Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 37

RENCANA AKSI NASIONAL

Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia


R A N PA S T I
Kamis, 19 Mei 2022

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian


Penduduk dan Keluarga Berencana
Tren dan target penurunan stunting di Indonesia

Trend prevalensi stunting di Indonesia: 2007-2019 Target penurunan stunting 2020-2024


40
36.8 35.6 37.2 24.1
35
21.1
29 29.6 30.8
30 27.5 27.7 18.4
2021: 24,4%16
25
14
20 % penurunan per tahun (2015 – 2019): 0,3 % % penurunan per tahun (2020 – 2024): 2,5 %
15
10
Laju penurunan stunting per tahun menuju 14% tahun 2024=3,4%
5
0 2020 2021 2022 2023 2024
2007 2010 2013 2015 2016 2017 2018 2019

Source : Ministry of Health Data and Information Center: - Riskesdas 2018 & - SSGBI 2019 Source : Presidential Decree 18/2020 about RPJMN 2020-2024
Kondisi Eksisting Stunting Di Temanggung
35 Anak Stunting
30 29.98 30 • 29,98% (Riskesdas
2018),
25 25.74
• 25,74% (SSGBI,2019),
20 20.5 • 30% (SDSG, 2020)
%
15 • 20,5% (2021) 
13,11% (Pengukuran
10 serentak, 2021)
5

0
2018 2019 2020 2021
Perubahan Prevalensi Stunting/Stunted dari 2019 ke 2021 (%)
Provinsi Jawa Tengah per Kab/Kota
Turun (-), Naik (+)
5.0

2.9
- 1.2 1.6

-2.7
-5.0 -3.8 -3.7
-5.2 -4.8 -4.8 -4.7
-6.2 -6.0 -5.9 -5.3 -5.3
-6.8 -6.6
-7.5 -7.0 -6.9
-10.0 -8.7 -8.4 -8.4 -8.2 -8.1
-9.7 -9.5 -9.5
-10.5-10.3-10.1
-11.8-11.2
-15.0 -13.6
-15.2

-20.0
-19.5

-25.0
i l l i l
gan gan gen ten rejo obo mak lora lang ang dus lang lang bes gga olal tiga yar arjo AH da ega gan ara ung cap ang mas ang ang en gir ara Pati arta ega
o n r Kl a a s r e n a n G n
e B ge a Ku ge a Br ali oy al ga oh N Ke a T lon Je gg Cil Ba yu m p a t b r m o g T
ob alo S
o
rw no D a em
a bu n ne ak
Gr Pek Pu Wo M
a em
S M P u rb B a S an uk TE
t r S A K ot eka m
an Ban Re Sem Ke Wo jar Sur
ta n
P Ko Ka W ta
P Te ot
a Ba ta
Ko JA o K Ko
K

Terdapat 3 kab/kota yang menunjukkan trend peningkatan prevalensi balita


stunting/stunted selama 2019-2021, yaitu:
1). Kab. Pati; 2). Kota Surakarta dan 3). Kab. Tegal
Memutus mata rantai stunting
1000 HPK

1. An equity-based approach targeting the poorest


and most marginalized communities would be
more cost-effective and lead to more rapid declines
in stunting prevalence
2. Multi-sectoral approaches which combine nutrition-
sensitive with nutrition-specific interventions are
likely to have a greater impact on reducing stunting. Prekonsepsi
3. an enabling environment needs to be built to
address more distal factors causing stunting

: 1000 HPK
periode patologi yang dapat dicegah atau dikoreksi. Intervensi gizi
pada perempuan yang stunted saat prekonsepsi dapat
meningkatkan birth outcomes.

: periode anak usia 2 tahun-remaja


Pertumbuhan linear mungkin dapat dipercepat namun perbaikan
fungsi kognitif dan imunitas belum jelas.
Note: EED: environmental
: intervensi stunting tidak berdampak. enteric dysfunction
Sumber: Andrew J. Prendergast & Jean H. Humphrey (2014) The stunting syndrome in developing countries, Paediatrics
and International Child Health, 34:4, 250-265,.
APA ITU RAN PASTI?
RENCANA AKSI NASIONAL PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING INDONESIA TAHUN 2021-2024

Rencana Aksi Nasional BAB II Rencana Aksi Nasional


(pasal 8 ayat 2) 1. Penyediaan data keluarga berisiko
1. penyediaan data keluarga berisiko Stunting Kluster data presisi
Stunting 2. Pendampingan keluarga berisiko
2. Pendampingan keluarga berisiko Stunting
Stunting 3. Pendampingan semua calon
3. Pendampingan semua calon pengantin/calon PUS; Kluster operasional
pengantin/calon PUS; 4. Surveilans keluarga berisiko Stunting

4. Surveilans keluarga berisiko Stunting 5. Audit kasus Stunting

5. Audit kasus Stunting 6. Perencanan dan penganggaran


Mekanisme dan Tata Kerja 7. Pengawasan dan pembinaan Kluster manajerial
(pasal 19, ayat 4) akuntabilitas

8. Pemantauan, evaluasi & pelaporan


Pemantauan, Evaluasi, dan pelaporan
(pasal 26)
BAB III MEKANISME DAN TATA KERJA

BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN


Peraturan Presiden No 72/2021 PELAPORAN
Peraturan BKKBN No 12/2022
PENDEKATAN RAN PASTI
INTERVENSI HULU
a. Penekanan intervensi pada PENCEGAHAN
INTERVENSI SPESIFIK DAN Pendekatan
lahirnya bayi stunted dengan mempersiapkan
Keluarga
SENSITIF Berisiko kehamilan calon pengantin/calon ibu melalui
Stunting perencanaan kehidupan berkeluarga.
Fokus pada program INKUBASI b. PENANGANAN balita stunting melalui
yang memperhatikan kesehatan intervensi kuratif.
dan kecukupan gizi:
3 bulan CATIN+ IBU HAMIL+ IBU
MASA INTERVAL RAN Pendekatan PENTAHELIX
+BADUTA/BALITA yang didukung
dengan penyediaan sanitasi, akses Pendekatan
PASTI Pendekatan
Menyediakan platform Kerjasama
antara pemerintah dan unsur
air bersih serta bansos. Intervensi Multisektor
dan pemangku kepentingan (dunia usaha,
Gizi Terpadu
Multipihak perguruan tinggi, masyarakat dan
media)

