Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 25

ANALISA SEDIAAN OBAT BAHAN

ALAM

PENYAKIT DEGENERATIF
(STROKE)

Apt. Okta Vera, S.Si.,M.Farm


1. RIFDATUL MUDALIFA 2020112137
2. RISKA ASTI KENCAN 2020112141
3. RONA APRILIA UTAMI 2020112143
4. SHILVIA FERI NOVITA 2020112158
KELOMPOK 8
5. SUMAYYA ALFAIDZA 2020112165
6. SYAFIRA IRTANTI 2020112166
7. SYUKRAN AZIM 2020112169
8. WINDA MEILSYAFITRI 2020112190
9. ZUINA HOLIDAH 2020112199
PENYAKIT DEGENERATIF

Penyakit degeneratif adalah kondisi kesehatan di mana organ


atau jaringan terkait keadaannya yang terus menurun seiring
waktu. Penyakit ini terjadi karena adanya perubahan pada
sel-sel tubuh yang akhirnya memengaruhi fungsi organ
secara menyeluruh. Penyakit degeneratif merupakan suatu
perubahan keadaan secara fisika dan kimia dalam sel,
jaringan, atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya.
Penyebab lainnya yang dapat menyebabkan degenerasi
adalah pelukaan, berkurangkan persediaan darah, keracunan
seperti konsumsi alkohol, atau kekurangan vitamin.
DEFENISI STROKE

Stroke didefinisikan sebagai defisit (gangguan) fungsi sistem saraf yang terjadi
mendadak dan disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Stroke terjadi akibat
gangguan pembuluh darah di otak. Gangguan peredaran darah otak dapat berupa
tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak. Otak yang
seharusnya mendapat pasokan oksigen dan zat makanan menjadi terganggu.
Kekurangan pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian sel saraf (neuron).
Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang timbul mendadak karena terjadinya
gangguan peredaran darah otak yang menimbulkan kehilangan fungsi neurologis secara
cepat. Dampak dari penyakit stroke diantaranya keterbatasan aktivitas. Secara patologi
stroke dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. Stroke Iskemik, Sekitar 80% - 85% stroke adalah stroke iskemik, yang terjadi akibat
obstruksi atau bekuan di satu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum.
2. Stroke Hemoragik, yang merupakan sekitar 15% - 20% dari semua stroke, dapat
terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi
perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid atau langsung ke dalam jaringan otak.
PATOFISIOLOGI STROKE
Adanya gangguan pada peredaran darah otak dapat mengakibatkan cedera pada otak melalui
beberapa mekanisme, yaitu :
• Penebalan dinding pembuluh darah (arteri serebral) yang menimbulkan penyembitan
sehingga aliran darah tidak adekuat yang selanjutnya akan terjadi iskemik.
• Pecahnya dinding pembuluh darah yang menyebabkan hemoragik.
• Pembesaran satu atau sekelompok pembuluh darah yang menekan jaringan otak.
• Edema serebral yang merupakan pengumpulan cairan pada ruang interstitial jaringan otak.

Penyempitan pembuluh darah otak mula-mula menyebabkan perubahan pada aliran


darah dan setelah terjadi stenosis cukup hebat dan melampaui batas krisis terjadi
pengurangan darah secara drastis dan cepat. Obtruksi suatu pembuluh darah arteri
di otak akan menimbulkan reduksi suatu area dimana jaringan otak normal sekitarnya
masih mempunyai peredaran darah yang baik berusaha membantu suplai darah
melalui jalur-jalur anastomosis yang ada. Penyempitan atau penyumbatan pada arteri
serebri media yang sering terjadi menyebabkan kelemahan otot dan spastisitas
kontralaterla, serta defisit sensorik (hemianestesia) akibat kerusakan girus lateral
presentralis dan 2 postsentralis.
ETOLOGI STROKE
stroke biasanya diakibatkan oleh salah satu dari empat kejadian dibawah ini, yaitu:
1. Trombosis yaitu bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher.
Arteriosklerosis serebral adalah penyebab utama trombosis, yang merupakan
penyebab paling umum dari stroke. Secara umum, trombosis tidak terjadi
secara tiba-tiba, dan kehilangan bicara sementara, hemiplegia, atau
paresthesia pada setengah tubuh dapat mendahului paralisis berat pada
beberapa jam atau hari
2. Embolisme serebral yaitu bekuan darah atau material lain yang dibawa ke
otak dari bagian tubuh yang lain. Embolus biasanya menyumbat arteri
serebral tengah atau cabangcabangnya yang merusak sirkulasi serebral.
3. Iskemia yaitu penurunan aliran darah ke area otak. Iskemia terutama karena
konstriksi atheroma pada arteri yang menyuplai darah ke otak.
4. Hemoragi serebral yaitu pecahnya pembuluh darah serebral dengan
perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak. Pasien dengan
perdarahan dan hemoragi mengalami penurunan nyata pada tingkat
kesadaran dan dapat menjadi stupor atau tidak responsif
KLASIFIKASI STROKE

