Resume Kelompok3 KelasA Pengauditan Bab8

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 39

BAB 8 - AUDIT PLAN, AUDIT PROGRAM, AUDIT

PROCEDURES, AUDIT TEKNIK, RESIKO AUDIT DAN


MATERIALITAS

Kelompok 3:
Jane Veronica (1913053)
Gisela Klarissa Widarta (1913055)
Jeni Tiktania Limboki (1913078)
Sindi Claudia Sambur(1913087)
Audit Plan
Standar Pekerjaan Lapangan Pertama
(IAPI, 2011 : 310.1)
“Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya
01 dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya.”

(Arens, 2017 : 261)


03 “Auditor harus merencanakan pekerjaan
auditnya dan jika digunakan asisten harus
disupervisi dengan semestinya.”
Dalam perencanaan audit, auditor harus
mempertimbangkan antara lain:

Masalah yang berkaitan Metode yang digunakan oleh


dengan bisnis satuan usaha satuan usaha tersebut dalam
tersebut dan industry di- mengolah informasi akuntansi
mana satuan usaha tersebut yang segnifikan, termasuk
beroperasi didalamnya. penggunaan organisasi jasa
dari luar untuk mengolah in-
formasi akuntansi pokok pe-
rusahaan.

Kebijakan dan prosedur Penetapantingkat resiko


akuntansi satuan usaha pengendalian yang diren-
tersebut. canakan.
Dalam perencanaan audit, auditor harus
mempertimbangkan antara lain:

Pertimbangan awal tentang Kondisi yang mungkin memer-


tingkat meterialitas untuk lukan perluasan atau pengubahan
tujuan audit. pengujian audit, seperti resiko
kekeliruan dan ketidakberesan
yang material atau adanya
transaksi antar pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa.

Pos laporan keuangan yang Sifat laporan audit yang diharap-


mungkin memerlukan kan akan diserahkan kepada
penyesuaian (adjustment). pemberi tugas (sebagai contoh, la-
poran audit tentang laporan
keuangan konsolidasi, laporan
khusus untuk menggambarkan
kepatuhan klien terhadap kon-
trak/perjanjian).
Contoh prosedur dalam perencanaan:

Mengajukan pertanyaan
Mereview arsip korespon- Membaca laporan keuangan terhadap perkembangan
densi, kertas kerja, arsip interim tahun berjalan. bisnis saat ini yang
permanen, laporan keuan- berdampak terhadap sat-
gan, laporan audit tahun uan usaha.
lalu.

Membicarakan tipe, Mengkoordinasi ban-


luas, dan waktu audit tuan dari pegawai
dengan manajemen, satuan usaha dalam
dewan komisaris, penyiapan data.
atau komite audit.
Pengetahuan tentang bisnis klien,
membantu auditor dalam:
Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan
01 khusus.

02
Menilai kondisi yang didalamnya dat akuntansi yang dihasilkan,
diolah, di-review dan dikumpulkan dalam organisasi.

Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan, de-


03 presiasi, penyisihan piutang ragu-ragu persentase penyelesaian
kontrak jangka panjang.

04 Menilai kewajaran representasi manajemen.

05
Mempertimbangkan kesesuaian standar akuntansi yang diter-
apkan dan kecukupan pengungkapanya.
Exhibit 8-1 Contoh Rencana Pemeriksaan (Audit Plan)
PT RENIKU
RENCANA PEMERIKSAAN
Tahun Buku 2015
Akta pendirian telah disahkan oleh Menteri Ke-
1. Umum
hakiman Republik Indonesia dengan surat No.
PT. RENIKU didirikan berdasarkan Akta notaris
Y.A.7/777/93 tertanggal 27 Juli 1993 dan telah
Abadi Timothy, Sarjana Hukum, Nomor 7, ter-
dimuat dalam Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 13 Mei 1992, dengan perubahan-pe-
tanggal 2 November 1993 No. 99 tambahan
rubahannya dan yang terakhir dengan Akta No.
47, tertanggal 25 Januari 1993, yang dibuat di- No. 797.

hadapan notaris yang sama.  


 
Maksud dan Tujuan Perusahaan
Perusahaan bergerak di bidang industri perajutan, pencelupan, konveksi, dan finishing.
 
