Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

HIV AIDS

 HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang


menyerang sel darah putih (limfosit) di dalam tubuh, dimana akan
menurunkan atau bahkan menghilangkan fungsi utama dari
limfosit yaitu mempertahankan kekebalan tubuh

 AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah


sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya
sistem kekebalan tubuh
Patogenesis
 Virus HIV masuk tubuh  target utama limfosit CD4  selama 8 – 12 minggu virus
menyebar ke seluruh tubuh dan mencapai organ limfoid  terjadi penurunan sel T CD4 
respon imun terhadap HIV mengakibatkan viremia menurun  sel CD4 kembali meningkat
namun tidak mampu menyingkirkan infeksi secara sempurna  Masa laten klinis ini bisa
berlangsung selama 10 tahun  Virus bereplikasi secara cepat CD4 kembali turun 
fungsi imunologis terganggu.

 Curiga HIV secara klinis :


 •Batuk lebih dari 2 –3 minggu
 •Penurunan berat badan menyolok > 10 %
 •Panas > 1 bulan
 •Diare > 1 bulan
 •Perhatikan : kandidiasis oral
 •Herpes zooster yang luas, kambuhan
 •Sariawan rekuren dan berat
1. Stadium 1
• Belum menunjukan gejala
2. Stadium 2
• Penurunan BB 5 <10%
• Infeksi saluran nafas berulang
• Herpes
• Ulkus mulut yang berulang
• Ruam kulit
• Infeksi jamur pada kuku
3. Stadium 3
• Penurunan BB > 10%
• Diare kronis lebih dari 1 bulan
• Demam menetap
• Kandidiasis pada mulut menetap
• Anemia yang tak diketahui penyebabnya (<8g/dl), netropeni (<0.5 x 109/l) dan trombositopeni kronis (<50 x 109/l).
• Infeksi bakteri yang berat (pneumonia, meningitis, TBdll)
4. Stadium 4
• Sindrom wasting HIV
• Infeksi herpes simplek kronik lebih dari 1 bulan
• kandidiasis eosophagal
• Tuberkulosis ekstra paru
• Sarkoma kaposi
• Cytomegalovirus
• Ensefalopati HIV
Diagnosis Laboratorium :
Serologis / deteksi antibodi : rapid tes, ELISA, Western Blot ( untuk konfirmasi )
Pemeriksaan serologi harus dikonfirmasi dengan western blot, atau setidaknya harus dengan
strategi 3 test dengan metode berbeda yang melibatkan ELISA.
Terapi ARV dimulai ODHA saat sel CD4 <350 sel/mm3, terlepas
ada atau tidaknya gejala klinis. ODHA dengan gejala klinis yang
berat (stadium 3 dan 4) harus memulai pengobatan ART tanpa
melihat jumlah sel CD4. Berikut adalah lini pertama dari ART
yaitu 2 NRTI (Nucleside Reverse Transcriptase Inhibitor) +
1NNRTI (Non- Nucleside Reverse Transcriptase Inhibitor)
dengan pilihan
1. AZT (Zidovudine) + 3TC (Lamivudine) + NVP (Nevirapine),
2. AZT + 3TC + EFV (Efavirence)
3. TDF (Tenofovir) + 3TC (atau FTC (Emitricitabine)) + NVP
4. TDF + 3TC (atau FTC) + EFV
Prognosis
Quo at vitam : dubia ad Malam
Quo at functionam : dubia ad Malam
Quo at sanationam : dubia ad Malam

You might also like