Berdasarkan perjalanan penyakitnya, stroke dapat dibagi menjadi tiga


kategori, antara lain :
1. Serangan iskemik sepintas, yang merupakan gangguan neurolgis fokal
atau saraf pusat yang timbul secara mendadak dan menghilang
beberapa menit sampai beberapa jam. Stroke ini bersifat sementara,
namun jika tidak ditanggulangi akan berakibat pada serangan yang
lebih fatal.
2. Progresif atau involution (stroke yang sedang berembang), yaitu
perjalanan stroke berlangsung perlahan meskipun akut. Stroke dimana
defisit neurologisnya terus bertambah atau gangguan pada sistem
saraf pusat mengalami gangguan.
3. Stroke lengkap/completed, yaitu gangguan neurlogis maksimal sejak
awal serangan dengan sedikit perbaikan. Stroke di mana fungsi sistem
saraf menurun pada saat onset atau serangan lebih berat. Stroke ini
dapat menyebabkan kelumpuhan permanen jika tidak segera
ditanggulangi
TANDA DAN GEJALA STROKE
1. Kehilangan motoric 3. Kehilangan komunikasi
• Adanya defisit neurologis/kelumpuhan fokal • Sulit berbahasa kata yang diucapkan tidak
seperti hemiparesis (lumpuh sebelah badan sesuai dengan keinginan/gangguan
kanan/kiri saja). berbicara berupa pelo, cegal dan kata-
• Badan terasa mati rasa sebelah, rasa katanya tidak bisa dipahami (afasia)
kesemutan, terasa seperti terkena cabai • Bicara tidak lancar hanya sepatah kata yang
(terbakar). terucap.
• Mulut mencong, lidah moncong, lidah • Bicara tidak ada artinya.
mencong bila diluruskan. • Tidak memahami pembicaraan orang lain.
• Berjalan menjadi sulit, langkahnya kecil- • Tidak mampu membaca dan penulis.
kecil 4. Gangguan persepsi
2. Defisit intelektual • terganggu, penglihatan ganda (diplopia)
• Kehilangan memori/pelupa • Gerakan tidak terkoordinasi, kehilangan
• Rentang perhatian singkat keseimbangan.
• Tidak bisa berkonsentrasi 5. Disfungsi kandung kemih Tidak bisa
• Tidak dapat berhitung menahan kemih dan sering berkemih
FAKTOR RESIKO STROKE
Faktor risiko Stroke adalah faktor yang memperbesar kemungkinan seseorang untuk menderita
Stroke. Faktor risiko stroke dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi


Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi merupakan faktor yang berupa karakteristik atau sifat
pada seseorang yang dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya suatu penyakit tertentu.
Faktor risiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi yaitu faktor yang berupa karakteristik atau sifat
pasien yang tidak dapat diubah. Contoh dari faktor ini yaitu usia, jenis kelamin, dan faktor genetic.

2. Faktor yang dapat dimodifikasi


Faktor yang dapat dimodifikasi terdiri dari tingkatan pertama dan kedua.
• Tingkat pertama faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi, diurutkan dari tingkat banyaknya
kejadian yaitu hipertensi, diabetes mellitus, merokok, fibrilasi atrium dan disfungsi ventrikel kiri.
• Tingkatan kedua yaitu terdiri dari kolesterol, hiperlipidemia, asimtomatik karotid stenosis, sickle
cell disease, terapi hormon esterogen, diet, obesitas, alkohol, migrain, dan hiperkoagulasi.
Kebanyakan dari faktor risiko yang tingkatan kedua ini, memiliki hubungan dengan
pengembangan faktor risiko tingkat pertama, misalnya obesitas merupakan faktor risiko untuk
terjadinya hipertensi dan diabetes.
REVIEW JURNAL 1
EKSTRAK ETANOL KACANG TANAH MENURUNKAN MALONDIALDEHID PLASMA
DAN MENINGKATKAN FUNGSI MOTORIK TIKUS MODEL STROKE ISKEMIK

