatan yang professional

2 ) Memberikan kenyamanan dan kepuasan pelayanan

3 ) Meningkatkan kesehatan dan keselamatan

c. Motto IRNA A RSUD Awet Muda Narmada

Memberikan pelayanan yang “CEMERLANG” (Cepat,Efektif,Mudah, Efisien, Ramah, Lancar, Aman, Nyaman, Gairah)

 
B. Pengkajian manajemen di Ruang IRNA A

1. M1 (Man) ketenagaan di Ruang IRNA A

Tabel 2.1 Kualifikasi Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan Ruang IRNA A


RSUD Awet Muda Narmada 2022
No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1 S. 1 Keperawatan + Ners 4

2 S. 1 Keperawatan 0

3 D III Keperawatan 6

  Jumlah 10

(Sumber: Jadwal Dinas Perawat di IRNA A, 2022)

Interpretasi: Berdasarkan tingkat pendidikan perawat di IRNA A kualifikasi terbanyak yaitu D

III Keperawatan sebanyak 6 orang.


Lanjutan…
b. Jumlah tenaga Non-Keperawatan
Tabel 2.2 Klasifikasi Tenaga Non Keperawatan Ruang IRNA A RSUD Awet Muda
Narmada 2022
No. Klasifikasi Jumlah

1 Ahli gizi 1

2 Cleaning Service 2

3 Administrasi 1

  Jumlah 4

(Sumber: Data Primer (Hasil wawancara), 2022)

Interpretasi: Jumlah Tenaga Non-Keperawatan di Ruang IRNA A sebanyak 4 orang


c. Ketenagaan perawat PNS dan Non-PNS

 Table 2.3 Klasifikasi tenaga PNS dan Non-PNS Keperawatan Ruang IRNA A
RSUD Awet Muda Narmada 2022
No. Klasifikasi Jumlah

1 PNS 2

2 Non-PNS 8

  Jumlah 10

Interpretasi : jumlah ketenagaan PNS di ruang IRNA A sebanyak 2 orang


sedangkan Non-PNS sebanyak 8 orang.
d. Tenaga Medis

 Tabel 2.3 Klasifikasi Tenaga Medis Ruang IRNA A RSUD Awet Muda Narmada
2022
No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Dokter jaga 1

2 Supervisor 1

3 Dokter spesialis bedah 2

4 Dokter spesialis anak 1

5 Dokter spesialis internal/dalam 1

6 Dokter spesialis paru 1


  Jumlah 7

Interpretasi: Jumlah Dokter jaga dan supervisor di Ruang IRNA A telah

mencukupi kebutuhan ruangan.


e. Pembagian Dinas Perawat Ruang Irna A

 Tabel 2.4 Pembagian Dinas Perawat Ruang IRNA A RSUD Awet Muda
Narmada 2022
Tenaga Dinas

  Pagi Siang Malam Libur

Kepala Ruangan 1      

Perawat Primer 1 1 1 1

Perawat Associate 1 1 1 1

Ahli Gizi 1      

Administrasi 1      

Interpretasi: Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa pembagian dinas di ruang IRNA A terdiri dari
dinas pagi yang bertugas adalah kepala ruangan, 1 perawat primer , 1 perawat associate, 1
ahli gizi, dan 1 administrasi. Untuk dinas siang yang bertugas adalah 1 perawat primer dan
1 perawat associate. Untuk dinas malam yang berugas adalah 1 perawat primer dan 1
perawat associate. Sedangkan untuk perawat yang libur sebanyak 2 orang dalam sehari.
f. Pengaturan Ketenagaan

 Menurut Douglas (1984) dalam Nursalam (2014) menetapkan jumlah perawat


yang dibutuhkan dalam suatu unit perawatan berdasarkan klasifikasi klien,
dimana masing-masing kategori mempunyai nilai standar per shift.

