Oret-Oretan

Waste & Water

Treatment
by

RULLY ANDRI
 I. Oretan Water Treatment
TDS : - Total dissolved Solid.
- Padatan yang terlarut.
TDS terakumulasi di :
1. Anion Exchaanger.
2. Demin
3. Reverses Osmosis (RO).
TDS adalah : Kumpulan ANION dan KATION.
TDS mengandung parameter :
4. Hardness
5. Fe
6. Chloride
7. Silica.

TSS : - Total Suspended Solid.

- Padatan Tersuspensi.
TSS terakumulasi di :
8. Clarifier.
9. Sand Filter.
1. ANION (Unsur Negatif)
 OHˉ
 SiO2²ˉ
 CLˉ
 SO4²ˉ

2. Cation (Unsur Positif)

 Ca2+
 Mg2+
 Fe 2+/3+

Waktu Backwash = Perbedaan Tekanan Masuk

dengan Keluar ( ΔP ).
Softener hanya untuk menangkap Total Hardness (Ca2+ dan Mg2+).
Regenerant = Garam (NaCL).
 Sistem Kerja Cation dan Anion

HCL /H2SO4 NaOH

CATION ANION

1. Ph > 7 (Jenuh). 1. Ph < 7 (Jenuh).

2. Ph < 7 (Belum Jenuh) 2. Ph > 7 (Belum Jenuh)
3. Cek T-Hardness 3. Cek Silica.
 ATINITAS ELECTRON
AFINITAS ELEKTRON = Gaya tarik menarik antar elektron.

Kenapa Demin/RO Plant selalu berpatokan SILICA = Karena SILICA yang

paling terakhir ditangkap di Demin/RO.

Teoritis Penangkapan ion di Demin/RO :

1. Ca
2. Mg
3. Fe
4. CLˉ
5. SILICA

Bila :
 SILICA sudah Trace pasti CLˉ, HCO3ˉ, CO3ˉ pasti Trace.
 CLˉ, HCO3ˉ, CO3ˉ sudah Trace, belum tentu SILICA akan Trace
Apabila buka blowdown tidak perlahan maka akan terjadi gejolak steam pada
Drum akibatnya Carry Over.
Temperatur Tinggi = Silica pasti cepat naik.

SIKLUS & VOLUME BLOWDOWN.

A. Feed Water B. Water Boiler
1. Silica = 10
ppm. 100 ppm.
2. Cond = 300 1500 ppm
ppm 800 ppm
3. Cloride = 200 ppm.
Calcium Hydroxyapatite bersifat Lunak dan tidak nempel.
 NERACA MASSA.
1. Flowrate RO.
RO Permate = Reject RO.
70 % = 30 %.
Maka :
Consumption RO = Permate + Reject.

NB : 1. Permate = Produksi
2. Reject Mengandung Na & Phospat.
3. Reject mengandung TDS.

2. Kebutuhan Boiler.
= Condensate Return (%) + Capasitas Boiler.

3. Feed Water Boiler.

= Capasitas Boiler – Condensate Boiler x (Running Hours)
 REJECT R.O
1. TDS Sangat Tinggi.
2. TSS NIL.
3. Sangat baik untuk Backwash Sand Filter.
NB :
1. Batu Gamping (Batu Kapur) Mengandung DISENFECTANT.
2. QUALITY RO : TDS = < 10 µs - < 30 µs.
Contoh :
Feed= TDS 100 /100 ltr RO Permate = 80 ltr.

Reject = 20 ltr.

Maka : 100 ltr x 100 TDS = ( 20 ltr x X TDS) + ( 80 ltr x 10 TDS ).

: 100 ltr x 100 TDS = 100 ltr x ( X + 10 TDS).
: X + 10 TDS = 100 ltr x 100 TDS / 100 ltr.
: X = 100 TDS / 10 TDS.
: X = 10 TDS / 1 ltr.
NB :
1. Osmosis = Rembesan.
2. Condensasi pasti Ph turun.
3. 1 mm scaling = loses 9% effisiensi.
4. Air hasil produksi RO = Permate.
5. Fe (iron) analisa : - Dissolved iron = < 1 max ppm
(langsung baca)
- Total iron = < 5 ppm
( tunggu 5 menit)
6. Chlorida (Clˉ) = < 300 ppm (zat garam)
= < 0,4 ppm (pembunuh bakteri)
7. NaOCl = Sodium hypo Cloride (kaporit / disenfectant).
8. Antiscalant : phosphat + Polymer.
9. Sulfite : Oxigent scavenger.
 Tingkat Penolakan Khas membram RO
1. Selulosa Asetat = 90% - 93%.
2. Selulosa Tri Asetat = 93% - 95%.
3. Thin Film Compositet = 97% - 99%.