Alamat Perusahaan
Kantor : Jl. Duren Delima No. 79, Jakarta Barat
Pabrik : Jl. Muara Sakti No. 288, Jakarta Utara

2. Susunan Pengurus
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Hasan Oramahi
Komisaris : Asmawati
Keisyah
Direksi
Presiden Direktur : Iman Kurniawan
Direktur Keuangan : Dhian Febrianasari
Direktur Umum : Tarra Alea
Direktur Produksi : Tierro
Direktur Pemasaran : Syafruddin
3. Ekuitas
Modal Dasar perusahaan berjumlah Rp 50.000.000 yang terbagi atas 10.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal sebesar Rp 5.000 per saham.
Dari jumlah tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 5.000 lembar saham @ Rp 5.000 atau
sebesar Rp 25.000.000 dan diambil seluruhnya oleh Tuan Iman Kurniawan.

4. Kebijakan Akuntansi
a. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, laporan arus kas disusun berdasarkan metode
tidak langsung (indirect method).

b. Persediaan
1) Persediaan bahan baku, olie dan solar dibukukan berdasarkan harga perolehannya. Penilaian persediaan akhir
berdasarkan metode FIFO.
2) Persediaan barang dalam proses (WIP) dinilai berdasarkan tahap-tahap penyelesaian dalam proses produksinya.
Penilaian persediaan tersebut didasarkan atas taksiran ekuivalen unit selesai dari WIP dari masing-masing tahap
proses produksi yang bersangkutan.
3) Persediaan barang jadi dinilai berdasarkan metode rata-rata.
c. Piutang Usaha
Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu, tetapi langsung membebankan ke perkiraan
laba rugi, piutang yang benar-benar tak tertagih.

d. Penyertaan Dalam Bentuk Saham


Penyertaan dalam bentuk saham yang mencapai 20% atau lebih dibukukan berdasarkan metode equity.
e. Aset Tetap
Aset tetap dinilai berdasarkan harga perolehan dan penyusutannya dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap. Taksiran umur ekonomis aset
tetap adalah sebagai berikut:
 Bangunan : 20 tahun
 Mesin-mesin : 10 tahun
 Kendaraan Bermotor : 5 tahun
 Inventaris Kantor & Pabrik : 5 tahun
f. Biaya Perizinan
Biaya perizinan yang ditangguhkan diamortisir selama 5 tahun dengan metode garis lurus.
g. Liabilities/Piutang Dalam Rangka Hubungan Khusus
Hubungan khusus adalah hubungan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi keputusan
atau pengelolaan perusahaan di luar hubungan afiliasi. Utang piutang ini diselenggarakan atas dasar transaksi den -
gan syarat-syarat sebagaimana lazimnya transaksi normal.
h. Pengakuan Pendapatan
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat dilakukan penyerahan barang kepada pembeli.

i. Transaksi dan Penjabaran Mata Uang Asing


Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dijabarkan dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan po -
sisi keuangan (neraca). Selisih kurs yang terjadi dikreditkan (dibebankan) pada perhitungan laba rugi tahun berjalan.
j. Taksiran Pajak Penghasilan
Taksiran pajak penghasilan ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dari tahun yang bersangkutan. Pe -
rusahaan tidak menganut deferred tax accounting method atas perbedaan waktu.
k. Tahun Buku
Tahun buku perusahaan berjalan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
5. Buku-buku yang digunakan perusahaan:
Dalam rangka penyusunan laporan keuangan, perusahaan telah menyelenggarakan, antara lain:
 Buku Kas
 Buku Bank
 Buku Besar (G/L)
 Ayat-ayat Jurnal
 Proses pembukuan masih dilakukan secara manual.
10. Rencana Kerja
Staffing:
Partner : Astrid Krisanti
Manager : Fifiani
Supervisor : Maria
Senior : Indra
Semi Senior : Yevy
Lusy
Junior : Anis – Lisae
Ivon – Alfian
11. Jasa Akuntan
Pemeriksaan umum atas laporan keuangan untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuan-
gan secara keseluruhan.

12. Biaya Pemeriksaan


Rp 35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah), ditambah PPN 10%, dikurangi PPh 23 2%.
13. Waktu
Pemeriksaan lapangan dimulai/selesai : 13 Desember 2015 s/d 12 Maret 2016
Pemeriksaan stock fisik/kas : 2 Januari 2016 s/d 9 Januari 2016
Evaluasi Internal Control : 13 Desember 2015 s/d 12 Januari 2016
Penyerahan Laporan Akuntan : 25 Maret 2016

Pelaksanaan stock opname :