 Menurut Nursallam (2016) untuk mengetahui jumlah tenaga yang dibutuhkan


ruagan IRNA menggunakan perhitungan kebutuhan tenaga kerja metode
Gillies.
 Metode Gillies
Jumlah pasien pada tanggal 30 Maret 2022 yaitu : 6 orang
a) Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan pasien perhari, yaitu :
(1) Keperawatan langsung
Keperawatan mandiri 1x 2 jam = 2 jam
Keperawatan parsial 1 x 3 jam = 3 jam
Keperawatan total 4 x 5 jam = 20 jam
= 25 jam
(2) Keperawatan tidak langsung : 6 pasien x 1 jam = 6 jam
(3) Penyuluhan kesehatan : 0,25 x 6 pasien = 2 jam
Total jam keseluruhan = 31
a) Menentukan jumlah total jam keperawatan yang dibutuhkan per pasien perhari adalah = 31 jam : 6 pasien = 5
jam/pasien/hari
b) Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan tersebut adalah langsung dengan
menggunakan rumus Gillies di atas. Sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
= 5 orang
Penambahan antisipasi : 20% x 41 bed = 8 orang
Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan secara keseluruhan 8 + 5 = 13 orang/hari
2. M2 (Metode) Metode Pemberian Asuhan Keperawatan

a. Konsep Teori Metode Pemberian Asuhan Keperawatan


1) Model Asuhan Keperawtan Metode Tim
2) Timbang terima
3) Ronde keperawatan
4) Supervisi
5) Discharge Planning
6) Pendokumentasian Keperawatan
Tabel Bagian Dari Dokumentasi Pasien M2
No URAIAN BAGIAN SUMBER
1 Lembar Ringkasan Riwayat Masuk dan keluar RS Dokter
2 Lembar Daftar DPJP Dokter
3 Lembar persetujuan Umum Administrasi
4 Lembar persetujuan ruang perawatan Administrasi
5 Lembar Persetujuan Tindakan Kedokteran Administrasi
6 Lembar Pengkajian medis gawat darurat Dokter
7 Lembar Penolakan Tindakan Kedokteran Administrasi
8 Lembar Permintaan Rawat Inap Administrasi
9 Lembar Penerimaan Rawat Inap Administrasi
10 Lembar Catatan perkembangan terintegrasi Perawat
11 Lembar Observasi suhu, nadi, tensi, respirasi rate Perawat
12 Lembar Resume pasien keluar Dokter
13 Lembar Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Pengkajian Data Kepala Ruangan

14 Lembar Rekam Asuhan Keperawatan (perencanaan


dan pelaksanaan) Perawat

15 Lembar Catatan Pemberian Cairan Infus Perawat


16 Lembar keterangan tindakan Perawat
17 Pemeriksaan penunjang Laboratorium
18 Discgharge Planning (Perencanaan Pulang) Perawat
19 Lembar Transfer Pasien Dokter
(Sumber : Rekam Medis, 2022)
Ceklist Dokumentasi Pasien
    Keterangan

No Uraian Bagian
Ada Tidak
 

1 Lembar Ringkasan Riwayat Masuk dan keluar RS   

2 Lembar Daftar DPJP   


3 Lembar persetujuan Umum   
4 Lembar persetujuan ruang perawatan   
5 Lembar Persetujuan Tindakan Kedokteran   
6 Lembar Pengkajian medis gawat darurat   
7 Lembar Penolakan Tindakan Kedokteran   
8 Lembar Permintaan Rawat Inap   
9 Lembar Penerimaan Rawat Inap   
10 Lembar Catatan perkembangan terintegrasi   
11 Lembar Observasi suhu, nadi, tensi, respirasi rate   