Membram akan dianggap buruk ketika penolakan dibawah 90 %.

Kandungan Reject RO adalah TDS :

1.Silica (SiO2)
2.Cloride (Cl)
3.Hardness
4.Besi (Fe)
5. Zinc (Zn)
 Ph (Potensial Hidrogent)
asam
(H+) 1 Asam : Kandungan air yang asam (asam
kuat).

(Netral)-7
Basa : Asam yang terkandung akibat busa yang
terbawa oleh busa yang mengandung oksigent
(asam lemah / alkalinity).
(OH) 14
basa
Penyebab supplay air bermasalah adalah :
1. Penyubatan di check valve (Food Valve).
2. Pompa bermasalah.
3. Terakumulasi udara di line (bocor).

NB :
 Tujuan sirkulasi line = meminimalisasi shock pressure.
 Kapasitas Diam = Volume.
 Kapasitas Proses = Designt proses.
 Turbolasi = Tekanan acak.
 Seatling = Tekanan teratur.
 NO JENIS ARTIKEL SATUAN LIMIT TINDAKAN KOREKSI
1 SEMI DEMIN WATER        
2 Cation pH unit 2,5 - 5,5  
3   T.Hard ppm Trace  
4 Anion pH unit 7 ~ 11  
5   Silica ppm 5 max  
6   Cond ms 30 max  
7   Fe2- ppm 0,1 max  
8   T.Hard ppm Trace  
           
1 DEMIN WATER pH unit 6~9  
2   Silica ppm < 0,1  
3   Cond ms 5 max  
4   Fe2- ppm < 0,02  
5   T.Hard ppm Trace  
           
1 SANDWICH POLISHER pH unit 6~9  
2   Cond ms 5 max  
3   Silica ppm < 0,1  
4   Fe2- ppm < 0,02  
5   T.Hard ppm Trace  
           
1 RAW WATER pH unit 6~8  
2   Turbid NTU    
           
1 RAW FILTERED WATER pH unit 6~8  
2   Cond ms < 120  
3   Cl- ppm < 0,5  
           
1 ICW pH unit 7,5 - 8,2  
2 Actived Filtered Cond ms 600 max  
3 Polymer Ca-hard ppm 200 max  
4   Mg-hard ppm < 100  
5   M-Alkanility ppm < 400  
6   Silica ppm 150 max  
7   Fe2- ppm <2  
8   Zn ppm 0,5 min  
9   PO4 ppm 8 ~ 11  
10   HSP ppm 6 min  
11   Cl2 ppm 0,2 ~ 0,5  
 II. Oretan Waste Treatment
Sistem Pembiakan Bakteri adalah : Membelah Diri
Type Bakteri :
AN AEROB : - Bakteri Tidak Butuh Bantuan Udara.
- Gas Methan.
- Plant Biogas
AEROB : - Bakteri yang membutuhkan Bantuan Udara

Bakteri tidak tahan akan :

1.Air garam
2.Temp. > 40 °C.
3.PH 5,5 – 9
4.Putus suplay O2 (3-8 ppm).

Parameter Bakteri :
5.Ph : 6 – 9 ppm.
6.Tidak tahan air asin..
7.Temp. < 35 °C.

Masalah Limbah adalah :

8.COD
9.BOD
10.
TSS.
Waste water adalah : Air buangan dari dampak suatu
proses atau pemakaian.
Kenapa lemak dan minyak terlarut dalam air :
1. Temperatur air yang sangat tinggi.
2. Jumlah yang sedikit.

Seoptimalnya proses pengolahan limbah dari proses Fattrap ke Collection Pit,

hanya mampu menurunkan 15 % nilai dari COD & BOD.