Obat yang diberikan pada pasien stroke saat ini bertujuan untuk meminimalisasi cedera, dan
komplikasi yang dapat terjadi tanpa memperbaiki kerusakan neuron yang telah terjadi. hasil
penelitian menyebutkan bahwa resveratrol memiliki efek terapeutik pada penyakit
neurodegeneratif dengan menginduksi pengeluaran neurotrophic factor yang berperan dalam
plastisitas neuron sehingga mampu bertahan dan beradaptasi terhadap kerusakan yang telah
terjadi. Resveratrol pada kacang tanah (Arachis hypogaea) terdapat pada akar sampai
daunnya. Metode yang digunakan adalah pertama pembuatan ekstrak kacang tanah dengan
metode maserasi lalu di induksikan ke tikus model stroke istemik dan dilakukan pada saat pasca
induksi unntuk mengetahui fungsi motorik tikus. Terdapat pengujian tikus yang diberi kelompok
yang diberi perlakuan dan kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kacang Tanah terhadap Kadar MDA Tikus Model Stroke
Iskemik Dari hasil uji banding didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil MDA pada kelompok tidak di beri perlakuan dan kelompok perlakuan. bahwa
pemberian ekstrak etanol kacang tanah tikus menghasilkan penurunan kadar MDA terhadap
tikus yang diinduksi stroke iskemik, tetapi pada tikus yang diberi ekstrak etanol kacang tanah
dosis 262 mg/250 gBB tikus menghasilkan penurunan kadar MDA sampai mendekati kadar
normal.
REVIEW JURNAL 1
EKSTRAK ETANOL KACANG TANAH MENURUNKAN MALONDIALDEHID PLASMA
DAN MENINGKATKAN FUNGSI MOTORIK TIKUS MODEL STROKE ISKEMIK

Selanjutnya Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kacang Tanah


terhadap Fungsi Motorik Tikus Model Stroke Iskemik bahwa
pemberian ekstrak etanol kacang tanah dosis 262 mg/250 gBB
tikus selama 14 hari memberikan pengaruh meningkatkan fungsi
motorik yang meningkat mendekati keadaan normal, tikus pasca
stroke yang diberikan ekstrak etanol kacang tanah menggambarkan
meningkatnya jumlah neuron yang sehat dibandingkan tanpa
pemberian ekstrak etanol kacang tanah.

Dapat disimmpulkan bahwa :


Pemberian ekstrak etanol kacang tanah berpengaruh
terhadap penurunan kadar MDA, dan peningkatan fungsi
motorik tikus model stroke iskemik. Dosis efektif
ekstrak etanol kacang tanah dalam menurunkan kadar
MDA, dan meningkatkan fungsi motorik tikus model
stroke iskemik yaitu dosis 262 mg/250 gBB.
REVIEW JURNAL 2

imunomodulator memengaruhi dari Sejenis semak


ekstrak disebuah eksperimental stroke
Ekstrak Crataegus oxycantha (Hawthorn) digunakan untuk pengobatan penyakit Stroke dan
jantung .memiliki kandungan senyawa Oligomer proantosianidin. Hawthorn mampu melindungi
otak dari Ischemia reperfusion injury. Menurut Baru York Heart Association, Komisi E Jerman
disetujui menggunakan ekstrak Hawthorn (daun dan bunga) oleh pasien yang menderita stroke.
sebuah saraf memengaruhi untuk Sejenis semak ( Crataegus oxyacantha ) etanolik ekstrak pada
oklusi arteri serebral tengah-(MCAO) yang diinduksi stroke pada tikus.
Setelah 15 hari pengobatan dengan ekstrak Hawthorn [100 mg/kg, pretreatment (oral)], Sprague
jantan Dawley tikus menjalani sementara MCAO untuk 75 menit diikuti oleh reperfusi (salah satu 3
atau 24 jam). diukur pro-inflamasi sitokin sesuai metode. juga tampak pada itu sitotoksik T sel sub-
populasi di antara leukosit (FACS) dan inflamasi sel pengaktifan dan pengerahan di otak
(menggunakan sebuah mieloperoksidase aktivitas pengujian kadar logam) setelah iskemia dan
reperfusi.
hasil menunjukkan bahwa 3 jam dari reperfusi ditingkatkan pro-inflamasi sitokin dan itu Sejenis
semak pra-perawatan secara signifikan. Lebih-lebih lagi, seperti pra-perawatan sanggup meningkat
IL-10 tingkat dan Foxp3-positif sel di otak setelah 24 jam dari reperfusi.
REVIEW JURNAL 2

