Asal Usul Spesies

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 22

8th Grade

Asal-usul Spesies (1)

Luthfiya Aqidatu Shoolikhah (19108830004)


Rita Tri Maharani (19108830005)
Nindra Arsalina Putri (19108830007)
ISOLASI REPRODUKTIF
Mekanisme isolasi reproduktif atau penghalang hibridisasi adalah
kumpulan mekanisme, Perilaku dan proses fisiologis yang mencegah
anggota dari dua spesies yang berbeda yang disilangkan atau kawin dari
menghasilkan keturunan, atau yang memastikan bahwa setiap anak yang
mungkin dihasilkan steril. Hambatan ini menjaga integritas spesies dari
waktu ke waktu, mengurangi atau langsung menghambat aliran
gen antara individu dari spesies yang berbeda, yang memungkinkan
konservasi karakteristik masing-masing spesies.
Konsep spesies biologis menekankan pada isolasi reproduksi

Konsep Spesies Biologis Definisi utama spesies yang digunakan dalam


buku teks ini mengacu pada konsep spesies biologis (biological species
concept). Menurut konsep ini, seperti yang dijabarkan pada 1942 oleh ahli
biologi Ernst Mayr, spesies (species) adalah suatu kelompok populasi yang
anggota-anggotanya memiliki potensi untuk saling mengawini (interbreed)
di alam dan menghasilkan keturunan yang viabel (mampu hidup) dan fertil-
namun tidak menghasilkan keturunan yang viabel dan fertil dengan anggota
dari kelompok lain semacam itu Dengan demikian, anggota spesies biologis
disatukan oleh kompatibilitas reproduktif, setidaknya secara potensial.
Isolasi reproduktif
Karena spesies biologis didefinisikan menurut kompatibilitas reproduktif, pembentukan spesies baru
mengandalkan isolasi reproduktif (reproductive isolation)-eksistensi faktor-faktor biologis
(penghalang) yang merintangi anggota dua spesies yang berbeda untuk menghasilkan keturunan
yang viabel dan fertil. Penghalang semacam itu mencegah aliran gen di antara spesies-spesies dan
membatasi pembentukan hibrida (hybrid), keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antar spesies.
Walaupun satu penghalang mungkin tidak dapat mencegah semua aliran gen, kombinasi dari
beberapa penghalang dapat mengisolasi lungkang gen suatu spesies secara efektif.
Definisi lain spesies
Sementara konsep spesies biologis menekankan pada keterpisahan spesies satu sama lain
akibat penghalang reproduktif, beberapa definisi lain menekankan kesatuan di dalam spesies.
Misalnya, konsep spesies morfologis (morphological species concept) mencirikan spesies
berdasarkan bentuk tubuh dan sifat struktural lain. Konsep spesies morfologis memiliki
sejumlah keuntungan. Konsep ini dapat diterapkan pada organisme aseksual dan seksual,
dan dapat berguna bahkan tanpa informasi tentang besarnya aliran gen. Pada praktiknya,
inilah cara saintis membedakan kebanyakan spesies. Akan tetapi, salah satu kerugiannya
adalah definisi ini bersandar pada kriteria yang subjektif; peneliti mungkin tidak sepakat
tentang ciri struktural mana yang dipakai untuk membedakan spesies.
1. Konsep spesies
ekologis (ecological
species concept)
2. Konsep spesies
filogenetik (phylogenetic
species concept)
memandang spesies berdasarkan relung (niche) ekologinya,
keseluruhan interaksi dari anggota spesies dengan komponen tak
hidup maupun hidup dari lingkungannya (lihat Bab 54).
Misalnya, dua spesies amfibi mungkin tampak mirip, namun
berbeda dalam makanan atau kemampuan untuk bertoleransi
terhadap kondisi kering. Tidak seperti konsep spesies biologis,
konsep spesies ekologis dapat mengakomodasi spesies aseksual
maupun seksual; konsep ini juga menekankan peran seleksi alam
disruptif ketika organisme beradaptasi dengan kondisi lingkungan
yang berbeda.
Konsep spesies filogenetik (phylogenetic species concept) mendefinisikan spesies
sebagai kelompok terkecil dari individu-individu yang memiliki nenek moyang yang
sama, membentuk satu cabang pada pohon kehidupan. Para ahli biologi menelusuri
sejarah filogenetik spesies dengan cara membandingkan karakteristiknya, misalnya
morfologi atau sekuens molekular, dengan spesies lain. Analisis semacam itu dapat
membedakan kelompok kelompok individu yang cukup berbeda untuk dianggap sebagai
spesies terpisah.
Pemisahan geografis
Spesiasi Alopatrik ("Negeri Lain")