Pengolahan air limbah organik ada 2 tahap :

3. Tahap Penjernihan (Proses Fisika & kimia) adalah : metode pengolahan air
WTP (Clarifier).
2. Tahap Penurunan kadar (Proses biologis) adalah : metode perkembangan
mikroba terutama bakteri yang sesuai dengan jenis limbah.

Senyawa organik microorganisme + CO2 + H2O+ Energy

1. Tahap Penjernihan (Proses Fisika & Kimia)
- Proses fisika secara komponen senyawa atau
bahan yang ada di dalam air limbah yang akan di
olah berdasarkan pada perbedaan berat jenis itu
berupa senyawa minyak dan lemak atau senyawa
lain yang lebih berat dari air.
Seperti : tanah,pasir,dll.

- Proses kimia secara penambahan Coagulant dan

Flokulant.

- Dari tahap ini secara umum dapat menurunkan

tingkat pencemaran sampai 15 %.
2. Tahap Penurunan Kadar (Proses Biologis)

Proses Biologi dibagi 3 sistem :

1- AEROBIC adalah : Proses pengolahan air limbah yang mengandung senyawa
organik dengan memelihara dan menjaga pertumbuhan bakteri aerob didalam air
limbah.
Bakteri ini membutuhkan :
a. Unsur carbon dan nutrisi (Unsur nitrogen phospor)
b. Oksigent.

2- AN AEROBIC adalah : Proses Pemeliharaan pertumbahan mikro organisme

jenis an aerob. yaitu micro organisme yang tidak memerlukan tambahan oksigent
dalam proses pertumbuhan nya.

3- FAKULTATIF AN AEROBIC adalah : Sistem perpaduan antara sistem aerobic dan

an aerobic dimana micro organisme aerob hidup dipermukaan air limbah.
Kekurangan dari proses fakultatif anaerob adalah : Sulitnya mengontrol
pertumbuhan microorganisme fakultatif dan juga lumpur tidak dapat mengendap
maka sebaiknya kondisi aerobic.
 Aerator Tank
1. COD = Chemical Oxigent Demant. (< 150 ppm).
 Kemampuan bakteri mendekrasi atau memecahkan
kandungan kimia dalam limbah (menguraikan
kandungan limbah).
 Kandungan yang dimakan dan diuraikan bakteri :
- Phospor.
- Oli Grace.
- Enzyme.
 Parameter COD = 2 x BOD (kurang Akurasi)

Bila Ph rendah bisa di treatment Limbah.

2. BOD = BIOCYD Oxigent Demant. (< 75 s/d < 50 ppm).

 Menyuplai Oksigent kepada bakteri.

 Pemberian udara ke bakteri.
 Parameter BOD = 2 – 8 ppm (dissolved Oksigent).
 BOD > 8 ppm maka matikan Turbo Earator salah
satunya.

Zat Garam (Clˉ) yang direkom ke WWTP

adalah =
= < 200 ppm - < 300 ppm.
RAS = Return Activated Sludge
MLSS = Mix Liquor Suspended Solid.
Bakteri Fresh

Facultative Bakteri

Bakteri mati

Indikasi Bakteri Fresh dari warna air di kolam Aerator = Berwarna

Coklat.
Parameter Limbah :
1. Ph limbah masuk : 6 – 8.
2. Ph Aeration :6–9
3. Temp limbah masuk : < 35°C
4. COD inlet : < 1000 ppm
5. TSS : 250 ppm
 TEORITIS & PERHITUNGAN

1. Perhitungan ppm = mg/ltr. = gr/m³

Contoh :
PAC = 1 gram.
Air Bersih = 500 ml.

1 gr 1000 mg 1000 ml
500 ml 1 gr 1 ltr.
= 1 x 1000 x 1000 (mg) = 2000 ppm.
500 x 1 x 1 (ltr)
2. KONSUMSI CHEMICAL
Contoh :
Kapasitas Pengolahan = 7 TPH.
PAC = 16 ppm.
= Chemical (ppm) x Cap. Olah x Running Hours
1000
= 16 ppm x 7 x 24 jam
1000
= 2,7 kg/day.
3. STROKE DOSING PUMP
= 20 ltr/hours x 100 %
25 ltr/hours flowrate / capasitas.

= 80 %.
Cap.Tank = 500 ltr.

Bila = Cap Tank / Running Hours.

