Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 46

IN INGSIH

TITIK KART

2 1 9 39 5 9821
NOPE: 08 m ai l.com
i n gsih 64 @ g
ti ti k k a rt in

r UK M Ak redit a s i FKTP
Surveyo
PEMBINAAN PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN
KOTA JAYAPURA

melalui

TPCB
PENGERTIAN TPCB
Pengertian pembinaan terpadu yang dimaksud dalam pedoman ini
adalah pembinaan yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua
unsur program yang ada di dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
melalui Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) sebagai representasi
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota yang dilaksanakan secara
periodik, terpadu antar program, dan berkesinambungan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH PEMBELAJARAN INI PESERTA DAPAT

1. MEMAHAMI PEDOMAN TPCB;


2. MEMBENTUK TPBC KABUPATEN;
3. MENGISI SA;
4. MELAKUKAN ANALISIS SA;
5. MELAKUKAN PEMBINAAN BERKELANJUTAN,
I
Pedoman Pembinaan Terpadu Puskesmas Oleh Dinas Kesehatan
TPCB (TIM PEMBINA CLUSTER BINAAN)

PERMENKES 43 TAHUN 2019


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap penyelenggaraan Puskesmas yang diarahkan
untuk peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat yang
dilaksanakan secara TERPADU dan BERKESINAMBUNGAN.
PEMBINAAN TERPADU

Pembinaan yang dilakukan secara bersama-sama oleh semua unsur


program yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melalui Tim
Pembina Cluster Binaan (TPCB) sebagai representasi Dinas Kesehatan
Daerah Kabupaten/Kota dalam menjalankan fungsi pembinaan termasuk
bimbingan dan pendampingan secara periodik, terintegrasi antar program,
dan berkesimbangunan.
TUJUAN

1. Mendorong Pusk dlm memenuhi standar penyelenggaraan Pusk sesuai


dg peraturan perundang-undangan
2. Memfasilitasi Pusk dlm melakukan perbaikan mutu pelay kesh yg
berkesinambungan;
3. Terwujudnya budaya mutu.
KONSEP

 Pembinaan terpadu dilakukan dg membagi habis Pusk kedalam beberapa


cluster binaan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan Sumber Daya yg
ada di Dinkes Kab/Kota.
 Bentuk pembinaan harus sesuai dg lingkup permsalahan yg dihadapi
masing-masing pusk ;
 Pembinaan dpt berbentuk peningkatan kemampuan teknis dan manajerial
(tata kelola pelayanan & tatakelola fasyankes)
PEMBAGIAN CLUSTER BINAAN

A. Kesepakatan seluruh bidang di Dinkes

B. Kriteria pembagian cluster dapat menggunakan salah satu atau


kombinasi kriteria berikut :
1) Berdasarkan akses, kondisi geografis dan transportasi
2) Berdasarkan sumber daya di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3) Berdasarkan ketersediaan dana operasional
4) Berdasarkan capaian kinerja Puskesmas
5) Berdasarkan permasalahan kesehatan di cluster binaan
CONTOH
KARAKTERISTIK WILAYAH PUSKESMAS
KABUPATEN MERAUKE

Kawasan Perkotaan Kawasan Perdesaan


1. Puskesmas Mopah Baru 1. Puskesmas Kuprik
2. Puskesmas Rimba Jaya 2. Puskesmas Tanah Miring
3. Puskesmas Samkai 3. Puskesmas Kurik
4. Puskesmas Kelapa Lima 4. Puskesmas Kumbe
5. Puskesmas Karang Indah 5. Puskesmas Jagebob
6. Puskesmas Gudang Arang 6. Puskesmas Sota
KARAKTERISTIK WILAYAH PUSKESMAS
KABUPATEN MERAUKE

Kawasan Terpencil Kawasan Sangat Terpencil


1. Puskesmas Wayau
1. Puskesmas Naukenjerai
2. Puskesmas Kaptel
2. Puskesmas Bupul
3. Puskesmas Ngguti
3. Puskesmas Muting 4. Puskesmas Tubang
4. Puskesmas Ulilin 5. Puskesmas Kimaam
5. Puskesmas Okaba 6. Puskesmas Waan
7. Puskesmas Ilwayab
8. Puskesmas Tabonji
PEMBAGIAN
CLUSTER BINAAN
I. CLUSTER A