12 Lembar Resume pasien keluar   


13 Lembar Dokumentasi Asuhan Keperawatan Pengkajian Data   

14 Lembar Rekam Asuhan Keperawatan (perencanaan dan pelaksanaan)   

15 Lembar Catatan Pemberian Cairan Infus   


16 Lembar keterangan tindakan   
17 Pemeriksaan penunjang   

18 Discgharge Planning (Perencanaan Pulang)   


19 Lembar Transfer Pasien   
3. M3 (Material)
a) Alat Kesehatan
Kondisi  
Jumlah
No Nama Alat
 
Baik Kurang Rusak Interpretasi : Dari
1. Stetoskop 3 3 0 0
31 sarana dan
2.   Tensimeter 3 3 0 0

3.  GDS 1 1 0 0 prasarana alat


4.  Gunting 2 2 0 0

5.  Torniket 1 1 0 0 kesehatan hanya


6.  Syringe pump 2 2 0 0
satu alat yang
7.  Nebulizer 1 1 0 0

8.  Thermometer 3 3 0 0 rusak yaitu EKG.


9.  Oksimetry (SPO2) 1 1 0 0

10.  Ambubag 1 1 0 0 Sarana dan


11.  Tabung suction 1 1 0 0
EKG 2 1 0 1
prasarana alat
12. 
13.  Timbangan 2 2 0 0 kesehatan yang
14.  Suction 1 1 0 0

15.  Bengkok 1 1 0 0 ada di IRNA A


16.  Pen light 1 1 0 0
Cool box 1 1 0 0
sudah memenuhi
17.  
Jumlah 29 28 0 1 standar peralatan,
2) Alat non kesehatan
Kondisi
No. Nama Alat Jumlah
Baik Kurang Rusak

1.   Bed Pasien 40 40 0 0
1.   Sprei 10 10 0 0
1.   Perlak 1 1 0 0
1.   Meja 3 3 0 0
1.   Tiang infus 32 32 0 0

1.   Bedside Cabinet 35 35 0 0

1.   Kursi roda 1 1 0 0
1.   Kursi plastic 30 30 0 0
1.   CCTV 3 3 0 0
1.   Computer 1 1 0 0
1.   Bak sampah 7 7 0 0 Interpretasi : Dari
1.   Handrub 7 7 0 0
1.
1.
 
 
Jam dinding
Kipas angin
1
7
1
7
0
0
0
0
350 sarana dan
1.   Kulkas 1 1 0 0
1.   Wastafel 7 7 0 0 prasarana alat non
1.   Bantal 41 41 0 0

kesehatan ada 5
1.   Timbangan 1 1 0 0
1.   Celemek 2 2 0 0

1.   Speaker 1 1 0 0

1.   Box Alat 1 1 0 0 alat yang rusak


1.   Sepatu Bots 7 7 0 0

1.   Ember 8 8 0 0
yaitu lampu. Sarana
1.   Lampu 72 67 0 5

1.   Selimut pasien 10 10 0 0 dan prasarana alat


1.   Appar 3 3 0 0

1.   Troli Emergency 1 1 0 0 kesehatan yang


1.
1.
 
 
Buku TTV
Buku register
1
1
1
1
0
0
0
0
ada di IRNA A
1.   Alarm Ruangan 8 8 0 0
1.   Lemari linen 1 1 0 0 sudah memenuhi
1.   Lemari alat 4 4 0 0
1.
1.
 
 
Box alat
Jumlah
1
349
1
344
0
0
0
5
standar peralatan.
4. M4 (Mesin)
Tabel 2.12 Nama Alat IRNA A RSUD Awet Muda NarmadaTahun 2022
Ada Tidak Jumlah Kondisi
NO Nama Alat Jumlah Minimal

Tensimeter √   2 Baik
1. 2/Bangsal
Digital
Penlight /lampu √   1 Baik
2. 1 / bangsal
senter
√   2 1 Baik
3. EKG
1/ sesuai Interpretasi : dari standar alat
kebuthan / bangsal 1 Rusak
Kesehatan menurut Kemenkes
4. Infus/ pump 1 set/ kamar √   1 Baik

5. Syringen Pump 1 set/kamar


√   2 Baik RI yang berjumlah 13 mesin
√   2 Baik diketahui ada 10 dari 13 mesin
6. Pulse oximetry 2-4 / bangsal

