1. The document discusses the legal framework for corporate social responsibility (CSR) in Indonesia, including several laws that mandate CSR.
2. It outlines the five levels of CSR implementation according to an international CSR organization, ranging from defensive CSR focused on shareholder value to systemic CSR that tackles root causes by engaging multiple stakeholders.
3. The history of CSR development in Indonesia progressed from charity to community development and is now aligned with sustainable development goals addressing social and environmental issues.
1. The document discusses the legal framework for corporate social responsibility (CSR) in Indonesia, including several laws that mandate CSR.
2. It outlines the five levels of CSR implementation according to an international CSR organization, ranging from defensive CSR focused on shareholder value to systemic CSR that tackles root causes by engaging multiple stakeholders.
3. The history of CSR development in Indonesia progressed from charity to community development and is now aligned with sustainable development goals addressing social and environmental issues.
1. The document discusses the legal framework for corporate social responsibility (CSR) in Indonesia, including several laws that mandate CSR.
2. It outlines the five levels of CSR implementation according to an international CSR organization, ranging from defensive CSR focused on shareholder value to systemic CSR that tackles root causes by engaging multiple stakeholders.
3. The history of CSR development in Indonesia progressed from charity to community development and is now aligned with sustainable development goals addressing social and environmental issues.
Legal Framework Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR) :
1. Undang-undang No. 40 th 2007 tentang Perseroan
Terbatas Bab V pasal 74 Tanggungjawab sosial dan Lingkungan Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. 2. UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 15b : setiap penanam modal wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Pasal 16, setiap penanam modal bertanggung jawab
untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Pasal 34 Bagi yang tidak melaksanakan penanam modal dapat dikenai sanksi adminisitatif berupa: a. peringatan tertulis; b. pembatasan kegiatan usaha; c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal; atau d. pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman modal. 3. UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial pasal 36d : dana yang disisihkan dari badan usaha sebagai kewajiban dan tanggung jawab sosial dan lingkungan; pasal 40 : Peran badan usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial dilakukan sebagai tanggung jawab sosial dan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. UU No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan fakir
Miskin : Dana yang disisihkan dari perusahaan perseroan digunakan sebesar-besarnya untuk penanganan fakir miskin. 5. Permen ESDM No. 2 Tahun 2013 pasal 9 ayat 4f : Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat
6. Permen Lingkungan Hidup No. 6 Tahun 2013 dan No. 3 th
2014 tentang Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) khususnya aspek pengembangan masyarakat
7. Peraturan OJK Nomor : 76 /POJK.07/2016 Tentang peningkatan Literasi
dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan/atau Masyarakat khususnya Bagian ke tiga asal 10 ayat (3) Pelaksanaan kegiatan yang tercantum dalam rencana kegiatan dalam rangka meningkatkan Literasi Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjadi bagian dari kegiatan corporate social responsibility (CSR) PUJK. Kapan Perusahaan mulai melakukan CSR
Dalam dunia bisnis istilah CSR telah mulai digunakan
sejak tahun 1970-an dan kemudian semakin populer setelah terbitnya buku John Elkington berjudul Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998). Tiga komponen penting dalam pembangunan berkelanjutan yaitu pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, yang dikenal dengan 3P (Profit, Planet, People) Sejarah Perkembangan CSR
Terbitnya Social Responsibilities of Businessman
1953 karya Howard Bowen Bapak CSR
Pengembangan 3 komponen dlm sustainable development
1987 Yaitu economic growth, enviromental protection, dan social equity Oleh The World Commision on Enviroment and Development
KTT Bumi di Rio De Janeiro menegaskan konsep
1992 pembangunan berkelanjutan yang didasarkan pd perlindungan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan sosial harus dilakukan semua pihak termasuk perusahaan 1998 Konsep CSR semakin populer setelah buku karya John Elkington Dalam buku Cannibals with fork : The Triple Bottom Line in 21”
Word Summit Sustainable Development di Yohannesburg
2002 memunculkan konsep Social Responsibility yang mengiri dua Konsep sebelumnya yaitu economic dan enviroment sustainable
Diberlakukannya ISO 26000 sebagai suatu standar operasi
2010 dan norma pelaksanaan tanggungjawab sosial dari organisasi termasuk Perusahaan yg terhimpun dalam Guidance on Social Responsibility CSR dalam perkembanganya di Indonesia….
1. Pemberian / amal perusahaan - Charity
2. Kedermawanan Perusahaan - Philantrophy 3. Relasi Kemasyarakatan Perusahaan- Com. Relation 4. Pengembangan Masyarakat – Com. Development
1- 4 dapat dilihat sebagai dimensi atau pendekatan CSR dalam konteks
Investasi Sosial Perusahaan (Corporate Social Investment/Investing) yang didorong oleh motif “amal” hingga “pemberdayaan” (Brilliant, 1988: 299-313 )
5. Pembangunan Berkelanjutan - Sustainable Dev.
Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia
SDGs Indonesia merupakan ratifiaksi
SDGs yang berisi 17 Tujuan dan 169 Target merupakan rencana aksi global sampai tahun 2030 guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. Contoh : Kontribusi Program dalam SDGs Indonesia Tingkatan CSR International Merujuk pada pentahapan dari Organisasi CSR International yang dikembangkan oleh professor Wayne Visser dari Magna Carta College, Oxford, and Cambridge University, tingkatan CSR perusahaan memiliki 5 (lima) tingkatan : Pada tingkatan paling awal disebut Defensif-CSR dengan pertimbangan bahwa kegiatan CSR perusahaan hanya akan dilakukan jika memiliki hubungan kuat terhadap perlindungan kepada nilai pemegang saham.
Tingkatan berikutnya adalah Filantropi CSR, dimana
pada tahap ini perusahaan memberikan dukungan atas isu sosial dan lingkungan yang muncul pada komunitas terpilih. Promotional-CSR, pada tahap ini CSR perusahaan ditujukan untuk mendukung keberlanjutan perusahaan dan meningkatkan brand, reputasi dan citra perusahaan. Pendekatan yang diterapkan adalah strategi promosional dan penggunaan media untuk membangun relasi public.
Strategic-CSR. Pada tingkat ini perusahaan biasanya
menghubungkan bisnis inti dengan kegiatan CSR mereka. Pada tingkatan ini dapat juga melakukan kegiatan strategis terfokus pada tingkat mikro untuk mendukung isu-isu sosial atau lingkungan yang terjadi untuk menyelaraskan dengan value perusahaan. Systemic CSR. Merupakan tahapan tertinggi yang ada pada saat ini. Pada tingkatan ini kegiatan CSR memiliki rona interkoneksi untuk mengatasi permasalahan mendasar pada sebuah isu yang mengemuka. Ciri dari CSR pada tingkatan ini adalah: •Keterlibatan multi pihak •Identifikasi permasalahan yg kuat (root cause) dibandingkan dengan hanya menyasar gejala (symthom) •Rancangan kerja logis •Multi years program Terimakasih