Kluster data presisi Kluster manajerial Kluster operasional

KONVERGENSI
LAYANAN TINGKAT KELUARGA
Impelementasi RAN PASTI berdasarkan tingkatan wilayah
1. Legal aspek 1. Membentuk TPPS yang terdiri dari lintas sektor dan pemangku kepentingan;
2. Menetapkan RAN-PASTI ke dalam Peraturan BKKBN;
3. Menetapkan pedoman/petunjuk teknis

2.
Pusat sd kab/kota dan desa/kelurahan:
1. Memprioritaskan secara spesifik upaya Percepatan Penurunan Stunting dalam rencana kerja pemerintah;
Perencanaan & 2. Melakukan tagging anggaran intervensi spesifik, sensitif dan koordinatif;
Penganggaran 3. Mengembangkan database perencanaan implementasi RAN-PASTI;
4. Melakukan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran melalui musrenbang/rembuk Stunting dan
berbagai skema pendanaan.
Kecamatan:
melakukan fasilitasi perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan

3.
Pusat sd kab/kota dan desa/kelurahan:
1. memperkuat koordinasi, sinergi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan;
2. mengoordinasikan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia;
Kecamatan:
Implementasi 3. melaksanakan fungsi koordinasi penggerakan lapangan dan pelayanan bersama pemerintah desa/kelurahan;
4. melaksanakan fungsi pengawasan di tingkat desa/kelurahan;
Desa/kelurahan:
5. melakukan koordinasi pendampingan keluarga;
6. melakukan koordinasi peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia
Pusat sd kab/kota
1. Melakukan verifikasi dan validasi data
2. Melakukan evaluasi pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting secara
periodik; dan
3. Menyusun laporan per semester, per tahun atau jika diperlukan dalam
pelaksanaan RAN-PASTI

4
Pemantauan, evaluasi & Kecamatan
pelaporan 4. Melakukan verifikasi dan validasi data terkait Percepatan Penurunan
Stunting;
5. Mengoordinasikan laporan secara periodik terkait pelaksanaan RAN-PASTI
tingkat desa/kelurahan.

Desa/kelurahan:
6. Melakukan pencatatan, pengumpulan data terkait intervensi spesifik dan
sensitif melalui data rutin;
7. Melakukan evaluasi pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting secara
periodik; dan
8. Membuat laporan per semester, per tahun atau jika diperlukan dalam
terkait pelaksanaan RAN-PASTI di desa/kelurahan.
Penyediaan data:
Kluster data presisi 1. Keluarga berisiko Stunting
2. Catin/Calon PUS 3 (tiga) bulan sebelum menikah dan Penapisan Catin/Calon PUS dengan
Pemeriksaan kesehatan.
3. Ibu hamil.
4. PUS Pasca persalinan
5. PUS ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi yang belum ber-KB.
6. Anak usia 0-23 bulan.
1. Penyediaan data sasaran 7. Anak usia 24-59 bulan.
8. Keluarga prasejahtera (penerima program bantuan social).
9. Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau
yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap akses air minum layak.
10. Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau
yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap kepemilikan sarana rumah sehat.
11. Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau
yang memiliki anak usia 0-23 bulan terhadap kepemilikan jamban sehat.

2. Penentuan wilayah sasaran Wilayah sasaran


12. Menentukan desa prioritas Stunting
Gunakan Pendataan Keluarga 2021 sebagai baseline dan e ppgbm

Manajemen data & informasi Kegiatan prioritas:


3. Sistem Manajemen Data & 13. Melakukan surveilans keluarga berisiko stunting
Informasi Dilakukan secara realtime dengan meningkatkan cakupan dan pemutakhiran
cakupan pencatatan dan pelaporan melalui aplikasi Elsimil dan E-ppgbm
Kegiatan prioritas:
A. pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS) dan
Kluster operasional (1) keluarga berisiko stunting
1. Pembentukan Tim Pendamping Keluarga (TPK) diseluruh desa/kelurahan.
2. Orientasi manajemen dan substansi Stunting bagi TPK.
3. KIE kelompok keluarga berisiko Stunting.
4. KIE interpersonal kepada keluarga berisiko Stunting.
1. 5. Pendampingan Catin/CaPUS 3 (tiga) bulan sebelum menikah.
Pendaftaran dan pendampingan 6. Pendampingan Ibu Hamil.
calon pengantin 7. Pendampingan ibu pascapersalinan.
8. Pendampingan PUS ingin anak ditunda (IAT) atau tidak ingin anak lagi (TIAL).
9. Pendampingan keluarga dengan anak usia 0-23 bulan.
10. Pemantauan berat badan dan panjang/tinggi badan balita 0-23 bulan sesuai standar/usia.
11. Pemantauan perkembangan balita 0-23 bulan sesuai standar/usia.
12. Pendampingan anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis.
13. Pendampingan anak usia 24-59 bulan dengan gizi kurang.
Pendampingan keluarga berisiko 14. Pendampingan anak usia 24-59 bulan dengan gizi buruk.
2. 15. Pemantauan berat badan dan panjang/tinggi badan balita 0-59 bulan sesuai standar/usia.
stunting 16. Pemantauan perkembangan balita 0-59 bulan sesuai standar/usia.
17. Fasilitasi keluarga prasejahtera beresiko Stunting penerima bantuan social.
18. Fasilitasi akses air minum layak bagi keluarga beresiko stunting.
19. Fasilitasi kepemilikan rumah layak huni bagi keluarga berisiko Stunting.
20. Fasilitasi jamban sehat bagi keluargaberisiko Stunting.
21. Dapur Gizi Keluarga di desa prioritas Stunting berbasis pangan lokal.