= 500 ltr / 24 jam
= 20 ltr/jam.
4. Perhitungan JARTEST
PAC = 5 ml. & Polimer = 1 ml

Bila : 1 gram = 1 gram 1000 ml 1000 mg

500 ml 500 ml 1 ltr 1 gram
500 ltr.

= 1 x 1000 x 1000 mg

500 x 1 x 1 ltr

= 2000 ppm
maka : PAC = 5 ml x 2000 ppm = 20 ppm.
500 ml
Polimer = 1 ml x 2000 ppm = 4 ppm.
500 ml
5. Perhitungan ppm ke Kg/hari.
= Use chemical (ppm) x Flowrate (ton/hrs) x Running Hours (hrs/day)
1000
= 20 ppm x 7 ton/hrs x 20 hrs/day = 3 kg/day.
1000

6. KALIBRASI FLOWRATE

V = µ.r².t
r²= ½.D
Kapasitas Olah (t/h) = 1 60 dtk 60 mnt
sec 1 mnt 1 jam
= 360 ton/hrs.
7. Perhitungan Use Chemical (Hours)
PAC = 3 kg Dosing Pump = Capasitas LPH (Liter Per Hours)
Kapasitas Pump = 10 LPH (asumsi Stroke)
Press Pump = 15 Barg.
50 ltr Kapasitas Tank = 50 ltr.
maka : 50 liter = 2 LPH
24 hours
= 2 LPH x 100 % = 20 % Stroke.
10 LPH

Trace = Tidak Terdeteksi ( Bukan Nol ).

8. PERH.KOSENTRASI LARUTAN
Dik : Q (Kap.Pompa) = 200 m³/hours.
Alum = 40 ppm = 40 gr/m³.
1 ppm = 1/1000000
Maka :
Pemakaian Alum = 200 m³/hours x 40 gr/m³
= 8000 gr/hours.
Q (Dosing Pump) = 100 ltr/hours.
Konsentrasi alum = 10%
= 10/100 x 1000000
= 100000 ppm
Larutan pemakaian alum selama 1 jam
= 200 m³/hours x 40 ppm = 0,08 m³/hours
100000 ppm
= 80 ltr/hours.

Stroke dosing = 80 / 100 x 100% = 80%.

9. RANGE PEMAKAIAN CHEMICAL
Diketahui :
Kapasitas Vessel anion = 1,25 m³.
Kosentrasi larutan anion = 48 % = 0.48 (K1)
Solusi = dipakai range 70 kg/m³.
Maka 70 kg/m³ x 1,25 m³ = 87,5 kg.
Larutan NaOH 48% = 48/100 x 87,5 kg = 182,3 kg NaOH. (V1)
Jumlah Flowrate larutan NaOH 48% = 182,3 kg/hours.
Range Konsentrasi saat Regent = 4% - 8%.
Bila pengeceran di pakai = 6 %. (K2 )
Maka :
V1 x K1 = V2 x K2
V2 = V1 x K1 = 182,3 kg/hours x 0,48 = 1458,4 kg/hours
K2 0,06

V tambahan air = V2 – V1 = 1458,4 - 182,3 = 1276,1 kg/hours H2O.

Kapasitas Flowrate = 1276,1 kg/hours H2O.

Waktu regent ± 30 menit.

Flowrate larutan NaOH = 182,3 x 2 = 364,6 ltr/hours.
Maka flow H2O = 1276,1 x 2 = 2552,2 ltr/hours.
 PERHITUNGAN KONSUMSI CHEMICAL

= ppm Chemical x Cap. Olah Clarifier x Running Hours

1000

= kg/day.

DENSITY (massa Jenis) = Berat / Volume (gr/ml).

1. Cation
Kapasitas Vessel Cation = 1,1 m³
Chemical = 70 Kg/ m³
HCL = 70 x 1,1 = 77 kg HCL
Kosentrasi Larutan 32% HCL = 77 x (32/100)
= 240,625 kg.
Kosentrasi yang kontak dengan resin
= 4 – 10 % larutan HCL
dipakai 5%
maka air = 240 x (32% / 5%) = 1536 ltr H2O
V tambahan air = V total – V larutan 32%
= 1536 – 240
= 1296 ltr H2O
= 1300 H20
2. ANION
Pemakaian Chemical = 80 kg/m³.
Kapasitas Vessel Anion = 1,25 m³.
NaOH = 80 kg/m³ x 1,25 m³ = 100 kg
Kosentrasi Larutan NaOH 48%= 100 x (48/100)
= 208 kg

Kosentrasi larutan NaOH yang terkontak dengan resin = 2% - 5% HCL.

