Professional Documents
Culture Documents
Morning Report Rsud Provinsi Papua Barat: Rabu, 9 Maret 2022
Morning Report Rsud Provinsi Papua Barat: Rabu, 9 Maret 2022
RSUD PROVINSI
PAPUA BARAT
Rabu, 9 Maret 2022
Nama : Ny. M
Usia : 73 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Status : menikah
Alamat : Jl. Pertanian wosi
Pekerjaan : IRT
Tgl. MRS : 26 Februari 2022
Tgl. Swab Diagnosis : 24 Februari 2022
Tempat Swab : PKM Sanggeng
No. RM : 02.60.35
Keluhan Utama
Sesak napas
Pasien rujukan dari puskesmas Sanggeng swab antigen positif datang dengan Keluhan sesak
napas sejak 2 hari SMRS. Keluhan sesak disertai batuk +, tidak berdahak, pilek + dan
demam +. Sesak napas dirasakan saat beraktifitas, pasien nyaman tidur dengan 2-3 bantal
dan sering bangun malam hari karena sesak.
Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati, disertai mual dan muntah 1x/hari, isi makanan dan air.
Pasien juga mengeluh nafsu makan menurun, BAB berdarah warna hitam kecoklatan
SMRS, BAK normal. Riwayat minum obat NSAID +
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit jantung +, riwayat sakit ginjal +, riwayat Hipertensi +, riwayat
Diabetes
Riwayat Pengobobatan
Dari dr. Fani SP.PD
Dari PKM Sanggeng: - Inj novorapid 2x6 iu
- Favipiravir 2x600 mg (H2/5) - Inj levemir 1x8 iu
- CTM 2x1 - Aspilet 1x80 mg
- Bromhexin 3x1 tab - ISDN 1x5 mg
- Becomzet 2x1 - Candesarta 1x8 mg
- Furosemid 1x20 mg
- Aminoral 3x2 tab
- Tab tambah darah 2x1
Riwayat alergi : -
Riwayat vaksinasi : -
Riwayat kontak :-
Riwayat penyintas : -
Riwayat perjalanan : -
PHYSICAL EXAMINATION
TANDA-TANDA VITAL
Keadaan Umum : tampak sesak
Kesadaran : CM, GCS; E4 V5 M6
KEPALA/LEHER Tensi : 145/54 mmHg
konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, Nadi : 41 Kali/menit
JVP meningkat Suhu : 37.2 C
Pernafasan : 31x/menit
SpO2 : 92 % room air 99 % 0n 2 lpm NK
THORAX EKSTREMITAS
Pulmo: suara nafas vesikuler +/+, Akral Hangat, Pitting edema (+) pada
Rhonki (+/+), Wheezing (-/-) kedua tungkai, CRT < 2 detik
ABDOMEN BB : 61 kg
TB : 155 Cm
Datar, Teraba Supel, Peristaltik
IMT : 19 (normal)
(+) normal, nyeri tekan (+) pada
epigastrium, hepar dan lien tidak
Teraba
PEMERIKSAAN NILAI NILAI RUJUKAN
PEMERIKSAAN Hemoglobin 7,5 11,7-15,5
LABORATORIUM leukosit 5000 4000-11000
Batuk sesekali, nyeri di dada bagian tengah tembus ke belakang, BAK lancar, belum BAB hari ini Sesak bila ke kamar mandi, batuk +, nyeri perut
S
Diet rendah garam, rendah kalium, rendah protein Diet rendah garam, rendah kalium, rendah protein
O2 2 lpm NK Minum 1200 cc/hari 400 cc/8 jam
IVFD Nacl 0.9 % 16 TPM O2 3-4 lpm NK
Inj. MP 40 mg / 24 jam Terpasang conecta
Inj. Omeprazole 40 mg / 12 jam Inj. Omeprazole 40 mg / 24 jam
Drip ascorin 1 gr/24 jam (H2/5) Inj Novomix 14-0-14 iu/SC
Inj Novomix 12-0-12 iu/SC Po MP 8 mg 1-1-0
PO. Favivirapir 2x600 (H3/5) PO. Favivirapir 2x600 (H4/5)
PO. Azitromisin 1x500 mg (H2/5) PO. DHP 1X4 tab (H3/3)
PO. NACE 3X200 mg Po primaquin 1x1 (H3/14)
PO. Becomzet 2x1 PO. Antasida syr 3 x 2 cth
P PO. Vit d3 1x5000 iu PO. Sucralfate syr 3 x 2 cth
PO. Demacolin 3x1 PO. Candesartan 1x8 mg
PO. DHP 1X4 tab (H2/3) Po spironolakton 1x25 mg
Po primaquin 1x1 (H2/14) Po cefixime 2x200 mg (H1/5)
PO. Antasida syr 3 x 1 cth Aminoral 3x2 tab
