Professional Documents
Culture Documents
KE 5 Start Up Business
KE 5 Start Up Business
H. SUROSO, SE., MM
ROBBY FAUJI, SE., MM
BOB SADINO
1. Memulai Bisnis
Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dgn taktik dan strategi.
Membuat usaha yg besar tdk selalu membutuhkan modal yg besar
Mengawalinya dgn modal yg kecil pun sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar
Pengembangan usaha lewat metode bottom up jauh lbh menguntungkan dibandingkan
pendekatan top down
Konsultan bisnis Tung Desem Waringin menyarankan pengusaha untuk membuka usaha
dlm sekala kecil dulu. Setelah terbukti mampu menghasilkan keuntungan pengusaha
dianjurkan memikirkan strategi besar untuk melipatkan keuntungan
Lemparkan produk kepasaran yg lingkupnya kecil untuk mengetes keberhasilan produk
dan marketing. Produk yang sesuai dengan selera pasar bisa dikembangkan lebih luas lagi.
MULAILAH DARI YANG KECIL DULU
2. Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis
.
2. Membeli perusahaan orang lain
Ada 4 hal kritis untuk menganalisis perusahaan yg akan dibeli :
1). Alasan pemilik menjual perusahaan. Ada beberapa jenis kekayaan yg hrs diperhatikan
misalnya tangible asset (peralatan daftar piutang, susunan leasing, business record) dan intangible
asset (merk dagang, paten, hak cipta, good will), lokasi dan penampilan
2). Potensi produk dan jasa yg dihasilkan. Ada 2 aspek yg hrs dianalisis (i)Komposisi dan karakter
pelanggan, (ii) Komposisi dan karakteristik pesaing yg ada.
3). Aspek legal yg dimilik perusahaan. Aspek legal yg hrs dipertimbangkan yaitu menyangkut
prosedur pemindahan kekayaan dan balik nama dari penjual ke pembeli.
4). Kondisi keuangan perusahaan yg akan dijual. Bagaimana potensi keuntungan yg akan
diperoleh., bagaimana laporan laba ruginya., bagaimana kompensasi bagi pemilik ?.
.
3. Waralaba (Franchising)
Pertumbuhan Franchise di Indonesia berawal dari masuknya waralaba asing pada tahun
80-90an. (KFC, McDonalds, Burger King, Wendys).
Perusahaan waralaba local diantara Es Teler 77.
Keuntungan cara berbisnis model franchise yaitu : Tdk perlu membangun merk.,
Mendapatkan fasilitas pembinaan, pelatihan, dan bimbingan., Tdk perlu susah2 menyususn
system bisnisnya, tinggal meniru begitu juga dgn program pemasaran dan promosi.
Carilah perusahaan franchise yg sudah sukses.
3. Mengembangkan Bisnis
Faktor terpenting untuk mencapai keberhasilan adalah kesabaran, focus terhadap hasil jangka
panjang dan komitmen untuk berkualitas, (Robert B Mc Curry, Mantan Executive Vice President
Toyota)
Visionary company memiliki 6 kriteria :
1). Perusahaan ini merupakan premier institution diindustrinya
2). Sangat dikagumi masyarakat bisnis
3). Mempunyai pengaruh dan hasil karya yg tak terlupakan didunia
4). Mengalami kepemimpinan dari banyak generasi
5). Telah melalui banyak siklus hidup produk (multiple product lifecycles)
6). Umurnya lebih dari 50 tahun
Contohnya : Coca cola, Sampoerna, Levi’s, General Electronic, IBM, Boeing
Membangun Image
Perusahaan itu seperti mahluk hidup : lahir, tumbuh, kembang, sehat, tua, sakit-sakitan
(konflik) dan mati.
Perusahaan dikatakan sakit jika secara absolut dan substansi mengalami penurunan
sumber daya dalam satu periode.
Penurunan sumber daya bisa diukur melalui kinerja operasional (penjualan, laba, dividen,
cash flow, dll) serta kinerja strategis (pangsa pasar, urutan posisi dalam industry, kualitas
produk, biaya produksi, reputasi perusahaan, pelayanan konsumen, keunggulan teknologi
dll)
Weitzel dan Jhonson menyatakan proses ketidaksehatan perusahaan mempunyai 5 tahap :
(i) Ditandai dgn meningginya tingkat persediaan barang, (ii) Terjadi penurunan laba, (iii)
Mulai terjadi kerugian dlm proses operasi, (iv) Aliran kas terganggu dan gangguan
likuiditas, (v) Perusahaan gagal disehatkan
Ada 13 factor penyebab ketidaksehatan
perusahaan
1. Ketidakcakapan manajemen. (Tdk fahamnya manajemen tentang perusahaan yg
dikelola, kurangnya kompetensi manajerial dan kepemimpinan, kehilangan gairah, beban
kerja semakin berat dll)
2. Ketidakcukupan pengendalian keuangan. (Lemahnya pengawasan keuangan,
pengawasan anggaran, peramalan aliran kas )
3. Kesalahan manajemen modal kerja. (Penjualan tdk selalu dibayar tunai, piutang dagang
sulit ditagih, dan hutang dagang menumpuk)
4. Kebijaksanaan keuangan. (Hutang yg terlalu besar)
5. Struktur biaya yg tinggi. (Operasional perusahaan yg tdk efisien, kebijakan pemerintah
yg tdk konduif dll)
Lanjutan
1. Pergantian manajemen. (secara riil pucuk pimpinan baru diharapkan akan mampu membawa
perubahan strategis yg komprehensif)
2. Sentraliasi pengendalian keuangan. (melakukan efisiensi anggaran dgn prinsip kurangi
lemaknya bukan ototnya.
3. Perubahan struktur organisasi. (Hal ini dilakukan untuk melakukan koordinasi akibat
memburuknya komunikasi, Kerjasama antar departemen dsb dan pengendalian manajemen
4. Reduksi Aset. (Melakukan divestasi asset-asset yg tdk begitu vital bagi pengembangan usaha
Lanjutan