Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 38

KONSEP DASAR HEALTHCARE ASSOCIATED

INFECTION DAN PROGRAM PENCEGAHAN


DAN PENGENDALIAN INFEKSI

YCKS

PELATIHAN ONLINE
INFECTION PREVENTION CONTROL NURSE/INFECTION PREVENTIONIST
YAYASAN CINTA KASIH SEJATI (YCKS)
Tanggal 13 SD 18 FEBRUARI 2021
CURICULUM VITAE
My name : Costy Pandjaitan, CVRN,SKM,MARS.,PhD
My DOB : 15 Agustus 1957
My status : Married
Organisasi: Perdalin, HIPPII, ICAs, Pokja PPI Kemenkes, PERSI
Contact : 081296327022, Email: costypandjaitan@gmailcom

Work Experiences:
Cardiac Emergency Unit RSCM , sebagai pelaksana keperawatan (1979 – 1984)
Cardiac Emergency Unit NCCH Harapan Kita ,sebagai Ka.ruangan (1984 – 1999)
Infection Prevention Control Practitioner (1999- 2006)
Head of Infection Prevention Control Practitioner (2006- 2012)
Kasub.Komite Keperawatan bidang mutu (2012-2013)

Education/Course : Tim Penyusun buku:


Basic Course Infection Control APSIC, Singapore (2001) 1.Pedoman & Manajerial PPI Kemenkes
Advanced Course Infection Control APSIC , Singapore (2001) 2.Disinfection &Sterilization ASEAN of APSIC
Advanced Course Infection Control Hong Kong, (2004) 3.Pedoman PPI di GILUT
MOT Course Infection Control , MOH (2006) 4.Pedoman PI HIV P2PL
MOT Course Infection Control WHO/CDC, Thailand (2008) 5.Environment ASEAN OF APSIC
Congress APSIC, Hong Kong ( 2003),Singapore (2005) NARA SUMBER PPI:
MALAYSYA (2007),MACAU (2009),Melbourne ( 2011), Shanghai (2013) 1. BUKR Kemenkes 7. Pelkesi
Congress Infection Prevention Control, Tokyo(2009) 2. Kopartemen PPI PERSI 8. Speaker APSIC Viet nam
Course Infection Prevention Control APSIC, Singapore (2010) 3. Perdalin 9. Project Hope
Course Infection Prevention Control CDC/WHO, Hong Kong (2010) 4.HIPPII 10.YCKS
Course Infection Prevention Control TB (2010) Vietnam Nov 2016 5.IHT di RS
Congress APSIC Thailand (2017),Congress Apsic 2019 di Vietnam. 6.Pelkesi
Experiences in abroad : Inisiator pelatihan
Attachment at Intensive Care Unit, St Vincent Hospital Sydney Australia (1985) PPI dasar di Perdalian 2005
Attachment at Infection Control Unit Singapore General Hospital, Singapore(2001)
Attachment at Infection Control Unit , Queen Mary Hospital Hong Kong (2006)
Inisisator pelatihan PPI lanjut 2007
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Ho Chi Minh (Vietnam), (2011) Inisiator pelatihan IPCN 2008
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Manila, Philippine ( 2011) Inisiator pelatihan IPCN lanjut 2009
Visited St. Luke Hospital Tokyo, Japan (2012) Inisiator pelatihan IPCD 2016
Visited Tsukuba University Hospital, Japan (2012). Speaker di Apsic Vietnam 2019 Pendiri HIPPII 2006
TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

Setelah selesai pembelajaran ini peserta memahami Pencegahan


dan Pengendalian Infeksi dengan tepat dan benar sesuai dengan
standar yang ditetapkan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Setelah selesai pembelajaran ini peserta memahami tentang


Epidemiologi HAIs
Rantai infeksi
Kebijakan PPI
Pengertian HAIs dan Tujuan PPI
Program PPI
Kesimpulan
POKOK BAHASAN

Epidemiologi HAIs
Rantai infeksi
Kebijakan PPI
Pengertian HAIs dan Tujuan PPI
Program PPI
Kesimpulan
PENDAHULUAN

PMK NO 11/2017
Perubahan Budaya
 Safety Culture PMK NO 27/2017
 Blame-Free Culture Komitmen
 uRepoting Culture Individu
 Learning Culture
PMK no 27/2017(Kebijakan Kemkes tentang PPI)
Setiap Rumah Sakit/Fasyankes harus
melaksanakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)