• Fifiani

• Maria

• Elin

• Wanny

• Indra

• Lusy

• Yevy

• Ivon

• Alfian
Exhibit 8-2 Schedule yang akan
dipersiapkan oleh Perushaan
(Klien)
Menurut ISA 300-Planning an Audit of Financial Statement dalam
Hayes (2014 : 18.2)

• Tujuan auditor adalah untuk merencanakan auditnya agar bisa dilakukan


secara efektif. Auditor harus menetapkan strategi audit menyeluruh yang
mengatur scope, timming dan direction dari audit, dan mengarahkan
pengembangan audit plan (perencanaan audit)

• Tujuan planning adalah untuk menentukan jumlah dan tipe bukti audit dan
penelaahan yang diperlukan untuk memberikan auditor keyakinan bahwa tidak
terdapat salah saji material dalam laporan keuangan.
Beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam rangka Menyusun audit plan:

Dapatkan pemahaman tentang


entitas dan lingkungannya,
Tentukan materiality
termasuk internal kontrolnya.

Tetapkan risiko salah saji material


dari laporan keuangan Buat planning memorandum dan
audit program yang berisi
respons auditor terhadap risiko
yang diidentifikasi.
Pada umumnya audit planning memorandum berisi
beberapa hal berikut :
 Informasi latar belakang perusahaan
 Tujuan audit
 Penentuan risiko penugasan
 Auditor lainnya atau tenaga ahli (expert)
 Materiality
 Inherent risk (risiko bawaan)
 Kesimpulan tentang control environment
(lingkungan pengendalian)
 Tingkat kepercayaan auditor terhadap computer
informasi system klien
 Kualitas sistem akuntansi dan internal control
clien
 Pendekatan audit
 Time schedule dari pekerjaan audit
 Audit budget
Hal-hal mengenai klien
Auditor harus menyususn audit
plan, segera setelah engagement
letter disetujui oleh klien
Isi dari Audit Plan mencakup Hal-hal yang
mempengaruhi klien

Rencana kerja auditor


Audit Program
Setelah audit plan disusun, tetapi sebelum pemeriksaan
lapangan dimulai, auditor harus Menyusun audit
program yang merupakan kumpulan dari prosedur audit
yang akan dijanjikan dan dibuat secara tertulis
Audit program membantu auditor dalam memberikan
Insert Your Image
perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus
dilaksanakan

Audit program harus menggaris dengan rinci, prosedur


audit yang menurut keyakinan auditor diperlukan untuk
Insert Your Image
mencapai tujuan audit.

Audit program yang baik harus mencantumkan :


a) Tujuan pemeriksaan
b) Prosedur audit yang akan dijalankan
c) Kesimpulan pemeriksaan
Exhibit 8-3 Contoh Audit Planning Memorandum
Kami akan melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan PT. RAFIKU untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2015. Pemerik -
saan ini bertujuan untuk:

 Mengemukakan pendapat atas laporan keuangan perusahaan.


 Menelaah mengenai konsistensi secara keseluruhan.
 Membuat komentar dan rekomendasi kepada manajemen mengenai pengendalian intern.
Umum

PT. RAFIKU didirikan pada tahun 1992 berdasarkan Akta Notaris Raden Ayoene Nomor 136 dan telah disahkan Menteri Kehakiman dengan
SK No. YA 7/27/13 tanggal 14 Januari 1993 serta izin PBF No. 137/17B, dimana perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta

dengan cabanng-cabang di tempat-tempat lain.

Pada bulan Mei 1994, pihak manajemen memandang perlu diadakan perwakilan atau cabang di Pasar Minggu.

Bertepatan dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 13127/PBF/Cab-17/VI/94 yang meluluskan permohonan
PT. RAFIKU cabang Pasar Minggu sebagai Pedagang Besar Farmasi.
Keadaan Industri dan Pemasaran

PT. RAFIKU adalah perusahaan yang bergerak dalam distributor obat-obatan, dan merupakan distributor tunggal obat-
obatan yang diproduksi oleh PT Pahala Industries, PT Sukamura Indonesia dan PT Dayaku.

Laporan yang Akan Dibuat (Reporting Requirements)

Laporan-laporan yang akan dibuat ditujukan untuk keperluan manajemen perusahaan. Sebagai tambahan atas per-
syaratan akuntansi, kami harus menyiapkan surat untuk pimpinan perusahaan (management letter) sesuai kebutuhan
perusahaan.