Dalam spesiasi alopatrik (allopatric speciation, dari


kata Yunani allos, lain, dan patra, tanah air), aliran
gen terputus ketika satu populasi terbagi menjadi
sejumlah sub populasi yang terisolasi secara
geografis. Misalnya, ketinggian permukaan air di
sebuah danau mungkin turun, menyebabkan
pembentukan dua atau lebih danau kecil, yang kini
dihuni oleh populasi yang terpisah. Sebuah sungai
juga mungkin berubah aliran dan membagi suatu
populasi hewan yang tidak dapat menyeberangi
Proses spesiasi alopatrik

Burung, singa gunung, dan koyote dapat menyeberangi sungai dan ngarai.
Penghalang semacam itu juga bukan rintangan bagi serbuk sari yang
tertiup angin dari pohon pinus atau biji-bijian tumbuhan berbunga.
Sebaliknya, rodensia kecil mungkin menganggap sungai yang lebar atau
ngarai yang dalam sebagai penghalang yang menyulitkan Begitu
pemisahan geografis telah berlangsung, lungkang gen yang terpisah dapat
berdivergensi melalui berbagai mekanisme
Mutasi yang berbeda akan muncul, seleksi alam bekerja pada organisme-organisme
yang tepisah, dan hanyutan genetik mengubah frekuensi alel. Isolasi reproduktif
kemudian dapat terjadi sebagai produk sampingan dari seleksi atau hanyutan
genetik yang menyebabkan populasi berdivergensi secara genetis. Misalnya, pada
bunga monyetan Mimulus guttatus, seleksi telah menguntungkan evolusi toleransi
tembaga pada populasi yang hidup di dekat pertambangan tembaga.
Bukti spesies
alopatrik

juta tahun lalu, ketika tempat yang kini menjadi Pulau Madagaskar mulai memisah dari massa daratan
India. Tampaknya kedua kelompok katak ini memiliki nenek moyang bersama yang hidup di massa
daratan Madagaskar India sebelum daratan tersebut terpisah. Setelah pemisahan itu, spesiasi alopatrik
terjadi dalam populasi-populasi yang terpisah dari nenek moyang bersama.
Hasilnya adalah pembentukan banyak spesies baru pada masing-masing lokasi.Nilai penting
dari spesiasi alopatrik juga ditunjukkan melalui fakta bahwa wilayah yang sangat terbagi-bagi
oleh berbagai penghalang geografis secara khas memiliki lebih banyak spesies daripada
wilayah dengan sedikit penghalang. Misalnya, spesies burung yang jumlahnya luar biasa besar
ditemukan di wilayah pegunungan Papua Nugini, dan banyak tumbuhan dan hewan yang unik
ditemukan di Kepulauan Hawaii yang terisolasi secara geografis (kita akan membahas lagi asal
mula berbagai spesies Hawaii.
Spesies simpatrik (“Negeri yang sama ”)