V1 x N1 = V2 x N2
V2 = (V1 x N1)/N2 = (48% x 3%)/208 kg
= 3328 Kg H2O.
V tamabah air = V total – V larutan
= 3328 - 208
= 3120 kg H2O.
 PERHITUNGAN TOTAL PRODUKSI
1. Diket : Q dosing = 314 ltr/jam.
V tanki = 2 m³.
Kosentrasi alum = 10 % = (10/100) x 1000000 = 100000 ppm.
Jadi 2 m³ = 100000 ppm (N1)
Bukaan Pompa 80% = (80/100) x 314 ltr/jam.
= 251,2 ltr/jam. (Q1)
Water intake = 250 m³/jam.
= 250000 lltr/jam (Q2).
Jawab :
N1 x Q1 = Q2 x N2
100000 x 251,2 = 250000 x N2
N2 = (100000 x 251,2)/250000 = 100,48 ppm atau 100,48 gr/m³.

Jadi 1 karung alum 25 kg = 25000 gr. Yang dilarutkan 200 kg = 4 karung.

= 4 x 25000 = 100000 ppm
1 karung 25 kg = 25000 ppm = 25000 gr.
2. Diket : Pac = 100 ppm (K1)
flowrate = 30 m³/hours = 30000 ltr/hours. (V1)
Stroke pump = 100 ltr/hours (100%)
tanki 100 kg/2 m³.

Dit : Stroke alum yg dipakai

maka :
100 kg/2 m³ = 50 kg/m³
= 50000 ppm = 50000 gr/m³ (K2)
V1 x K1 = V2 x K2
30000 x 100 = V2 x 50000
V2 = (30000 x 100)/50000
= 60 ltr/hours.
Jadi stroke yg dipakai = (60/100)x100 = 60 %
 PERHITUNGAN FLOWMETER POMPA
ɳ = (µ/4) x D² x ʋ x t
Bila :
pipa 10 inch DN = 250 mm.
Volacity (ʋ) = 2 – 3 m/s.
Maka :
ɳ = (µ/4) x D² x ʋ x t
= (3.14/4) x 250² x 2 x 36000
= 0,098125 m³/h x 36000
= 353 m³/h
PERHITUNGAN DOSIS CHEMICAL
1. Kapasitas Pompa water intake = 60 ton/hrs.
Alum = 60 ppm
Floc = 0,3 ppm
Dit : Jumlah air melarutkan bahan kimia alum = 60 ppm….?
Jawab :
= 60 ton/hrs raw water pump x 60 ppm alum.
= 3600000 / 1000000 = 3,6 kg/hrs alum.

1 karung goni alum beratnya = 50 kg.

Jadi = 50 Kg /3,6 kg hari = 13,8 jam (habis terpakai alum).

Air pengecer bahan kimia alum =

= 14 jam x kapasitas pompa injeksi alum / hrs.
= 14 x 25 liter pompa alum.
= 333 (liter air pengecer melarutkan alum).
 Kenaikan Temperatur

Evaporasi H2O

CYCLE = Pemekatan (air + Kotoran).

Blowdown
2. Soda Ash =20 ppm.
Kapasitas pompa raw water intake = 60 ton/hrs.
Plant Running = 24 hrs/day.
Maka :
= 20 ppm = 20 / 1000000
= 20 ppm x 60 ton/hrs x 24 hrs/day.
= 28,8 kg/day soda ash
dalam 1 jam soda ash terpakai
= 28,8 kg / 24 hrs = 1,2 kg/hrs soda ash.

Atau :
= 60 ton/hrs (pompa waduk) x 20 ppm soda ash.
= 1200000 (mg/hrs)/1000000 = 1,2 kg/hrs SODA ASH

maka 1 karung goni soda ash = 50 kg.

= 50/1,2
= 41 hrs.
 Ciri-ciri membran RO Hancur
1. Warna air Permate kuning.
2. Cartridge : Menyaring pasir-pasir yang terkandung
dalam air sebelum masuk ke membrane RO.