 Pelaksanaan PPI sesuai Kebijakan


Kemenkes
 Direktur membentuk Komite/Tim PPI
Kebijakan/pedoman/panduan/  Komite PPI dan Tim PPI mempunyai
Program /SPO dan laporan PPI uraian tugas
 Menempatkan IPCN/IP 100 TT ada satu
IPCN/IP
PENDAHULUA
N
Setiap orang berhak menerima
pelayanan Kesehatan (UUD 45)

Pelayanan Kesehatan dipengaruhi


Pelayanan Kesehatan iptek dan social ekonomi

Peningkatan mutu nakes UU RI


NO 36/2009 Pasal 25:1
Peningkatan Keselamatan Pasien
PMK NO 11/2017

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Diklat


PMK NO 27/2017
PENDAHULUAN

Suatu sistem pelayanan


Pembangunan Kesehatan untuk meningkatkan Standar Pelayanan
derajat kesehatan

Pencegahan dan
PMK NO 27/2017 Pengendalian Infeksi
terkait pelayanan
Kesehatan (HAIs)
Kebijakan PPI
Meningkatkan mutu
Layanan Kesehatan
LATAR BELAKANG

Infeksi terkait pelayanan kesehatan, atau infeksi yang didapat di


layanan Kesehatan yang disebut HAIs merupakan kejadian tidak
diharapkan yang paling sering terjadi dalam pemberian layanan
Kesehatan di seluruh dunia.

Ratusan juta pasien Infeksi HAIs,terkena dampak terkait


pelayanan Kesehatan di seluruh dunia setiap tahun, yang
menyebabkan kematian dan kerugian keuangan yang
signifikan, kerugian bagi sistem kesehatan.
Dari setiap 100 pasien rawat inap pada waktu tertentu, 7 di
Beban HAIs juga signifikan lebih tinggi negara maju dan 10 dinegara berkembang akan memperoleh
di negara berpenghasilan rendah dan setidaknya satu infeksi terkait perawatan kesehatan.
menengah daripada di negara
berpenghasilan tinggi, khususnya pada
pasien yang dirawat di unit perawatan
intensif dan pada neonatus. https://www.who.int/gpsc/country_work/
gpsc_ccisc_fact_sheet_en.pdf
EPIDEMIOLOGI

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa melaporkan rata-rata


prevalensi HAIs 7,1 % di negara-negara Eropa
Perkiraan tingkat kejadian di Amerika Serikat (AS) adalah 4,5%

Prevalensi infeksi terkait perawatan Kesehatan/HAIs di negara


maju negara bervariasi antara 3,5% dan 12%.

Semakin lama pasien tinggal di ICU, semakinlebih berisiko mereka


menjadi tertular infeksi.

Frekuensi infeksi yang tinggi dikaitkan dengan penggunaan perangkat


invasif, jalur sentral line kateter, kateter urin, dan ventilator.

Infeksi terkait perawatan Kesehatan/ HAIs biasanya hanya mendapat


perhatian publik ketika ada epidemi atau pandemik
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Pengertian P Suatu upaya kegiatan untuk mencegah,


meminimalkan kejadian infeksi pada
Healtcare Associated P pasien , petugas, pengunjung dan masyarakat
sekitar rumah sakit dan fasilitas kesehatan
Infections (HAIs)
I lainnya yang meliputi pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi (PMK no 27/2017)

Infeksi yang terjadi pada pasien selama Tujuan


perawatan di rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, dimana pada
saat masuk tidak ada infeksi atau tidak Menurunkan atau meminimalkan insiden rate infeksi
masa inkubasi ,termasuk infeksi didapat di terkait dengan pelayanan kesehatan pada pasien ,
rumah sakit tapi muncul setelah pulang petugas dan pengunjung serta masyarakat sekitar
juga infeksi pada petugas karena rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
pekerjaannya (PMK no 27/2017) lainnya,
dengan mempertimbangkan cost effectiveness
FAKTOR-FAKTOR RISIKO INFEKSI DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN

• dari sumber daya yang tersedia:


• penggunaan perangkat invasif dan antibiotik yang berkepanjangan dan tidak tepat;
• prosedur berisiko tinggi dan canggih
• imunosupresi dan kondisi penyakit pasien yang mendasarinya
• penerapan kewaspadaan standar dan isolasi yang tidak memadai.
Beberapa faktor penentu lebih spesifik untuk
pengaturan dengan sumber daya terbatas

