Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 68

12 Stages of a Crime Scene Search

Preparation

Approach scene

Secure and protect scene

Initiate preliminary survey

Evaluate physical evidence possibilities

Prepare narrative description


12 Tahap Pencarian Tempat Kejadian
Perkara (TKP)
Persiapan

Mendekati TKP

Mengamankan dan melindungi TKP

Memulai survei pendahuluan

Mengevaluasi kemungkinan adanya barang bukti


fisik

Menyiapkan penjelasan narasi


12 Stages of a Crime Scene Search
Depict scene photographically

Prepare diagram/sketch of scene

Conduct detailed search

Record & collect physical evidence

Conduct final survey

Release scene
12 Tahap Pencarian Tempat Kejadian
Perkara (TKP)
Melukiskan TKP dengan menggunakan foto

Siapkan diagram/sketsa TKP

Lakukan pencarian dengan seksama

Catat & kumpulkan barang bukti fisik

Lakukan survei akhir

Lepaskan TKP
Preparation
Assign Tasks
Team leader, photographer, evidence custodian,
sketcher, search personnel

Acquire Equipment and Supplies


Paperwork, packaging materials, PPE

Evaluate Legal Ramifications


Has a search warrant been obtained?
What is the authority to search?
Persiapan
Menugaskan Tugas
Pemimpin Tim, Juru Potret, Penjaga Barang Bukti,
Penggambar sketsa, Personil Pencarian

Persiapkan Peralatan dan Persediaan Perlengkapan


Berkas kerja, bahan pengemasan, PPE

Mempertimbangkan Dampak Hukum


Apakah surat perintah pencarian telah didapatkan?
Apa kewenangan untuk melakukan pencarian?
Preparation
Consider comforts of personnel
Food, water, shifts

Determine Need for Specialized Assistance


Bomb Techs, HAZMAT, CART, Anthropologist,
Divers, Cadaver Dogs
Persiapan
Pertimbangkan kenyamanan personil/petugas
Makanan, air, giliran kerja

Menentukan Perlunya Bantuan Pakar


Teknisi Bom, HAZMAT, CART, Ahli Antropologi,
Penyelam, Anjing pelacak mayat
Approach Scene
Careful approach
Avoid destroying evidence
Be aware of transient evidence, foot and tire
impressions, hairs and fibers
Set a path of entry/exit to avoid disturbing evidence

Make pertinent notes concerning observations


Mendekati TKP
Mendekati secara hati-hati
Hindari merusak barang bukti
Perhatikan barang bukti yang mudah rusak
(transient), kaki dan ban kendaraan
Tentukan jalur jalan masuk/keluar untuk
menghindari merusak barang bukti

Buat catatan yang berhubungan dengan


pengamatan
Approach Scene
Consider personal safety
PPE

Establish Perimeter
Outdoor: larger perimeter
Indoor: More self contained
Mendekati TKP
Pertimbangkan keamanan personil
PPE

Tentukan Perimeter (batas garis lingkar)


Tempat Terbuka: perimeter lebih luas
Dalam Ruangan: Lebih terbatas
Secure and Protect Scene
Determine extent of scene protection

Check for adequate scene security

Obtain information regarding the original


condition of the crime scene

Take extensive notes - do not rely on memory


Amankan dan Lindungi TKP
Tentukan lingku perlindungan TKP

Periksa agar keamanan TKP memadai/memenuhi


syarat

Dapatkan informasi mengenai kondisi awal TKP

Mencatat secara rinci – jangan bergantung pada


ingatan
Secure and Protect the Scene
Keep out unauthorized
personnel

Record who enters and


leaves scene

Protect outdoor
locations from weather
Amankan dan Lindungi TKP
Cegah personil yang tidak
berwenang untuk masuk

Catat siapa saja yang


masuk dan keluar dari
TKP

Lindungi lokasi di tempat


terbuka dari cuaca
Organizational stage to plan search:
Initiate Preliminary Survey
Conducted by Team Leader and
photographer

Initial cautious walk through of the scene

Photographer to take entry photos of


scene “as is”

Identify the extent of the search area -


may require expanding initial perimeter
Tahap Organisasi dalam merencanakan pencarian:

Memulai Survey Pendahuluan


Dilakukan oleh Pemimpin Tim dan Juru Foto

Jalan penyisiran awal secara berhati-hati keseluruh


TKP

 Juru foto mengambil foto-foto masuk TKP “seperti


apa adanya”

Mengidentifikasi lingkup daerah pencarian –


mungkin memerlukan perluasan perimeter awal
Initiate Preliminary Survey
Consider the methods and procedures
needed to process the scene

Determine additional manpower,


equipment and specialist needs

Identify and protect transient evidence

Make extensive notes to document physical


and environmental conditions
Memulai Survey Pendahuluan
Pertimbangkan metode dan tata cara yang diperlukan
untuk memproses TKP

