Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM


PENYEDIAAN AIR MINUM

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
REGIONAL

Jakarta, 17 Juli 2018


OUTLINE

1. Capaian dan Target Pelayanan Air Minum


2. Indikator Utama Rancangan RPJMN 2015-2019
3. Skenario Pencapaian Target Tahun 2019
4. Tantangan dalam Pengembangan SPAM
5. Skenario Pendanaan
6. Kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM
7. Dasar Kebijakan Pengembangan SPAM
8. Hirarki Penanganan SPAM
9. Rasional Pembentukan SPAM Regional
10. Wewenang dan Tanggung Jawab Pengembangan SPAM
11. Alur Pembentukan SPAM Regional
12. Dokumen-dokumen Penyiapan SPAM Regional
13. Skema Pembiayaan SPAM Regional
14. Pengembangan Kelembagaan SPAM Regional
15. Dukungan Pemerintah
16. Hasil Identifikasi Kebutuhan SPAM Regional

2
CAPAIAN DAN TARGET PELAYANAN AIR MINUM

2019
100%
2015
Perkotaan Perdesaan
71,05%
2014 100% 100%

Perkotaan Perdesaan
68,36%
2013 83,2% 58,83%

Perkotaan Perdesaan
67,73%
2011 80,72% 56,09%

Perkotaan Perdesaan
55,04%
2009 79,34% 56,17%

Perkotaan Perdesaan
47,71% 52,16% 57,87%
Gap 28,95%
Perkotaan Perdesaan
49,82% 45,72%

3
INDIKATOR UTAMA RANCANGAN RPJMN
2015-2019

100 0 100
% % %

Air Minum Kumuh Sanitasi

4
SKENARIO PENCAPAIAN TARGET TAHUN 2019
Sistem Jaringan Perpipaan dan Bukan Jaringan Perpipaan (%)

Bukan Jaringan Perpipaan

Amanat Undang Undang No. 17 tahun 2007 tentang RPJP 2005-2025:


Indonesia menargetkan 100 persen akses terhadap minum dan sanitasi pada tahun 2019
5
TANTANGAN DALAM PENGEMBANGAN SPAM

• Laju pertumbuhan penduduk dan tingkat urbanisasi


yang tinggi
• Tingginya pencemaran lingkungan perkotaan
• Tingginya angka prevalensi penyakit akibat buruknya
layanan air minum dan sanitasi
• Pertumbuhan cakupan pelayanan air minum tidak
sebanding dengan laju pertumbuhan penduduk serta
• Terbatasnya sumber air baku untuk penyediaan air
minum di wilayah kabupaten/kota

6
SKENARIO PENDANAAN

Dalam rangka percepatan pencapaian akses air minum aman dengan penekanan
pada Sistem Jaringan Perpipaan (JP) untuk menjamin keberlanjutan pemanfaatan
dan meningkatkan kualitas air minum Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) , maka
diperlukan dana sebesar Rp.253,8 trilyun untuk tahun 2015-2019
SKENARIO
KOMPOSISI SUMBER PENDANAAN
SUMBER PENDANAAN
8%
10%
SUMBER NILAI (Rp.T)
12% APBN
APBN 52,08
33%
20%
DAK
DAK 15,39 APBD/DAK/PIP
APBD/CSR/PIP
36%
54%
APBD/CSR/PIP 136,64 PDAM
PDAM/Perbankan

PDAM/Perbankan 29,57 KPS


9%
6%
KPS 20,15
TOTAL 253,8

7
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SPAM
Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat di
perkotaan dan perdesaan melalui jaringan perpipaan dan bukan
jaringan perpipaan terlindungi
Peningkatan kemampuan pendanaan operator dan pengembangan
alternatif sumber pembiayaan

Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pengembangan


SPAM

Pengembangan dan penerapan NSPK di Pusat dan di daerah

Peningkatan penyediaan air baku untuk air minum secara


berkelanjutan

Peningkatan peran dan kemitraan badan usaha dan masyarakat

Pengembangan inovasi teknologi SPAM

8
DASAR KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SPAM
UU No 23/2014 tentang Pemerintah Daerah
Pasal 363 Pasal 364
1) Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, Daerah 1) Kerja sama wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363
dapat mengadakan kerja sama yang didasarkan pada ayat (3) merupakan kerja sama antar-Daerah yang
pertimbangan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik berbatasan untuk penyelenggaraan Urusan Pemerintahan:
serta saling menguntungkan. a. yang memiliki eksternalitas lintas Daerah; dan
2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat b. penyediaan layanan publik yang lebih efisien jika
dilakukan oleh Daerah dengan: dikelola bersama.
a. Daerah lain; 3) Dalam hal kerja sama wajib sebagaimana dimaksud pada
b. pihak ketiga; dan/atau ayat (2) huruf a sampai dengan huruf d tidak dilaksanakan
c. lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri sesuai oleh Daerah, Pemerintah Pusat mengambil alih
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang dikerjasamakan.
3) Kerja sama dengan Daerah lain sebagaimana dimaksud 10) Pemerintah Pusat dapat memberikan bantuan dana untuk
pada ayat (2) huruf a dikategorikan menjadi kerja sama melaksanakan kerja sama wajib antar-Daerah melalui
wajib dan kerja sama sukarela. APBN.

PP No. 122 Tahun 2015 Tentang Sistem Penyediaan Air Minum


Pasal 36 ayat (5)
Dalam rangka efisiensi dan efektivitas Penyelenggaraan SPAM, Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dapat melakukan kerjasama.
9
10

Hirarki Penanganan SPAM


Satu Bupati/
wilayah Walikota
kab/kota (kab/kota)

Lintas Gubernur
kab/kota (provinsi)

Lintas Menteri
provinsi (Pusat)

10
11

Rasional Pembentukan SPAM Regional

Ketersediaan air baku yang tidak merata

Efisiensi pembiayaan investasi dan


operasional

Peningkatan kinerja pengelolaan oleh


operator

Menambah daya tarik masuknya sumber dana


dari luar

11
12

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SPAM


PEMERINTAH PEMERINTAH
PEMERINTAH
PROVINSI DAERAH

Kebijakan dan Nasional Provinsi Kab/Kota


Strategi
Antar provinsi,
bersifat khusus,
Fasilitasi strategis, bersifat Lintas Kab/Kota Kab/Kota
Pengembangan nasional maupun
SPAM internasional

Membentuk BUMD Membentuk BUMD


Kelembagaan Membentuk BUMN
Provinsi Kab/Kota

Izin Lintas Provinsi Lintas Kab/Kota Kab/Kota


Penyelenggaraan
Melakukan fasilitasi
Melakukan fasilitasi Melakukan fasilitasi pemenuhan air
Air Baku
pemenuhan air baku pemenuhan air baku baku sesuai
sesuai kewenangan sesuai kewenangan kewenangan

12
Alur Pembentukan SPAM Regional
8a
RISPAM Regional Operasional &
 Identifikasi Pemeliharaan
kebutuhan air 7a
baku Kab/Kota
HULU
 Identifikasi APBN
potensi sumber Pembentukan
air baku Lembaga
1 Pengelola APBD Prov.
Tk. Prov

KSB 4a
Identifikasi Pemprov &
PKS antara
SPAM Pemkot/kab Pelaksanaan
(Pusat jika Provinsi &
Regional Fisik
2 diperlukan) Penyusunan: kab/kota
5 6b
1. FS SPAM Air Curah
3 Regional
2. DED SPAM
Regional
3. AMDAL
4b
Pemerintah 7b
Kab/Kota HILIR
Keterangan:
1. KSB : Kesepakatan Bersama APBD
2. PKS : Perjanjian Kerja Sama Penyusunan Kab/Kota/
3. RISPAM: Rencana Induk Sistem DED jaringan PDAM
Penyediaan Air Minum distribusi 6a

Pusat Operasional &


Provinsi Pemeliharaan
Provinsi dan Kab/Kota
(PDAM) 8b
Kab/Kota

13
14
Dokumen-dokumen Penyiapan
SPAM Regional

 Kesepakatan Kerjasama (KSB) antara Pemprov,


Pemkab/ Pemkot dan Pemerintah Pusat
 Perjanjian Kerjasama (PKS)
 Rencana Induk SPAM (RISPAM) Regional
 Studi Kelayakan SPAM Regional
 Perencanaan Terinci (DED)
 SPAM Regional (bagian hulu)
 Jaringan distribusi kabupaten/kota (bagian hilir)
 AMDAL
 SIPPA

