Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 46

PROCESS STRATEGY

AND ANALYSIS

Kuliah 02:
TEORI MANAJEMEN
OPERASI

Wahyu Poncotoyo, S.T., M.T.


“ IF YOU CAN'T DESCRIBE WHAT YOU
ARE DOING AS A PROCESS, YOU DON'T
KNOW WHAT YOU'RE DOING.”

-W. EDWARDS DEMING-


REFERENSI
* J. Krajewski, Manoj K. Malhotra ,Larry P. Ritzman, “Operations Management Processes
and Supply Chains”, eleventh edition, 2016. CHAPTER 2.
* Jacobs, Robert and Chase, Ricahrd, “ Operations Management Processes and Supply
Chains Management” , fourteenth Global Edition, 2011. CHAPTER 11
Process strategy & analysis
 Process strategy
Four key process decisions
Decision patterns

 Process analysis
Process diagram / Flowchart
Performance valuation tools
PROCESS STRATEGY
Process strategy
*Process Strategy :
Strategi yang dibuat untuk memanage proses menjadi lebih efektif agar prioritas
yang sudah ditentukan tercapai.
Four key process decisions
1. Process Structure
2. Customer involvement
3. Resource flexibility
4. Capital instensity
1. Process Structure
1.1 Process Structure in Services
Examples of Service process :
 Banking, consulting, accounting, hotels
 Admission process of a university
 Entertainment services at theme park ( Universal studio)
 Boarding services at an aiport
Bentuk customer contact pada service
process

Dimension High Contact Low Contact

Physical presence Present Absent

What is processed People Information

Contact intensity Active, visible Passive, out of sight

Method of delivery Face-to-face Regular mail or e-mail


Process structure
 Front office : divisions that interacts with customers
•Hotels : Front desk, reesevation.
•Banks : Teller
 Back office : Limited or no interactions with customers
•Hotels : maintenance, room service
•Banks : Risk control, profit control
 Hybrid office
•Banks : Customer service officer
Customer Contact Matrix

*Matrix tersebut
menunjukkan karakteristik
proses pada perusahaan jasa
dilihat dari hubungan dengan
customer.
Matrix tersebut digunakan
untuk evaluasi dan
menentukan berubahan apa
yang harus dilakukan
terhadap proses.
1.2 Process Structure in
manufacturing
 Service VS Manufacturing Process
Service Manufactur
Processes ing process
Customer contact HIGH LOW
Inventory NO YES

 Two aspects to control :


1.Process structure choice : how resource (machines, labor, etc.) are organized
efficiently to accommodate product and process characteristics.
2.Inventory strategy
Manufacture Process structure
1. Job Shop / Job process
Customization is high and volume for any one product is low.
Contohnya : manufaktur mobil Rolls Royce.
2. Batch process
A batch of one product is processed and then production is switched to the next one.
Contohnya : Clothes making, ex: jeans.
3. Line process
Continous process and volumes are high and product standardized.
Contohnya : Assembly of computers, auto assembly.
4. Continous-Flow process
The extreme end of high-volume standardized production, with rigid line flows. A continuous-flow process differs from a line process
in one important respect: Materials (be they undifferentiated or discrete) flow through the process without stopping until the whole
batch is finished.
Contohnya : chemical processes; paper manufacturing; and processes making steel, soft drinks, and food.
Product Process Matrix

*Matrix tersebut menunjukkan


karakteristik proses dalam
manufaktur dilihat dari element
yang mempengaruhi yaitu : Volume
dan Product costumization.

