Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 29

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI


KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI

TEACHING SM
SMK
FACTORY DI K
Dr. Taufiq Damarjati, M.T.
Subkoordinator Bidang Penilaian
Direktorat SMK
Penn State University’s The Bernard Teaching factory di SMK menurut Moerwishmadhi (2009) yaitu
M. Gordon Learning Factory dengan mendirikan unit usaha atau perusahaan di dalam sekolah.
(founded in 1994) is a hands-on Unit usaha atau pabrik tersebut berproduksi untuk
facility for engineering students to menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi standar
use in conjunction with capstone kualitas sehingga dapat diterima oleh masyarakat atau
design and other courses, as well as konsumen.
research projects and student
organizations.
Teaching factory menjadi konsep
pembelajaran dalam keadaan yang
sesungguhnya untuk menjembatani
kesenjangan kompetensi antara pengetahuan
yang diberikan sekolah dan kebutuhan
industri (Kuswantoro, 2014)
The Teaching Factory paradigm aims to align
manufacturing teaching and training to
the needs of modern industrial practice. The
aim is to effectively integrate education,
research and innovation activities into a single
initiative, involving industry and academia.
(Chryssolouris et al., 2016)
TEACHING INDUSTRY ATAU
TEACHING
Teaching industry adalah FACTORY
Pembelajaran Industri (teaching
pemindahan sebagian dari proses factory) adalah model
pendidikan dan proses industri pembelajaran yang bernuansa
dalam suatu desain pembelajaran industri melalui sinergi
sehingga terselenggara pendidikan SMK/MAK dengan dunia
berbasis kompetensi yang usaha/industri untuk
melahirkan SDM menang dalam menghasilkan lulusan yang
persaingan global. (SV UGM, kompeten sesuai dengan
2015) kebutuhan pasar. (Permendikbud
34 Tahun 2018)
MEMAKNAI
TEACHING FACTORY
Teaching Factory sebagai tempat belajar
Teaching Factory sebagai model pembelajaran
TEACHING FACTORY
SEBAGAI TEMPAT BELAJAR
• Ruang atau Lahan Praktik
• Memiliki sarana dan prasarana yang standar
dunia kerja atau sekurangnya mampu
menghasilkan produk (barang/jasa) standar dunia
kerja atau pasar yang layak jual
• Dilengkapi dengan Prosedur Operasional
Standar dunia kerja yang dijalankan secara
konsisten
• Memiliki penyelia untuk melakukan quality
assurance pada proses produksi
2 TIPE TEACHING
FACTORY
1. Teaching Factory di sekolah
dengan memanfaatkan sarana
sekolah
2. Teaching Factory di sekolah
dengan memanfaatkan sarana
yang disuplai dari dunia kerja
(oleh beberapa orang dikenal juga
dengan Teaching Industry)
TEACHING FACTORY
SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN
• Pengembangan dari model pembelajaran berbasis produksi
(Production-Based Training)
• Proses produksi harus sesuai keadaan atau mendekati standar dunia
kerja, termasuk alur kegiatan produksi, aturan dan norma kerja,
prosedur operasional standar serta ketentuan lain yang berlaku
• Produk yang dihasilkan harus berorientasi pasar, sesuai kompetensi
yang dipelajari peserta didik, dan ditetapkan bersama mitra dunia
kerja atau melalui kajian mandiri
• Peserta didik harus terlibat sepenuhnya dalam proses produksi
(barang/jasa)
• Penggunaan sistem blok
• Perangkat pembelajaran dirancang khusus untuk penguasaan
kompetensi dasar (KD) atau tujuan pembelajaran pada sebagian besar
atau seluruh aktivitas/kegiatan produksi
• Pendidik berfungsi sebagai penyelia proses produksi dan bertugas
pula untuk melakukan asesmen pada peserta didik
• Menerapkan nilai-nilai dasar teaching factory
NILAI-NILAI DASAR PADA
TEACHING FACTORY

Sense of quality

Sense of efficiency

Sense of creativity and


innovation
BERMUARA PADA
PENGUATAN SOFTSKILLS

komunikasi motivasi diri kepemimpinan bertanggungjawab kerja sama tim


(kolaborasi)

pemecahan pengambilan bekerja dalam fleksibilitas negosiasi dan


masalah keputusan tekanan dan penanganan
manajemen waktu konflik
DASAR
HUKUM
• Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
• Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
• Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
• Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang
Pembangunan Sumber Daya Industri.
• Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas
dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun
2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
MENUJU TEACHING
FACTORY
Ya Mengurus
Wajib
BLUD
status sebagai
Negeri ? BLUD

Tidak
Competency- Production- Status
based Training based Training SMK?