3. B. Audit Kasus Stunting


Audit kasus stunting 22. Terbentuknya tim audit kasus Stunting di kab/kota.
23. Pelaksanaan audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga.
24. Diseminasi hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga.
25. Tindak lanjut hasil audit kasus Stunting dan manajemen pendampingan keluarga.

Dapat ditambah kegiatan yang dipandang perlu


Kluster operasional: Berbasis keluarga berisiko stunting

Kemiskinan Air bersih & Sanitasi & Jamban Pendidikan Akses layanan kesehatan

Ibu Pasca Persalinan


Tidak/belum menggunakan KB
pasca persalinan

Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
1. Anemia; 1. Anemia; 1. BBLR;
2. Umur < 19 Tahun 2. KEK; 2. PB<48cm;
3. Lila: < 23,5 cm 3. Pertumbuhan janin 3. Tidak menerima ASI eksklusif;
4. IMT: < 18.4 kg/m2 terhambat
4. Tidak menerima Imunisasi dasar lengkap;
4. 4T (terlalu muda, terlalu tua,
5. Tidak menerima MPASI yang baik (frekuensi, keberagaman
terlalu banyak dan terlalu
rapat) makanan, kandungan protein);
6. gizi buruk/kurang & infeksi kronis (cacingan, diarre)
7. Baduta/balita dengan gangguan perkembangan & pertumbuhan
PERIODE EMAS PERIODE EMAS
3 bulan PRAKONSEPSI 1000 Hari Pertama Kehidupan
Perbaikan mutu pelayanan untuk pencegahan/penanganan
Output kegiatan
risiko stunting yang serupa
1. Evaluasi RTL: Segera & 1. Terselenggaranya rencana
Evaluasi Rencana Tindak terencana tindak lanjut sesuai
4. Lanjut (RTL) Audit Kasus penanggungjawab;
Stunting 2. Evaluasi perubahan status 2. Perubahan status risiko
risiko kasus audit stunting kasus audit stunting

Diseminasi Audit Kasus


1. Diseminasi regular: 2 kali/th 1. Terselenggaranya
4 Langkah
3. Stunting 2. Diseminasi sesuai kebutuhan
(tele-konsultasi)
diseminasi
2. Laporan Audit Kasus audit kasus stunting
Stunting
3. Pelaporan ke TPPS Provinsi Tersedia anggaran di 514 kabupaten dan
kota untuk melaksanakan audit kasus
1. Identifkasi & seleksi kasus 1. Jumlah kasus stunting stunting tahun 2022 melalui BOKB.
Kelompok sasaran: yang layak diaudit
a. Calon pengantin/remaja 2. Kertas kerja audit yang
b. Ibu hamil terisi;
2. Pelaksanaan audit & Menjadi masukan dalam:
c. Ibu nifas 3. Rencana Tindak Lanjut
manajemen pendampingan
d. Baduta yang disetujui Wakil 1. Perencanaan dan
e. Balita Bupati/Wakil Walikota.
penganggaran program &
kegiatan
2. Kajian dan Rencana Tindak Lanjut 2. Penguatan implementasi SOP
1. Surat Keputusan Wakil manajemen kasus
Bupati/Wakil Walikota 3. Validasi instrument Kartu
2. Surat pernyataan
komitmen yang Kembang Anak
1. Pembentukan Tim Audit Terdiri dari unsur OPD KB, Dinkes,
RSUD, Tim Pakar dan Tim Teknis ditandatangani oleh tim
Kasus Stunting audit kasus stunting.
Kluster manajerial (1) Perencanaan & Penganggaran
1. meningkatkan alokasi APBD minimal 10% untuk Percepatan
Penurunan Stunting dari tahun sebelum nya
2. mengalokasikan proporsi 70% anggaran intervensi sensitif, 25%
1. anggaran intervensi spesifik dan 5% anggaran intervensi
Mekanisme Perencanaan dan koordinatif.
Penganggaran 3. desa yang meningkatkan alokasi APBDes minimal 10% untuk
Percepatan Penurunan Stunting dari tahun sebelumnya

2.
Pengawasan dan Pembinaan Pengawasan dan pembinaan akuntabilitas bertujuan agar tidak
Akuntabilitas ada temuan hasil pemeriksaan atas perencanaan dan penyelenggaraan
kegiatan Percepatan Penurunan Stunting

Surat Kesepakatan Bersama (SKB) antara Menteri Dalam Negeri, Menteri


Kesehatan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dan
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: 441.1/5234.A/SJ;
HK.02.01/Menkes/6434/2021; 31/KSM/G2/2021 dan MoU-6/K/D3/2021 tentang
Percepatan Penurunan Stunting di Daerah.
Ruang lingkup SKB termasuk pembinaan dan pengawasan terkait dengan
percepatan penurunan stunting di daerah.
Kluster manajerial (2)  satu sistem data mikro yang dilengkapi dengan dashboard
pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan Stunting.
 Mekanisme pelaporan secara berjenjang terhadap pelaksanaan
3. Pemantauan, Evaluasi, perpres 72/2021 dan RAN PASTI melalui jalur
dan Pelaporan KemenPPN/Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri.

