Professional Documents
Culture Documents
Process Strategy and Analysis: Kuliah 02: Teori Manajemen Operasi
Process Strategy and Analysis: Kuliah 02: Teori Manajemen Operasi
AND ANALYSIS
Kuliah 02:
TEORI MANAJEMEN
OPERASI
Process analysis
Process diagram / Flowchart
Performance valuation tools
PROCESS STRATEGY
Process strategy
*Process Strategy :
Strategi yang dibuat untuk memanage proses menjadi lebih efektif agar prioritas
yang sudah ditentukan tercapai.
Four key process decisions
1. Process Structure
2. Customer involvement
3. Resource flexibility
4. Capital instensity
1. Process Structure
1.1 Process Structure in Services
Examples of Service process :
Banking, consulting, accounting, hotels
Admission process of a university
Entertainment services at theme park ( Universal studio)
Boarding services at an aiport
Bentuk customer contact pada service
process
*Matrix tersebut
menunjukkan karakteristik
proses pada perusahaan jasa
dilihat dari hubungan dengan
customer.
Matrix tersebut digunakan
untuk evaluasi dan
menentukan berubahan apa
yang harus dilakukan
terhadap proses.
1.2 Process Structure in
manufacturing
Service VS Manufacturing Process
Service Manufactur
Processes ing process
Customer contact HIGH LOW
Inventory NO YES
Possible Advantages :
•Dapat membuat kualitas produk lebih baik, faster delivery, lower cost.
Contohnya : Dilakukan self service pada gasoline stations, supermarket.
•Dapat mengurangi biaya product, shipping, and inventory.
Contohnya : IKEA Furniture Company.
•Dapat membantu koordinasi dalam rantai pasok.
Contohnya : Customer mendesain produk terlebih dahul (DELL).
2. Customer involvement (Continue)
Possible Disadvantages :
-Can be disruptive, Making the process less efficient.
-Quality measurement can be difficult.
-Managing timing and volume can be challenging.
-Requires interpersonal skills.
3. Resource flexibility
A Flexible workforce can often require higher skills and more training and education.
Worker flexibility can help achieve reliable customer service and alleviate bottlenecks.
4. Capital intensity
• Capital intensity is the mix of equipment and human skills in the process.
• Lebih fokus terhadap perihal automasi.
• Automasi pada manufaktur akan lebih baik dilakukan ketika memang jumlah
produk yang di produksi dalam jumlah banyak dan tidak terlalu banyak custom.
• Ketika suatu perusahaan akan menghasilkan produk yang unik (more customization)
lebih baik memang memperhatikan jumlah pekerja dan kualitas pekerja
dibandingkan menambahkan teknologi dalam proses produksinya.
STRATEGIES FOR CHANGES
1. Process Re-engineering
Pada merode ini dilakukan sebuah perubahan yang mendasar, merubah proses dari
awal. Contohnya apabila sebuah perusahaan ingin merubah delivery time dari satu
bulan menjadi 1 minggu, maka semua proses dari awal harus dilakukan perubahan
semuanya.
2. Process Improvement
Pada perbaikan proses tesrebut menekankan pada perbaikan proses yang sudah ada,
tidak terlalu besar dan dalam lingkup fungsional. Metode ini biasanya digunakan
untuk memperbaiki budaya kerja dan dapat cepatr dilihat hasilnya sehingga dapat
mendorong motivasi.
PROCESS ANALYSIS
Steps in process analysis
Step 1 : Draw process flow diagram (Define process)
-Determine inputs and outputs
-Determine flow unit
-Determine tasks
-Determine resources
Step 2 : Bottleneck analysis (Performance evaluation)
- Determine the capacity of each task and the process.
Flowchart
Contoh : Process flowchart pasokan
material
Flowchart of the order filling process showing handoffs between
departements
Jenis proses
KONDISI MULTI-PROSES
DENGAN BUFFER
Penyangga (Buffer) : Area penyimpanan antara tahapan meletakkan output dari satu tahap sebelum digunakan
dalam tahapan hilir.
Contohnya : McDonald’s berevolusi dalam proses pembuatan hamburger dengan menggembangkan pendekatan
bervolume tinggi. Dalam pembuatan humburger terdiri dari ( Daging sapi, saus, slada, keju, acar, dan bawang serta
roti burgernya). Semua bahan tersebut sudah dalam proses dimasak dan disimpan dalam tempat tertentu, kemudian
apabila ada pesanan maka baru di susun menjadi sebuah hamburger.
Terminologi dalam multi process
Tertahan (Blocking) : Aktivitas dalam tahapan harus dihentikan karena tidak
terdapat tempat untuk menyimpan output yang baru saja diselesaikan.
Kekosongan (Starving) : Aktivitas dalam suatu tahap harus dihentikan karena
tidak adanya pekerjaan.
Penyangga (Buffer) : Area penyimpanan antara tahapan meletakkan output dari
satu tahap sebelum digunakan dalam tahapan hilir.
Bottleneck : Tahap proses yang membatasi kapasitas, karena output proses
sebelumnya lebih besar. Atau dapat juga diartikan sebagai ‘The slowest task of the
process (longest cycle time)’
Terminologi dalam multi process (Continued)
Cycle time : Rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap aktivitas dalam
masing-masing proses untuk menghasilkan satu unit produk.
Throughput time / flow time : Waktu yang diperlukan untuk menunggu dalam jalur antrean.
(Rata-rata waktu yang diperlukan masing-masing unit untuk bergerak melalui sebuah proses
secara keseluruhan).
Contohnya : Ada sebuah produk yang harus melalui 6 proses dengan cycle time 30 detik/unit.
Maka Throughput time nya adalah 3 Menit.
(30 detik x 6 proses = 180 detik = 180/60 detik per-menit = 3 Menit)
Throughput rate : Tingkat output yang diperkirakan dihasilkan dari proses selama periode
waktu tertentu.
Contohnya : Cycle time = 30 detik/unit, maka dalam 1 jam dapat menghasilkan jumlah produk
sebanyak = (60 menit/jam x 60 detik/menit : 30 detik/unit = 120 unit / jam
Blocking,starving, dan bottleneck
Contoh Analisa multi-proses
Contoh bread making
* Sebuah toko roti hanya mampu membuat 100 Loyang/jam. Dapat dilihat dalam line tersebut,
dalam proses packing akan menganggur selama seperempat jam (mengalami straving ¼ jam).
Jadi, throughput time nya = 1 jam + ¾ jam = 1.75 jam.
Contoh bread making produksi
parallel