Professional Documents
Culture Documents
Media Televisi
Media Televisi
Media Televisi
MEDIA TELEVISI
KOMUNIKASI POLITIK B
televisi adalah sistem elektronis yang menyampaikan suatu isi pesan dalam
bentuk audiovisual gerak dan merupakan sistem pengambilan gambar,
penyampaian, dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Dengan
demikian, televisi sangat berperan dalam mempengaruhi mental, dan pola pikir
khalayak umum.
KEPEMILIKAN
MEDIA TELEVISI
Dikuasainya media televisi oleh orang yang tidak hanya bergerak dibidang bisnis (pengusaha) tapi
juga politikus, membuat produk televisi kini sudah tidak bisa lari dari kepetingan politik. Dua hal yakni
bisnis dan politik itu tentu saja sedikit demi sedikit telah menggusur peran televisi dalam kaitanya
dengan kepentingan publik. Maka menjadi penting bagi kita saat ini untuk menganalisis dan
mengevaluasi isi pesan media, dengan fokus utama tertuju pada isi pesan media, yang dipengaruhi
kepentingan ekonomi dan politik
TEKANAN KONGLOMERAT MEDIA
TERHADAP OTONOMI INDIVIDUAL PARA
PRAKTISI
Pemilik media demi memuluskan kepentingannya, dapat dengan seenaknya membuat berita, padahal media
massa memiliki kekuatan didalam menggiring cara berpikir, persepsi, sikap dan perilaku masyarakatnya. Apa
yang menjadi agenda media dengan berita-beritanya, akan menjadi agenda pembicaraan masyarakat pula.
Masyarakat berhak untuk mendapatkan informasi yang benar dan obyektif. Namun sayangnya, hak publik untuk
mendapatkan informasi yang benar sering tidak terpenuhi karena adanya konflik kepentingan dalam institusi
media.
Sementara itu, untuk para jurnalis media yang owner-nya melakukan intervensi, mereka terkesan dibatasi ruang
geraknya dan manut dengan peraturan, kalau mereka melawan top management, mungkin bisa terkena sanksi
perusahaan, bahkan sampai pada tahap pemecatan (sanksi ekonomi).
TEKANAN KONGLOMERAT MEDIA
TERHADAP OTONOMI INDIVIDUAL PARA
PRAKTISI
Era reformasi saat ini secara konseptual seharusnya memberikan ‘udara’ kebebasan bagi otonomi individual para
praktisi media dalam berkreasi dan berkerja sesuai naluri jurnalisnya, namun mereka mengalami kendala ketika
ingin menjalankan praktek jurnalisme secara obyektif/netral, selama ada campur tangan media owner yang
menginginkan segala macam kepentingannya (kepentingan bidang politik, ekonomi, budaya dan sebagainya)
diberitakan di medianya. Bila pada masa Orde Baru, sesuatu yang menghantui otonomi individu para praktisi yaitu
SIUPP (Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers) yang dikeluarkan pemerintah, namun hantu itu saat ini berupa
intervensi para konglomerat media pada bagian news room.
Media massa dapat diibaratkan sebagai suatu pabrik. Bila pemilik pabrik menginginkan rancangan hasil produksi
sesuai keinginannya, maka output-nya akan sesuai dengan rancangan tersebut. Kreativitas pekerja akan
terbatasi, selama situasi kerja mereka masih dibawah tekanan, intervensi dan aturan yang mengikat dari top
management.
KEBERPIHAKAN STASIUN
TELEVISI PADA PEMILU
PRESIDEN 2014
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mencatat stasiun televisi milik petinggi partai politik
menunjukkan keberpihakan kepada pasangan calon-calon presiden tertentu. :
• Data KPI, sebagaimana dilansir Koran Tempo pada berita utamanya Senin, 26 Mei 2014
menyebutkan Metro TV menayangkan berita soal Jokowi sebanyak 62 kali pada 6-15 Mei.
Pada periode yang sama iklan kampanye di Metro TV mencapai 96 kali. Bahkan usai
deklarasi pemberitaan soal Jokowi di Metro TV bisa mencapai 15 kali tiap hari. Hal Dukungan Media Televisi pada Pemilu
tersebut melanggar aturan maksimal 10 kali setiap hari dengan durasi masing-masing 2014
paling lama 30 detik. Sebaliknya, pemberitaan soal Prabowo di Metro TV hanya 22 kali dan
Pasangan Dukungan Media
penayangan iklan kampanye Prabowo di Metro TV nihil. Televisi
• TV One juga memperlihatkan keberpihakannya dengan menyiarkan secara langsung
deklarasi duet Prabowo-Hatta Rajasa dari Taman Makan Pahlawan Kalibata pada Senin, Jokowi-Jusuf Metro TV
19 Mei 2014. Sementara pemberitaan Jokowi, TV One sebagaimana diungkap koordinator Kalla
divisi penelitian Remotivi Muhammad Heychael Jokowi merupakan tokoh politik dengan Prabowo-Hatta MNC Group (MNC TV,
berita negatif terbanyak di TV One, yaitu 30.7 persen. RCTI, Global TV, Sindo
• Adapun pemilik Media Nusantara Citra, Harry Tanoesoedibjo berada di barisan pendukung TV) dan BAKRIE Group
capres Prabowo Subianto ( ANTV dan TV ONE)
PARTAI NASDEM DAN
METRO TV
PARTAI GOLKAR DAN TV ONE
PARTAI PERINDO DAN MNC
GROUP
THANK YOU