imunomodulator memengaruhi dari Sejenis semak ekstrak


disebuah eksperimental stroke

Imeningkat di sitotoksik T sel populasi di kendaraan tikus setelah 24 jam


dari reperfusi menurun setidaknya 40% dengan pretreatment Hawthorn.
Selain itu, terjadi penurunan inflamasi sel pengaktifan dan infiltrasi di
diperlakukan sebelumnya otak. Sejenis semak pra-perawatan tinggi
pSTAT-3 tingkat diotak setelah I/R. peningkatan sel Bcl-xL-positif, yang
pada gilirannya mungkin mempengaruhi pengurangan di sel TUNEL-positif
dibandingkan ke otak.
Kesimpulan
Sejenis semak ekstrak membantu meringankan pro-inflamasi imun
tanggapan terkait denganI/R-diinduksi cedera, didorong IL-10 tingkat, dan
ditingkatkan Foxp3-positif T reg di itu otak, yang penekanan dari diaktifkan
inflamasi sel. Seperti perlakuan juga meminimalkan apoptosis sel
kematian oleh mempengaruhi STAT-3 fosforilasi dan Bcl-xL ekspresi di itu
otak. Diambil bersama, itu imunomodulator memengaruhi dari Sejenis
semak ekstrak pelindung saraf.
REVIEW JURNAL 3
Efek Syzygium Polyanthum (Daun Salam) pada Penurunan Tekanan Darah Pada
Pasien Pasca Stroke

Pada penelitian kali ini dilakukan dengan menguji Syzygium


Polyanthum (Daun Salam). Penelitian ini menggunakan desain
penelitian pre experimental one group pre-post test, Variabel
independen dalam penelitian ini adalah pemberian daun salam,
sedangkan variable dependen adalah tekanan darah yang
meliputi tekanan darah (sistolik dan diastolik) dan nadi. sebelum
diberikan perlakuan akan dilakukan pre test dengan mengukur
tekanan darah awal dan frekwensi nadi. Intervensi yang
diberikan berupa pemberian rebusan daun salam sebanyak satu
gelas berukurunan 250cc (gelas belimbing), dan di minum 2 kali
sehari (pagi dan sore) masing-masing setengah gelas atau
125cc pada responden selama dua minggu secara rutin
kemudian dilakukan post test berupa pengukuran tekanan darah
dan frekwensi nadi di akhir minggu ke-2 perlakuan
REVIEW JURNAL 3
Efek Syzygium Polyanthum (Daun Salam) pada Penurunan Tekanan Darah Pada
Pasien Pasca Stroke

didapatkan rata-rata kadar kolesterol pada penderita hipertensi sebelum minum air rebusan
daun salam (Syzygium polyanthum) adalah 209,74 mg/dL dengan standar deviasi 23,76
mg/dL, sedangkan pada penderita hipertensi sesudah minum air rebusan daun salam rata-
rata kadar kolesterolnya adalah 191,30 mg/dL dengan standar deviasi 23,51 mg/dL. Rata-
rata kadar kolesterol pada penderita hipertensi sebelum minum air rebusan daun salam
(Syzygium polyanthum) adalah 209,74 mg/dL dengan standar deviasi 23,76 mg/dL,
sedangkan pada penderita hipertensi sesudah minum air rebusan daun salam rata-rata kadar
kolesterolnya adalah 191,30 mg/dL dengan standar deviasi 23,51 mg/dL. Ada pengaruh yang
signifikan antara kadar kolesterol pada penderita hipertensi sebelum dan sesudah minum air
rebusan daun salam (Syzygium polyanthum).

kesimpulan dari penelitian ini adalah ada penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi
dengan riwayat stroke setelah mengkonsumsi rebusan daun salam (Syzygium polyanthum).
REVIEW JURNAL 4

