Association of Vitamin D Deficiency and Newly Diagnosed Pulmonary Tuberculosis

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

JOURNAL READING

ASSOCIATION OF VITAMIN D
DEFICIENCY AND NEWLY DIAGNOSED
PULMONARY TUBERCULOSIS

PEMBIMBING : DR. HENDRA DWI KURNIAWAN,SP.PD

DISUSUN OLEH:

NURUL IFFAH SYAHIRAH BINTI AMAR (112020066)


ILMU PENYAKIT DALAM RSUD KOJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
PERIODE 5 JULI – 7 AGUSTUS 2021
Judul Penulis Publikasi

• Association of Vitamin D • Vijay Jaimni • Vijay et. Al. Pulmonary


Deficiency and Newly • Barkur Ananthakrishna Shasty Medicine. Volume 2021
Diagnosed Pulmonary • Sharath P. Madyastha
Tuberculosis • Ganesh V. Shetty
• Raviraja V. Acharya
• Ragini Bekur
• Akhila Doddamani
SISTEMATIKA PENULISAN

• Abstrak
• Latar Belakang
• Metode
• Hasil Penelitian
• Diskusi
• Kesimpulan
• Daftar Pustaka
ABSTRAK

Tujuan

• Untuk mengidentifikasi hubungan antara defisiensi vitamin D dan tuberkulosis paru.

Metode

• Sebuah studi kasus-kontrol dilakukan di rumah sakit perawatan tersier dari 2014 hingga 2016, termasuk 50 pasien dewasa
yang baru didiagnosis dengan dahak positif TB paru sebagai kasus dan 50 peserta sehat sebagai kelompok kontrol.
• Semua peserta dalam kelompok studi telah menjalani pemeriksaan klinis rinci dan pemeriksaan laboratorium rutin,
termasuk vitamin D, kalsium, dan dahak untuk BTA.
• Karakteristik klinis, temuan X-ray, hasil sputum BTA, dan kadar vitamin D dianalisis dan dibandingkan dengan data yang
diperoleh dari kontrol yang sehat.
Hasil

• Pada kedua kelompok, mayoritas adalah laki-laki (88%). BMI (<0,0001) lebih rendah secara signifikan pada kelompok
tuberkulosis (19,40 (17,20, 22,0) vs 24.00 (22,50, 25,47).
• Kadar vitamin D serum yang sangat rendah secara signifikan (P = 0.012) pada kelompok tuberkulosis (19 (7,75, 27,25)
ng/dl) dibandingkan dengan kelompok kontrol (25 (19,75, 32,00) ng/dl).
• Dari 50 pasien TB, 27 (54%) memiliki defisiensi vitamin D, sementara di kelompok kontrol, hanya 13 (26%) yang
memiliki defisiensi vitamin D.
• Di antara pasien PTB yang mengalami defisiensi vit D, 44% memiliki BTA 3+/hpf pada pemeriksaan dahak.
Kesimpulan

• Prevalensi defisiensi vitamin D pada kasus tuberkulosis paru sangat tinggi.


• Hipovitaminosis D dikaitkan dengan gejala klinis yang lebih parah, sputum smear positif yang lebih tinggi, dan lesi yang
luas pada radiografi dada di antara pasien tuberkulosis paru.
LATAR BELAKANG
• Vitamin D atau kalsiferol merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang memiliki peran signifikan
secara klinis dalam homeostasis kalsium dan metabolisme tulang.

• Vitamin D dimetabolisme di hati menjadi 25-hidroksivitamin D (25(OH)D), digunakan untuk


menentukan kondisi status vitamin D pasien.

• 25(OH)D ini diubah menjadi bentuk aktifnya, 1,25-dihidroksi vitamin D (1,25(OH)2 D) / Calcitriol di
ginjal oleh enzim 25hidroksivitamin D-1αhidroksilase.

• Vitamin D menginduksi cathelicidin peptida antimikroba yang menghambat multiplikasi


mycobacterium dalam makrofag.

• Banyak penelitian di seluruh dunia berpendapat bahwa tuberkulosis paru (PTB) dikaitkan dengan kadar
vitamin D yang lebih rendah.
METOD - Studi kasus kontrol yang dilakukan di rumah sakit perawatan tersier, Manipal, India yang
melibatkan 100 peserta
E - 2 kelompok :

Kelompok penelitian  50 pasien TB-BTA positif yang baru didiagnosis

Kelompok kontrol  50 pasien sehat yang dipilih dari populasi umum

Kriteria inklusi :

Semua pasien berusia lebih dari 18 tahun dengan TB paru BTA positif yang baru didiagnosis

Kriteria esklusi :

Pasien dengan penurunan kekebalan tubuh seperti HIV, diabetes mellitus, kanker, pasien yang
menggunakan kortikosteroid dan obat kemoterapi; pasien dengan tuberkulosis ekstraparu, ibu
hamil atau menyusui, sarkoidosis, dan gangguan paratiroid.

Pasien yang menggunakan vitamin D, suplemen kalsium, antikonvulsan, diuretik, atau obat lain
yang berinteraksi dengan vitamin D dan pasien dengan penyakit hati atau ginjal kronis, kondisi
malabsorpsi, reseksi lambung, atau usus.
Peserta menjalani pem riwayat medis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan lab - hitung darah lengkap, tes
fungsi hati dan ginjal, kadar glukosa darah , HIV, Konsentrasi serum 25 (OH) D diukur dengan Electro
serologi HBsAg dan anti HCV, kalsium serum, dan Chemiluminescence Immunoassay (ECLIA)
kadar albumin.