Swasta

Teaching
Factory
MENUJU TEACHING
FACTORY
Persiapan Pelaksanaan Evaluasi
• Sosialisasi Konsep TEFA • Perancangan produk;
• Penyusunan Tim Kerja • Pengorganisasian • Evaluasi
• Pengembangan komponen
prasyarat TEFA:
pekerjaan/pembelajaran;
• Pelaksanaan
model
• Kemitraan Strategis produksi/pembelajaran; pembelajaran
• Pemasaran hasil produksi.
dengan dunia kerja
• Produk
TEFA
• Perangkat
Pembelajaran
• Guru berpengalaman di
dunia kerja
• Penataan Sarana dan
Prasarana
• Tata Kelola

*TEFA = Teaching Factory


PERSIAPAN
SOSIALISASI KONSEP TEACHING
FACTORY
• Sosialisasi dilaksanakan dalam bentuk lokakarya atau koordinasi
kepada para pemangku kepentingan (dunia kerja, pemerintah
daerah, pengawas sekolah, komite sekolah, dan warga sekolah
yang relevan)
• Setelah kegiatan sosialisasi diharapkan semua pemangku
kepentingan mengetahui dan memahami peran dan tugas
masing-masing pihak dalam pengembangan Teaching Factory.
PERSIAPAN
PENYUSUNAN TIM
KERJA
TIM Kerja Teaching Factory dibentuk guna melaksanakan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi Teaching Factory. Kelengkapannya berdasar pemenuhan
kepentingan pelaksanaan pembelajaran/produksi

Kepala Sekolah
Pengawas Sekolah Dunia kerja
(Penanggung
Jawab)

Koordinator 1 Koordinator 2
(Waka (Waka
Kurikulum) Humas/Hubin)
Sekretaris Bendahara

Ketua Produksi
Ka. Bid. /Komp. Keahlian

Pelaksana
Produksi
PERSIAPAN
PENGEMBANGAN KOMPONEN PRASYARAT TEACHING
KEMITRAAN STRATEGIS DENGAN DUNIA
FACTORY

KERJA
Lingkup kemitraan strategis SMK KRITERIA :
dan dunia terkait pengembangan • Bidang usaha sama dengan
Teaching Factory mencakup: kompetensi sekolah
• Pengembangan Model • Berkeinginan untuk saling
Pembelajaran menguntungkan
• Pengembangan produk • Mendukung Teaching Factory
• Kerja sama produksi sebagai model pembelajaran
• Pemanfaatan sumber daya • Memiliki prosedur operasional
dalam produksi standar
• Pemanfaatan dan/atau • Diprioritaskan mitra dunia kerja
pemasaran produk yang dekat dari sekolah
• Pembinaan guru
PERSIAPAN
PENGEMBANGAN KOMPONEN PRASYARAT TEACHING
IDENTIFIKASI
FACTORY

PRODUK
Barang/jasa yang Kompetensi yang dipelajari
Dibutuhkan Masyarakat Siswa

Produk Teaching
Factory

Multiplikasi atau modifikasi


Analisis SWOT sekolah
produk dunia kerja
PERSIAPAN
PENGEMBANGAN KOMPONEN PRASYARAT TEACHING
PERANGKAT
FACTORY

PEMBELAJARAN
Perangkat yang harus
dipersiapkan:
• Silabus atau Alur Tujuan
Pembelajaran
• Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP) atau Modul Ajar
• Lembar Pembelajaran: Lembar
Informasi, Job Sheets, Operational
Sheets, Lembar Penilaian
• Jadwal produksi: blok teori dan
praktik.
CONTOH
JADWAL
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8
XI-TB-1A PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK

BLOK TMK
XI-TB-1B PMK
XI-TB-2A TMU
PMK TMU
PMK
TMK
PMK
PMK
TMU
PMK
TMK
TMU
PMK
TMK
PMK
XI-TB-2B TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK

M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8
XI-TB-1A TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK
XI-TB-1B PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK
XI-TB-2A TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK
XI-TB-2B TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF

