Professional Documents
Culture Documents
Update Pedoman Hiv (26 Juli 2018)
Update Pedoman Hiv (26 Juli 2018)
Update Pedoman Hiv (26 Juli 2018)
PEDOMAN HIV
TES HIV
Istilah “Layanan Tes HIV” digunakan untuk memperbarui istilah
“Konseling dan Tes HIV”, untuk mencakup kisaran lengkap layanan
tes HIV—tes atas inisiasi petugas, tautan dengan layanan
perawatan, hasil tes yang benar, konseling, jaminan kualitas, dll
Kebanyakan Infeksi Baru Ditularkan oleh
Orang yang Tidak Tahu Statusnya
~25% bertanggung
jawab untuk…
Tidak
menyadari
infeksi ~54%
Infeksi
baru
~42%
Menyadari
infeksi
~46%
infeksi
baru
From ES Daar, MD, at Los Angeles, Ca: April 22, 2013, IAS-USA.
TES HIV
Tes HIV “dimintakan secara rutin” (untuk menggantikan “ditawarkan”),
pada:
Di Papua dan Papua Barat: pada semua pasien yang ada di fasyankes
Di daerah selain itu:
- Pasien dengan gejala terkait HIV-AIDS (termasuk pada anak
dengan malnutrisi)
- Semua pasien TB, semua ibu hamil, semua
pasien IMS, semua pasien hepatitis B dan C
- Populasi kunci HIV (LSL, Waria, WPS, Penasun)
- Warga Binaan Pemasyarakatan
- Pasangan ODHA
TES HIV
Triase
• Triase adalah tes HIV untuk skrining dengan satu rapid tes
dapat dilakukan oleh seluruh petugas kesehatan pada tingkat
pustu, polindes, petugas TB, bidan praktik swasta, dokter
kebidanan praktik swasta, rumah bersalin, dokter umum,
layanan sunat untuk dewasa.
• Jika hasil pemeriksaan dari satu reagen ini reaktif, kemudian
dilakukan rujukan ke layanan diagnosis HIV.
TES HIV
Konseling HIV
• Konseling dibutuhkan untuk kasus sulit, misalnya:
- pasien yang selalu menolak dilakukan tes HIV
- pasien HIV positif yang menolak membawa pasangan untuk
dites HIV
- atau pasien yang tidak mau dirujuk ke layanan ARV
- dan lain lain.
Menerima Menolak
Ke Lab
Tanda tangan surat penolakan, beri informasi manfaat tes
Hasil lab dikembalikan ke nakes pengirim
Jelaskan makna hasil tes, jelaskan secara garis besar apa yang akan
dilakukan di layanan ARV beserta semua paket perawatan
ALGORITME DIAGNOSIS HIV
TINDAK LANJUT PASCA TES
INDIKASI MEMULAI
ARV
• Terapi ARV harus diberikan kepada semua ODHA tanpa melihat
stadium klinis dan nilai CD4 (termasuk anak <1 tahun, 1-10 tahun,
remaja, ibu hamil, dewasa)
10
% infected
8
Unknown (n=3)
6
Not from
4 partner (n=7)
2 From partner
(n=29)
0
Early ART Late ART
Risk of Death
Key points:
Paduan alternatif
• AZT + 3TC + NVP
• AZT + 3TC + EFV
• TDF + 3TC (atau FTC) + NVP
• AZT + 3TC + *EFV400
• TDF + 3TC (atau FTC) + *EFV400
*Belum direkomendasikan pada pengguna rifampisin dan ibu hamil
(Klirens EFV meningkat pd ibu hamil. JAIDS 2012; 59 (3): 245-252)
Rilpivirin (RPV) adalah obat alternatif pada ODHA yang tidak dapat mentoleransi EFV dan
NVP. Namun, RPV sebaiknya tidak digunakan pada ODHA dengan CD4 < 200 sel/mm3 atau
viral load banyak > 100.000 kopi/mL karena efektivitasnya lebih rendah pada kondisi tersebut.
RILPIVIRINE (RPV)
• Termasuk kelas NNRTI
• Dosis: 1 x 25mg/hari
• Digunakan pd ODHA > 12 tahun yg tidak pernah menggunakan
ARV sebelumnya dan VL < 100.000 copies/mL.
