Professional Documents
Culture Documents
Imser
Imser
(Enzyme-linked
immunosorbent
assay )
Nurminha
Pelatihan Imunologi
Unair
Immunoassay
INDIRECT ELISA
COMPETETIVE ELISA
Uji ELISA
Ag dlm serum
SUBSTRAT
BERKROMOG
EN
Ag berlabel
Ab pada enzim
Fase padat PRODUK
berwarna
COMPETETIVE ELISA
DISADVANTAGES
Under standard condition ,the enzyme activity measured is proportional to the Amount of
specific antigen in the original serum.
MATERIALS NEEDED FOR ELISA KIT
ELISA Plate
Positive control
Negative control
Dilution Buffer
Conjugate
TMB Substrate
Stop Solution
PROCEDURE OF ELISA
A B C D E
3X 4X 4X 4X
Known concentrations of antigen are used to produce a standard curve and then this
data is used to measure the concentration of unknown samples by comparison to the
linear portion of the standard curve.
This can be done directly on the graph or with curve fitting software which is
typically found on ELISA plate readers.
Ab Anti –Ig berlabel
enzim SUBSTRAT
Ag pada berkromogen
Fase padat
PRODUK
berwarna
Gambar 24. Prinsip dasar uji ELISA tak
langsung
INDIRECT ELISA
Versatile, since many primary antibodies can be made in one species and the
Same labeled secondary antibody can be used for detection.
Direct
method
• Primary antibody labeled
• Advantage:
• Fast
• Specific
• Disadvantage:
Diagram
0
0 0
OOo
0
0
0
Mtigen
,1s1 Analyki
( Substme
./)
11
~
c;
conJugat
J
Jr
Primar
e
0 y Sec_ondary antibody
OO O Antibo Primary
.
&.condar
dy
y
Antibody
antibody
Step 1. Add Step 2. Md Stwp3.Md (Precipitofin conjugate
known of radioocti"l'!t
q
~
bvffe.r amounts g]
to loo fubss. unlabeledb ihe,
aniig,,n antigen
The,;,;,
mildi.ire. to ihs mi,:iure.
oompeie·for ihe Direct EUSA lndifeclELISA
From the data,
bindir-.g sites ol
the
a ;stardard ( Substrate
binding curve can be
aniibodi&s. drown. The 1,0mploo
to bs assayed (the
o-\. o unknowns]
000 a r1:1 run in parallel.
,,,4 After det&rmining ihe
y-O
Ship 4. Add Srap 5. Rodioac~ve Stwp 6. Thi
unknown, ihe
antigen
ooncentrafons
ibod
y
foced arnountof aniig,,n i~ dispkJcsd ontibody• can be read directly
antibody to loo from the antibody bouoo antigeo is from
tubas, mdeculas by ihe sspomted from loo ihe, itandard curve.
unlobel.!d aniig&n. free antigen in
I \.
Precipitots ~<ib
oompl!!xes with PEG
$&:
:: ondory an1ibody.
ihe supemobnr
fluid ord the
radioactivity of
~~Capture antibody
eceh i$
meesured. S:andwich OompemeELJSA
ELllS-A
ELISA RESULTS
Fc
-S-S-
-S-S- -S-S-
Fab
Regio
variabel
L H L H
Gambar 1. Struktur dasar dari molekul antibodi
L = Light Chain H = Heavy chain
Beberapa Istilah penting dlm Imunoasai
a. Spesifitas dari Ab
Ikatan Ab-Ag adalah spesifik seperti kunci-anak
kunci. Reaksi silang dapat terjadi dengan struktur
mol Ag lain yang mirip dengan Ag pasangannya
tergantung dari :
- profil spesifitas Ab-nya &
- kemurnian Ag-nya
Z
Antigen II Antibodi II
Y
V v X x
W w w
X x v
0 5 g/dl
Kadar Bahan
Gambar 3. Kurva baku uji ELISA
FAKTOR-2 DASAR YG MEMPENGARUHI IMUNOASAI
Homogen Heterogen
= ELISA
JENIS IMUNOASAI
Ada 2 jenis imunoasai.
I. IMUNOASAI TAK BERLABEL
II. IMUNOASAI BERLABEL
Kompleks Ag-Ab
Berfluoresensi
Gambar 18. Prinsip dasar uji imunofluoresens
langsung (direct).
Cuci AHG dilabel
Fluorescein
Ab tak
Ag diket. diket Kompleks Ag – Ab Cuci
tak tampak
Mikroskop
Fluoresens
Kompleks Ag – Ab – AHG
berfluoresensi
Gambar 19. Prinsip dasar uji imunofluoresens
tak langsung (indirect).