1 Mopah Baru Perkotaan Madya

2 Sota Perdesaan Dasar

3 Okaba Terpencil Madya

4 Wayau Sangat Terpencil -

5 Kimaam Sangat Terpencil -


II. CLUSTER B

1 Rimba Jaya Perkotaan Madya

2 Gudang Arang Perkotaan -

3 Kumbe Perdesaan Madya

4 Naukenjerai Terpencil Dasar

5 Ngguti Sangat Terpencil -


III. CLUSTER C

1 Samkai Perkotaan -

2 Kuprik Perdesaan Dasar

3 Jagebob Perdesaan Madya

4 Bupul Terpencil Madya

5 Waan Sangat Terpencil -


IV. CLUSTER D

1 Kelapa Lima Perkotaan -

2 Tanah Miring Perdesaan Dasar

3 Muting Terpencil Madya

4 Kaptel Sangat Terpencil Madya

5 Tabonji Sangat Terpencil -


V. CLUSTER E

1 Karang Indah Perkotaan -

2 Kurik Perdesaan Dasar

3 Ulilin Terpencil Dasar

4 Tubang Sangat Terpencil Madya

5 Ilwayab Sangat Terpencil -


PENGORGANISASIAN
TPCB
1. Penanggung Jawab: Kepala Dinas
2. Ketua : Pejabat Eselon III
3. Anggota : - Kepala Seksi
- PJ Program
- Puskesmas Percontohan
- Surveior Akreditasi
- Pendamping Akreditasi FKTP
- Organisasi Profesi
Ketua TPCB bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas
TPCB

TPCB

KADINKE
S
TPCB

TPCB


DST
TUGAS KETUA :

1. Memimpin anggota tim untuk mempelajari kembali rencana pembinaan yang telah
disusun dan membuat penjadwalan pembinaan bersama
2. Menjelaskan kembali tujuan pembinaan terpadu dan mensosialisasikan kepada
anggota tim
3. Memutuskan prioritas dan strategi pembinaan cluster binaan bersama anggota tim
4. Mengkoordinasikan anggota tim untuk melaksanakan rencana pembinaan sesuai
jadwal yang telah disepakati berdasarkan urutan prioritas
5. Memimpin pembinaan ke cluster binaan, baik melaljui forum pertemuan
pembahasan, mekanisme umpan balik maupun kunjungan ke lapangan
6. Melakukan evaluasi terhadap hasil pembinaan dan menyusun rencana tindak lanjut
pembinaan
Ketua TPCB harus memiliki :
a)Pengetahuan terhadap konsep Puskesmas
b)Kemampuan kepemimpinan/leadership
c)Kemampuan pembinaan teknis dan manajemen
TUGAS ANGGOTA :

1. Membuat jadwal pembinaan sesuai arahan Ketua Tim dan kesepakatan Bersama
2. Memahami tujuan pembinaan terpadu
3. Menyusun prioritas dan strategi pembinaan cluster sesuai arahan Ketua Tim
4. Menyiapkan bahan pembinaan dan menyerahkan bahan ke Ketua Tim. Bahan
pembinaan berdasarkan hasil analisis data sesuai hasil exercise pada rapat koordinasi
5. Melaksanakan pembinaan ke cluster binaan bersama Ketua Tim
6. Merangkum hasil temuan yang didapatkan pada waktu pelaksanaan pembinaan,
menyusun laporan pembinaan untuk diserahkan ke Ketua Tim
Anggota TPCB wajib memiliki kemampuan :
Kepemimpinan
Manajerial
Teknis Program sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
Dan Anggota TPCB wajib memiliki kemampuan dasar tupoksi dinkes :
Kebijakan Nasional dan kebijakan pelaksanaannya di provinsi dan kabupaten
SPM Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota (PMK No. 4/2019)
 Puskesmas (PMK no 43/2019)
Manajemen Puskesmas (PMK No. 44/2016)
Konsep rujukan UKM & UKP secara horizontal maupun vertical
Peningkatan mutu pelayanan puskesmas
Analisis data dan informasi
Teknik komunikasi dan pembinaan
Peningkatan Kompetensi TPCB
melalui :

 Pengenalan peran tugas dan fungsi sekretariat dan bidangprogram


 Pengenalan Manj , Tata kelola mutu & Akreditasi Pusk
 Pelatihan teknis;
 Workshop /On the job training

 Program
 Manajemen Puskesmas
 Kemampuan komunikasi & Kepemimpinan
PRINSIP PEMBINAAN :

