Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 42

KONSEP DASAR

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIN


INFEKSI

Costy Pandjaitan, CVRN.,SKM.,MARS.,PhD

Disampaikan pada Pelatihan


Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi
PERSI
Hotel Harper Cawang
tanggal 10 – 16 November 2019
CURICULUM VITAE
My name : Costy Pandjaitan, CVRN,SKM,MARS.,PhD
My DOB : 15 Agustus 1957
My status : Married
Organisasi: Perdalin, HIPPII, ICAs, Pokja PPI Kemenkes, PERSI
Contact : 081296327022, Email: costypandjaitan@gmailcom

Work Experiences:
Cardiac Emergency Unit RSCM , sebagai pelaksana keperawatan (1979 – 1984)
Cardiac Emergency Unit NCCH Harapan Kita ,sebagai Ka.ruangan (1984 – 1999)
Infection Prevention Control Practitioner (1999- 2002) , Kabid PPI (2002-2006)
Head of Infection Prevention Control Practitioner (2006- 2012)
Kasub.Komite Keperawatan bidang mutu (2012-2013)
Education/Course : Tim Penyusun buku:
Basic Course Infection Control APSIC, Singapore (2001) 1.Pedoman & Manajerial PPI Kemenkes
Advanced Course Infection Control APSIC , Singapore (2001) 2.Disinfection &Sterilization ASEAN of APSIC
Advanced Course Infection Control Hong Kong, (2004) 3.Pedoman PPI di GILUT
MOT Course Infection Control , MOH (2006) 4.Pedoman PI HIV P2PL
MOT Course Infection Control WHO/CDC, Thailand (2008) 5.Environment ASEAN OF APSIC
Congress APSIC, Hong Kong ( 2003),Singapore (2005) NARA SUMBER PPI:
MALAYSYA (2007),MACAU (2009),Melbourne ( 2011), Shanghai (2013) 1. BUKR Kemenkes 6. Pelkesi
Congress Infection Prevention Control, Tokyo(2009) 2. Kopartemen PPI PERSI
Course Infection Prevention Control APSIC, Singapore (2010) 3. Perdalin
Course Infection Prevention Control CDC/WHO, Hong Kong (2010) 4.HIPPII
Course Infection Prevention Control TB (2010) Vietnam Nov 2016 5. Berbagai organisasi
Congress APSIC Thailand (2017) 6..IHT Rumah Sakit
Experiences in abroad : Inisiator pelatij
Attachment at Intensive Care Unit, St Vincent Hospital Sydney Australia (1985) han PPI dasar di Perdalian 2005
Attachment at Infection Control Unit Singapore General Hospital, Singapore(2001)
Attachment at Infection Control Unit , Queen Mary Hospital Hong Kong (2006)
Inisisator pelatihan PPI lanjut 2007
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Ho Chi Minh (Vietnam), (2011) Inisiator pelatihan IPCN 2008
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Manila, Philippine ( 2011) Inisiator pelatihan IPCN lanjut 2009
Visited St. Luke Hospital Tokyo, Japan (2012) Inisiator pelatihan IPCD 2016
Visited Tsukuba University Hospital, Japan (2012) Pendiri HIPPII 2006
PENDAHULUAN
Memiliki peran:
• Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
• Memberikan pelayanan
bermutu,akuntabel,transparan ke
Rumah Sakit masyarakat
& Fasyankes

Kebijakan Healtcare
Kemenkes Associated Patient
PPI Infections Safety

Setiap RS/Fasyankes
Melaksanakan PPI
LATAR BELAKANG
Morbiditas
Kecacatan
Mortalitas
Healthcare
Associated Masalah LOS meningkat
Infections kesehatan Biaya meningkat
(HAIs) Mutu pel. Menurun

Tuntutan Hukum
Citra RS menurun
To reduced HAIs

KPK
(Komisi Pemberantas Kuman)
RS/ Program
Puskesmas PPI
Host

Environ
Agent -ment

Interakasi yang dinamis


Perubahan di salah satu komponen
Berpengaruh pada keseimbangan yang ada
RANTAI INFEKSI
Mikroorganisme
/agent
bakteri,virus,ja
mur,ritkesia
Host/pejamu Source
immunocompr Darah,cairan
omised tubuh, air,
tanah,permukaan
lingkungan