Tentukan perlunya tambahan sumber daya manusia,


peralatan dan tenaga pakar

Identifikasi dan lindungi barang bukti yang rentan rusak

Lakukan pencatatan lengkap dan rinci untuk


mendokumentasikan kondisi fisik dan lingkungan
Evaluate Physical Evidence
Evaluation begins upon arrival at the scene

Becomes more detailed in preliminary survey


stage

Concentrate on the most transient evidence


first and work towards least transient

Ensure you have appropriate packaging


material for evidence to be collected
Mengevalusi Barang Bukti Fisik
Pengamatan langsung dilakukan saat tiba di TKP

Menjadi lebih terinci dalam tahap survey


pendahuluan

Memusatkan perhatian pada barang bukti yang


paling mudah rusak (tidak awet) dulu dan
kemudian berlanjut pada yang tidak mudah rusak

Pastikan anda memiliki bahan pengemasan yang


tepat untuk barang bukti yang dikumpulkan
Narrative Description
Narrative is a running general description of the
condition of the crime scene

Present an overall general to specific description


of crime scene

Note items that catch your attention

Methods of narrative can be:

Audio Written Video


Penggambaran Naratif
Naratif merupakan penggambaran umum yang
mengalir atas kondisi tempat kejadian perkara

Memberikan penggambaran umum secara


keseluruhan sampai ke yang terinci atas tempat
kejadian perkara

Catat hal-hal yang menarik perhatian anda

Metode naratif dapat berupa:


Audio/ Tertulis Video
Suara
Depict Scene Photographically
Records what eyes/brain
forgets

Details are recorded


quickly and accurately,
“as is”

Best way to demonstrate


the scene to a jury

Shows location of
evidence
Menggambarkan TKP dengan
menggunakan foto
Mencatat apa yang
dilupakan mata/otak

Hal rinci terekam dengan


cepat dan akura, “seperti
apa adanya”

 Cara terbaik untuk


menunjukkan TKP kepada
dewan juri

 Menunjukkan letak barang


bukti
Depict Scene Photographically
Begin immediately,
entry photos during
preliminary survey

Use Photo Log for


documentation

Photograph all
evidence prior to
collection
Menggambarkan TKP dengan
menggunakan foto
Dimulai sesegera
mungkin, foto masuk
saat survei
pendahuluan

Gunakan Daftar Foto


untuk dokumentasi

Foto semua barang


bukti sebelum
dikumpulkan
Depict Scene Photographically
Photograph the scene completely to include:
Points of entry/exit
Overall, medium, close-up
Surrounding area/neighborhood
Victims, crowds, vehicles

Photographs supplement sketches and notes

You can’t take too many photos


Menggambarkan TKP dengan
menggunakan foto
Foto TKP selengkapnya termasuk:
Titik masuk/keluar
Keseluruhan, medium, dekat
Daerah/perumahan sekitar
Korban, kerumunan orang, kendaraan

Foto semua sketsa dan catatan pendukung

Anda tidak akan pernah mengambil terlalu banyak


foto
Sketching the Scene
Shows layout or floor plan
Helps jury understand the scene
It is a representation of the scene as it was

Depicts exact location of evidence and


the spatial relationship between the
items of evidence
Supplements photographs

Item numbers on sketch must


coordinate with the item numbers on
the evidence log
Membuat sketsa TKP
Menunjukkan tata ruang atau denah rencana
Membantu dewan juri memahami tempat kejadian
Merupakan perwakilan tempat kejadian sesuai
keadaan awal pada saat itu

Menggambarkan letak barang bukti secara persis


dan hubungan letak antara semua benda barang
bukti pada ruangan
Mendukung foto-foto

Nomor benda pada sketsa harus dikoordinasikan


dngan nomor benda pada daftar barang bukti
Sketching the Scene
Provides measurements of scene and location of
evidence
Enables you to construct a “to scale” diagram
Always retain original sketch

Enables you to reconstruct the crime scene, and


place each item of evidence in its original location

Sketch can be used for testimonial purposes or for


witness/subject interviews
Membuat sketsa TKP
Memberikan pengukuran tempat kejadian dan letak
barang bukti
Memungkinkan anda untuk menyusun diagram “dengan skala”
Selalu simpan sketsa awal

Memungkinkan ada untuk menciptakan kembali


tempat kejadian perkara, dan menempatkan setiap
benda barang bukti pada letak awalnya

Sketsa dapat digunakan untuk tujuan kesaksian atau


dalam wawancara saksi/tersangka
Conduct Detailed Search
Base search method on evaluation of
scene

Conduct search from general to specific


Cautious then vigorous
Obvious then hidden

Use specialized search patterns when


necessary
Strip, grid, spiral, quadrant; working in small
search teams
Melakukan Pencarian Terperinci
Mendasarkan metode pencarian dari pengamatan
tempat kejadian

Melakukan pencarian dari yang umum ke yang


rinci
Berhati-hati kemudian menyeluruh
Yang jelas terlihat kemudian yang tersembuyi

Menggunakan pola-pola pencarian khusus jika


diperlukan
Lajur, kisi, spiral, kuadran (seperempat lingkaran);
bekerja dalam tim-tim pencarian kecil
Conduct Detailed Search
Search entrances and exits

Wear proper protective equipment to avoid


contamination or damaging the evidence

Slow and methodic – DO NOT RUSH!!!