Dalam spesiasi simpatrik (sympatric speciation, dari bahasa Yunani syn, bersama), spesiasi terjadi dalam
populasi yang hidup di area geografis yang sama. Bagaimana penghalang reproduktif terbentuk di antara
populasi-populasi simpatrik padahal anggota-anggotanya tetap saling berhubungan? Walaupun
hubungan semacam itu (dan aliran gen yang terus terjadi karenanya) membuat spesiasi simpatrik lebih
jarang terjadi daripada spesiasi alopatrik, spesiasi simpatrik dapat terjadi jika aliran gen berkurang
akibat faktor-faktor seperti poliploidi, diferensiasi habitat, dan seleksi seksual. (Perhatikan bahwa
faktor-faktor ini juga dapat mendorong spesiasi alopatrik.)
Poliploidi
Suatu spesies dapat berasal dari suatu kecelakaan
selama pembelahan sel yang memunculkan set ekstra
kromosom, suatu kondisi yang dikenal sebagai
poliploidi (polyploidy). Ada dua bentuk yang berbeda
dari poliploidi. Autopoliploid (autopolyploid, dari bahasa
Yunani autos diri adalah individu yang memiliki lebih
dari dua set kromosom yang semuanya berasal dari
satu spesies. Misalnya, kegagalan pembelahan sel
dapat mengakibatkan Jumlah kromosom sel
mengganda dari diploid (2) menjadi tetraploid (4)
Mutasi ini menyebabkan tetraploid terisolasi secara reproduktif dari tumbuhan
diploid populasi awal, karena keturunan triploid (3n) yang dihasilkan dari
perkawinan semacam itu kurang fertil. Akan tetapi tumbuhan tetraploid dapat
menghasilkan keturunan tetraploid yang fertil jika melakukan penyerbukan
sendiri atau kawin dengan tetraploid lain.
Dengan demikian, dalam satu generasi saja, autopoliploidi dapat menyebabkan
isolasi reproduktif tanpa pemisahan geografis apa pun.Bentuk kedua dari poliploidi
dapat terjadi ketika dua spesies yang berbeda kawin dan menghasilkan keturunan
hibrida. Kebanyakan hibrida bersifat steril karena set kromosom dari satu spesies
tidak bisa berpasangan selama meiosis dengan set kromosom dari spesies lain.
Namun hibrida infertil mungkin bisa memperbanyak diri secara aseksual (seperti
yang dilakukan oleh banyak tumbuhan). Pada generasi berikutnya, berbagai
mekanisme dapat mengubah hibrida steril menjadi poliploid fertil yang disebut
alopoliploid (allopolyploid,
Deferensi habitat
Spesiasi simpatrik juga dapat terjadi ketika faktor-faktor genetika memungkinkan suatu sub
populasi mengeksploitasi habitat atau sumber daya yang tidak digunakan oleh populasi induk.
Inilah yang terjadi pada lalat belatung apel Amerika Utara (Rhagoletis pomonella). Habitat asli
lalat ini adalah pohon hawthorn asli Amerika, namun sekitar 200 tahun silam, beberapa populasi
mengolonisasi pohon apel yang dibawa oleh para pemukim dari Eropa. Karena apel matang lebih
cepat daripada hawthorn, seleksi alam menguntungkan lalat pemakan buah dengan
perkembangan yang cepat. Populasi lalat pemakan apel ini sekarang menunjukkan isolasi
temporal dari R. pomonella pemakan hawthorn, yang memberikan rintangan prazigotik untuk
aliran gen di antara kedua populasi.
Seleksi seksual
Terdapat bukti bahwa spesiasi simpatrik juga
dapat didorong oleh seleksi alam. Petunjuk
bagaimana hal ini dapat terjadi telah ditemukan
pada ikan cichlid dari salah satu tempat yang
menjadi pusat spesiasi hewan di bumi, Danau
Victoria di Afrika Timur. Danau itu pernah
menjadi tempat tinggal bagi sekitar 600 spesies
cichlid. Data genetik mengindikasikan bahwa
spesies-spesies tersebut muncul dalam 100.000
tahun terakhir dari sejumlah kecil spesies
pengolonisasi yang tiba dari berbagai sungai
dan danau lain.
TERIMAKASIH

You might also like