An example of direct and indirect immunofluorescence
testing.
Radiation
Gambar 20. Prinsip dasar Uji RIA
Counter
R = label radioisotop
R R
R R
R
R
R Cuci
RADIATION
COUNTER
PRODUK
berwarna
Gambar 24. Prinsip dasar uji ELISA langsung
Direct ELISA
• Untuk mendeteksi Ab
SUBSTRAT
BERKROMOGEN
Ag berlabel
Ab pada
enzim PRODUK
Fase padat
berwarna
1. Sifilis
2. Demam tifoid
3. Tuberkulosis
SIFILIS
Paling Ideal ; Ig. M- ELISA ( Dx, keaktivan,
mengikuti hasil Rx )
Di Indonesia ; TPHA Dx
VDRL Aktivitas &
mengikuti hasil Rx
Neurosyphilis : VDRL Dx
Jumlah sel Keaktivan &
Protein Total mengikuti hasil Rx
UJI SEROLOGI DEMAM
TIFOID
1. TES WIDAL
2. TES IgM Salmonella
3. ELISA
4. BIAKAN / KULTUR DARAH
UJI WIDAL (AGLUTINASI)
Dari hasil 1X tes belum dapat ditarik kesimpulan yang berarti.
Perlu ulangan setelah 5-7 hari
66
CONTOH PARAMETER
PEMERIKSAAN SEROLOGI
CRP = Protein C reaktif
- Suatu alfa globulin yg ada di serum pd inflamasi
- Suatu reaktan fase akut, indikator non spesifik
inflamasi yg berhbgn dg imunologi
- Tidak dipengaruhi oleh anemia, kehamilan,
hiperglobulinemia
- serial, utk indeks aktivitas penyakit dan
monitoring terapi
FAKTOR
REMATOID
Antibodi
Rheumatoid
factor
•Poliklonal antibodi
•Antibodi IgG dalam kelas IgM
•Kadar IgM terbesar, bisa dideteksi oleh alat
•Antibodi terhadap determinan antigenik pada fragmen Fc immunoglobulin
01 02 03 04
PENGERTIAN ELISA DIRECT ELISA INDIRECT ELISA SANDWICH
01
Pengertian ELISA
Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
adalah salah satu metoda dalam bidang imunologi
untuk mengetahui ekspresi protein, reaksi imunitas,
respon imun. Teknik ini digunakan untuk
menentukan adanya antigen atau antibodi dalam
sampel/serum.
● Teknik ELISA direct adalah yang paling sederhana. Pada Teknik ini biasanya untuk
mengukur antige pada sampel dengan menggunakan antibodi monoclonal yang
spesifik. Antigen dari sampel yang dicari dimasukkan pada microtiter sehingga
antigen tersebut dapat menempel pada dinding microtiter. Pada tahapan ini
microtiter dibilas untuk menghilangkan antigen yang tidak menempel pada dinding
microtiter tersebut. Antibodi yang berlabel enzim (dicoated dengan enzim misalnya
dengan horse rapid peroksidase/HRP) ditambahkan sehingga terjadi ikatan komplek
antigen antibodi yang berlabel enzim dan pencucian dilakukan pada tahapan ini
untuk menghilangkan antibodi yang tidak terikat dengan antigen yang diinginkan.
● Tahapan akhir sebelum pemberian stop solution adalah dengan menambahkan
substrat yang bereaksi dengan enzim yang terdapat pada antibodi sehingga akan
menghasilkan presipitat warna yang dapat diukur kadar atau keberadaan antigen
yang dicari baik menggunakan kolorimetri, chemiluminescent, atau fluorescent end-
point.
KELEBIHAN & KEKURANGAN
ELISA DIRECT
KELEBIHAN : KEKURANGAN :
hanya 1 antibodi sehingg cepat Cukup mahal
reaksi silang dapat dihindari Kurang sensitive (penurunan
imunoreaktifitas antibodi)
Tidak memiliki fleksibilitas enzim
03
ELISA INDIRECT
ELISA INDIRECT
1. Pada plate microtiter ditambahkan pengenceran standar yang sudah disiapkan dari reagen
dan pada plate berikutnya ditambahkan sampel yang akan dicari konsentrasi antibodinya.
Enceran standar ini berguna untuk menetapkan kurva sebagai acuan menetukan rumus dalam
penentuan kadar sampel.