PO. Sucralfate syr 3 x 1 cth Plan: mon KU/VS, cek elektrolit, BC/24 jam, target UOP 30-60 cc/jam, GDP/hari
PO. Candesartan 1x8 mg
Po aminoral 3x2 tab
Plan: cek GD2JPP
01/03/2022 (H+3) 02/03/2022 (H+4)
Nafsu makan menurun, makan 3 sendok pagi ini, batuk sesekali, sesak berkurang, mua l+, muntah - Nyeri punggung, nyeri seluruh badan, sesak , batuk berlendir, os pernah di USG dikatatan mempunyai batu
S ginjal +. Os mengatakan sulit tidur dan ingin pulang
Diet rendah garam, rendah kalium, rendah protein Diet rendah garam, rendah kalium, rendah protein
Minum 1200 cc/hari Minum 1200 cc/hari
Terpasang conecta O2 3-4 lpm NK
Inj. Omeprazole 40 mg / 24 jam Terpasang conecta
Inj Novomix 14-0-14 iu/SC Inj. Omeprazole 40 mg / 24 jam
Po MP 8 mg 1-0-0 Inj Novomix 14-0-14 iu/SC
PO. Favivirapir 2x600 (H5/5) Po primaquin 1x1 (H5/14)
Po primaquin 1x1 (H4/14) PO. Antasida syr 3 x 2 cth
PO. Antasida syr 3 x 2 cth PO. Sucralfate syr 3 x 2 cth
PO. Sucralfate syr 3 x 2 cth Po cefixime 2x200 mg (H3/5)
Po cefixime 2x200 mg (H2/5) Aminoral 3x2 tab
Aminoral 3x2 tab Inj buscopan 1 amp/8 jam
Sistenol 3x1 tab Drip PCT 1 gr/12 jam
Buscopan 3x1 tab Inj Ceftriaxon 1 gr/12 jam ST
Plan: mon KU/VS, balance cairan/24 jam, target UOP 30-60 cc/jam, GDP/hari ,plan: pro USG Abdoemn, swab fu PCR, pro transfusi PRC 1 kolf + premedikasi furosemid 1 amp
P
keluarga minta pulang APS
Aff conecta
Obat pulang:
Inj Novomix 14-0-14 iu/SC
Po primaquin 1x1 (H5/14)
PO. Antasida syr 3 x 2 cth
PO. Sucralfate syr 3 x 2 cth
Po cefixime 2x200 mg (H4/5)
Po Aminoral 3x2 tab
Po Sistenol 3x1 tab
Po Buscopan 3x1 tab
JUNCTIONAL
RHYTHM
DEFINISI
• Junctional Rhythm merupakan salah satu bentuk irama dari supraventikular yang
fokusnya berasal dari AV node (normal fokus irama berada pada SA node)
• Dapat muncul sebagai automatic takikardi atau sebagai escape rhythm bila irama
dari SA node tertekan atau lebih lambat dibandingkan dengan irama junctional
• Normal HR pada junctional Rhythm berada pada pasien 40-60 bpm, bila > 60 bpm
disebut Accelerated Junctional Rhythm
PENYEBAB
• Atlet
• Sinus bradikardi yang berat
• SA blok atau sinus arrest
Junctional Ryhthm
• AV block derajat 2 atau 3
• Penggunaan obat-obatan: CCB,
beta bloker, digitalis
• Edema paru non-kardiogenik dibagi menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak
langsung.
• Penyebab langsung: aspirasi, injuri inhalasi, kontusio pulmonal, infeksi difus paru
• Penyebab tidak langsung: sepsis, syok sepsis, overdosis obat, pancreatitis, uremia, dan
koagulopati.
• Penyebab tersering terjadinya edema paru non-kardiogenik adalah infeksi difus paru
(direk) dan sepsis (indirek)
1) PEEP ( Positive end Expiratory Pressure)
• mempunyai efek yang menguntungkan bagi pasien dengan gagal nafas yang terpasang ventilator.
• Pada kasus edema paru penggunaan PEEP dapat memindahkan cairan yang berada di dalam alveoli berpindah ke
dalam ruang intertitial.
• Penggunaan PEEP dengan nilai 5.8 atau10 cmH2O dengan FIO2 50%.
• Penggunaan PEEP dengan tekanan yang sangat tinggi mungkin dapat menyebabkan komplikasi berupa edema alveolar
yang bertambah, penurunan curah jantung, dan penurunan tekanan serta aliran darah ke ginjal. Komplikasi lainnya
penggunaan PEEP adalah barotrauma, yang insidensinya 5-15% dan berupa pneumomediastinum, pneumothorax, dan
emfisema subkutaneus.