Port of entry Port of Exit


Kulit yang tdk Kulit yang tdk
utuh, membrane utuh, membrane
mukosa/sistem mukosa/sistem
tubuh
Transmisi tubuh
Air
borne ,drople
t,
kontak
RESERVOIR/SOURCE
Darah, Cairan tubuh,
Air, Udara, Tanah, Alat,
Permukaan
lingkungan

 Tempat dimana agen infeksi dapat hidup,


tumbuh, berkembang biak dan siap ditularkan
kepada orang
 Reservoir yang paling umum:
manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air
dan bahan-bahan organik lainnya
 Pada manusia: darah, cairan tubuh, permukaan
kulit, selaput lendir saluran nafas atas, usus dan
vagina
MEAN OF
TRANSMISSION
Airborne, Droplet, Contact
Common Vihicle,
Vertorborne
AGENT/MO
Bakteria, Virus,
Jamur, Protozoa

• Mikroorganisme yang dapat


menyebabkan infeksi

• Tiga faktor mikroorganisme yang


mempengaruhi terjadinya infeksi
- patogenitas
- virulensi
- jumlah
MEAN OF • Vehikulum :
TRANSMISSION Bahan yang dapat berperan dalam
Airborne, Droplet, Contact mempertahankan kehidupan kuman penyebab
Common Vihicle, sampai masuk (tertelan atau terokulasi) pada
Vertorborne pejamu yang rentan
Contoh :
– Makanan: Salmonella
– Darah: Hepatitis B, Hepatitis C, HIV
– Air: Hepatitis A, Typhoid, Cholera, Dysentri

Vektor :
Artropoda (umumnya serangga) atau binatang lain yang
dapat menularkan kuman penyebab dengan cara menggigit
pejamu yang rentan atau menimbun kuman penyebab pada
kulit pejamu atau makanan
Contoh :
Nyamuk: Demam berdarah, malaria
Lalat: makanan
Tikus: leptospirosis
HOST/PEJAMU
Immuno-
compromised

 Faktor yang mempengaruhi:


umur, status gizi, status imunisasi, penyakit kronis,
luka bakar yang luas, trauma atau pembedahan,
pengobatan dengan imunosupresan, pemakaian alat
 Faktor lain: jenis kelamin, ras atau etnis tertentu,
status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter
PENGERTIAN
Healthcare Associated Infections (HAIs)
adalah infeksi yang terjadi pada pasien
selama perawatan di rumah sakit atau
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,
dimana pada saat masuk tidak ada infeksi
atau tidak masa inkubasi ,termasuk
infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul
setelah pulang juga infeksi pada petugas
karena pekerjaannya
Surgical site infections (SSI) 

Catheter-associated urinary tract


infections (CAUTI) 

Central venous catheter–related


bloodstream infections (CRBSI)
 
Ventilator-associated pneumonia
(VAP)
PENGERTIAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI

Suatu upaya kegiatan untuk mencegah,


meminimalkan insiden rate infeksi terkait
pelayanan kesehatan pada
pasien , petugas, pengunjung dan
masyarakat sekitar rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lainnya yang meliputi
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi
TUJUAN PPI

Menurunkan atau meminimalkan insiden rate


infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
pada pasien , petugas dan pengunjung serta
masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya, dengan
mempertimbangkan cost effectiveness
PROGRAM PENCEGAHAN DAN HH
APD
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) Limbah

HAIs Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

VAP,IADP
ILO,ISK

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
• Morbiditas  • Pendapatan RS 
• Mortalitas  • Produktifitas Ps 
• Kecacatan  • Mutu RS 
• LOS  • Citra RS 
• Biaya  • Tuntutan Hukum

Biaya meningkat per tahun ( 2004) Perhitungan biaya:


