Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

Perilaku

Konsumen
Ekonomi Syariah
Kelompok 4
Latar belakang
Ekonomi Islam dibangun atas dasar agama Islam, karenanya ia
merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan (integral) dari
agama Islam. Sebagai derivasi dari agama Islam, ekonomi Islam
akan mengikuti agama Islam dalam berbagai aspeknya. Islam
adalah sistem kehidupan (way of life), dimana Islam telah
menyediakan berbagai perangkat aturan yang lengkap bagi
kehidupan manusia, termasuk dalam bidang ekonomi.
Yang dimaksud dengan konsumsi adalah pembelanjaan atau pengeluaran untuk memenuhi
kebutuhan hidup secara jasmani atau rumah tangga yang bertujuan untuk memuaskan
kebutuhan manusia, bertujuan menghantarkan kesejahteraan yang berdimensi fisik,
materialis, dan hedonisme tanpa batas. Sehingga tidak ada pembahasan secara spesifik
dalam mengikuti bagaimana gaya konsumsinya, batasan ini muncul apabila seseorang telah
.
mendapatkan titik kepuasan dalam konsumsinya.
Perilaku konsumen merupakan perilaku atau sikap manusia dalam memanfaatkan
pemasukan dalam memenuhi kebutuhannya, baik secara individu maupun sosial. Sisi
keunggulan perilaku konsumen muslim dari pada perilaku konsumen konvensional ialah
bentuknya bukan sekedar memenuhi kepuasan semata, melainkan juga memiliki nilai
manfaat dan berkah, dalam hal ini hedonisme tidak berlaku dalam perilaku konsumen
muslim.
Konsumsi pada dasarnya adalah mengeluarkan sesuatu dan tentunya untuk
A.Konsep konsumsi dalam islam; mendapatkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dalam Islam
maslahah dan qana’ah mengonsumsi perlu pemikiran matang serta dalam membuat suatu
keputusan harus tepat dalam menjalankannya karena tanpa hal tersebut
akan membuat seorang muslim dapat kecewa akan apa yang telah ia
konsumsi.

Menurut istilah umum maslahah adalah segala bentuk yang mendatangkan


manfaat dan menolak segala kemungkinan yang merusak. Lebih jelasnya
manfaat adalah segala sesuatu atau ungkapan dari sebuah kenikmatan atau
segala hal yang masih berhubungan dengannya, sedangkan kerusakan adalah
hal-hal yang menyakitkan atau segala sesuatu yang ada kaitannya dengannya

Pandangan terhadap maslahah terbagi menjadi dua bagian,


yaitu
1. pandangan maslahah menurut kaum sosialis materialis
2. pandangannya menurut syara’ (hakikat syara’)
Tujuan utama konsumsi bagi seorang muslim adalah sebagai sarana penolong untuk
beribadah kepada Allah. Sesungguhnya konsumsi selalu didasari niat untuk meningkatkan
stamina dalam ketaatan pengabdian kepada Allah, sehingga menjadikan konsumsi juga
bernilai ibadah. Sebab hal-hal yang mubah bisa menjadi jika disertai niat pendekatan diri
(taqarrub) kepada. Allah, dalam hal ini dimaksudkan untuk menambah potensi mengabdi
kepadan-Nya.

Qanaah merupakan salah satu sifat terpuji yang sebaiknya dimiliki oleh seorang muslim.
Dengan begitu, seseorang akan selalu merasa cukup dan bisa menjalani hidup dengan
tenang. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam surah Azzumar ayat 49, yang
artinya:
“Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan
kepadanya ni’mat dari Kami ia berkata:”Sesungguhnya aku diberi ni’mat itu hanyalah karena
kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak
mengetahui” (Q.S Azumar : 49)
Qanaah berasal dari kata qani’a-qanu’an-qana’atan yang berarti
ridha terhadap hal sedikit. Jika diartikan secara istilah, qanaah
sendiri memiliki arti merasa cukup dan rela menerima dengan apa
yang diberikan dan telah menjadi ketentuan Allah SWT

Sejak zaman dahulu, Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umat-Nya


agar senantiasa menerapkan sifat qanaah. Dengan memiiki sifat qanaah,
seorang Muslim dapat hidup tenang dan dijauhkan dari segala kesulitan.
Berikut beberapa keutamaan memiliki sifat qanaah, di antaranya:
1. Penuh rasa syukur
2. Dijauhkan dari rasa iri dan dengki
3. Memiliki pola hidup yang sederhana
Rasionalitas Konsumen
Muslim
Rasionalitas ekonomi dalam Islam diarahkan sebagai
dasar perilaku kaum muslimin yang mempertimbangkan
kepentingan diri, sosial, dan pengabdian kepada Allah.
perilaku konsumen muslim rasional mencapai
maksimum dalam mengkonsumsi sejumlah barang atau
membelanjakan pendapatannya untuk amalan sholeh
sesuai perintah Allah.
Pilihan pilihan dan
preferensi dalam islam

Menurut Andi Mappiare definisi preferensi adalah suatu


perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
piliha tertentu.
Pilihan pilihan dan
preferensi dalam islam

Menurut Kotler preferensi konsumen menunjukkan kesukaan


konsumen dari berbagai pilihan produk jasa yang ada. Preferensi
merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada
sesuatu.Preferensi juga diartikan sebagai pilihan suka atau tidak
suka oleh seseorang terhadap suatu produk, barang atau jasa
Pilihan pilihan dan preferensi
konsumen islam

Dalam kajian ekonomi, Ada empat prinsip pilihan


rasional yaitu:
1. Kelengkapan
2. Transivitas
3. Kontinuitas
4. Lebih banyak lebih baik
Dalam Islam empat prinsip pilihan rasional belum cukup sebab masih ada prinsip yang harus
diperbaiki dan ada beberapa penambahan yakni:
a. Objek barang dan jasa tersebut harus halal dan toyib.
b. Kemanfaatan atau. kegunaan barang dan jasa yang dikonsumsi, artinya lebih memberikan
manfaat dan jauh dari merugikan baik dirinya maupun orang lain.
c. Kuantitas barang dan jasa yang dikonsumsi tidak berlebihan dan tidak terlalu sedikit atau
kikir, tetapi pertengahan

Nilai-nilai dasar dalam ekonomi Islam tersebut menjiwai


masyarakat dalam melakukan aktivitas sosial ekonominya. Hal ini
sejalan dengan ajaran Islam tentang hubungan manusia dengan
dirinya dan lingkungan sosialnya, yang menurut Naqvi di
representasikan dengan empat aksiomatik yakni
Nilai-nilai dasar dalam ekonomi Islam tersebut menjiwai masyarakat dalam melakukan aktivitas sosial ekonominya. Hal
ini sejalan dengan ajaran Islam tentang hubungan manusia dengan dirinya dan lingkungan sosialnya, yang menurut
Naqvi di representasikan dengan empat aksiomatik yakni
1. Tauhid
2. Kesimbangan
3. Keinginan bebas (free will)
4. Tanggung jawab (responsibility)
Thank You

You might also like