Melakukan Pencarian Terperinci
Melakukan pencarian pada tempat masuk dan
keluar

Mengenakan peralatan pelindung yang


selayaknya untuk menghindari pencemaran atau
perusakan barang bukti

Perlahan dan sesuai metode – JANGAN


TERBURU-BURU!!
Record and Collect Physical
Evidence
Photograph, and mark evidence on the sketch

Complete evidence log

Have one person as Evidence Custodian,


if possible

Seal the evidence packaging at the scene


Be sure to include all pertinent information on the
packaging
Mencatat dan Mengumpulkan
Barang Bukti Fisik
Foto, dan tandai barang bukti pada sketsa

Lengkapi daftar barang bukti

Pastikan ada seorang petugas sebagai Penjaga


Barang Bukti, jika memungkinkan

Segel kemasan barang bukti pada tempat kejadian


Pastikan untuk memasukkan semua informasi terkait
pada pengemasan
Record and Collect Physical Evidence
Check all logs and evidence for accuracy

Have at least two people:


Observe the evidence in place before collection
Observe the evidence being collected
Mark the evidence containers for identification
Mencatat dan Mengumpulkan
Barang Bukti Fisik
Periksa ketepatan semua daftar dan barang bukti

Setidaknya ada dua orang:


Mengamati barang bukti pada tempatnya sebelum
dikumpulkan
Mengamati barang bukti saat dikumpulkan
Menandai pengemasan barang bukti untuk
identifikasi
Record and Collect Physical
Evidence
Four basic premises to consider:

The best search options are usually the most difficult


and time-consuming

You cannot over-document the physical evidence


collected

Start your search out CAUTIOUSLY and finish


VIGOROUSLY.
Mencatat dan Mengumpulkan
Barang Bukti Fisik
Empat dasar pemikiran untuk dipertimbangkan:

Pilihan pencarian terbaik biasanya yang paling sulit


dan paling memakan waktu terbanyak

Anda tidak perlu ragu atas terlalu berlebihan dalam


mendokumentasikan barang bukti fisik yang
dikumpulkan

Memulai pencarian anda secara berhati-hati dan


selesaikan dengan menyeluruh
Safety Considerations
Personal safety must
always be a
consideration

Consider chemical and


biological hazards

Booby traps
Terrorists, drug dealers
Pertimbangan Keselamatan
Keselamatan diri harus
selalu menjadi
pertimbangan

Pertimbangkan bahaya
kimiawi dan biologis

Perangkap tersembunyi
Teroris, pengedar obat
terlarang
Safety Considerations
Ensure all personnel has
personal protective equipment

Treat all blood and body fluids


as infectious

View crime scene as source of


contamination
Pertimbangan Keselamatan
Pastikan semua personil mengenakan
peralatan pelindung diri

Perlakukan semua darah dan cairan


tubuh sebagai sesuatu yang menular

Anggap tempat kejadian perkara


sebagai sumber pencemaran
Safety Considerations
Never place hands where you cannot see

Do not eat, drink, or smoke at crime scenes

Use face masks and eye protection when dealing


with body fluids

Never recap hypodermic needles


Pertimbangan Keselamatan
Jangan pernah meletakkan tangan ditempat yang
tidak bisa anda lihat

Jangan makan, minum, atau merokok pada tempat


kejadian perkara

Kenakan masker wajah dan pelindung mata saat


menangani cairan tubuh

Jangan membuka penutup jarum suntik


Proper Packaging
Paper Cartons
 Use for biological materials
 Large items
 Can destroy latent prints

Biohazard Material
Plastic  Clearly mark as a
 Can cause biological
biohazard
materials to deteriorate

Bomb/Arson Evidence
Heat Seal Bags  Paint cans, glass jars
 Works well for most
evidence
 Don’t need to use evidence
tape
Pengemasan yang Tepat
Kertas Kotak Kardus
 Digunakan untuk bahan
 Barang-barang besar
biologis
 Dapat merusak jejak/cetakan
yang tersembunyi Bahan Biologi yang
Berbahaya
Plastik  Secara jelas diberi tanda
 Dapat menyebabkan bahan biohazard
biologis memburuk (mutu)