RO : 1. Anti Scalant
2. Microbiocide.

Ciri-ciri Catridge RO kotor :

1. Perbedaan Pressure inlet dgn outlet (Perbandingan 1 barg).
2. harus di CIP (Cleaning In Place).
 CIP RO REAKSI KIMIA
CIP menggunakan chemical :
HCL (Cation exchanger) harus Ph 2 – 3
menangkap : Fe², Ca , Mg
NaOH (Anion excchanger) harus Ph 12 – 13
Menangkap : SiO2,HCO3,CO2²ˉ,Clˉ.

Proses reaksi kimia :

1. HCL + Ca CaCL2 + H
2. HCL + Mg MgCL2 + H
Temperatur Membrane atau Resin harus < 55 °C
 PROSES CYCLE BOILER
Pressure Uap (Gas)
STEAM

AIR Pressure Air (Liquid)

Bila :
Press Uap + Press Air = Energi Kinetik

Lower
Drum

maka : Pressure Gas (uap) akan menghasilkan ENERGI KINETIK

(Sirulasi / Cycle Boiler )
LAJU KOROSI BOILER (Ph water boiler)
Laju korosi
Carbon Steel (Pipe)

2
1
Laju Minimun korosi 0 8
10,5 11,5 13
Cek tingkat korosi pipa :
1. Periksa kadar Fe (besi) pada air Blowdown.
2. Fe < 5 ppm (bahaya).

NB :
DENSITY UAP SATURATED = 0,958097

Produksi Steam (Ton)

= Flowrate air x 0,958097
= 264 Ton x 0,958097
= 252 ton steam.
 FUNGSI & SISTEM OLI TRAP
Waste water Oli ke WWTP

Pump

sludge sludge

Fungsi OLI TRAP :

1. Meminimalisasi oli Waste tidak sampai terkirim terkirim ke wwtp, dan
wwtp tidak terlalu kerja keras untuk membentuk Flokulasi dan Koagulasi.
2. Menurunkan temperatur limbah yang akan dikirim ke wwtp.
 ZAT-ZAT KONTAN MINASI AIR ALAM

1. Zat Padat Terlarut

Zat padat terlarut menunjukkan jumlah kosentrasi garam terlarut dalam air, jlh
zat padat terlarut dinyatakan dalam air. Jumlah zat padat terlarut dinyatakan
dalam bentuk Hantaran Listrik .

Garam yang terlarut :

2. Bicarbonat (HCO3)
3. Clorida (Cl)
4. Sulfat (SO4)
5. Nitrat (NO3)
6. Mangan (Mn)
7. Kalsium (Ca)
8. Magnesium (Mg)
9. Natrium (Na)
10.Besi (Fe)
11.Aluminium (Al)
2. Gas Terlarut.
Gas yang terlarut biasanya :
- Carbon dioksida (CO2)
- Oksigent (O2)
- Hidrogen sulfat (H2S)
- Amonia (NH3)

3. Zat padat tersuspensi.

Pasir,tanah dan hasil peapukan tumbuhan merupakan zat padat yang
tidak terlarut dalam air dan berada sebagai suspensi zat-zat
kontanminasi air alam.

4. Cairan
- Lemak
- Minyak

5. Microorganisme
air selalu mengandung bakteri.
 POMPA
Pompa adalah : suatu alat pemindahan fluida dari satu tempat
ketempat yang lain.
Pompa terdiri dari :
1. Rpm.
2. Flow.
Pompa terdiri dari :
3. Pompa Negative displacement : Pompa yang mentransfer
liquid dari bawah ke atas. (pompa centrifugal)
4. Pompa Positive displacement : Pompa yang mentransfer
liquid dari atas ke bawah. (pompa Plunger dan pompa
Screw).
Pompa terdiri atas :
1. casing
2. impeller
3. mechanical seal
4. bearing.

Mechanical seal berfungsi : mengatasi kebocoran padda

pompa.
Terdiri dari :
1. Static Seal : permukaan Shaft diam
2. Dinamic Seal : permukaan shaft bergerak ( Rotary Seal dan
Static Seal).

Shaft : Penghubung Impeller dgn motoran.