Kegiatan prioritas:
1. Pengembangan meta data.
2. Pengembangan SOP mekanisme sharing data.
Tengah dilakukan penyusunan metadata 3. Operasional pengelolaan Pusat Pengendalian Data Stunting
terhadap indicator percepatan penurunan
stunting bersama K/L Nasional.
4. Forum satu data PASTI.
Telah disusun metadata 64 indicator yang 5. Pemantauan dan evaluasi kinerja pemerintah daerah provinsi dan
menjadi acuan dalam implementasi 8 aksi
kab/kota dalam konvergensi percepatan penurunan Stunting.
konvergensi
..\Metadata indikator 6. Pemantauan dan evaluasi kinerja pemerintah desa dalam
stunting-kemendagri17022022.xlsx konvergensi percepatan penurunan Stunting.
1. Anak usia 0 bulan dengan berat
badan < 2.500 gram yang

KONVERGENSI LAYANAN 2.
mendapatkan
kesehatan dan gizi.
tatalaksana

Anak usia 0 bulan dengan panjang

TINGKAT KELUARGA
< 48 cm yang mendapatkan
tatalaksana kesehatan dan gizi
3. Bayi usia kurang dari 6 bulan
mendapat air susu ibu (ASI)
eksklusif
4. Anak usia 6-23 bulan yang 1. anak usia 24-59 bulan dengan
mendapat Makanan Pendamping infeksi kronis yang 1. balita yang memperoleh imunisasi
1. Menerima Tablet Tambah Air Susu Ibu (MP-ASI)
1. Ibu hamil Kurang Energi Kronik mendapatkan tatalaksana dasar lengkap
5. Anak usia 0-23 bulan dengan
Darah (TTD) (KEK) yang menerima tambahan infeksi kronis yang mendapatkan keseh 2. anak berusia di bawah lima tahun
2. Menerima pendampingan asupan gizi. tatalaksana kesehatan 2. anak usia 24-59 bulan dengan (balita) gizi buruk yang mendapat
kesehatan reproduksi dan 2. iIbu hamil yang mengonsumsi 6. Anak usia 0-23 bulan dengan gizi gizi kurang yang mendapatkan pelayanan tata laksana gizi buruk
Tablet Tambah Darah (TTD) kurang yang mendapatkan tambahan asupan gizi 3. anak berusia di bawah lima tahun
edukasi gizi sejak 3 bulan tambahan asupan gizi.
minimal 90 tablet selama masa 3. anak usia 24-59 bulan dengan (balita) gizi kurang yang mendapat
pra-nikah 7. Anak usia 0-23 bulan dengan gizi gizi buruk yang mendapatkan tambahan asupan gizi.
kehamilan
3. Menerima layanan buruk yang mendapatkan tata
tata laksana gizi buruk 4. Balita 0-59 bulan dengan berat
3. Ibu hamil menerima laksana gizi buruk.
pemeriksaan status pendampingan. 4. anak usia 24-59 bulan yang badan dan panjang/tinggi badan
8. Balita 0-23 bulan dengan berat
anemia (hemoglobin) 4. Ibu hamil dengan Pertumbuhan badan dan panjang/tinggi badan diukur berat badan dan tinggi sesuai standard.
4. Mendapatkan tatalaksana Janin Terhambat (PJT) yang sesuai standard. badan sesuai standar. 5. balita 0-59 bulan yang dipantau
kesehatan dan gizi. mendapat tata laksana kesehatan. Mendapat pelayanan keluarga 9. Balita 0-23 bulan yang dipantau 5. anak usia 24-59 bulan yang perkembangannya sesuai standard.
perkembangannya sesuai dipantau perkembangannya
berencana pasca melahirkan
standard. sesuai standar.

Ibu masa
Kelompok Catin/CaPUS/
Ibu hamil interval/pasca Balita 0-23 bulan Balita 24-59 bulan Balita (0-59 bulan)
sasaran remaja
persalinan

1. menerima pendampingan keluarga berisiko Stunting


2. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui dan anak baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur (karbohidrat, protein hewani, protein
nabati, vitamin dan mineral dan/atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu/MPASI)
3. PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
4. PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan non-tunai
5. PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima Penerima Bantuan Iuran (PBI)
6. keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
7. keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri
8. keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan KIE interpersonal sesuai standar.
9. keluarga berisiko Stunting yang mengakses air minum layak.
10. keluarga berisiko Stunting yang memiliki rumah layak huni.
11. keluarga berisiko Stunting yang mempunyai jamban sehat.
12. keluarga prasejahtera berisiko Stunting penerima bantuan social.
13. keluarga prasejahtera penerima manfaat variasi bantuan pangan selain beras dan telur.
Kaitan RAN PASTI dan 8 aksi konvergensi
#3. Rembuk Stunting #5. Pembinaan kader #7. Pengukuran & publikasi
Kabupaten/Kota Koordinator: Delegasi OPD Koordinator: Dinas Kesehatan
#1. Analisis situasi
Koordinator: Bappeda Koordinator: Sekretaris 1. Sinkronisasi tugas KPM, 1. Dilakukan pemantauan (tidak saja
1. Dilakukan penyesuaian form Daerah TPK & kader lainnya. pertumbuhan) tetapi juga
analisis situasi dari 20 Komitmen rencana aksi 2. Legalitas dan perkembangan balita dengan Kartu
menjadi 64 indicator. menjawab upaya peningkatan kapasitas Kembang Anak (KKA).
2. Sasaran catin dan pencapaian 64 indicator KPM & TPK KKA menjadi parameter
utamanya 1000 HPK untuk dimuat dalam 3. Skema insentif gangguan perkembangan
3. Memetakan program dan RKPD/Renja OPD tahun
kegiatan berdasarkan
baduta/balita stunting.
berikutnya.
perpres dan RAN PASTI 2. Menjadi bahan audit kasus stunting

