Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

rOUtiNg

ANGGOTA : ROZAQ
AGUS
FIRMAN
RAFAEL SUCAH AGUSTINO
RIYO IFANSYAH
RIO DWI PRASETYA
Routing
Proses menyatukan Jaringan yang berbeda. agar seolah-
olah dalam Satu jaringan, melalui rute terbaik
Pengertian

Routing statis atau Static Routing adalah proses setting


router jaringan menggunakan tabel routing yang
dikonfigurasikan secara manual oleh network
administrator.
Seorang administrator jaringan akan mengisi setiap entri
dalam forwarding table di setiap router yang terhubung
pada jaringan tersebut.
Routing Dinamis (Dynamic Routing) adalah jenis router
yang mampu membuat tabel routing secara otomatis
berdasarkan lalu lintas jaringan dan router yang
terhubung.
Routing dinamis memiliki protokol routing yang akan
mengatur router secara otomatis untuk saling
berkomunikasi dengan memberikan informasi tentang
jaringan dan koneksi antar router. Informasi ini
digunakan untuk membangun dan memperbaiki table
routing-nya.
Perbedaan Routing Statis Dan Routing
Dinamis
Statis Dinamis

Tabel Routing dibuat dan dihapus secara Tabel Routing dibuat dan dihapus secara
manual oleh administrator otomatis oleh protokol routing

Cocok digunakan oleh jaringan skala Cocok digunakan oleh jaringan skala
kecil besar
Tidak banyak menggunakan resource Banyak menggunakan resource

Lebih aman Kurang aman

Tidak menggunakan protokol routing Menggunakan protokol routing seperti


RIP, OSPF, dsb.
Berfungsi pada protokol IP. Berfungsi pada inter-routing protocol.

Router tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing secara
routing. otomatis.
Kelebihan dan Kekurangan routing statis
dan routing dinamis
Routing Statis
 Kelebihan
1. Meringankan kinerja processor router.
2. Tidak ada bandwith yang terbuang saat terjadi pertukaran paket.
3. Lebih aman
4. Administrator bebas menentukan jalur jaringan
5. Kebal terhadap usaha hacker untuk melakukan spoof dengan tujuan membajak trafik

 Kekurangan
1. Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
2. Rentan terhadap kesalahan saat melakukan entri data secara
manual
3. Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi tentang
router yang tersambung di dalamnya
4. Administrasi cukup rumit dibanding dynamic routing, terlebih jika
ada banyak router yang dikonfigurasikan secara manual
5. Jika ada satu router yang mengalami kerusakan, maka jaringan
akan terhenti karena static route tidak akan memperbaharui
informasi dan tidak menginformasikan ke router yang lain
 Routing Dinamis

• Kelebihan
1. Cocok untuk jaringan dengan cakupan yang lebih luas
2. Proses konfigurasi jaringan lebih cepat
3. Jalur ditentukan secara otomatis oleh sistem
4. Tetap aman apabila ada suatu jaringan yang rusak
5. Bila ada penambahan network baru, maka tidak perlu semua router
dikonfigurasi. Hanya router yang berkaitan sajaKekurangan

• Kekurangan
1. Beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui IP
Table
2. Membutuhkan bandwith yang lebih besar
3. Membutuhkan RAM yang lebih besar agar dapat menentukan
jalur terbaik saat terjadinya down
Jenis-Jenis Routing Dinamis

1) RIP (Routing Information Protocol)


2) BGP (Border Gateway Protocol)
3) IGRP (Internal Gateway Routing Protocol)
4) EIGRP (Enhanced Internal Gateway Routing
Protocol)
5) OSPF (Open Shortest Path First)
1. RIP
-RIP (Routing Information Protocol)
-Dynamic Routing
-IGP (Internet Gateway Protocol)
-Distance Vector
-Two versions
-Limit hop count on RIP is 15, 16 Hop count considered as infinite distance
number
-Initially, update every 30 seconds
-Timer is synchronyzed and update at the same time
RIP Versions:
1. RIPv1: RIPv1 uses classful routing. The periodic routing updates
do not carry subnet information, lacking support for variable
length subnet masks (VLSM).
2. RIPv2: RIPv2 is a classless, distance vector routing protocol. Being
a classless routing protocol, means, it includes the subnet mask
with the network addresses in its routing updates.
3. RIPng: The main differences between RIPv2 and RIPng are:
• Support of IPv6 networking.
• While RIPv2 supports RIPv1 updates authentication, RIPng does
not. IPv6 routers were, at the time, supposed to use IPsec for
authentication.
• RIPv2 encodes the next-hop into each route entry, RIPng requires
specific encoding of the next hop for a set of route entries.
2. OSPF

Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing


otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur
dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti
setiap perubahan jaringan secara dinamis
3. IGMP

Internet Group Management Protocol adalah salah satu protokol


jaringan dalam kumpulan protokol Transmission Control
Protocol/Internet Protocol yang bekerja pada lapisan jaringan
yang digunakan untuk menginformasikan router-router IP tentang
keberadaan group-group jaringan multicast
4. EIGRP
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) is an
advanced distance-vector routing protocol.The protocol was
designed by Cisco Systems as a proprietary protocol.
EIGRP is used on a router to share routes with other routers
within the same autonomous system. EIGRP only sends
incremental updates, reducing the workload on the router and
the amount of data that needs to be transmitted.
5. BGP

Border Gateway Protocol (BGP) is a standardized exterior


gateway protocol designed to exchange routing and reachability
information among autonomous systems (AS) on the Internet.
BGP is classified as a path-vector routing protocol, and it makes
routing decisions based on paths, network policies, or rule-sets
configured by a network administrator.

You might also like