T = Teori mapel kejuruan dan mapel umum


P = Praktik reguler mapel kejuruan
TF = Pembelajaran Teaching Factory
* Penjadwalan menyesuaikan kapasitas Teaching
Factory
PERSIAPAN
PENGEMBANGAN KOMPONEN PRASYARAT TEACHING
GURU BERPENGALAMAN DI DUNIA
FACTORY

KERJA
• Guru dimaksud adalah guru pengelola
atau penyelia pada Teaching Factory
• Bertujuan untuk penyegaran teknologi,
prosedur kerja, dan budaya kerja terkini
• Dunia kerja harus relevan dengan
Teaching Factory yang dikembangkan
PERSIAPAN
PENGEMBANGAN KOMPONEN PRASYARAT
PENATAAN SARANA DAN
TEFA

PRASARANA

Penataan sarana dan prasarana sekolah


dengan mengadopsi tatanan atau
menerapkan aturan-aturan yang berlaku
di dunia kerja, meliputi:
• Penataan lingkungan sekolah
• Penataan ruang teori
• Penataan ruang/lahan praktik
• Pengadaan sarana produksi
• Penyediaan ruang pamer (opsional)
PERSIAPAN
PENGEMBANGAN KOMPONEN PRASYARAT TEACHING
TATA
FACTORY

KELOLA
• Aspek legal
• AD/ART, Struktur organisasi, dan/atau deskripsi
pekerjaan yang jelas (SOP)
• Sistem pengelolaan aset
• Sistem pengelolaan order dan billing.
• Transparansi keuangan yang dibarengi dengan sistem
pengendalian
• Promosi dan pemasaran
• Sistem produksi mencakup:
• Inventory system
• Production Planning and Control
• Handling system
• Inspeksi
• Delivery
• Sistem insentif
PELAKSANAA
PERANCANGAN
N

PRODUK

• Perancangan produk (barang/jasa) dilakukan oleh satuan


pendidikan bersama mitra dunia kerja.
• Pembuatan contoh produk (prototipe) oleh peserta didik bersama
guru dalam penyeliaan dan validasi tim ahli dan/atau mitra dunia
kerja.
• Contoh produk wajib menggunakan bahan dan prosedur
operasional standar dunia kerja sesuai kondisi SMK
PELAKSANAA
PENGORGANISASIAN
N

PRODUKSI/PEMBELAJARAN
• Teaching Factory terdiri dari berbagai kegiatan
yang merupakan kombinasi antara proses
produksi dan proses pembelajaran.
• Pengorganisasian kegiatan dilakukan untuk
menata pelaksanaan pekerjaan/pembelajaran
untuk mencapai produk yang diinginkan serta
kompetensi yang diharapkan.
• Pengorganisasian pekerjaan/pembelajaran
dikoordinasikan oleh Waka Kurikulum
bersama Ketua Program/Kompetensi Keahlian
dan guru yang terlibat
PELAKSANAA
PELAKSANAAN
N

PRODUKSI/PEMBELAJARAN
• Produksi/pembelajaran dilaksanakan
sesuai jadwal menggunakan
perangkat pembelajaran.
• Penyeliaan oleh guru dan atau tenaga
ahli dari dunia kerja meliputi:
• Proses kerja (kerja sama, K3, kepatuhan,
dll)
• Sikap/budaya kerja (efisiensi, efektivitas,
kreativitas, inovasi, dll)
• Kualitas produk (sesuai spesifikasi)
• Penilaian/asesmen dilaksanakan
berbasiskan indikator pencapaian
kompetensi pada kompetensi dasar
atau tujuan pembelajaran yang
relevan dengan proses produksi
PELAKSANAA
PEMASARAN HASIL
N

PRODUKSI
• Pemasaran hasil produk bagian dari
indikator kualitas pelaksanaan Teaching
Factory
• Pemasaran hasil produk dapat dilakukan
secara langsung pada pasar atau kepada
mitra dunia kerja
• Melibatkan siswa dalam pemasaran produk
EVALUA
EVALUASI MODEL PEMBELAJARAN
SI

TEACHING FACTORY
Materi evaluasi meliputi:
• Organisasi
• Sarana dan prasarana
• Proses Produksi/Pembelajaran
• Promosi dan Pemasaran
• Omset
• Pencapaian Kompetensi Siswa
• Kelangsungan hidup Produk
• Pengembangan SDM pendukung Teaching Factory
• Kemitraan dengan dunia kerja
TERIMA
KASIH
Direktorat SMK-Kemendikbud

You might also like