Jan Feb Mar Aprl Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des

#2, Menyusun rencana


#4. Perbup/perwali ttg
kegiatan #6. Manajemen data #8 reviu tahunan
kewenangan desa
Koordinator: Bappeda Koordinator: Bappeda Koordinator: Sekretaris
#7. Pengukuran & Koordinator:
Memasikan 1. Kebutuhan & kesenjangan data dari 64 Daerah dan Bappeda
publikasi Pemrakarsa/delegasi
rekomendasi program indicator Fokus pada konvergensi
Berdasarkan hasil analisis
& kegiatan hasil analisis 2. Perluasan jangkauan & peningkatan tingkat keluarga dan
situasi, min 10% APBDes,
situasi dituangkan ke kualitas surveilans keluarga berisiko rencana percepatan ke
peran camat, penguatan
dalam dokumen stunting-elsimil & eppgbm depan.
kelembagaan (TPK,
perencanaan dan 3. Berbagipakai data/interoperasbilitas
posyandu, BKB), capaian
penganggaran antar system data
konvergensi layanan
kabupaten/kota dan
berbasis keluarga berisiko
OPD
stunting*
*Sedang diusulan paket layanan di desa dengan merujuk pada perpres dan RAN PASTI kepada Kemendes, PDT & Transmigrasi
Fokus pada konvergensi tingkat desa (1)

Perlu dilakukan peninjauan terhadap 5 paket layanan di desa dengan


mempertimbangkan konvergensi tingkat keluarga bagi:
A. Paket layanan calon pengantin;
1. menerima Tablet Tambah Darah (TTD)
2. menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin)
3. mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi.
B. Paket layanan KIA:
1. Penyesuaian jumlah kunjungan ANC dari 4 menjadi 6 kali
2. Pemantauan perkembangan anak usia 0-23 bulan dengna
menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA) setiap bulan
C. Konseling gizi terpadu
1. Memberikan edukasi gizi 3 bulan pra nikah bagi calon
pengantin
D. Perlindungan social
1. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu
menyusui dan anak baduta yang menerima variasi bantuan
pangan selain beras dan telur (karbohidrat, protein hewani,
protein nabati, vitamin dan mineral dan/atau Makanan
Pendamping Air Susu Ibu/MPASI)
2. keluarga berisiko stunting yang mendapatkan manfaat
sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
3. PUS dengan status miskin dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan non-
tunai
4. PUS dengan status miskin dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
Fokus pada konvergensi tingkat desa (2)-Usulan revisi
PAKET LAYANAN NO INDIKATOR PEMANTAUAN
1 Remaja/calon pengantin/calon PUS menerima layanan pemeriksaan status anemia (hemoglobin)
CALON PENGANTIN 2 Remaja/calon pengantin/calon PUS (Pasangan Usia Subur) menerima tablet tambah darah (TTD)
3 Remaja/calon pengantin/calon PUS mendapatkan tata laksana kesehatan dan gizi
4 Ibu hamil diperiksa oleh bidan, minimal 6 kali pemeriksaan selama masa kehamilan sesuai trimester kehamilan
5 Ibu hamil mengonsumsi minimal 90 butir pil Fe (tablet tambah darah) sejak pertama kali diketahui hamil
Ibu yang melahirkan (termasuk bayinya) mendapatkan perawatan nifas dari bidan atau dokter, minimal 3 kali perawatan dalam waktu 42 hari setelah proses
6
persalinan dan menggunakan kontrasepsi
KESEHATAN IBU DAN 7 Ibu hamil dan balita menerima pendampingan
ANAK (KIA) 8 Anak usia 0-12 bulan mendapatkan pemberian imunisasi dasar lengkap
9 Anak usia 0-23 bulan diukur berat badannya setiap bulan
10 Anak usia 0-23 bulan diukur panjang/tinggi badannya oleh kader/tenaga kesehatan terlatih minimal 2 kali dalam setahun
11 Anak usia 0-23 bulan dipantau perkembanganya dengan menggunakan Kartu Kembang Anak setiap bulan
12 Persentase keluarga dengan anak 6-23 bulan yang mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)
13 Orang tua/pengasuh yang memiliki anak usia 0-23 bulan mengikuti kegiatan konseling gizi setiap bulan sekali
KONSELING GIZI Ibu hamil dengan kondisi resiko tinggi dan/atau Kekurangan Energi Kronik (KEK), anak usia 0-23 bulan dengan kondisi gizi buruk, gizi kurang, dan stunting
14
TERPADU mendapat kunjungan rumah secara terpadu oleh tim pendamping keluarga dan atau petugas kesehatan minimal 1 bulan sekali
15 Pemberian edukasi gizi 3 bulan pra nikah bagi calon pengantin
SANITASI DAN AIR 16 Keluarga berisiko stunting yang ada ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan memiliki akses air minum yang layak
BERSIH 17 Keluarga berisiko stunting yang ada ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan memiliki jamban sehat
18 Anak usia 0-23 bulan memiliki akte kelahiran
19 PUS yang memiliki ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan dengan status miskin menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI)
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui dan anak baduta yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur
20
PERLINDUNGAN SOSIAL (karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin dan mineral dan/atau Makanan Pendaming Air Susu Ibu/MP-ASI) berbasis pangan lokal
21 Keluarga beresiko stunting yang mendapatkan manfaat sumber daya pekarangan untuk meningkatkan asupan gizi
22 PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan non-tunai
23 PUS dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan tunai bersyarat
PENDIDIKAN ANAK USIA
24 Anak usia 0-23 bulan beserta orang tua/pengasuh mengikuti kegiatan kelas pengasuhan bina keluarga balita pada layanan dasar di Desa minimal sebulan sekali
DINI (PAUD)
KOORDINASI PENYELENGGARAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

Tugas Tim: mengkoordinasikan, mensinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan


Percepatan Penurunan Stunting di wilayahnya.