Radiografi dada dan sampel dahak pagi hari (2X)

Endocrine Society Clinical Practice Guidelines :

kadar 25 (OH)D ada 3 kategori


Kadar serum 25(OH)D diukur sebelum memulai
• Deficient : ≤ 20 ng/ml
terapi Obat Anti Tuberculosis (OAT)
• Insufficient : 21-29 ng/ml

• Optimal : ≥ 30 ng/ml
Berdasarkan foto Berdasarkan apusan
Hipoalbuminemia Hipokalsemia
rontgen dada dahak

• Kadar albumin serum • Konsentrasi kalsium • Tuberkulosis Paru • +++ per hpf (+3/high
total <3,5 g/dl serum terkoreksi Primer (PTT) power field)
<9mg/dl. • Tuberkulosis Paru • ++ per hpf
Progresif (PrPT) • + or sedikit per hpf

Analisis statistik:
 Analisis data : SPSS 20.0. Hasil disajikan sebagai median dan interkuartil (IQR).
 Man Whitney U Test : Variable kontinu
 Chi Square Test : Variabel kategori
 Nilai signifikan secara statistik ditetapkan pada P≤0.05
HASIL

 Pada kedua kelompok, mayoritas adalah laki-laki (88%).


 Tidak ada variasi yang signifikan antara jenis kelamin dan usia
 Proposi perokok lebih tinggi pada kelompok TB n:19 (38%), pada kontrol n:10 (20%).
DISKUSI
Kadar Vitamin D pada • Dari penelitian ini didapatkan pada kelompok tuberkulosis, 27 (54%) pasien
penderita TBC dan ditemukan memiliki defisit vitamin D dibandingkan dengan 13 (26%) pada
kontrol sehat kelompok kontrol yang sehat.
• Sebuah studi kasus-kontrol di Vietnam, yang melibatkan 166 pasien TB dan 219
kontrol, menunjukkan bahwa prevalensi defisiensi vitamin adalah 35,4% pada pria
dengan tuberkulosis dibandingkan dengan 19,5% pada kontrol (P = 0:01).
• Penelitian lain yang dilakukan pada populasi Afrika di Guinea-Bissau populasi
imigran Asia asal Gujarati, yang tinggal di Inggris dan orang Afrika yang tinggal di
Melbourne juga melaporkan bahwa kadar vitamin D berkurang secara signifikan
pada pasien TB.
• Di India, studi kasus kontrol yang dilakukan oleh Sashidharanet al. di Kerala
mendapati bahwa jumlah Vitamin D sangat rendah pada pasien TB dibandingkan
dengan kelompok kontrol.
DISKUSI
Gejala Klinis pada • Hipovitaminosis D dapat muncul pada pasien TB dengan gejala non-spesifik seperti
Hipovitaminosis D dan nyeri tulang dan otot, atralgia dan kelelahan
Tuberkulosis • Dalam penelitian ini, 40% dari pasien TB ditemukan kekurangan Vitamin D dengan
myalgia dan nyeri tulang. 70% pada kelompok ini mengeluhkan kelemahan umum.
Pada kelompok kontrol, 30% mengalami defisiensi Vitamin D dengan nyeri tulang
dan mialga sementara 50% mengeluhkan kelemahan umum.
• Defisiensi Vitamin D kronis yang parah pada orang dewasa akan menyebabkan
kelemahan otot proksimal, nyeri tulang dan osteomalasia.
DISKUSI
Kadar Vitamin D Rendah • Dalam penelitian ini, adanya korelasi negatif antara kadar vitamin D dan derajat
dan Derajat Sputum kepositifan apus dahak positif.
Smear Positif • Studi cross-sectional oleh Yuvaraj menyimpulkan bahwa semakin rendah Vitamin D,
semakin tinggi jumlah bakteri MTB.

Kadar Vitamin D Rendah • Pada penelitian ini, 27 pasien dengan defisiensi vitamin D 74% (20) memiliki
dan Temuan Rontgen tuberkulosis paru progresif, dan hanya 25% (7) memiliki tuberkulosis paru primer.
Dada pada Pasien Para pasien dengan defisiensi vitamin D yang ditemukan memiliki lesi bilateral dan
Tuberkulosis. luas.
• Sebuah studi acak, double blinded, yang dilakukan oleh Salahuddin et al.
mendapatkan korelasi negatif antara kadar vitamin D dengan tingkat keparahan pada
hasil rontgen dada pasien TB.
DISKUSI
Hubungan Kadar • Pada penelitian ini, pasien dengan kadar vitamin D yang rendah memiliki tingkat
Vitamin D dengan kepositifan apus sputum yang lebih tinggi dan lesi yang lebih luas pada foto toraks
Keparahan TB Paru menunjukkan tuberkulosis yang lebih parah.
• Sebuah studi cross-sectional oleh Rethored et. al termasuk 354 pasien MDR-TB
menyatakan bahwa pasien MDR-TB mempunyai jumlah Vitamin D dan serum
kalsium yang sangat rendah secara signifikan.
KESIMPULAN

• Dalam penelitian ini, defisiensi Vitamin D sangat umum pada pasien TB paru dibandingkan
dengan orang sehat.
• Hipovitaminosis dikaitkan dengan gejala klinis yang lebih parah pada pasien TB.
• Adanya hubungan antara defisiensi Vitamin D dengan derajat keposiitifan apus dahak
positif dan lesi yang lebih luas pada foto thoraks pasien tuberkulosis paru.
DAFTAR
PUSTAKA
TERIMA KASIH

You might also like