EFEKTIVITAS JAMU UNTUK PERAWATAN PASCA STROKE DI RUMAH


SAKIT RISET JAMU (RRJ) HORTUS MEDICUS TAWANGMANGU

RRJ Hortus Medicus mengembangkan ramuan jamu untuk perawatan pasca stroke yang diantaranya
mengandung seledri (Apium graveolens L.), pegagan (Centella asiatica L.), dan sembung (Blumea
balsamifera L.). Formula jamu sebagai perawatan pasca stroke yang digunakan di RRJ mengandung
diantaranya seledri yang memiliki aktivitas antihipertensi ; pegagan yang memiliki sifat neuroprotektif ,
meningkatkan fungsi kognitif ; serta sembung yang memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi dan anti
agregasi platelet. Kandungan Apigenin dalam seledri memiliki aktivitas vasorelaksan melalui mekanisme
penghambatan nonspesifik dari aktivitas mitogen-activated protein kinase kinases (MEK) dan aktivitas Rho-
kinase. Asiatikosid dalam pegagan berdasarkan penelitian pada hewan coba memiliki aktivitas melindungi
syaraf dengan mekanisme meningkatkan panjang sel dendritik, meningkatkan regenerasi axon
(peningkatan ukuran diameter dan penambahan jumlah mielinisasi axon), mengurangi jumlah jaringan yang
mati karena kekurangan oksigen dan meningkatkan aktivitas neurobehavioral. Sembung mengandung
Borneol. Borneol memiliki aktivitas antioksidan kuat, dengan mekanisme menurunkan radikal bebas dan
relaksasi pembuluh darah sehingga menurunkan hipertensi.
Kesimpulan :
Ramuan jamu yang dikembangkan RRJ Hortus Medicus memiliki potensi sebagai
jamu untuk perawatan pasien pasca stroke akibat kandungan zat aktif dari simplisia
penyusun jamu dengan mekanisme aksi tertentu.
REVIEW JURNAL 5

Keberhasilan Penggunaan Virgin Coconut Oil secara Topikal untuk


Pencegahan Luka Tekan (Dekubitus) Pasien Stroke di Rumah Sakit
Sumber Hidup Ambon

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak olahan alami yang mengandung
senyawa MCFA (Medium Chain Fatty Acids) atau asam lemak, vitamin E dan
polifenol yang berfungsi sebagai antimikroba serta antiinflamasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan VCO terhadap
pencegahan luka tekan (dekubitus) pasien stroke. Jenis penelitian yang
digunakan yakni Quasi eksperimen dengan desain one group pretest –
posttest. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi penilaian
integritas kulit, VCO (Virgin Coconut Oil) dan Standar Operasional Prosedure
Penggunaan Obat Topikal yang dikolaborasikan dengan massage efluarage
dan perubahan posisi miring kanan-miring kiri 2 jam sekali. Data dianalisis
menggunakan uji non-parametrik yaitu uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini
menunjukkan skor integritas jaringan kulit sebelum intervensi sebesar 7,53
dan skor integritas jaringan kulit setelah intervensi sebesar 5,13. Ada
perbedaan signifikan skor integritas jaringan kulit setelah intervensi VCO.
Disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunan VCO terhadap pencegahan
luka tekan (dekubitus) pada pasien stroke di Rumah Sakit Sumber Hidup
Ambon.
REVIEW JURNAL 6

Pengaruh Tomat (Solanum lycopersicum) Terhadap Stroke

Tomat (Solanum lycopersicum) adalah salah satu jenis tanaman hortikultura


yang banyak dikenal masyarakat.Tomat mengandung berbagai senyawa yang
berguna bagi tubuh seperti alkaloid solanin, saponin, asam folat, asam malat,
asam sitrat, bioflavonoid termasuk likopen, dan ß-karoten, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan histamin. Likopen merupakan salah satu kandungan
kimia paling banyak dalam tomat. Likopen pada tomat berfungsi untuk
menangkal radikal bebas, sebagai anti platelet, dan menghambat
aterosklerosis yang merupakan faktor risiko untuk terjadinya stroke iskemik.
Penelitian Agarwal dan Rao membuktikan bahwa dengan mengkonsumsi
olahan-olahan tomat yang mengandung minimal 40 mg likopen setiap hari
adalah cukup untuk menurunkan oksidasi LDL.