√   5 Baik yang sudah tersedia di ruang


Oksigen+ floe
7. 1 set/kamar
meter
IRNA A RSUD Awet Muda
8. Nebulizer 1 set / bangsal √   2 Baik
9. Suction pump 1set / bangsal √   2 Baik Narmada dalam kondisi baik
10. Film pump 1 / bangsal   √ - -
√   1 Baik dan 3 lainnya yang belum
Minor surgery
11. 1 / bangsal
instrument set tersedia yaitu; film pump, vena
  √ - -
12. Vena section set 1 / bangsal suction, dan suction pump

13.
Suction pump
1 / bangsal
  √ - - dinding.
dinding
5. M5 (Money)

Dalam penyusunan rencana anggaran tahunan kepala ruang selalu dilibatkan. Pemenuhan kebutuhan ruangan

seperti biaya operasional, pengadaan alat dan barang, serta pengembangan fasilitas ruangan sudah terpenuhi

dengan baik, pengadaan dana bagi ruangan (renovasi ruangan), sumber dana operasional ruangan,pendanaan

alat kesehatan, pendanaan fasilitas kesehatan bagi pasien, dan pendanaan bahan kesehatan (habis pakai),

serta pengembangan fasilitas berasal dari Rumah Sakit yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta sumber pendapatan lain yang sah.

Rumah Sakit Umum Daerah Awet Muda Narmada.

a.Jenis pembiayaan pada pasien di Ruang Rawat Inap terdapat 2 jenis, yaitu :
1)Umum

2)Asuransi BPJS : PBI dan non PBI


a.Gaji

 Di Rumah Sakit ini, sumber dana gaji pegawai golongan PNS berasal dari Pemerintah., sedangkan pegawai

non- PNS (honorer) berasal dari Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ) ,

a.Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) : Tidak terkaji


6. M6 (Mutu)

a. BOR Bulan Januari-Maret 2022


 Jumlah pasien pada bulan Januari 2022 adalah 119
orang, pada bulan Februari 2022 yaitu 96 orang, pada
bulan Maret 2022 adalah 82 Orang, Jumlah hari
perawatan (HP) = 297 hari

Jumlah tempat tidur = 26 bed BOR pada bulan Maret 2022

BOR pada bulan Januari 2022 BOR =

BOR = BOR =

BOR = BOR = 7,8 %

BOR = 9,5 %  Jadi, persentase pemakaian tempat tidur pada Bulan


Januari-Maret 2022 di IRNARSUD Awet Muda Narmada
BOR sebesar 25,8 %, angka tersebut tidak termasuk indikator
pada bulan Februari 2022
ideal menurut Depkes RI tahun 2005 (antara 60-85%).

BOR =

BOR =

BOR = 8,5 %
2. Avlos

Rumus Hitung AVLOS

 =

 = 4 hari

 Jadi, rata-rata lamanya pasien dirawat di ruang rawat inap IRNA adalah

sebanyak 4 hari. Angka tersebut kurang termasuk ideal menurut Depkes RI

Tahun 2005. (nilai ideal menurut Depkes RI antara 6-9 hari).


3. Toi

 TOI (Turn Over Interval = tegangan perputaran). TOI menurut Depkes RI (2015) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah disini ke saat terisi berikutnya, indicator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tisur.
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

 Jumlah tempat tidur : 40 bed

 Periode perawatan : 85 hari

 Hari perawatan : 297 hari

 Jumlah pasien keluar (hidup + mati) : 297 orang

 Rumus hitung TOI :

 =

 =

 =

 = 10 hari

 Jadi, tegangan perputaran atau rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah disini ke saat terisi berikutnya adalah
sebanyak 10 hari, angka tersebut tidak termasuk nilai ideal menurut Depkes RI Tahun 2005 (sebesar 1-3 hari).
4. BTO