14
SKEMA PEMBIAYAAN SPAM REGIONAL

P-68 P-74
P-77

SR SR SR SR
HU

P-67 P-69 P-75 P-79P-76 P-78


P-71
P-70
E-32
IPA
E-37 E-33 E-38
E-34
HU
P-73
P-72

SR SR SR SR

UNIT PRODUKSI (dapat termasuk Water Meter Induk, Pipa Transmisi & UNIT DISTRIBUSI DAN UNIT PELAYANAN
UNIT AIR BAKU UNIT PRODUKSI UNIT DISTRIBUSI & PELAYANAN
Reservoir) (APBD Prop/Kab/Kota/DAK)

Pusat: Pusat: Pemprov:


APBN Pusat dan Propinsi
• APBN SDA • APBN CK • APBD Provinsi Pemkab/kota: PDAM
• PIP • APBD kab/kota • Internal Cash
• DAK ● CSR • Perbankan
• PIP ● KPS • B-to-B

Provinsi ● KPS/B-toB ● PIP

Kab/kota ● KPS/B-toB ● PIP


15
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN SPAM REGIONAL

Berbasis provinsi
 Lingkup pengelolaan: bangunan intake, jaringan transmisi air baku dan
unit produksi
 Pola pelayanan: penyaluran air curah ke kabupaten/kota peserta SPAM
Regional
 Lembaga pengelola: BUMD atau UPTD

Pengelolaan distribusi oleh kabupaten/kota


 Kabupaten/kota bertanggung jawab memanfaatkan air curah yang
didistribusikan oleh provinsi
 Alokasi dana untuk jaringan distribusi dan Sambungan Rumah
(SR)
16
DUKUNGAN PEMERINTAH

 Penjaminan Alokasi Air Baku


 Alokasi APBN
 Diperlukan dalam hal tarif air curah terlalu tinggi
dibandingkan kemampuan penyesuaian tarif air
minum kab/kota
 Lingkup kegiatan:
o Bangunan intake & jaringan transmisi air baku;
o Dukungan jaringan perpipaan distribusi untuk
kelompok MBR

17
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(1)

NO KETERANGAN JUMLAH

1 TOTAL SPAM REGIONAL 78

2 TOTAL PROVINSI 30
18
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(2)
SELESAI & BERFUNGSI TA 2016 (9 SPAM REGIONAL)

2 3 8
5
7

4
6

No KETERANGAN
1 Riau: Pekan Kampar Tahap I (Kota Pekanbaru danKab. Kampar)
2 Jawa Barat: Metro Bandung (Bandung Selatan) Tahap I (Kota Bandung dan Kab. Bandung)
3 Jawa Tengah: Bregas (Kab. Brebes, Kota Tegal dan Kab. Tegal)
4 DIY: Kartamantul Tahap I Fase I, Sistem Bantar (Kota Yogyakarta, Kab. Sleman dan Kab. Bantul)
5 Jawa Timur: Mojolamong Tahap I (Kab. Mojokerto dan Kab. Lamongan)
6 Bali: Bali Selatan (Petanu) (Kab. Gianyar, Kab. Badung dan Kota Denpasar)
7 Bali: Bali Selatan (Penet) (Kab. Klungkung, Kab. Gianyar, Kab. Badung dan Kota Denpasar)
8 Kalimantan Selatan: Banjarbakula, Wilayah I (Kab. Banjarmasin, Kab. Banjar, Kota Banjarbaru, Kab. Barito Kuala dan Kab. Tanah Laut) Tahap I
9 Sulawesi Tengah: Pasigala Tahap I (Kota Palu, Kab. Sigi dan Kab. Donggala) 19
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(3)
KONSTRUKSI TA 2016-2017 (2 SPAM REGIONAL)

1
2

No KETERANGAN
1 Jawa Tengah: Keburejo (Kab. Kebumen dan Kab. Purworejo)

2 DIY: Kartamantul Tahap I Fase II, Sistem Bantar (Kota Yogyakarta, Kab. Sleman dan Kab. Bantul)

20
HASIL IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SPAM REGIONAL…(4)
KONSTRUKSI TA 2017-2019 (5 SPAM REGIONAL)

2
3

4 5

No KETERANGAN
1 Riau: Durolis (Kota Dumai, Kab. Bengkalis dan Kab. Rokan Hilir)
2 Jawa Tengah: Petanglong (Kab. Pekalongan, Kab. Batang dan Kota Pekalongan)
3 Jawa Timur: Umbulan (Kab. Pasuruan, Kota Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kab. Gresik)
4 Jawa Timur: Mojolamong Tahap II (Kab. Mojokerto dan Kab. Lamongan)
5 Bali: Burana (Kab. Buleleng dan Kab. Jebrana)

48
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

You might also like