Keadaan Administrasi

Administrasi perusahaan dilakukan secara manual. Dalam pengakuan pendapatan perusahaan menggunakan metode
pendapatan diakui atas dasar penyerahan barang sehingga penjualan dicatat pada saat penyerahan barang kepada
pelanggan. Piutang dicatat pada saat diserahkannya produk kepada pembeli tetapi pelunasan belum dilakukan.
Kebijakan Operasi Perusahaan

Berdasarkan kebijakan perusahaan, penjualan dilakukan secara tunai dan kredit, dimana penjualan kredit adalah sebesar
70% dari total penjualan. Untuk penjualan tunai perusahaan memberikan potongan penjualan sebesar 2%. Sedangkan un-
tuk penjualan kredit perusahaan memberikan jangka waktu kredit selama 60 hari. Apabila terjadi keterlambatan pemba-
yaran, langganan akan dikenakan biaya bunga sebesar 2% per bulan.

Selain kebijakan di atas ada kebijakan khusus lainnya, antara lain – untuk produk-produk yang bersifat rutin umum-
nya potongan penjualan diberikan sebesar 5%, hal ini ditinjau dari pelanggan sendiri. Apabila pengambilannya kecil
umumnya dijual dengan harga neto apotek, sedangkan untuk pengambilan besar perusahaan memberikan potongan pen-
jualan sebesar 5%.

 Kebijakan kampanye dan harga khusus dari suatu produk tertentu, biasanya ditentukan berdasarkan persetujuan
Kantor Pusat.
 Untuk penjualan ke rumah sakit, perusahaan melakukannya dengan mengikuti tender, dimana syarat dan kondisinya
ditentukan oleh pihak rumah sakit.
Penelaahan Analisis Atas Penjualan
Dalam penelaahan analisis atas penjualan, digunakan perbandingan data keuangan dengan
periode yang lalu yang disajikan sebagai berikut:

2015 2014 Naik(Turun)

Rp Rp %

Penjualan 2.053.641.400 1.824.767.800


12,55

Kenaikan penjualan sebesar 12,55% dari tahun lalu disebabkan adanya penjualan produk jenis
baru.
Penelaahan Analisis Atas Piutang Usaha

Dalam penelaahan ini dilakukan analisis perputaran piutang usaha PT. RAFIKU selama tahun 2015 sebagai berikut:

Penjualan Kredit Rp 1.437.619.000

Piutang Usaha, awal Rp 407.850.000

Piutang Usaha, akhir Rp 551.201.700

Piutang Rata-rata Rp 479.526.150

Perputaran Piutang Usaha Angka tersebut di atas menunjukkan cara


pengumpulan piutang usaha PT RAFIKU
=3X
kurang efisien karena hari rata-rata
Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang Usaha =
pengumpulan piutang usaha yang di-
= 120 hari gariskan perusahaan adalah selama 75
hari.
Exhibit 8-4 Contoh Audit Program untuk Compliance
Test Prosedur Pembelian
Exhibit 8-5 Contoh Audit Program untuk
Substantive Test: Utang Usaha
Audit Procedures dan Audit Teknik

Audit procedures adalah Langkah-langkah yang harus dijalankan auditor dalam


melaksanakan pemeriksaannya dan sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan
penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif
Audit procedures dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan-bahan bukti (audit
evidence) yang cukup untuk mendukung pendapat auditor atas kewajiban laporan
keuangan
Untuk itu diperlukan audit Teknik, yaitu cara-cara untuk memperoleh audit evidence
seperti : konfirmasi, observasi, inspeksi, tanya jawab (inguiry) dan lain-lain
 
Risiko Audit Dan Materialitas
Menurut SA 320.1 & 320.2
Materialitas dalam Konteks Audit
Kerangka pelaporan keuangan sering kali membahas konsep materialitas
dalam konteks peyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kerangka
laporan keuangan secara umum menjelaskan :

Kesalahan penyajian, termasuk penghilangan, dianggap material bila


01 kesalahan penyajian tersebut, secara individual atau agregat, diperki-
rakan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil
berdasarkan
laporan keuagan oleh pengguna laporan keuangan tersebut.
Pertimbangan tentang materialitas dibuat dengan memperhitungkan
02 berbagai kondisi yang melingkupinya dan dipengaruhi oleh ukuran atau
sifat kesalahan penyajian, atau kombinasi keduanya.