2. Diinkubasi sesuai prosedur yang berfungsi untuk menghasilkan komplek antigen antibodi
secara optimal.
3. Dilakukan pencucian untuk menghilangkan antibodi yang tidak terikat pada komplek
tersebut.
4. Antibodi pendeteksi yaitu antibodi sekunder yang berlabel enzim ditambahkan sehingga
terjadi komplek ikatan antigen antibodi dengan antibodi yang berlabel enzim.
5. Diinkubasi sesuai prosedur, dan dicuci sesuai prosedur dalam kit.
6. Substrat dimasukkan untuk diubah oleh enzim sehingga dihasilkan presipitat warna
7. Absorben dibaca pada Elisa reader/spektrofotometer, dikuantifikasi menggunakan kurva
expert menggunakan absorbansi enceran standar.
KELEBIHAN & KEKURANGAN
ELISA INDIRECT
KELEBIHAN : KEKURANGAN :
Bayak produk variasi antibodi sekunder. metoda imobilisasi antigen nya non
Lebih sensitive spesifik
waktu pengujian relative lama
04
ELISA SANDWICH
ELISA SANDWICH
Teknik Elisa Sandwich mirip dengan Elisa direct yaitu mencari antigen yang
diinginkan dan yang membedakan adalah pada Elisa Sadwich, antigen yang
dicari tidak perlu dipurifikasikan. Teknik Elisa Sandwich menggunakan
antibodi primer untuk bereaksi dengan antigen yang diinginkan pada sampel
dan bereaksi dengan antibodi sekunder yang berlabel enzin. Komplek
antigen antibodi primer dan antibodi sekunder ini selanjutnya dengan
penamnbahan substrat akan menghasilkan presipitat warna dan intensitas
warna ini mencerminkan konsentrasi antibodi yang dicari pada sampel. Pada
Teknik Elisa Sandwich. Antigennya bersifat multivalent seperti polisakarida
atau protein yang memiliki minimal 2 sisi antigenik agar dapat berinteraksi
dengan antibodi primer spesifik dan antibodi sekunder spesifik yang
berlabel enzim. Antibodi primer disebut juga antibodi penangkap dan
antibodi sekunder disebut juga antibodi deteksi.
TAHAPAN TEKNIK ELISA SANDWICH:
1. Plate yang digunakan sudah disiapkan dengan antibodi spesifik (non spesifik binding site diblokir)
2. Sampel yang berisi antigen yang dicari dimasukkan dalam plate
3. Untuk membuang kelebihan antigen yang tidak bereaksi, maka dilakukan pencucian plate.
4. Ditambahkan antibodi primer agar berikatan dengan antigen secara spesifik.
5. Ditambahkan antibodi sekunder yang berlabel enzim agar berikatan dengan antibodi primer.
6. Untuk membuang konjugat antibodi-enzim yang tidak berikatan maka dilakukan pencucian plate.
7. Substrat ditambahkan agar dapat diubah oleh enzim menjadi presipitat warna yang yang dapat
diukur intensitasnya.
8. Ditambahkan stop solution untuk menghentikan reaksi.
9. Ingtensitas warna diukur menggunakan Panjang gelombang tertentu menggunakan Elisa
reader/spektrofotometer.
ELISA SANDWICH
KELEBIHAN : KEKURANGAN :
Kemampuan mendeteksi antigen dengan titer Sulit mencari dua sisi antibodi yang dapat
yang sangat rendah karena bisa bereaksi dengan bereaksi dengan antigen yang sama pada sisi
antibodi primer dan antibodi sekunder dengan antigenik yang berbeda (epitope yang berbeda)
sangat baik. Hanya dapat diaplikasikan untuk mendeteksi
Kemampuan mengukur antigen multivalent(yang keberadaan antigen multivalent pada sampel.
tidak perlu dipurifikasikan) dan mampu
mengikat antigen yang diinginkan secara
selektif.
RADIOIMMUNOASSAY
(RIA)
KELOMPOK 10
02 Prinsip Kerja
05 Keuntungan dan
Kelebihan
Metode
03
0
1
PENGERTIAN
RADIOIMMUNOASSAY (RIA)
………………………………………
Fluorofor adalah senyawa kimia fluoresen yang dapat memancarkan kembali cahaya pada eksitasi cahaya. Ketika
fluorophore berikatan dengan antigen target, memungkinkan ada pendeteksian molekul target dalam sampel. Untuk
menggambarkannya lebih lanjut, ketika sebuah antigen berikatan dengan antibodi spesifik, ia dapat dikonjugasikan
dengan fluorofor. Oleh karena itu, akan mudah untuk mendeteksi keberadaan antigen target dalam sampel ketika
Perbedaan antara imunofluoresensi langsung dan tidak langsung paling utama terletak pada jumlah antibodi yang
digunakan dan konjugasi fluorofor. Yaitu, dalam imunofluoresensi langsung, fluorofor langsung berkonjugasi dengan
antibodi primer sedangkan pada imunofluoresensi tidak langsung, fluorofor terkonjugasi dengan antibodi sekunder.