1. KOMITMEN
2. BERORIENTASI PADA MUTU
3. KERJA TIM
4. PEMBELAJARAN BERKELANJUTAN
5. EFEKTIF & EFISIEN
METODE PEMBINAAN:

1. SECARA LANGSUNG
2. TIDAK LANGSUNG
INDIKATOR KEBERHASILAN
KEGIATAN INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
Pembinaan 1. Tersedia SK kepala 1. Terlaksananya 1. Terpenuhinya Sarana. 1. Pencapaian target SPM bidang
Puskesmas daerah kabupaten/kota pembinaan sesuai Prasarana, Alat dan Bahan kesehatan.
oleh TPCB atau kepala jadwal. Habis Pakai (SPA-BHP) 2. Pencapaian target Indikator
dinas kesehatan 2. Terlaksananya dan Tenaga sesuai dengan Program Prioritas Nasional (PPN).
daerah kabupaten/kota pemantauan standar di Puskesmas 3. Peningkatan capain Indeks
tentang penetapan pembinaan oleh berdasarkan ketentuan
Kepuasan Masyarakat IKM) bagi
TPCB dinas peraturan perundang-
2. Tersedia SDM baik dari undangan. pengguna layanan di Puskesmas.
kesehatan daerah
segi jenis, jumlah dan 2. Terjadi peningkatan kinerja
provinsi.
kompetensi. Puskesmas.
3. Tersedia Program dan a. Peningkatan jumlah
kegiatan Pembinaan Puskesmas dengan
terpadu oleh TPCB. penilaian kinerja
4. Tersedianya alokasi Puskesmas kategori baik
anggaran di APBD II b. Peningkatan
untuk pelaksanaan pencapaian target IKS di
pembinaan terpadu oleh wilayah kerja Puskesmas.
TPCB. c. Peningkatan Puskesmas
5. Tersedia sarana, yang
prasarana dan alat untuk mencapai target
pelaksanaan pembinaan Indikator mutu.
terpadu oleh TPCB. d. Peningkatan
6. Tersedia Jadwal Puskesmas yang
Pembinaan TPCB. melakukan pelaporan
INM dan IKP scr periodik
e. Peningkatan Puskesmas dg
pencapaian kelulusan
akreditasi minimal utama.
3. Kesiapan Puskesmas yang
telah ditetapkan menjadi
Puskesmas sebagai
percontohan di kab.
PELAKSANAAN
PEMBINAAN PUSKESMAS
A. PERSIAPAN PEMBINAAN
a. TPCB mengirimkan instrument pemantauan dan evaluasi mutu ke
Puskesmas
b. Puskesmas mengisi SA (2 hari)
c. Analisa hasil SA oleh Puskesmas
d. SA dikirim ke TPCB (2 hari setelah SA)
e. Verifikasi oleh TPCB
f. Rekomendasi TPCB diberikan kepada pihak terkait
B. PElaksanaan PEMBINAAn terpadu
a. TPCB melaksanakan pembinaan minimal 2 hari efektif
b. Pembinaan oleh TPCB secara periodik tiap 3 bulan
c. Mekanisme Pembinaan :
1. Pembinaan Langsung
2. Pembinaan Tidak langsung
d. Menyusun Laporan Pembinaan berupa hasil & rekomendasi perbaikan
paling lambat 3 hari setelah pembinaan
C. Pemantauan & evaluasi
PEMBINAAn terpadu
a. Puskesmas melaporkan hasil capaian kinerja & mutu
b. Ajang benchmarking
c. Pemantauan dan evaluasi minimal 1 kali per tahun
d. Hasil pemantauan dan evaluasi ditindaklanjuti oleh TPC dan disampaikan
kepada Kadinkes
PENCATATAN
DAN
PELAPORAN
PMK : 31/2019 ttg Sistem informasi Pusk

 Pencatatan adalah serangkaian kegiatan untuk mendokumentasikan


hasil pengamatan, pengukuran dan/atau penghitungan pada setiap
langkah upaya kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas

 Pelaporan adalah penyampaian data terpilah dari hasil pencatatan


kepada pihak terkait sesuai dengan tujuan dan kebutuhan yang telah
ditentukan.
A. Tingkat puskesmas
Ruang lingkup instrumen pemantauan & evaluasi mutu pusk
B. Tingkat Kabupaten
Menyusun laporan umpan balik minal mencakup

1. Hasil Verifikasi dan kesimpulan serta Rekomendasai;


2. Hasil pembinaan yg telah dilakukan berdasarkan SA
untuk mengatsi Masalah utama Pusk;
3. Progres perbaikan
4. Langkah langkah pembinaa yg telah dilakukan TPCB
5. Kendala yg dihadapi saat melakukan pembinaan
6. Rencana atau usulan langkah-langkah pd pembinaan
selanjutnya;
Jika ditemukan permasalahan teknis spesifik yg memerlukan
pembinaan lanjutan secara khusus
Maka dapat dilakukan pembinaan teknis

Laporan Tim Teknis minimal memuat

1. Uraian permasalahan teknis spesifik shg dilakukan pembinaan;


2. Analisis akar permasalahan teknis spesifik;
3. Langkah langkah pembinaan yg telah dilakukan;
4. Permasalahan yg telah diselesaikan;
5. Kendala yg ditemukan;
6. Rencana dan usulan pembinaan selanjutnya.

Laporan dibuat paling lambat 3 hr setelah pembinaan


LAP DARI KAB – PROP , DIKIRIM SETIAP SEMESTER ( Jan – Jun ) tgl 10 Juli
( Jul – Des) tgl 10 Jan
SALAM

You might also like