Professional Documents
Culture Documents
Association of Vitamin D Deficiency and Newly Diagnosed Pulmonary Tuberculosis
Association of Vitamin D Deficiency and Newly Diagnosed Pulmonary Tuberculosis
Association of Vitamin D Deficiency and Newly Diagnosed Pulmonary Tuberculosis
ASSOCIATION OF VITAMIN D
DEFICIENCY AND NEWLY DIAGNOSED
PULMONARY TUBERCULOSIS
DISUSUN OLEH:
• Abstrak
• Latar Belakang
• Metode
• Hasil Penelitian
• Diskusi
• Kesimpulan
• Daftar Pustaka
ABSTRAK
Tujuan
Metode
• Sebuah studi kasus-kontrol dilakukan di rumah sakit perawatan tersier dari 2014 hingga 2016, termasuk 50 pasien dewasa
yang baru didiagnosis dengan dahak positif TB paru sebagai kasus dan 50 peserta sehat sebagai kelompok kontrol.
• Semua peserta dalam kelompok studi telah menjalani pemeriksaan klinis rinci dan pemeriksaan laboratorium rutin,
termasuk vitamin D, kalsium, dan dahak untuk BTA.
• Karakteristik klinis, temuan X-ray, hasil sputum BTA, dan kadar vitamin D dianalisis dan dibandingkan dengan data yang
diperoleh dari kontrol yang sehat.
Hasil
• Pada kedua kelompok, mayoritas adalah laki-laki (88%). BMI (<0,0001) lebih rendah secara signifikan pada kelompok
tuberkulosis (19,40 (17,20, 22,0) vs 24.00 (22,50, 25,47).
• Kadar vitamin D serum yang sangat rendah secara signifikan (P = 0.012) pada kelompok tuberkulosis (19 (7,75, 27,25)
ng/dl) dibandingkan dengan kelompok kontrol (25 (19,75, 32,00) ng/dl).
• Dari 50 pasien TB, 27 (54%) memiliki defisiensi vitamin D, sementara di kelompok kontrol, hanya 13 (26%) yang
memiliki defisiensi vitamin D.
• Di antara pasien PTB yang mengalami defisiensi vit D, 44% memiliki BTA 3+/hpf pada pemeriksaan dahak.
Kesimpulan
• 25(OH)D ini diubah menjadi bentuk aktifnya, 1,25-dihidroksi vitamin D (1,25(OH)2 D) / Calcitriol di
ginjal oleh enzim 25hidroksivitamin D-1αhidroksilase.
• Banyak penelitian di seluruh dunia berpendapat bahwa tuberkulosis paru (PTB) dikaitkan dengan kadar
vitamin D yang lebih rendah.
METOD - Studi kasus kontrol yang dilakukan di rumah sakit perawatan tersier, Manipal, India yang
melibatkan 100 peserta
E - 2 kelompok :
Kriteria inklusi :
Semua pasien berusia lebih dari 18 tahun dengan TB paru BTA positif yang baru didiagnosis
Kriteria esklusi :
Pasien dengan penurunan kekebalan tubuh seperti HIV, diabetes mellitus, kanker, pasien yang
menggunakan kortikosteroid dan obat kemoterapi; pasien dengan tuberkulosis ekstraparu, ibu
hamil atau menyusui, sarkoidosis, dan gangguan paratiroid.
Pasien yang menggunakan vitamin D, suplemen kalsium, antikonvulsan, diuretik, atau obat lain
yang berinteraksi dengan vitamin D dan pasien dengan penyakit hati atau ginjal kronis, kondisi
malabsorpsi, reseksi lambung, atau usus.
Peserta menjalani pem riwayat medis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan lab - hitung darah lengkap, tes
fungsi hati dan ginjal, kadar glukosa darah , HIV, Konsentrasi serum 25 (OH) D diukur dengan Electro
serologi HBsAg dan anti HCV, kalsium serum, dan Chemiluminescence Immunoassay (ECLIA)
kadar albumin.
• Optimal : ≥ 30 ng/ml
Berdasarkan foto Berdasarkan apusan
Hipoalbuminemia Hipokalsemia
rontgen dada dahak
• Kadar albumin serum • Konsentrasi kalsium • Tuberkulosis Paru • +++ per hpf (+3/high
total <3,5 g/dl serum terkoreksi Primer (PTT) power field)
<9mg/dl. • Tuberkulosis Paru • ++ per hpf
Progresif (PrPT) • + or sedikit per hpf
Analisis statistik:
Analisis data : SPSS 20.0. Hasil disajikan sebagai median dan interkuartil (IQR).
Man Whitney U Test : Variable kontinu
Chi Square Test : Variabel kategori
Nilai signifikan secara statistik ditetapkan pada P≤0.05
HASIL
Kadar Vitamin D Rendah • Pada penelitian ini, 27 pasien dengan defisiensi vitamin D 74% (20) memiliki
dan Temuan Rontgen tuberkulosis paru progresif, dan hanya 25% (7) memiliki tuberkulosis paru primer.
Dada pada Pasien Para pasien dengan defisiensi vitamin D yang ditemukan memiliki lesi bilateral dan
Tuberkulosis. luas.
• Sebuah studi acak, double blinded, yang dilakukan oleh Salahuddin et al.
mendapatkan korelasi negatif antara kadar vitamin D dengan tingkat keparahan pada
hasil rontgen dada pasien TB.
DISKUSI
Hubungan Kadar • Pada penelitian ini, pasien dengan kadar vitamin D yang rendah memiliki tingkat
Vitamin D dengan kepositifan apus sputum yang lebih tinggi dan lesi yang lebih luas pada foto toraks
Keparahan TB Paru menunjukkan tuberkulosis yang lebih parah.
• Sebuah studi cross-sectional oleh Rethored et. al termasuk 354 pasien MDR-TB
menyatakan bahwa pasien MDR-TB mempunyai jumlah Vitamin D dan serum
kalsium yang sangat rendah secara signifikan.
KESIMPULAN
• Dalam penelitian ini, defisiensi Vitamin D sangat umum pada pasien TB paru dibandingkan
dengan orang sehat.
• Hipovitaminosis dikaitkan dengan gejala klinis yang lebih parah pada pasien TB.
• Adanya hubungan antara defisiensi Vitamin D dengan derajat keposiitifan apus dahak
positif dan lesi yang lebih luas pada foto thoraks pasien tuberkulosis paru.
DAFTAR
PUSTAKA
TERIMA KASIH