IMUNOFLOURESENSE LANGSUNG
Imunofluoresensi menggunakan antibodi untuk mendeteksi antigen target spesifik. Dalam imunofluoresensi langsung,
satu antibodi (antibodi primer) terlibat dan fluorofor langsung berkonjugasi dengan antibodi primer. Setelah
mengikat antibodi dengan antigen target, fluorophore memancarkan fluoresensi yang dapat dideteksi oleh mikroskop
fluoresensi.
Imunofluoresensi langsung adalah metode yang mahal karena antibodi terkonjugasi primer lebih mahal dibandingkan
dengan antibodi sekunder. Namun, teknik yang digunakan lebih pendek. Selanjutnya, ikatan yang tidak spesifik
berkurang dalam imunofluoresensi langsung. Karenanya, reaktivitas silang spesies rendah. Tetapi dalam deteksi,
sensitivitas imunofluoresensi langsung lemah dibandingkan dengan imunofluoresensi tidak langsung .
IMUNOFLOURESENSI
LANGSUNG
IMUNOFLOURESENSI TIDAK LANGSUNG
Imunofluoresensi tidak langsung adalah tipe kedua dari imunofluoresensi yang melibatkan dua jenis antibodi
seperti antibodi primer dan sekunder dalam pelabelan antigen target. Dalam metode ini, fluorophore berkonjugasi
dengan antibodi sekunder. Karenanya, teknik ini melibatkan langkah tambahan.
Namun, sensitivitasnya tinggi dalam metode ini karena beberapa fluorofor dapat dikonjugasikan dengan antibodi
sekunder dan itu membuat deteksi lebih mudah. Imunofluoresensi tidak langsung lebih murah karena fakta bahwa
konjugasi antibodi sekunder lebih murah dan lebih mudah. Dibandingkan dengan imunofluoresensi langsung,
reaktivitas silang spesies tinggi dalam metode tidak langsung.
0 PERSAMAAN IMUNOFLOURESENSE
LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG 0
1 Teknik imunofluoresensi 2 Antibodi primer
0
Imunoflouresense langsung dan tidak langsung
adalah dua jenis teknik imunofluoresensi
0Antibodi primer dan fluorofor terlibat dalam
kedua metode
● Indikasi profilaksis
● Peningkatan efek protektif terhadap penyakit
● Meningkatkan sel sel memory
● Rentang waktu proteksi
FUNGSI
● Imunisasi merupakan kemajuan besar dalam usaha imunoprofilaksis. Dengan manfaat menurunkan
angka kejadian penyakit, kecacatan, maupun kematian. Jenis jenisnya yaitu :
1. Imunisasi aktif
a. Imunisasi aktif ilmiah
b. Vaksin mati
c. Rekombinan
e. Antitoksin
Petanda Serologi
penyakit ini adalah
virus hepatitis B karena sudah dapat dideteksi tehnik khusus. Merupakan petunjuk adanya infeksi dengan
didalam darah pada masa inkubasi. virus hepatitis B dan adanya replikasi virus.
●HBcr Ag
●Pada metode ini yang diukur kadarnya dalam serum adalah HBcAg yang berasal
dari komponen nukleokapsid partikel Dane serta HBcAg dan HBeAg yang berasal
dari masing-masing kompleks antigen-antibodinya, Jumlah HBcAg dan HBeAg
tersebut selanjutnya disebut HBcr Ag (Hepatitis B core related antigen).
03
CONTOH
PENYAKIT NON INFEKSI
DIABETES MELLITUS
Glukosa Puasa Pemeriksaan terhadap kadar gula dalam darah vena pada saat pasien
HbA1c (A1c) puasa 12 jam sebelum pemeriksaan ( GDP/ gula darah puasa/nuchter) dan
Urine Lengkap /
2 jam setelah makan (post prandial).
Rutin
Pemeriksaan urin lengkap ialah pemeriksaan keton urine dan Glukosa pada urine.