• Efek samping:
• Ruam kulit
• Depresi
• Perubahan mood
• Hepatotoksik
PADUAN ART
UNTUK REMAJA (10-19 TAHUN)
Paduan pilihan
TDF+3TC (atau FTC)+EFV
Paduan alternatif
• TDF +3TC (atau FTC)+*EFV400
• AZT+3TC+EFV
• AZT+3TC+NVP
• AZT+3TC+EFV*400
• TDF+3TC (atau FTC)+NVP
*Belum direkomendasikan pada pengguna rifampisin dan ibu hamil
PADUAN ART UNTUK ANAK
(3-10 TAHUN)
Paduan pilihan
AZT+3TC+EFV
Paduan alernatif
• ABC+3TC+NVP
• ABC+3TC+EFV
• AZT+3TC+NVP
• TDF+3TC (atau FTC)+EFV
• TDF+3TC (atau FTC)+NVP
PADUAN ART UNTUK
ANAK <3 TAHUN
Paduan pilihan
(ABC atau AZT)+3TC+LPV/r
Paduan alternatif
(ABC atau AZT)+3TC+NVP
PADUAN ART LINI KEDUA
PADA DEWASA DAN REMAJA
Populasi Paduan Lini Paduan Lini kedua
Pertama
Dewasa dan remaja Berbasis d4T atau TDF + 3TC (atau
(> 10 tahun) AZT FTC) + LPV/r
Berbasis TDF AZT + 3TC + LPV/r
HIV dan koinfeksi Berbasis d4T atau TDF + 3TC (atau
TB AZT FTC) + LPV/r dosis
ganda
Berbasis TDF AZT + 3TC + LPV/r
dosis ganda
HIV dan koinfeksi Berbasis TDF AZT + 3TC (atau
HBV FTC) + TDF LPV/r
10000
HIV RNA
1000
100
50 50
10
HASIL VL DARI XPERT
Perubahan CD4 & viral load yang
diharapkan selama ART
Toksisitas NRTI
Ruam kulit -
Ruam kulit -
MONITORING
LABORATORIUM
Toksisitas PI
Non- 48
IPT 409 361 (88,3) 53 (13,0) 356 (87,0)
(11,7)
HASIL: KEJADIAN TB
• Incidence Rate TB pada 3 tahun
Kaplan-Meier survival estimates (outcome: TB)
• IPT 1.2 / 100 py (95% CI: 0.5 –
1.00
2.6)
• Non IPT 4.4 / 100 py (95% CI: 3.2
0.75
– 6.1)
0.50
• Incidence Rate TB pada 5 tahun
0.25
• IPT 1.7 / 100 py (95% CI: 0.9 – 3.0)
0.00
• Non IPT 3.6 / 100 py (95% CI: 2.7 – 0 12 24 36 48 60
4.9) Bulan
Kelompok = KASUS Kelompok = KONTROL
RISIKO KEJADIAN TB
Kejadian TB 3 Tahun Kejadian TB 5 Tahun
Adjusted RR (95%
p-value Adjusted RR (95% CI) p-value
CI)
0,283 (0,124 –
Kelompok IPT 0,003* 0,464 (0,239 – 0,903) 0,025*
0,646)
Pernah Pengobatan 1,936 (1,080 –
0,026* 2,342 (1,353 – 4,055) 0,002*
TB 3,471)
Kepatuhan Minum 1,495 (0,786 –
0,220 1,388 (0,768 – 2,510) 0,278
Obat 2,843)
*adjusted dengan gender, umur, CD4 sebelum IPT dan Pemberian Anti
Retroviral
KESIMPULAN
• Saran
• Program PP INH harus dilaksanakan lebih luas
• Penelitian lanjutan: PP INH lanjutan, sekunder
• Diseminasi informasi pada petugas layanan
KRITERIA PEMBERIAN PP INH
1. Tidak sakit TB
Isoniazid (INH)
dosis 300 mg Vitamin B6
25mg setiap hari
setiap hari & atau
selama 6 bulan 50mg 2 hari sekali
Total 180 dosis.
• Pencatatan:
• Formulir skrining gejala dan tanda TB, serta penilaian pemberian PP
INH
• Formulir ikhtisar perawatan
• Register Pra ART dan ART
• Pelaporan
• Laporan bulanan perawatan HIV dan ART
FORMULIR
SKRINING
GEJALA DAN
TANDA TB,
SERTA
PENILAIAN
PEMBERIAN PP
INH
IKHTISAR PERAWATAN HIV & ART
(Pengobatan Lengkap)
Tidak ada
Penilaian Kontra
Indikasi INH
100
80
60
40
20
0
Lahir 1 bulan 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan
Moodley D. PIDJ 1995; 14:850
SENSITIVITAS PCR DNA
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
48 jam 2-7 hari 7-14 hari 28 hari