1. Tingkat Pusat Pasal 15 – 19 : Terdiri atas Pengarah dan Pelaksana


Pasal 20 : Ditetapkan oleh Gubernur
Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk
2. Tingkat Provinsi
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pasal 21 : Ditetapkan oleh bupati/wali kota
3. Tingkat kabupaten/kota Terdiri atas perangkat daerah, dan Pemangku Kepentingan termasuk
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Pasal 21 : Pembentukannya difasilitasi oleh Tim Percepatan
4. Tingkat kecamatan Penurunan Stunting tingkat kabupaten/kota.
Pasal 22 : Ditetapkan oleh Kepala Desa
5. Tingkat Desa Melibatkan nakes, PKB/PLKB, TP-PKK, PPKBD/Sub-PPKBD/unsur masy.
Lain.
PENGENDALIAN DATA, PEMANTAUAN DAN
EVALUASI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
DATA, PEMANTAUAN & EVALUASI Dalam Perpres 72/2021 dan RAN PASTI

5 PILAR STRANAS RENCANA AKSI NASIONAL


Kegiatan Prioritas:
1. Peningkatan komitmen dan visi
kepemimpinan di kementerian/lembaga,
Pemerintah Daerah provinsi, Pemerintah
Daerah kabupaten/kota, dan Pemerintah 1. Penyediaan data
Desa; keluarga berisiko
2. Peningkatan komunikasi perubahan perilaku stunting
dan pemberdayaan masyarakat;
2. Pendampingan keluarga
3. Peningkatan konvergensi Intervensi Spesifik
dan Intervensi Sensitif di
berisiko stunting
kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah 3. Pendampingan semua
provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, calon pengantin/calon
dan Pemerintah Desa; PUS;
4. Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada 4. Surveilans keluarga
tingkat individu, keluarga, dan masyarakat;
berisiko stunting
5. Penguatan dan pengembangan 5. Audit kasus stunting
sistem, data, informasi, riset, dan
inovasi
PENGEMBANGAN SISTEM DATA, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Tengah dilakukan penyusunan


metadata terhadap indicator
percepatan penurunan stunting
bersama K/L

Telah disusun metadata 64 indicator


yang menjadi acuan dalam
implementasi 8 aksi konvergensi
..\Metadata indikator
stunting-kemendagri17022022.xlsx

 satu sistem data mikro yang dilengkapi dengan dashboard


pemantauan dan evaluasi percepatan penurunan Stunting.
 Mekanisme pelaporan secara berjenjang terhadap
pelaksanaan perpres 72/2021 dan RAN PASTI melalui jalur
KemenPPN/Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri.
STRATEGI MANAJEMEN SATU DATA
Sistem Manajemen Data dan Informasi Terpadu
Operasionalisasi
Pusat Pengendali Data Stunting:
• Pelayanan Data Stunting bagi
K/L, Pemda, Mitra kerja
• Integrasi Data dengan K/L
• Dashboard RAN PASTI dengan
pendektan Keluarga Beresiko
Stunting : Agregasi Nasional –
Provinsi – kab/kota s.d level
desa
• Verifikasi dan validasi data

PUSAT
PENGENDALI DATA Peran Strategis daerah:
PPS peningkatan cakupan dan kualitas data
(PK21, E PPGBM)
 Pengumpulan data
 Pemutakhiran, Verifikasi dan validasi data
PENYEDIAAN DATA OPERASIONAL: Berbasis surveilans rutin

SASARAN
PENDAMPINGAN Surveilans rutin
dimanfaatkan sebagai dasar:
1. Perencanaan program
dan kegiatan termasuk
menentukan desa
Ibu Pasca Persalinan priorotas stunting
Tidak/belum menggunakan KB 2. Operasional
pasca persalinan pendampingan keluarga
berisiko stunting:
a. Penyuluhan;
Catin (Pra-konsepsi) Ibu Hamil Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan b. Fasilitasi rujukan
Catin 3 bulan sebelum layanan Kesehatan;
menikah c. Fasilitasi pemberian
bantuan social;
3. Pemantauan & evaluasi
TOOlS/ Elektronik siap nikah Elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat
INSTRUMEN siap hamil (ELSIMIL) (e-ppgbm) dan elsimil

Perlu memastikan pemutakhiran, verifikasi dan validasi data surveilans rutin keluarga berisiko stunting
untuk pendampingan keluarga
ELEKTRONIK SIAP NIKAH – ELSIMIL CATIN

KUESIONER
Dashboard Pemantauan
Keluarga Berisiko Stunting
Keluarga Beresiko Stunting
Keluarga sasaran:
Keluarga dengan Keluarga dengan
Link Dashboard Pemantauan *Catin PUS Ibu Hamil
Anak 0-23 Bulan Anak 24-59 Bulan
Keluarga Stunting Prov Jawa Tengah:
Faktor Resiko:
https://tabsoft.co/3K0vBvL

Pendataan Keluarga 2021 memetakan


Keluarga Beresiko Stunting yaitu : Kondisi
FAKTOR SPESIFIK PADA PERIODE INKUBASI: Status Kesehatan,
Status Gizi, dll
Keluarga Sasaran dengan penapisan 4T
sanitasi, akses air bersih dan kondisi 4T
- Terlalu muda, Terlalu Tua (35- 40 th),
Terlalu dekat, Terlalu Banyak