2) Albumin
Diet nutrisi albumin dapat mengurangi perpindahan cairan dari intravaskuler yang
dapat mengakibatkan penumpukan cairan di ruang intertitial paru.
3) Lasix
• Pada pasien dengan penyakit gagal ginjal kronis terjadi gangguan dari
ekskresi urin karena kerusakan fungsi dari ginjal untuk mengeluarkan
urin. Pasien dengan gangguan pengeluaran urin dapat terjadi kelebihan
cairan di dalam ruang intersisiel, sehingga dapat mengakibatkan edema paru
akut non kardiogenik karena terjadi perpindahan cairan dari intravaskuler ke
dalam ruang alveoli paru.
• Penatalaksanaan dengan hemodialisis dapat mengurangi keluhan sesak
nafas pada pasien dan mencegah edema paru semakin memberat
NITRAT
Mekanisme aksi dari golongan nitrat adalah relaksasi otot polos, sehingga
menyebabkan venodilatasi dan menyebabkan penurunan preload jantung dengan
dosis rendah. Dosis tinggi nitrat menyebabkan dilatasi pembuluh arteri sehingga
menghasilkan, penurunan tekanan darah dan afterload. Bekerja spesifik pada
pembuluh darah arteri koroner jantung, dilatasi koroner menyebabkan peningkatan
aliran darah koroner. Sehingga dapat meningkatkan oksigenasi dan menurunkan
beban kerja jantung.
MORFIN
Klinis:
Radiologis:
a. Sesuai penyakit yang mendasari (DM,ISK,HT,SLE)
USG: ukuran ginjal yang mengecil,
b. Sindrom uremia
korteks menipis, hidronefrosis, atau
c. Gejala komplikasi (HT, Anemia, HF, Asidosis
batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi
metabolik, gangguan elektrolit)
Lab:
a. Sesuai penyakit yang mendasari
b. Penurunan fungsi ginjal (ureum , penurunan LFG
c. Kelainan biokimia darah (Hb , K , hiponatremia, hiper/hipokloremia,
fosfat , kalsium , asidosis metabolik, hipokalsemia)
d. Kelainan urinalisis (proteinuria, hematuri, leukosuria, sedimenuria)
Prinsip Terapi
1. Pengobatan untuk penyakit dasar
2. Pengendalian keseimbangan air dan garam
3. Diet rendah protein dan tinggi kalori
4. Pengendalian keseimbangan asam basa
5. Pengelolaan hipertensi
6. Pengelolaan anemia
7. Deteksi dan pengobatan infeksi
8. Tatalaksana pengobatan dan keselamatan pasien
9. Persiapan dialisis dan transplantasi
10. Terapi pengganti ginjal
• Nutisi: asupan kalori 30-35 kkal/kgBB/hr
• Protein:
- Pasien non dialisis: 0,6-0,75 gr/kgBB/hr
- Pasien Hemodialisis: 1-1,2 gr/kgBB/hr
- Pasien peritoneal dialisis: 1,3 gr/kgBB/hr
• Pengaturan asupan lemak: 30-40% dari total kalori
• Pengaturan asupan karbohidrat: 50-60 % dari kalori total
• Natrium: < 2 gr/hari
• Kalium: 40-70 mEq/hari
• Restriksi fosfat
• Asam folat pasien HD: 5 mg
• Air: jumlah urin 24 jam + 500 ml (insensible water loss)
Kontrol Tekanan Darah
• Kontrol TD dengan target 130/80 – 140/90 mmHg
• ACE-I/ARB: evaluasi kreatinin dan kalium serum, bila
terdapat peningkatan kreatinin >35 % atau hiperkalemia
harus di hentikan
• Penghambat kalsium/CCB
• Diuretik
• Beta blocker
Kontrol Diabetes
Pada pasien DM kontrol kadar gula darah, hidari
pemakaian metformin dan obat-obat sulfonilurea dengan
masa kerja panjang. Target HbA1C untuk DM 7%, GDP
70-130 mg/dl, 2JPP <180 mg/dl (KDIGO)
Kontrol Dislipidemia
Target penurunan LDL pada pasien CKD : <100 mg/dl
Penggunaan statin diperbolehkan sesuai dengan indikasi
Koreksi Anemia
• Koreksi anemia dengan target Hb 8-10 g/dl
• Cek status zat besi SI, TIBC, Feritin, saturasi Transferin
• Bila dengan pemeberian eritropoetin
• Bisa dengan transfusi darah
Tatalaksana Farmakologi
• Kontrol hiperfosfatemia: kalsium karbonat atau kalsium asetat
• Kontrol osteodistrofi renal: kalsitriol
• Koreksi asidosis metabolik dengan target HCO3 20-22 mEq/L
• Koreksi hiperkalemia
• Terapi pengganti ginjal
Kapan Dialisis