Simpulan Kandungan likopen dalam tomat dapat mencegah stroke melalui


mekanisme pembentukan ateroskelosis dan mencegah pembentukan trombus
serta antioksidan terhadap kerusakan jaringan otak.
REVIEW JURNAL 7

Efek Aloe vera dalam Menurunkan Risiko Penyakit Stroke

Aloe vera atau yang dikenal juga dengan lidah buaya merupakan tanaman yang dinilai memiliki
banyak manfaat, terutama di bidang kesehatan. Karakteristik tanaman asli Afrika Selatan ini
adalah daunnya yang panjang, ujung runcing, tepi bergerigi, dan tebal. Termasuk dalam famili
Liliaceae, Aloe vera memiliki sifat yang sama dengan kaktus (xerofit) yaitu mampu hidup di
lingkungan kering atau daerah yang curah hujannya rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Hermawan Istiadi pada tahun 2010 mengenai pengaruh jus lidah
buaya menunjukkan bahwa pemberian jus Aloe vera dengan dosis 4 ml/hari selama 15 hari
menjadi dosis yang optimal dalam menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL. Aloe
vera atau lidah buaya memiliki berbagai manfaat. Selain bermanfaat dalam penyembuhan luka,
Aloe vera juga dapat memberikan efek dalam menurunkan risiko penyakit stroke melalui
penurunan kadar kolesterol darah. Adapun kandungan Aloe vera yang dapat menurunkan kadar
kolesterol adalah glukomanan, saponin dan fitosterol.
REVIEW JURNAL 7

Efek Aloe vera dalam Menurunkan Risiko Penyakit Stroke

glukomanan yang bersifat serat akan menyerap air dan menghambat proses
daur ulang garam empedu sehingga hanya sedikit yang akan kembali ke hati
dan lebih banyak tereksresikan melalui feses. Berkurangnya kadar kolesterol
darah oleh karena Aloe vera akan memberikan efek yang baik terhadap plak
aterosklerosis sehingga dapat menurunkan risiko penyakit stroke. Senyawa
fitosterol yang ada dalam Aloe vera telah diteliti dapat menurunkan
konsentrasi kolesterol plasma dan LDL. Senyawa lain yang terkandung
dalam Aloe vera selanjutnya adalah saponin. Saponin dapat menurunkan
kadar kolesterol dalam darah dengan cara mempengaruhi metabolisme
kolesterol di hati, menghambat absorbsi kolesterol di saluran cerna dan
meningkatkan ekskresinya dengan berikatan pada garam garam empedu
Kesimpulan
Pada pengamatan kali ini dengan meminumm jus lidah buaya dapat
menurunkan resiko pernyakit stroke. Adapun kandungan Aloe vera yang
dapat menurunkan kadar kolesterol adalah glukomanan, saponin dan
fitosterol.
REVIEW JURNAL 8

EFEKTIFITAS ORAL HYGIENE DENGAN KAYU SIWAK(SALVADORA


PERSICA) UNTUK MENCEGAH HALITOSIS PADA PASIEN STROKE DI
RSUD MAYJEN H.A. THALIBKERINCI - JAMBI
Tanaman menghasilkan sejumlahzat antimikroba dan akar semak Salvadora persica telah terbukti
memiliki aktivitas antimikroba. Kayu dari akar S. persica, kayu siwak, telah digunakan selama berabad-
abad sebagai metode tradisional membersihkan gigi. Zat yang terkandung pada siwak yang telah
diteliti menunjukan bahwa siwak sangat efektif mengatasi kuman pada mulut sehingga dapat
mencegah halitosis.
Desain penelitian yang digunakan padapenelitian ini adalah dengan desain quasi eksperimen pre and
post withcontrol group. Penelitian yang dilaksanakan adalah dengan memberikan perlakuan pada
kelompok intervensi. Dalam penelitian ini proses pengambilan dan pengumpulan data diperoleh
dengan lembar observasi pengukuran skor halitosis. Alat yang digunakan dalam pengukuran skor
halitosis adalah tanita breath checker. Tanita breath checker adalah mesin portable mini yang
berukuran sebesar pas genggaman tangan, ringan dan praktis digunakan tanpa menempelkan alat
kekulit sehingga menjaga kenyamanan dan keamanan pasien saat dilakukan pengukuran skor
halitosis. Kemudian pasien melakukan oral hygienen dengan siwak. Setelah 15 menit diukur skor
halitosisnya. Sedangkan pada kelompok kontrol dilakukan pengukuran sebelum oral hygine
menggunakan peralatan yang sudah disediakan rumah sakit, setelah15menit diukur skor halitosisnya.
REVIEW JURNAL 8