•US : $ 6.7 billion • Bayar obat/alat

•United Kingdom : $ 1.7 billion • Laboratorium


• Dokter/perawat
SIAPA YANG MELAKSANAKAN PPI ?
Semua individu
di RS dan
Fasyankes HH
APD
Limbah
Semua Lingkungan
K.Standar
Kewaspadaan individu Etika batuk
Isolasi K.Transmisi
Dokter/Perawat

Surveilans IPCN

Pencegahan dan Bundles Perawat dan Dokter

Antibiotika Rasional Dokter


KAPAN DILAKSANAKAN PPI

Setiap saat memberikan


pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit dan Fasyankes
BAGAIMANA MELAKSANAKAN PPI
Laksanakan
Program PPI
RUANG LINGKUP KEWASPADAAN
ISOLASI
• Tahun 2007
– Standard Precaution ditambah dengan
– Hygiene respirasi/Etika batuk
• Praktek menyuntik yang aman
– Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi
– Hospital Acquired Infection (HAI) menjadi
Healthcare Associated Infections ( HAIs)
– Cuci tangan menjadi kebersihan tangan
Kebersihan tangan
Alat Pelindung Diri
Lingkungan
Limnah A
Etika batuk

Pemrosesan alkes
Penanganan linen
Heallhcare worker
Penyuntikan yang aman B
Penempatan Pasien

Praktik lumbal punksi by


dokter

A= Semua individu
A+B = Perawat dan dokter
Lapis pertama : Kewaspadaan Standar

1. Kebersihan tangan
2. APD
3. Pengendalian lingkungan
4. Penanganan limbah
5. Peralatan perawatan pasien
6. Penanganan linen
Laksanakan 7. Penenmpatan pasien
Kewaspadaan 8. Perlindungan Kesehatan karyawan
9. Penyuntikan yang aman
Isolasi 10. Etika batuk/bersin
11. Praktik lumbal fungsi

Lapis kedua : Kewaspadaan berdasarkan


transmisi

1. Contact/kontak
2. Airborne/udara
3. Droplet/percikan
Lapis kedua :
Kewaspadaan berdasarkan transmisi

Transmisi Contact; Transmisi Droplet Transmisi Airborne


Tempatkan pasien
Tempatkan pasien Tempatkan pasien tersendiri bila
tersendiri bila tersendiri bila memungkinkan, atau
memungkinkan, memungkinkan, kohorting,pakai
APD masker
atau atau N95,jika melakukan
kohorting,pakai kohorting,pakai tindakan yang
APD Sarung APD masker menghasilkan
aerosol, pasien pakai
tangan &gaun bedah, pelindung masker bedah ,jjika
wajah masih batuk
BUNDLES PEMASANGAN VENA
PERIFER
INSERSI BUNDLES MAINTANANCE BUNDLES
• Kaji kebutuhan • Kebersihan tangan
• Kebersihan tangan • Perawatan area insersi
• Teknik steril • Kaji kebutuhan setiap hari,
• Petugas trampil jika tidak perlu segera
• Disinfeksi area insersi dilepas
• Penggantian administrasi set
• Edukasi
CLABSI PREVENTION BUNDLES
Central Line Maintenance Bundle
Central Line Insertion Bundle
(CLIB) (CLMB)

1. Optimal site selection; 1. Daily review of line


2. Hand hygiene; necessity and replacement;
3. Alcohol-based 2. Hand hygiene;
chlorhexidine skin 3. Disinfection of hubs and
preparation; changing the access
4. Maximum barrier lumens/devices;
precautions. 4. Proper dressing change
technique;
5. Standardize administration
sets change.
BUNDLES PENCEGAHAN INFEKSI
SALURAN KEMIH

Bundles insersi Bundles maintanen

1. Kaji kebutuhan 1. Kebersihan tangan


2. Pemasangan oleh 2. Perawatan kateter
petugas yang terlatih 3. Pemeliharaan kateter
3. Kebersihan tangan 4. Segera lepas jika tidak
4. Tehnik steril dibutuhkan lagi
BUNDLES PEMAKAIAN VENTILATOR
INSERSI BUNDLES MAINTANANCE BUNDLES
• Kebersihan tangan • Kebersihan Tangan
• Teknik steril • Posisi pasien 300-450
• Pemakaian APD • Kebersihan mulut (setiap 4
• Sedasi jam dan k/p)
• Manajemen oropharingeal
dan endotrkheal
• “Sedation Vacation”
PENCEGAHAN/BUNDLES SURGICAL SITE
INFECTION