• Kondisi kebersihan lingkungan dan pembuangan limbah yang tidak memadai;


• Infrastruktur yang buruk;
• Peralatan yang tidak memadai;
• Kekurangan staf;
• Jumlah pasien yang banyak;
• Pengetahuan dan penerapan langkah-langkah pengendalian infeksi dasar yang buruk;
• Kurangnya prosedur;
• Kurangnya pengetahuan tentang keamanan injeksi dan transfusi darah;
• Tidak adanya pedoman dan kebijakan lokal dan nasional.
Dampak dari infeksi terkait perawatan kesehatan

• Kesehatan menciptakan penderitaan tambahan dan menimbulkan biaya


tinggi bagi pasien dan keluarganya.
• Infeksi memperpanjang masa tinggal di rumah sakit,
• Menciptakan kecacatan jangka panjang,
• Meningkatkan resistensi terhadapantimikroba,
• Merupakan beban keuangan tambahan yang besar untuk sistem
kesehatan,
• Menimbulkan biaya tinggi bagi pasien dan keluarganya, dan
menyebabkan kematian yang tidak perlu
Dampak dari infeksi terkait perawatan Kesehatan/HAIs

Dampak Eropa US Belo ICU Meksiko ICU


HAIs Horizonte, diArgentina
Brasil
Kematian 37.000/th 99.000/th
Kerugian €7 miliar US$ 6,5 miliar US$ 18 juta th US$ 12.155 US$2.255 dan
Finansial US$4.888
/kasus CLABSI
dan VAP
Lama rawat 16 juta hari ekstra
meningkat tinggal RS

https://www.uvconcepts.com/blog/hai-prevention/
SOLUSI MASALAH INFEKSI TERKAIT
PELAYANAN KESEHATAN/HAIs
Masalah Solusi Keterangan
HAIs Kebersihan tangan yang tepat dan benar (tenar) Sederhana dan biaya
masih Disinfeksi Permukaan Lingkungan yang tepat dan benar rendah
tinggi
penerapan tindakan pencegahan dasar yang ben
ar selama prosedur invasif
mengidentifikasi determinan lokal dari beban HCAI
meningkatkan sistem pelaporan dan pengawasan di tingkat nasional;
Butuh
memastikan persyaratan minimum dalam hal fasilitas
akuntabilitas staf
sumber daya khusustersedia untuk surveilans HCAI di tingkat institusi dan
mikrobiologikapasitas laboratorium Perubahan
memastikan bahwa komponen inti untuk pengendalian infeksi ada ditingkat Perilaku Individu
pengaturan nasional
menerapkan kewaspadaan standar, khususnya praktik kebersihan tangan terbaikdi
samping tempat tidur;•
meningkatkan pendidikan dan akuntabilitas staf
melakukan penelitian
Infeksi Terkait Perawatan Kesehatan Paling Umum

• Meskipun ada banyak infeksi terkait pelayanan Kesehatan,


namunPusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memilih untuk
menyoroti beberapa HAI umum yang terjadi di seluruh Amerika
Serikat
• Staphylococcus aureus yang resisten terhadap methicillin (MRSA) Paling
• Clostridioides difficile (C. difficile) rentan
menyebar
• Central Line-Associated Bloodstream Infections (CLABSI)
• Infeksi Saluran Kemih Terkait Kateter (CAUTI)
• Infeksi Tempat Bedah (IDO)
Kebersihan tangan
• Pneumonia Terkait Ventilator (VAP)

Mudah dijangkau
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

• Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), yang


dilaksanakan di dalam fasilitas layanan kesehatan, sangat penting tidak
hanya untuk mencegah HAIs tetapi juga untuk mempersiapkan dan
menanggapi krisis penyakit menular.
• Satu set komponen inti penting telah ditetapkan untuk membantu
merencanakan, mengatur dan mengimplementasikan program IPC.
• Komponen-komponen inti,bersama dengan unsur-unsur penyusunnya,
harus dilaksanakan sejalan dengan prioritas program PPI dan sumber
daya yang tersedia dan disesuaikan dengan tingkat fasilitas kesehatan
dan nasional.
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