03 Pertimbangan tentang hal-hal yang material bagi pengguna laporan keuangan


didasarkan pada pertimbangan kebutuhan informasi keuangan yang umum yang
diperlukan oleh pengguna laporan keuangan sebagai suatu grub. Kemungkinan
dampak kesalahan penyajian terhadap pengguna laporan keuangan individual
tertentu, yang kebutuhannya beragam, tidak dipertimbangkan.
Penentuan materialitas oleh auditor membutuhkan pertimbangan professional, dan
dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan informasi keuangan oleh para
pengguna laporan keuangan. Dalam konteks ini, adalah masuk akal bagi auditor untuk
mengansumsikan bahwa pengguna laporan keuangan:

Memiliki suatu Mengakui adanya


pengetahuan memadai ketidakpastian
tentang aktivitas bis- bawaan dalam Membuat keputusan
Memahami bahwa
nis dan ekonomi pengukuran ekonomi yang masuk
laporan keuangan
serta akuntansi dan suatu jumlah yang akal berdasarkan
disusun, disajikan
kemauan untuk ditentukan informasi dalam
dan diaudit
mempelajari informasi berdasarkan laporan keuangan.
berdasarkan tingkat
yang ada dalam pengunaan estimasi,
materialitas
laporan keuangan pertimbangan dan
tertentu.
dengan cermat. pertimbangan atas
peristiwa masa de-
pan.
Dalam perencanaan audit, auditor membuat pertimbangan
-pertimbangan tentang ukuran kesalahan penyajian yang
dipandang, material. Pertimbangan-pertimbangan tersebut
menyediakan suatu basis untuk:

Menentukan sifat, saat, dan luas prosedur penilaian risiko.


Mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material.
Menentukan sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan.
Menurut SA 320.5, 320.6 & 320.7

Risiko audit adalah risiko bahwa auditor menyatakan opini yang tidak tepat ketika terdapat
kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan. Risiko audit merupakan fungsi
gabungan risiko kesalahan penyajian material dan risiko deteksi. Materialitas dan risiko audit
perlu
dipertimbangkan sepanjang pelaksanaan audit, khususnya pada saat:

Mengidentifikasi dan menilai Menentukan sifat, saat, dan luas Mengevaluasi dampak kesalahan
risiko kesalahan penyajian prosedur audit selanjutnya. penyajian yang tidak dikoreksi,
material. jika ada, terhadap laporan keuan-
gan
dan dalam merumuskan opini
dalam laporan auditor.
Penggunaan Tolak Ukur dalam Menentukan Materialitas untuk Laporan Keuangan secara
Keseluruhan

Apakah terdapat unsur- Sifat entitas, posisi entitas


unsur yang menjadi dalam siklus hidupnya, dan
Unsur-unsur laporan keuangan
perhatian khusus para industry serta lingkungan
penguna laporan ekonomi yang di dalamnya
keuangan suatu entitas entitas tersebut beroperasi.
tertentu

Faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi
Struktur kepemilikan dan proses identifikasi Fluktuasi relative tolak
pendanaan entitas suatu tolak ukur yang ukur tersebut.
tepat mencakup
Pada tingkat saldo akun dan golongan transaksi, risiko audit terdiri atas

Risiko bahwa saldo akun dan


golongan transaksi salah saji yang
dapat menjadi material Risiko bahwa auditor tidak akan
terhadap laporan keuangan mendeteksi salah saji tersebut.
apabila digabungkan dengan salah
saji pada saldo akun atau
golongan transaksi dan lainnya.

Risiko audit dalam konteks tiga komponen risiko dan cara yang
digunakan oleh auditor dalam mempertimbangkan komponen terse-
but:

Risiko Bawaan Risiko Pengendalian Risiko Deteksi


Risiko bawaan dan risiko pengendalian berbeda dengan risiko deteksi. Risiko deteksi mempunyai hubungan
yang terbalik dengan risiko bawaan dan risiko pengendalian. Komponen risiko audit dapat ditentukan secara
kuantitatif, seperti dalam bentuk presentase atau secara nonkuantitatif yang berkisar, misalnya dari minimum
sampai dengan maksimal.

AR=IR xCR x DR
atau

AR
DR=
IR x CR

Di mana:
AR = Overall audit risk
IR = Inherent risk
CR = Control risk
DR = Detection risk
Tabel berikut ini menunjukkan bagaimana tingkat risiko detekti yang dapat diterima
berdasarkan penilaian dari risiko bawaan dan risiko pengendalian. Penilaian auditor
atas kontral

    Tinggi Sedang Rendah


Penilaian Auditor Tinggi Paling rendah Lebih rendah Sedang
Terhadap Risiko Sedang Lebih rendah Sedang Lebih tinggi
Bawaan Rendah Sedang Lebih tinggi Paling tinggi
Thank you

You might also like