”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu

periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam

satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

 Jumlah pasien keluar (hidup + mati ) = 297 orang

 Jumlah tempat tidur = 40

 Rumus Hitung BTO

 =

 = = 7,425 kali
5. Nrdß

 Jumlah pasien mati > 48 jam = 4 orang

 Jumlah pasien keluar (hidup + mati) = 297 orang

 Rumus hitung NDR :

 = x 100%

 = x 100%

 = 1,34 %

 Jadi, angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap–tiap 1000 penderita
keluar adalah sebesar 1,34%. Angka tersebut menunjukkan nilai yang sesuai
standar nasional (yaitu < 2,5%).
6. GDR

 GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar.

 Jumlah pasien mati seluruhnya = 7 orang

 Jumlah pasien keluar (hidup + mati) = 297 orang

 Rumus hitung GDR :

 = x 100 %

 = x 100%

 = 2,35%

Jadi, angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar adalah sebesar 2,35%.
Angka tersebut sesuai dengan standar nasional (<3%).
ANALISA SWOT
1. Man (M1)
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened

Man 1. Tenaga perawat Jumlah perawat di 1. Adanya 1. Tuntutan tinggi


a. Sarjana starta 1 + Ruang IRNA A terdiri kesempatan oleh masyarakat
Ners = 4 orang dari 10 orang, perawat untuk untuk
b. Diploma III : 6 sedangkan dengan melanjutkan mendapatkan
orang metode Gillies Pendidikan pelayanan
c. Total perawat : 10 jumlah tenaga 2. Adanya program kesehatan lebih
orang perawat yang pelatihan dan professional
2. Tenaga non perawat dibutuhkan secara seminar bagi 2. Makin tingginya
a. Ahli gizi : 1 orang keseluruhan adalah perawat kesadaran
b. Cleaning Service : 13 orang per hari 3. Adanya masyarakat akan
2 orang mahasiswa D.IV pentingnya
c. Administrasi : 1 keperawatan kesehatan
orang yang praktik
manajemen
4. Kerjasama yang
baik antara
perawat dan
mahasiswa
2. Metode (M2)
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened
Man 1. Rumah sakit memiliki visi 1. Tim yang satu 1. Adanya 1. Tuntutan tinggi
misi dan motto rumah tidak mengetahui kesempatan untuk oleh masyarakat
1) MAKP sakit sebagai acuan mengenai pasien melanjutkan untuk
melaksanakan kegiatan yang bukan Pendidikan mendapatkan
pelayanan. menjadi tanggung 2. Adanya program pelayanan
2. Rumah sakit tipe C dan jawabnya pelatihan dan kesehatan yang
rumah sakit non 2. Rapat tim seminar. lebih professional
Pendidikan memerlukan waktu 3. Adanya mahasiswa 2. Semakin tingginya
3. Adanya model MPKP, sehingga pada D4 keperawatan kesadaran
yang digunakan adalah situasi sibuk rapat yang praktik masyarakat akan
MPKP model tim tim ditiadakan manajemen pentingnya
atau terburu-buru kesehatan.
sehingga dapat 3. Persaingan antar
mengakibatkan RS
kimunikasi dan
koordinasi antar
anggota tim
terganggu sehingga
kelancaran tugas
terhambat
Lanjutan…
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened
3. Perawat yang
belum terampil dan
belum
berpengalaman
selalu tergantung
atau berlindung
kepada anggota tim
yang mampu atau
ketua tim.
2) Supervisi 1. Supervisi telah 1. Adanya teguran 1. Tuntutan pasien
dilaksanakan 4. Belum mempunyai dari kepala sebagai konsumen
secara sebulan format yang baku ruangan bagi untuk
sekali dalam pelaksanaan perawat yang tidak mendapatkan
2. Telah ada program suvervisi melaksanakan pelayanan yang
pelatihan dan 5. Suvervisi belum tugas dengan baik. profesional
sosialisasi tentang terstruktur dan 2. Adanya mahasiswa
supervise tidak ada formulir D.IV keperawatan
3. Kepala ruangan penilaian yang yang praktik
mendukug dan tetap. manajemen
melaksanakan 6. Belum adanya keperawatan
Supervisi dokumentasi
suvervisi yang jelas
Lanjutan…
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened
3). Timbang 1. Kepala ruangan 1. Belum ada 1. Adanya mahasiswa 1. Adanya tuntutan
Teima memimpin protap timbang D.IV keperawatan yang lebih tinggi
kegiatan timbang terima di yang praktik dari masyarakat
terima setiap pagi ruangan manajemen untuk
2. Adanya laporan 2. Timbang terima keperawatan mendapatkan
jaga setiap shif sudah dilakukan 2. Adanya kerja pelayanan
3. Timbang terima dengan baik (PP sama yang baik keperawatan yang
sudah merupakan melaporkan antara mahasiswa profesional.
tindakan rutin identitas pasien, D.IV keperawatan 2. Meningkatnya
yang telah keluhan utama, yang praktik kesadaran
dilakukan DS, DO, MK dan dengan perawat masyarakat
4. Adanya intervensi) tetapi ruangan tentang tanggung
kemampuan intervensi masih 3. Kebijakan RS jawab dan
perawat untuk bersifat umum bidang tanggung gugat
melakukan tidak keperawatan perawat sebagai
timbang terima berdasarkan MK tentang timbang pemberi asuhan
5. Adanya buku dan evaluasi terima. keperawatan
khusus untuk tidak lengkap
laporan timbang 3. Format timbang
terima. terima sudah
mencakup nama
dan paraf
Lanjutan…

Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened


4). Discharge 1. Tersedianya sarana 1. Tidak 1. Adanya 1. Adanya
Planning dan prasarana tersedianya mahasiswa D.IV tuntutan
discharge planning sarana dan keperawatan masyarakat
diruanga prasarana yang praktik untuk
2. Perawat melakukan 2. Keterbatasan manajemen mendapatkan
discharge planning waktu dan keperawatan pelayanan
saat visite dokter tenaga perawat 2. Adanya kerja masyarakat
3. Perawat menjelaskan 3. Discharge sama yang baik yang
tentang terapi obat planning tidak antara profesional.
dan waktu kontrol terjadwal mahasiswa D.IV
saat pasien pulang keperawatan
yang praktik
dengan perawat
ruangan
Lanjutan…
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened
5). Ronde 1. Bidang keperawatan 1. Ronde 1. Adanya 1. Adanya
Keperawatan dan ruangan keperawatan kesempatan tuntutan
mendukung adanya dilakukan sesuai dari kepala masyarakat
ronde keperawatan dengan kondisi ruangan untuk untuk
2. Banyaknya kasus di irna mengadakan mendapatkan
yang memerlukan 2. Ronde ronde pelayanan
perhatian khusus keperawatan di keperawatan masyarakat
irna A bersifat pada perawat yang
situasional dan mahasiswa profesional.
dilaksanakan
saat dibutuhkan
team
3. Keterbatasan
waktu yang
dimiliki oleh
masing-masing
team kesehatan
yang terlibat
yaitu semua
tenaga medis.
4. Jadwal visite
dokter yang
terbatas
Lanjutan…
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened
6). 1. Sistem 1. Acuan dalam 1. Kebersihan 1. Tingkat
Dokumentasi pendokumentasian di pemberian lingkungan kesadaran
Keperawatan ruang irna A asuhan ruangan dijaga masyarakat
berdasarkan SOP dan keperawatan di setiap hari pasien dengan
SAK ruang irna 2. Pencahayaan keluarga
2. Tersedianya sarana masih ruangan
dan prasarana menggunakan mencukupi
dokumentasi untuk NIC NOC 3. Adanya
tenaga kesehatan pengadaan
(sarana administrasi sarana dan
penunjang) prasarana yang
3. Sudah ada format rusak dari
asuhan keperawatan bagian
serta kesadaran pengadaan
keperawat tentang barang.
tanggung jawab dan 4. Adanya
tanggung gugat kegiatan
demostrasi
pemakaian alat
baru.
3. Material (M3)
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened
Materials 1. Kapasitas tempat 1. ada alat 1. Kebersihan 1. Kesenjangan
(M3) tidur 40 bed Kesehatan yang lingkungan antara jumlah
  2. Fasilitas, sarana dan rusak di IRNA A ruangan dijaga pasien dengan
Sarana dan prasarana menunjang yaitu : 1 EKG setiap hari peralatan yang
Prasarana pemberian pelayanan 2. ada beberapa 2. Pencahayaan ada