• Praktik pelayanan kesehatan yang aman di lingkungan yang aman adalah kunci
dalam mencegah penularan HAIs dan AMR.
• Banyak HAIs dapat dicegah melalui berkelanjutan intervensi hemat biaya.
• Program PPI di fasilitas pelayanan kesehatan adalahpenting dalam
meminimalkan penularan infeksi penyakit dan dalam mempersiapkan dan
mencegah wabah.
• Semua komponen inti diperlukan agar efektif program IPC.
• Setiap komponen inti harus diimplementasikan sejalan dengan prioritas lokal
dan sumber daya yang tersedia dan harus diadaptasi untuk implementasi di
tingkat nasional dan tingkat fasilitas pelayanan kesehatan.
Guidelines on core components of infection prevention and control programmes at the
national and acute health care facility level WHO 2016
PROGRAM PPI

Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi (PPI)melalui Perubahan
Perilaku Individu (PPI)
Perubahan dari diri Sendiri mulai
tingkat bawah sampai atas
Menyadari nakes adalah pelayan
bukan pekerja industri
Melayani pasien butuh perawat dan
dokter
Nakes punya tanggungjawab
moral sebagai ciptaan Tuhan yang
akan kembali padaNya
KEWASPADAAN ISOLASI
 Kebersihan tangan
LAPIS I : Kewaspadaan Standar  Penggunaan alat pelindung diri
 Pemrosesan alat kesehatan
 Penanganan linen
 Pengendalian lingkunaan
LAPIS II : Kewaspadaan  Penanganan limbah
berdasarkan transmisi  Perllindungan kesehatan karyawan
 Penempatan Pasien
 Etika batuk/bersin
 Kontak
 Penyuntikan yang aman
 Droplet  Praktik lumbal punksi
 Airborne
KEGIATAN SURVEILANS
HAIs

Untuk mendapatkan data infeksi


terkait pelayanan Kesehatan yaitu
frekuensi, penyebaran dan
kemungkinan faktor-faktor
penyebab
Surveilen masalah yang ada dan
sering terjadi
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Staf/Karyawan Penunjang Pasien & keluarga Sekuriti


Gizi,CSSD Petugas
Laundry,Farmasi kebersihan
Dokter
Perawat Laboratorium Pengunjung
Physioterapi Petugas Parkir
IPSRS, kamar
Masyarakat RS
jenazah, Radiologi

Sosialisasi Pedagang
PPI Dasar

PPI Umum
HH, APD, Lingkungan Sosialisasi
Limbah, Etika batuk
Di era Pandemik Covid 19 ditambah prokes
PENCEGAHAN INFEKSI PEMAKAIAN ALAT

BUNDLES CAUTI/ISK Insersi


 Kaji kebutuhan
 Pemasangan oleh petugas yang
terlatih
 Kebersihan tangan
 Tehnik steril
Maintanance
 Kebersihan tangan
 Perawatan kateter
 Pemeliharaan kateter
 Segera lepas jika tidak
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih dibutuhkan lagi
PENCEGAHAN INFEKSI PEMAKAIAN ALAT
BUNDLES VAP
Insersi
 Kebersihan tangan
 Teknik steril
 Pemakaian APD
 Sedasi
Maintanace
 Kebersihan Tangan
 Posisi pasien 300-450
 Kebersihan mulut (setiap 4 jam dan
Pencegahan Pneumonia terkait pemasangan k/p)
ventilasi mekanik/ventilator  Manajemen oropharingeal dan
endotrkheal
 “Sedation Vacation”
PENCEGAHAN INFEKSI PEMAKAIAN ALAT

BUNDLES CLABSI
Insersi
 Optimal site selection
 Hand Hygiene
 Alkohol-based Chg prearaion skin
 Maximum
 Barier Precaution
Maintananace
 Daiy review
 Hand hygiene
 Disinfection hub
 Dressing change
Pencegahan Infeksi Aliran Darah terkait  Administration change
pemasangan kateter vena sentral 9 CLABSI)
PENCEGAHAN INFEKSI PEMAKAIAN ALAT

BUNDLES PLABSI
INSERSI
 Kaji kebutuhan
 Kebersihan tangan tenar
 Teknik steril
 Petugas trampil
 Disinfeksi area insersi

Maintanance
 Kebersihan tangan tenar
 Perawatan area insersi
 Kaji kebutuhan setiap hari, jika tidak
perlu segera dilepas
 Penggantian administrasi set 96 jam
 Edukasi
PENCEGAHAN INFEKSI PRE OPERASI
 Hindari pencukuran rambut
TINDAKAN OPERASI  Antibiotika profilaksis
 Gula darah
 Temperatur tubuh
 Mandi sore dan pagi hari