Matrix tersebut digunakan untuk


melakukan sinkorinisasi antara
produk yang akan dibuat dengan
prosesnya. Serta diperlukan untuk
melakukan evaluasi proses
manufaktur.
inventory strategy
1. Make-to-Stock
2. Assamble-to-Order
3. Make-to-Order
4. Design-to-Order
1. Make to stock
* Merupakan jenis industri yang membuat produk akhir untuk disimpan di gudang barang
jadi sebelum konsumen meminta produk yang dibutuhkannya.
* Contoh produk : alat elektronik, makanan, sampo, detergen.
* Karakteristiknya :
 Produksi berdasarkan peramalan (forecasting).
 Memerlukan persediaan pengaman (safety stock) untuk mengatasi fluktuasi permintaan.
 Produk standar dan volume produksi tinggi (mass production).
2. Assamble to order
* Merupakan jenis industri yang membuat produk dengan cara merakit (assembling)
untuk memenuhi pesanan atau permintaan konsumen.
* Contoh produk : Komputer (PC atau lapotop), furniture, Automotif.
* Karakteristiknya :
 Mempunyai input komponen yang beragam.
 Menghasilkan banyak jenis produk akhir sesuai permintaan.
3. Make to order
* Merupakan jenis industri yang membuat produk hanya untuk memenuhi pesanan.
Melakukan proses fabrikasi dan perakitan setelah memperolah pesanan pelanggan.
* Contoh produk : Medical equipment, plat baja, rumah mewah.
* Karakteristik:
 Perlu keahlian khusus untuk menghasilkan variasi pesanan pelanggan.
 Waktu selesai pekerjaan ditetapkan oleh konsumen.
4. Design to order
* Merupakan jenis industri yang membuat produk untuk memenuhi pesanan khusus
dimulai dari perancangan produksi sampai pengiriman produk.
* Contoh produk : Pesawat khusus, Baju yang dirancang khusus.
* Karakteristik :
 Produk sangat spesifik.
 Harga tinggi.
Links of Competitive Priorities with
Manufacturing Strategy
2. Customer involvement
* Keterlibatan pelanggan dapat menggambarkan bahwa pelanggan juga menjadi bagian
dari proses tersebut.

 Possible Advantages :
•Dapat membuat kualitas produk lebih baik, faster delivery, lower cost.
Contohnya : Dilakukan self service pada gasoline stations, supermarket.
•Dapat mengurangi biaya product, shipping, and inventory.
Contohnya : IKEA Furniture Company.
•Dapat membantu koordinasi dalam rantai pasok.
Contohnya : Customer mendesain produk terlebih dahul (DELL).
2. Customer involvement (Continue)
 Possible Disadvantages :
-Can be disruptive, Making the process less efficient.
-Quality measurement can be difficult.
-Managing timing and volume can be challenging.
-Requires interpersonal skills.
3. Resource flexibility
 A Flexible workforce can often require higher skills and more training and education.
 Worker flexibility can help achieve reliable customer service and alleviate bottlenecks.
4. Capital intensity
• Capital intensity is the mix of equipment and human skills in the process.
• Lebih fokus terhadap perihal automasi.
• Automasi pada manufaktur akan lebih baik dilakukan ketika memang jumlah
produk yang di produksi dalam jumlah banyak dan tidak terlalu banyak custom.
• Ketika suatu perusahaan akan menghasilkan produk yang unik (more customization)
lebih baik memang memperhatikan jumlah pekerja dan kualitas pekerja
dibandingkan menambahkan teknologi dalam proses produksinya.
STRATEGIES FOR CHANGES
1. Process Re-engineering
Pada merode ini dilakukan sebuah perubahan yang mendasar, merubah proses dari
awal. Contohnya apabila sebuah perusahaan ingin merubah delivery time dari satu
bulan menjadi 1 minggu, maka semua proses dari awal harus dilakukan perubahan
semuanya.
2. Process Improvement
Pada perbaikan proses tesrebut menekankan pada perbaikan proses yang sudah ada,
tidak terlalu besar dan dalam lingkup fungsional. Metode ini biasanya digunakan
untuk memperbaiki budaya kerja dan dapat cepatr dilihat hasilnya sehingga dapat
mendorong motivasi.
PROCESS ANALYSIS
Steps in process analysis
 Step 1 : Draw process flow diagram (Define process)
-Determine inputs and outputs
-Determine flow unit
-Determine tasks
-Determine resources
 Step 2 : Bottleneck analysis (Performance evaluation)
- Determine the capacity of each task and the process.
Flowchart
Contoh : Process flowchart pasokan
material
Flowchart of the order filling process showing handoffs between
departements
Jenis proses
KONDISI MULTI-PROSES
DENGAN BUFFER

Penyangga (Buffer) : Area penyimpanan antara tahapan meletakkan output dari satu tahap sebelum digunakan
dalam tahapan hilir.