EFEKTIFITAS ORAL HYGIENE DENGAN KAYUSIWAK(SALVADORA PERSICA)


UNTUK MENCEGAHHALITOSISPADAPASIEN STROKE DI RSUD MAYJEN H.A.
THALIBKERINCI - JAMBI
hasil penelitian ini bahwa Oral hygiene dengan menggunakan kayu siwak
(salvadora persica) efektif mencegah halitosis pada pasien karena mengandung
beberapa zat anti bacterial, anti pembusukan dan dapat menghambat
pertumbuhan bakteri. Sehingga penggunaan kayu siwak ini efektif dan praktis
digunakan.
Hasil analisis didapatkan bahwa rata-rata skor halitosis pada kelompok kontrol
sebelum adalah 3.35 dan sesudah adalah 3.21 dengan rata-rata penurunan 0.14
atau 4.18%. Penggunaan kayu siwak ini juga dapat digunakan secara langsung
tanpa berkumur sehingga dapat digunakan pada pasien yang sadar ataupun tidak
sadar, Pasien dengan gangguan menelan dan kelumpuhan pada otot wajah
karena penggunaan kayu siwak dapat digunakan secara langsung karena
ukurannya kecil dapat menjangkau bagian dalam mulut dan tanpa harus
berkumur.
Kesimpulan :
Intervensi oral hygiene dengan kayu siwak (salvadora persica) yang paling besar
pengaruhnya (dominan) terhadap skor halitosis pada pasienstroke.
REVIEW JURNAL 9

Pemberian Salad Buah Berpengaruh terhadap Penuruanan


Tekanan Darah Pasien Stroke dengan Hipertensi

Konsumsi kalium memiliki efek terhadap tekanan darah. sumber kalium bisa didapatkan pada
konsumsi sayur dan buah Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian salad (pisang,
alpukat, pepaya, yogurt) terhadap perubahan tekanan darah pasien stroke dengan hipertensi.
Penelitian ini bersifat eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan desain one group pretest
posttest. Pengukuran tekanan darah pasien dilakukan sebelum dan sesudah diberikan salad buah
(pisang, alpukat, pepaya, yogurt). Pemberian salad buah dilakukan selama 5 hari. Pengukuran
tekanan darah pasien dilakukan pada pagi hari sebelum pemberian salad buah hari pertama dan
pada siang hari pada hari ke 5 setelah diberikan salad buah (pisang, alpukat, pepaya, yogurt).
Selama penelitian responden hanya mengkonsumsi diet yang diberikan dari rumah sakit yaitu diet
rendah garam I dan rendah garam II dalam bentuk makanan lunak dan makanan biasa dengan
jumlah kalori yang sama.
Didapatkan hasil menunjukkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik responden setelah
pemberian salad buah (pisang, alpukat, pepaya, yogurt) lebih rendah dari tekanan darah sistolik
sebelum pemberian intervensi dengan median tekanan darah sistolik sebelum 160 mmHg menjadi
130 mmHg, Tekanan darah diastolik responden juga mengalami penurunan dari sebelum dilakukan
intervensi .
REVIEW JURNAL 9

Pemberian Salad Buah Berpengaruh terhadap Penuruanan


Tekanan Darah Pasien Stroke dengan Hipertensi

Kesimpulan
Rata-rata tekanan darah responden sebelum diberikan salad buah buah (pisang, alpukat,
pepaya, yogurt) adalah termasuk dalam hipertensi stadium II dan rata-rata tekanan darah
setelah diberikan salad buah buah (pisang, alpukat, pepaya, yogurt) adalah kategori
prehipertensi. Ada perbedaan yang signifikan setelah pemberian salad buah buah (pisang 40
gr, alpukat 60 gr, papaya 60 gr, yogurt 20 gr) dengan nilai gizi kalium sebanyak 539,2 mg
selama 5 hari pemberian terhadap perubahan tekanan darah responden. Salad buah
(pisang, alpukat, pepaya dan yogurt) dapat diberikan kepada pasien stroke dengan
hipertensi sebagai selingan untuk membantu meningkatkan asupan kalium.
THANK YOU

You might also like