PERI-OPERASI
 Surgical hand antiseptic
 Sterile instrument
 Antiseptic skin preparation
 Strict PersonilI
 Environment

PASKA OPERASI
Rawat luka teknik steril dengan cairan NaCl
Luka ditutup 24-48 jam, kecuali ada rembesan atau infeksi
Berikan nutrisi sesuai kebutuhan
Gula darah
 Tidak ada perpanjangan antibiotik
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Kewaspadaan
Isolasi
P
R Bundel
Pencegahan
AUDIT O Infeksi

G Penggunaan
Antibiotika
R
A Surveilans
HAIs
M
Diklat
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Kewaspadaan
P Isolasi
ICRA R Bundel
Pencegahan
O Infeksi

G Penggunaan
Antibiotika
R
Proses penilaian yang
berfokus pada
pengurangan risiko Surveilans
infeksi, melibatkan
disiplin ilmu dengan
A HAIs
mempertimbangkan
populasi pasien dan
M Diklat
fasilitas
Konstruksi dan Renovasi
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

Kewaspadaan
P Isolasi

R Bundel
Monev Pencegahan
O Infeksi
G Penggunaan
Antibiotika
R
A Surveilans
HAIs
M
Diklat
Summary of IPC core components and key remarks (WHO,2016)

1. IPC programmes
A minimum ratio of one full-time or equivalent infection preventionist (nurse or doctor) per 250 beds should be
available. However, there was a strong opinion that a higher ratio should be considered, for example, one infection
preventionist per 100 beds, due to increasing patient acuity and complexity, as well as the multiple roles and
responsibilities of the modern preventionist
2. IPC guidelines .
Guidelines should be evidence-based and reference international or national standards
3. IPC education and training
IPC education and training should be a part of an overall health facility education strategy, including new employee
orientation and the provision of continuous educational opportunities for existing staff, regardless of level and position
(for example, including also senior administrative and housekeeping staff).
4. Surveillances,
Surveillance of HAI is critical to inform and guide IPC strategies. Quality microbiology and laboratory capacity is
essential to enable reliable HAI surveillance.

5. Multimodal strategie Successful multimodal interventions should be associated with an overall organizational culture
change as effective IPC can be a reflector of quality care, a positive organizational culture and an enhanced patient safety
climate
Summary of IPC core components and key remarks (WHO,2016)

6. Monitoring/ audit of IPC practices and feedback


The main purpose of auditing/monitoring practices and other indicators and feedback
is to achieve behaviour change or other process modification to improve the quality
of care and practice with the goal of reducing the risk of HAI and AMR spread
7. Workload, staffing and bed occupancy (acute health care facility only) Standards
for bed occupancy should be one patient per bed with adequate spacing between
patient beds and that this should not be exceeded
8. Built environment, materials and equipment for IPC at the facility level (acute
health care facility only)
WASH services and materials and equipment for IPC are a core component of
effective IPC programmes at health care facilities
KESIMPULAN

• Rumah sakit /Fasyankes harus memberikan pelayanan yang aman dan


bermutu kepada pasien dengan menerapkan patient safety dengan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
• Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi bahwa Rumah Sakit
harus melaksanakan PPI melalui Kegiatan sureveilans, penerapan
Kewaspadaan Isolasi, Pendidikan dan pelatihan, Pencegahan infeksi pada
Pemakaian alat dan Tindakan operasi dan melakukan kajian Risiko
infeksi serta monitoring dan Evaluasi.
• Komite PPI membuat Kebijakan, pedoman, panduan dan program serta
SPO PPI juga laporan kegiatannya
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
SALAM SEHAT SELALU
REFERENCES
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan menteri kesehatan
Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI. Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI).

Guidelines on core components of infection prevention and control programmes at the


national and acute health care facility level WHO 2016

https://www.uvconcepts.com/blog/hai-prevention

https://www.who.int/gpsc/country_work/gpsc_ccisc_fact_sheet_en.pdf

WHO.2020. Modes of transmission of virus causing COVID-19: implications for IPC


precaution recommendations.
https://www.who.int/newsroom/commentaries/detail/modes-of-transmission-of-virus-
causing-covid-19-implicationsfor-ipc-precaution-recommendations

You might also like