Pre-operation Intra operation Pasca operation

 Hindari pencukuran Rawat luka teknik


rambut  Surgical hand steril dengan cairan
 Antibiotika antiseptic NaCl
 Gula darah normal  Sterile instrument Luka ditutup 24-48
 Temperatur tubuh  Antiseptic skin jam, kecuali ada
normal rembesan atau
preparation infeksi
 Mandi sore dan pagi  Surgical technique Berikan nutrisi
hari dgn cairan  Strict PersonilI sesuai kebutuhan
antiseptik /plain soap
Berdasarkan
indikasi

Penggunaan
antibiotika Profilaksis
Rasional Teraupetik

Empirik
PPRA Definitif
 Pendidikan dan Pelatihan
Dasar PPI untuk semua staf
PENDIDIKAN perawat dan dokter
DAN PELATIHAN  Pendidikan dan Pelatiahan
Umum PPI untuk semua staf
non medikal/para medis (analis
lab, farmasi, penata rontgen,
phsioterapi, gizi)
 Sosialisasi Umum PPI untuk
petugas kebersihan, petugas
keamanan, petugas parkir,
pedagang sekitar rumah sakit
 Sosialisasi umum PPI kepada
pasien, keluarga dan
masyarakat sekitar Rumah
Sakit
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Staf/Karyawan Pasien &keluarga Masyarakat RS

Dokter Sekuriti
Perawat Pengunjung
Petugas
kebersihan
Penunjang
Radiologi
Farmasi Petugas Parkir
Gizi
Laboratorium
CSSD Pedagang
Phisioterapi
IPSRS
Laksanakan
Surveilance
• Aspek manajerial: Kebijakan,
Pedoman, Program

• Aspek klinis : Standar Prosedur Operasional


• Kebersihan
AUDIT tangan
• Penerapan
PROGRAM
Bundles HAIs
PPPI • Sarana & Prasarana: Kelengkapan fasilitas
• Kebersihan
tangan
• Tempat sampah

• Physical lay out, traffic flow


• CSSD,Laundr
y.Gizi
Kewaspadaan
Standar
Kewaspadaan
Isolasi
Kewaspadaa
berdasarkan
Bundel transmisi
Pencegahan
Laksanakan Infeksi
Monev Penggunaan
Antibiotika

Surveilans HAIs

Diklat
Proses penilaian yang berfokus pada
pengurangan risiko infeksi,
melibatkan disiplin ilmu dengan
mempertimbangkan populasi
pasien dan fasilitas
Laksanakan
ICRA Renovasi/Kontruksi
Bangunan

Healthcare Associated
Infections

Kewaspadaan Isolasi
RANGKUMAN
• Rumah Sakit dan Fasyankes harus memberikan pelayanan
yang aman dan nyaman ke masyarakat melalui penerapan
patient safety
• Salah satu goal dari patient safety adalah mengurangi resiko
infeksi terkait pelayanan kesehatan yang disebut dengan
HAIs
• HAIs dapat dicegah /diminimalkan melalui program PPI
• Penerapan PPI melibatkan dan komitment semua individu
yang berada di RS dan Fasyankes
• Dengan melaksanakan program PPI diharapkan dapat
mengurangi HAIs, sehingga mutu layanan kesehatan dapat
ditingkatkan
IF I HAVE NOT CHANGE BEGINS
WASHED
MY HAND, WITH ME
PLEASE TELL ME,

IF YOU HAVE AND


NOT WASHED
YOURS I WILL
TELL YOU
BEGINS TODAY,
HERE AND NOW

THINK BIG

START SMALL

ACT NOW
Prevention
is Primary
costypandjaitan@gmail.com

You might also like