* Data Catin tidak terdapat dalam PK21


PEMETAAN KELURGA BERESIKO STUNTING
SIAPA SAJA, ADA
DIMANA?
BERAPA?
• Berapa jumlah PUS di wilayah kerja
saya? Siapa saja? • Di RT mana jumlah calon
• Berapa jumlah keluarga yang pengantin/PUS/ibu
DATA hamil/balita paling tinggi?
memiliki balita? Keluarga siapa saja?
REKAPITULASI • Berapa jumlah ibu hamil? Siapa saja • Dimana alamat ibu hamil
KELUARGA yang sedang hamil saat ini? A/B/C/D.....?
• Berapa jumlah calon pengantin 3
BERESIKO bulan pra nikah? Siapa saja?
STUNTING BY
NAMA BY
ALAMAT
APAKAH MEMILIKI APAKAH DATA SASARAN
FAKTOR RESIKO? WILAYAH KERJA
TERUPDATE?
• Apakah keluarga dengan calon
pengantin/ PUS/ibu hamil/balita • Apakah ada keluarga sasaran yang
memenuhi salah satu faktor resiko: beulm terdata?
- Tidak punya sumber air yang layak? • Apakah ibu A/B/C/D.... Sudah
- Tidak punya sanitasi yang layak? melahirkan?  hapus dari daftar
- Punya resiko 4T? ibu hamil
• Apakah balita di wilayah kerja saya
sudah terukur semua BB/Tbnya?
UNTUK APA?
TUJUAN PENDAMPINGAN BERBASIS DATA TERKINI

T TEPAT MENDAMPINGI TEPAT MEMFASILITASI LAYANAN


RUJUKAN
T
• Peta kerja • Layanan rujukan calon pengantin yang
• NO ONE LEFT BEHIND : Memastikan belum mmenuhi syarat kesehatan
Tidak ada satupun sasaran yang tidak • Layanan rujukan balita stunting
terdampingi . • Layanan rujukan ibu hamil dengan resiko

TEPAT MEMFASILITASI SASARAN TEPAT ADMINISTRASI


BANSOS/BANTUAN LAINNYA
• Bansos bagi Keluarga beresiko stunting
• Instrumen laporan kinerja Tim
dengan status miskin/pra sejahtera pendamping keluarga
• Bantuan perumahan bagi Keluarga dengan • Dasar dikeluarkannya Honor
T sanitasi/air bersih tidak layak Pendampingan per sasaran T
KELUARGA BERESIKO STUNTING BY NAME BY ADDRESS
BASELINE PENDATAAN KELUARGA 2021
DATA RAHASIA
TI DAK UNTUK DI SEBARLUASKAN

REKAPITULASI KELUARGA RISIKO STUNTING


RT : 001 JUMLAH KELUARGA YANG ADA : 28
DUSUN/RW : 0001 JUMLAH KELUARGA M ENURUT RISIKO STUNTING : 28
DESA/KELURAHAN : TAMBAKREJA RISIKO : 17
KECAMATAN : KEDUNGREJA TIDAK BERISIKO : 11
KABUPATEN/KOTA : CILACAP TAHUN : 2021
PROVINSI : JAW A TENGAH
SASARAN PENAPISAN
FASILITAS LINGKUNGAN TIDAK
PUNYA ANAK PUS 4 TERLALU
SEHAT
KATEGORI
NAMA KELUARGA TIDAK
NO NOM OR INDUK KEPENDUDUKAN KEPALA KELUARGA KELUARGA TIDAK KELUARGA
KEPALA KELUARGA BADUTA BALITA PUS PUS HAM IL MEM PUNYAI TERLALU M UDA TERLALU TUA TERLALU
M EM PUNYAI TERLALU DEKAT RIS IKO STUNTING
(0-23 (24 - 59 SUM BER AIR (UM UR ISTRI (UMUR ISTRI BANYAK
JAM BAN YANG (< 2 TAHUN)
BULAN) BULAN) M INUM UTAMA < 20 TAHUN) 35-40 TAHUN) (≥ 3 ANAK)
LAYAK
YANG LAYAK

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 9999999999999999 AGUS X X V X X X X - - X X
2 3301192505740002 AHM AD HAM BALI X X V X X X X - - X X
3 3301012308890001 ARIF PURWANTO A.MD X V V V X X X X - X X
4 3301010406800013 DARYANTO X X V X X X X V - X V
5 3301010202790008 DASLIM X X V X X X X V X X V
6 3301011512820009 HERM AN SUSM ORO X V V X X X X V X X V
7 3301012609890003 HERU SUTOPO X V V X X X X V X X V
8 3301013103890002 ISWANTO X V V X X X X X - X X
9 3301011709710001 KARYONO X X V X X X X - X V V
10 3301013112750005 KASIRIN X V V X X X X V X X V
11 3301011906660002 KUWATNO HAKIM X X V X X X X - X V V
12 3301190506530002 M UHAJIR X X V X X X X - - X X
13 3301012012830001 M UHTAR V X V X X X X V X X V
14 3179021401800007 RASIM X X V X X X X V X X V
15 3301010705780005 SALIM IN X X V X X X X V X X V
16 3301012005720008 SARDI X X V X X X X X X X X
17 3301012001830001 SATIMUN X V V X X X X X X X X
18 3301010401660000 SLAMET EFNDI X X V X X X X - X X X
19 3301010710750004 SLAMET RIYADI X X V X X X X V X V V
20 3301013066500005 SUDIONO X X V X X X X - - X X
21 3301010503770002 TARYAN X X V X X X X X X X X
22 3302062410770002 TEDY SURYADI X X V X X X X V X X V
23 3273010106740006 TUMIRAN X X V X X X X V X V V
24 3301011108770004 WAGIMAN X V V X X X X V X X V
25 3301020507660004 WASIM UN X X V X X X X - X V V
26 3301011203740010 WASIRIN PERM ADI X X V X X X X - V X V
27 3302431008770002 WASLAM X X V X X X X V - X V
28 3301010103760001 YATIMAN SUW ARNO X X V X X X X - X X X
JUMLAH (V) 1 7 28 1 0 0 0 13 1 5 17
JUMLAH (X) 27 21 0 27 28 28 28 5 19 23 11
JUMLAH (-) 0 10 8 0
Sumber: Pendataan Keluarga; Tanggal dan Jam laporan diambil/download

