Professional Documents
Culture Documents
Komunikasi Antar Budaya
Komunikasi Antar Budaya
Budaya
What & Why?
Identifikasi strangers
Reaktif vs proaktif
Aku – Engkau vs Aku - Itu
Cultural Value : Orientation
1. Manusia dari budaya manapun harus menemukan solusi atas masalah umum.
2. Solusi atas masalah tersebut terbatas, tapi bervariasi (potensi solusinya)
3. Ketika sebuah solusi lebih disukai anggota dari satu budaya, semua potensi solusi
tersebut ada dalam tiap budaya lain.
Cultural Problem
pencarian kemiripan,
pengurangan ketidakpastian,
stereotip,
prasangka, (Antilokusi, Avoidance, Diskriminasi, Serangan fisik, Pemusnahan)
etnosentrisme,
gegar budaya,
rasisme,
penggunaan kekuasaan.
.
Common Cultural Differences
Hofstede’s Version :
Perception of Time
Power distance
Perception of Space Uncertainty avoidance
Fate and Personal Responsibility Individualism or collectivism
Masculinity or feminimity
Importance of Face
Long or short term orientation
Nonverbal Communication Indulgence or restraint
Perception of Time and Space
Time
(Ting Toomey)
PENGERTIAN TEORI NEGOSIASI TATAP MUKA
Teori yang eksplisit mengakui, orang dari budaya berbeda memiliki bermacam pikiran atas “muka“ orang
lain. Pemikiran ini menyebabkan mereka menghadapi konflik dengan cara yang berbeda.
Menurut David Ho, face dapat menjadi lebih penting di bandingkan kehidupan itu sendiri.
Erving Goffman mendeskripsikan face sebagai sesuatu yang di pertahankan, hilang, atau di perkuat.
Toomey dan koleganya mengamati, face berkaitan dengan nilai diri positif dan memproyeksikan nilai
dalam situasi interpersonal.
Facework berkaitan dengan bagaimana orang membuat apa pun yang mereka lakukan konsisten dengan
face mereka. Facework berorientasi pada self-face atau other-face.
Te – Stop Lim dan John Bowers mengidentifikasi tiga jenis facework : kepekaan, solidaritas, pujian.
ASUMSI TEORI NEGOSIASI TATAP MUKA :
(1) Keyakinan bahwa individu di dalam semua budaya memiliki citra diri berbeda dan menegosiasikan citra terus menerus.
(2) Terkait dengan konflik, akan dipandang sebagai penghinaan terhadap muka. Spesifikasi konflik terkait dengan budaya
dan orientasi face.. (3) Facework sebagai reaksi atas konflik juga selalu memberi sebuah dampak pada face seseorang.
1. Baik gaya manajemen AV maupun OB mencerminkan pendekatan pasif dalam menghadapi konflik.
2. Gaya CO menunjukkan kebutuhan muka bersama dengan menemukan jalan tengah dari sebuah
konflik.
3. Gaya DO menunjukkan kebutuhan muka diri yang tinggi serta kebutuhan akan kontrol terhadap
konflik, sementara gaya konflik IN mengindikasikan tingkat kebutuhan muka diri / muka lain dalam
resolusi konflik.