Contohnya : McDonald’s berevolusi dalam proses pembuatan hamburger dengan menggembangkan pendekatan
bervolume tinggi. Dalam pembuatan humburger terdiri dari ( Daging sapi, saus, slada, keju, acar, dan bawang serta
roti burgernya). Semua bahan tersebut sudah dalam proses dimasak dan disimpan dalam tempat tertentu, kemudian
apabila ada pesanan maka baru di susun menjadi sebuah hamburger.
Terminologi dalam multi process
 Tertahan (Blocking) : Aktivitas dalam tahapan harus dihentikan karena tidak
terdapat tempat untuk menyimpan output yang baru saja diselesaikan.
 Kekosongan (Starving) : Aktivitas dalam suatu tahap harus dihentikan karena
tidak adanya pekerjaan.
 Penyangga (Buffer) : Area penyimpanan antara tahapan meletakkan output dari
satu tahap sebelum digunakan dalam tahapan hilir.
 Bottleneck : Tahap proses yang membatasi kapasitas, karena output proses
sebelumnya lebih besar. Atau dapat juga diartikan sebagai ‘The slowest task of the
process (longest cycle time)’
Terminologi dalam multi process (Continued)
 Cycle time : Rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap aktivitas dalam
masing-masing proses untuk menghasilkan satu unit produk.
 Throughput time / flow time : Waktu yang diperlukan untuk menunggu dalam jalur antrean.
(Rata-rata waktu yang diperlukan masing-masing unit untuk bergerak melalui sebuah proses
secara keseluruhan).
Contohnya : Ada sebuah produk yang harus melalui 6 proses dengan cycle time 30 detik/unit.
Maka Throughput time nya adalah 3 Menit.
(30 detik x 6 proses = 180 detik = 180/60 detik per-menit = 3 Menit)
 Throughput rate : Tingkat output yang diperkirakan dihasilkan dari proses selama periode
waktu tertentu.
Contohnya : Cycle time = 30 detik/unit, maka dalam 1 jam dapat menghasilkan jumlah produk
sebanyak = (60 menit/jam x 60 detik/menit : 30 detik/unit = 120 unit / jam
Blocking,starving, dan bottleneck
Contoh Analisa multi-proses
Contoh bread making

Berapakah throughput timenya ?

* Sebuah toko roti hanya mampu membuat 100 Loyang/jam. Dapat dilihat dalam line tersebut,
dalam proses packing akan menganggur selama seperempat jam (mengalami straving ¼ jam).
Jadi, throughput time nya = 1 jam + ¾ jam = 1.75 jam.
Contoh bread making produksi
parallel

Berapakah throughput timenya ?

Dilakukan 2 shift. 1 shift berdurasi = 8 jam.


Diperkirakan dapat dilakukan proses packing setelah 1 jam setelah pembuatan roti.
LITTLE’S LAW
* Hukum ini akan menghitung waktu tunggu rata-rata yang harus dijalani pelanggan
atau produk dalam sebuah proses.
* I = R.T
I : Inventory (persediaan) (unit)
R : throughput rate (unit/time)
T : Time (time)
Additional data analysis tools
1. Checklist
2. Histograms and Bar Charts
3. Pareto Charts
4. Cause and effect diagram
Example : pareto chart for
restaurant

Dari diagram pareto tersebut, didapatkan


analisa dalam bisnis proses tersebutu yang
harus diperhatiakan ada,ah dalam pemberian
pelayanan dan dekorai ruangan.
Example : diagram for cause-effect
analysis

You might also like