Kode Jawaban Sasaran Kode Jawaban Penapisan Kode Jawaban Keluarga Berpotensi Risiko Stunting
V : Keluarga terpenuhi untuk sasaran tersebut V : Keluarga terpenuhi untuk variabel tersebut V : kategori risiko
X : Keluarga tidak terpenuhi untuk sasaran tersebut X : Keluarga tidak terpenuhi untuk variabel tersebut X : kategori tidak berisiko
- : Variabel tersebut tidak berlaku pada keluarga
REKAPITULASI KELUARGA BERISIKO STUNTING KABUPATEN
TEMANGGUNG
NO KECAMATAN JML JML KELUARG PUNYA PUS PUS FASILITAS PUS 4 TERLALU
KELUAR KELUAR A ANAK HAMIL LINGKUNGAN
GA GA BERISIKO TIDAK SEHAT
SASAR STUNTIN
AN G
BADU BALIT SUMBER JAMBAN MUDA TUA DEKAT BANYA
TA A AIR TDK (UMUR (UMUR (< 2 TH) K
(0-23 (24 - MINUM LAYAK ISTRI ISTRI (3
BLN) 59 TDK < 20 35-40 ANAK)
BLN) LAYAK TH) TH)

1 BULU 14,359 8,458 5,946 1,038 1,858 8,378 288 3,254 1,791 96 1,788 20 1,478
2 TEMBARAK 9,165 5,207 3,099 720 1,301 5,167 269 477 1,257 47 1,129 25 1,264
3 TEMANGGUN
24,161 12,179 5,966 1,686 2,885 12,049 451 521 1,050 44 3,016 87 2,810
G
4 PRINGSURAT 16,504 9,288 3,650 1,192 1,976 9,229 354 632 112 63 2,022 44 1,423
5 KALORAN 14,374 7,866 4,037 950 1,620 7,786 234 1,851 369 72 1,686 31 1,089
6 KANDANGAN 15,914 9,012 4,737 1,161 2,042 8,943 344 1,011 1,104 76 2,045 41 1,953
7 KEDU 18,180 9,935 4,903 1,196 2,351 9,834 341 262 1,756 82 2,197 39 1,975
8 PARAKAN 15,227 8,057 6,184 970 1,949 7,966 288 490 4,761 48 1,902 40 1,882
9 NGADIREJO 17,217 9,410 7,152 1,263 2,232 9,326 332 1,807 5,039 94 2,210 46 1,914
10 JUMO 9,604 5,107 2,388 675 1,090 5,066 177 347 773 59 1,048 23 795
REKAPITULASI KELUARGA BERISIKO STUNTING KABUPATEN
NO
TEMANGGUNG
KECAMATAN JML JML KELUARG PUNYA PUS PUS FASILITAS PUS 4 TERLALU
KELUAR KELUAR A ANAK HAMIL LINGKUNGAN
GA GA BERISIKO TIDAK SEHAT
SASAR STUNTIN
AN G
BADU BALIT SUMBER JAMBAN MUDA TUA DEKAT BANYAK
TA A AIR TDK (UMUR (UMUR (< 2 (3
(0-23 (24 - MINUM LAYAK ISTRI ISTRI TH) ANAK)
BLN) 59 TDK < 20 TH) 35-40
BLN) LAYAK TH)
11 TRETEP 6,532 4,151 2,567 483 869 4,120 144 545 1,257 123 911 6 570
12 CANDIROTO 10,202 5,489 3,532 679 1,263 5,448 238 658 1,965 80 1,141 16 899
13 KRANGGAN 15,406 8,547 3,641 1,071 1,892 8,479 323 588 303 41 1,982 42 1,442
14 TLOGOMULY
7,165 4,219 2,339 506 920 4,184 167 746 807 74 866 11 663
O
15 SELOPAMPAN
6,208 3,488 1,847 463 779 3,464 136 263 678 33 734 14 745
G
16 BANSARI 7,585 4,142 2,905 511 922 4,110 137 1,595 1,411 39 983 15 628
17 KLEDUNG 8,160 5,001 4,061 620 1,048 4,966 171 2,569 2,339 58 1,220 18 697
18 BEJEN 6,679 3,666 2,238 454 742 3,633 150 1,411 468 27 741 5 515
19 WONOBOYO 7,877 4,614 2,493 597 1,005 4,579 184 239 1,253 80 936 16 771
20 GEMAWANG 10,260 6,209 3,955 739 1,213 6,162 225 2,293 976 89 1,331 22 1,106
JUMLAH 240,779 134,045 77,640 16,974 29,957 132,889 4,953 21,559 29,469 1,325 29,888 561 24,619
PENINGKATAN CAKUPAN DAN KUALITAS DATA KASUS
STUNTING
(E PPGBM) dan KELURAGA BERESIKO STUNTING (PK21)

PENGORGANISASIAN LAPANGAN
KONVERGENSI DATA PPGBM – PK21

Kemenkes BKKBN
PUSAT
Pusat Pengendali Data

BKKBN Provinsi Dinas Kesehatan PROVINSI


URGENSI
PEMUTAKHIRAN,
OPD Kab/Kota Dinkes Kab/Kota KAB/KOTA
VERIFIKASI &
VALIDASI
Balai Penyuluhan Puskesmas KECAMATAN

TPPS Desa
DESA

TPK
ALUR VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KASUS STUNTING

Pelaksanaan Pasca Pelaksanaan VERIFIKASI DAN


Posyandu Posyandu VALIDASI DATA
BASELINE DATA KELUARGA BERESIKO STUNTING:
KABUPATEN TEMANGGUNG
PENDATAAN KELURGA 2021

77.640 KKKeluarga
terdata

atau
57,92% dari Target 134.045 keluarga didata
AKSES TABULASI HASIL PENDATAAN KELUARGA
2021

Open Access

https://portalpk21.bkkbn.go.id/laporan/tabulasi

You might also like