Kantung Segel Panas Barang Bukti


 Berfungsi dengan baik untuk Bom/Kebakarang
hampir semua barang bukti  Kaleng cat, toples kaca
 Tidak perlu menggunakan pita
label barang bukti
Packaging/Labeling Evidence
Mark packaging with administrative info
Case number - Date
Item number - Description of evidence
Location evidence was found
Name and initials of TWO Agents who recovered
the evidence

Seal evidence on Site


Sign across evidence
tape and date
Pengemasan/Pemberian Label
Barang Bukti
Tandai pengemasan dengan informasi administratif
Nomor kasus - Tanggal
Nomor barang - Penjelasan barang bukti
Tempat barang bukti ditemukan
Nama dan paraf DUA Petugas yang menemukan barang
bukti

Segel barang bukti di tempat


Tanda tangan diatas selotip
barang bukti dan beri tanggal
Evidence Log
Contains the same information for each item as the
evidence package:
Description of evidence
Where it was found
Who found it (two names)
Evidence item number

Information on packaging must match info on


evidence log
Daftar Catatan Barang Bukti
Mengandung informasi sama untuk setiap benda
seperti pada kemasan barang bukti:
Penjelasan barang bukti
Dimana ditemukan
Siapa yang menemukan (dua nama)
Nomor benda barang bukti

Informasi pada kemasann harus cocok dengan info


pada daftar catatan barang bukti
Chain of Custody
1st signature is the person who collected the
evidence

Each person thereafter signs if taking evidence into


their custody - regardless of amount of time held or
purpose

Must be diligently maintained

Remains with the evidence

Easiest way for the defense to suppress evidence

NO EVIDENCE – NO CASE!!


Rangkaian Penjagaan
Tanda tangan pertama adalah dari petugas yang mengumpulkan
barang bukti

Setiap petugas setelah itu harus menandatangan jika membawa


barang bukti kedalam pengawasan mereka – tanpa
mempertimbangkan lama waktu pengambilan atau tujuannya

Harus dijaga dengan teliti

Harus selalu bersama barang bukti

Cara termudah bagi pembela untuk menekan barang bukti

TIDAK ADA BARANG BUKTI – TIDAK ADA KASUS!!


Conduct Final Survey
Critical review of all
aspects of the search

Discuss the search


jointly with all
personnel for
completeness

Double check
documentation to
detect inadvertent
errors or omissions
Melakukan Survei Akhir
Pengamatan paling penting
dari semua aspek pencarian

Merundingkan bersama
pencarian dengan semua
personil untuk mendapat
ketuntasan

Pemeriksaan kembali
berkas-berkas untuk
menemukan kesalahan
yang tidak disengaja atau
kelalaian
Conduct Final Survey
Take exit photographs
Photograph search warrant and FD-597 in place if
no one present to receive

Ensure all evidence is accounted for before


the scene is released

Ensure you have all of your equipment prior


to departing

Make sure that nothing has been overlooked


Melakukan Survei Akhir
Mengambil foto keluar
Foto surat perintah pencarian dan FD-597 pada tempat
itu jika tidak ada seorang pun yang hadir untuk
menerimanya

Pastikan semua barang bukti telah diperiksa dan


ditangani sebelum melepaskan tempat kejadia

Pastikan anda telah mengumpulkan kemabli semua


peralatan anda sebelum meninggalkan tempat

Pastikan tidak ada hal apapun yang terabaikan


Conduct Final Survey
Before you leave the scene, make sure you
have collected everything you could to
help solve the case.

Ensure you have utilized all appropriate


resources and specialists

You only have one chance to do it right!


Melakukan Survei Akhir
Sebelum anda meninggalkan tempat kejadia,
pastikan anda telah mengumpulkan semua yang
dapat anda ambil untuk membantu
memecahkan kasus.

Pastikan anda telah menggunakan semua


sumber daya dan dukungan pakar yang tepat

Anda hanya memiliki satu kesempatan untuk


melakukannya dengan benar!
Release the Crime Scene
Release only after final survey is complete

Complete the Administrative Worksheet


Time/Date of release
To/By whom scene was released

Only release the scene when all personnel are


satisfied that the scene was searched correctly
and completely

Team Leader releases the scene


Melepaskan Tempat Kejadian Perkara
Lepaskan hanya setelah survei akhir selesai dilakukan

Melengkapi Lembar Kerja Administratif


Waktu/Tanggal pelepasan
Kepada/Oleh siapa tempat kejadian dilepaskan

Lepaskan tempat kejadian hanya saat semua personil


telah puas bahwa tempat kejadian telah diperiksa
dengan seksama dan menyeluruh

Pemimpin Tim melepaskan tempat kejadian

You might also like