Professional Documents
Culture Documents
Muhammad Akmal Salam 25 (PKN)
Muhammad Akmal Salam 25 (PKN)
25
Akuntabilitas 1965 sampai 1998
Periode pemerintahan ini muncul setelah gagalnya gerakan 30 September yang
dilakukan oleh PKI. Landasan formil periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 serta
ketetapan-ketetapan MPRS. Semangat yang mendasar kelahiran periode ini adalah
ingin mengembalikan dan memurnikan pelaksanaan pemerintahan yang berdasarkan
pancasila dan UUD secara murni dan konsekuen
Pelaksanaan hak dasar warga negara sudah tidak menjadi rahasia umum lagi. Dunia internasional sering menyoroti politik Indonesia
berkaitan erat dengan perwujudan jaminan hak asasi manusia. Masalah kebebasan pers sering muncul ke permukaan. Persoalan mendasar
adalah sering ada campur tangan birokrasi yang sangat kuat.
Selama pemerintahan Orde Baru, sejarah pengekangan pers terulang kembali seperti yang terjadi pada masa Orde Lama. Beberapa media
massa seperti Tempo, Detik, dan Editor dicabut surat izin penerbitannya atau dengan kata lain dilenyabkan setelah mereka mengeluarkan
laporan investigasi tentang berbagai masalah penyelewengan yang dilakukan oleh pejabat-pejabat negara.
Selain itu, kebebasan berpendapat menjadi barang langka dan mewah. Pemerintah melalui kepanjangan tangan (aparat keamanan)
memberikan ruang yang terbatas kepada masyarakat untuk berpendapat. Pemberlakuan undang – undang subversif membuat posisi
pemeritnah semakin kuat karena tidak ada kontrol dari rakyat.
Rakyat menjadi takut untuk berpendapat mengenai kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Tidak jarang pemerintah memenjarakan dan
mencekal orang-orang yang mengkritisi kebijakannya.