kesehatan, buku peralatan non ruangan 2. Makin tinggi
TTV, srtuktur alkes yang rusak mencukupi kesadaran
organisasi dan buku di IRNA A yaitu : 3. Adanya masyarakat
register. lampu pengadaan akan
3. Bila alat tenun kotor berjumalah 5 sarana dan pentingnya
saat itu juga buah dan belum prasarana yang Kesehatan
langsung diganti. ada SOP rusak dari 3. Adanya
4. Bila alat tenun kotor tindakan di bagian tuntutan dari
saat itu juga ruangan. pengadaan masyarakat
langsung diganti. 3. Peralatan non barang. untuk
alkes di melengkapi
gunakan pada sarana dan
saat pasien prasarana.
membutuhkan
tindakan
darurat. Yaitu:
alarm ruangan.
4. Machine (M4)
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened
M4 1. Tersedianya 1. Sebagian 1. Adanya 1. Tuntutan
Machine fasilitas mesin mesin tidak mahasiswa tinggi oleh
yang lengkap terawat dengan D.IV masyarakat untuk
seperti, syiringe baik keperawatan mendapatkan
pump, alat 1 mesin EKG yang praktik pelayanan
nebulizer, infus rusak manajemen kesehatan lebih
pump, oksimetri, 2. Kerjasama profesional
EKG, X-RAY Viewer yang baik dengan fasilitas
antara mesin yang lebih
perawat dan memadai dan
mahasiswa lengkap
5. Money (M5)
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened
Money 1. Pemenuhan 1. Sudah berjalan 1. Ada kesempatan 1. Adanya tuntutan
kebutuhan ruangan dengan baik untuk yang lebih tinggi
seperti biaya menggunakan dari masyarakat
operasional instrument media untuk
pengadaan alat dan re-use sehingga mendapatkan
barang, serta menghemat pelayanan
pengembangan pengeluaran. kesehatan yang
fasilitas ruangan lebih professional
sudah terpenuhi sehingga
dengan baik. membutuhkan
Pendanaan bahan pendanaan yang
kesehatan (habis lebih besar untuk
pakai), serta sarana dan
pengembangan prasarana yang
fasilitas berasal lebih baik.
dari Rumah Sakit
yang diproleh dari
Anggaran
Pendapatan
Belanja Daerah
(APBN).
6. MUTU
Masalah Strength Weaknes Opportunity Threatened
Mutu (M6) 1. Kepuasan - 1. Adanya 1. Adanya
pasien terhadap mahasiswa sarjana peningkatan
pelayanan terapan standar
Kesehatan di RSUD keperawatan masyarakat yang
Awet Muda semester VII yang harus terpenuhi
Narmada sedang praktik 2. Persaingan
Terpenuhi manajemen Rumah Sakit
2. BOR kurang dari keperawatan. dalam
standar 2. Kerja sama memberikan
3. Tingkat yang baik antara pelayanan
kepuasaan pasien mahasiswa dengan Keperawatan yang
di Ruang IRNA perawat makin ketat
terpenuhi
4. Adanya
karakteristik dari
pasien BPJS dan
pasien umum dan
bansos
5. Avlos 4 hari
TERIMA KASIH

You might also like