Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 34

Journal reading

Epidemiology and clinical presentation of


glaucoma in a referral facility in Ghana:
Any lessons for public
health intervention?

Alya Amelia G992202094


Pembimbing:
dr. Arya Pradipta Sp.M
Abstrak
studi ini mengevaluasi epidemiologi dan profil klinis penderita glaucoma di
tertiary eye center in Ghana secara retrospektif dari bulan januari 2010
hingga desember 2019. studi ini mengumpulkan informasi demografi,
manifestasi sklnis dan manajemen glaucoma yang diberikan pada penderita
glaucoma. Karakteristik sosio-demografis mempengaruhi diagnosis dan
manajemen glaucoma yang menerima perawatan di pusat rujukan. Tim
kesehatan masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah dapat membantu
identifikasi penderita glaucoma.
01
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Glaukoma adalah penyebab kebutaan irreversibel kedua setelah katarak


di dunia. Glaukoma dikarekteristikkan dengan kerusakan syaraf optik dan
disfungsi visual yang dapat disebabkan berbagai proses patologis dan
tekanan intraokular sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi.
Glaukoma dapat dibedakan berdasarkan etiologi, anatomi sudut chamber
anterior, onset dan patogenesis
Primary open-angle glaucoma (POAG) adalah tipe glaucoma
paling sering pada penduduk keturunan afrika. Studi Sommer at.al
mengaitkan insidensi POAG dengan usia pada keturunan afrika
memiliki risiko lebih besar menderita POAG dibandingkan
keturunan non afrika. Kesejahteraan ekonomi dikaitkan dengan
penurunan penglihatan dari glaucoma yang berdampak pada
produktivitas pekerja.
Penanganan glaucoma di Ghana dilakukan di layanan tersier eye care
center
Primary open-angle glaucoma (POAG) adalah tipe glaucoma paling sering
pada penduduk keturunan afrika. Studi Sommer at.al mengaitkan insidensi
POAG dengan usia pada keturunan afrika memiliki risiko lebih besar
menderita POAG dibandingkan keturunan non afrika. Kesejahteraan ekonomi
dikaitkan dengan penurunan penglihatan dari glaucoma yang berdampak
pada produktivitas pekerja.
Penanganan glaucoma di Ghana sebagian besar dilakukan di layanan tersier eye care
center
epidemiologi dan profil klinis pasien glaukoma dapat membantu penataan
kebijakan kesehatan dan alokasi sumber daya. Hal tersebut menjadi latar belakang
studi ini yakni intervensi kebijakan kesehatan masyarakat dengan mengevaluasi
karakteristik epidemiologi dan profil klinis pasien glaucoma di faskes Ghana.
Bahan dan metode
Desain penelitian
clinic-based retrospective study of patients
diagnosed with glaucoma and receiving
care at the Christian Eye Center from January 2010-
December 2019.

Teknik Sampling Lokasi


non-probability convenience sampling the Bishop Ackon Memorial Christian
Eye Center, Cape Coast
Inklusi
Seluruh pasien yang didiagnosis glaucoma dan menerima perawatan di Christian Eye Center
( baik yang menjalani laser surgery, menggunakan obat anti-glaucoma, atau yang menjalani
filtration surgery

Kriteria diagnosis Eksklusi


- Perubahan pada diskus optikus seperti difus - Pasien dengan hipertensi ocular tanpa kelainan
/penipisan neuroretinal rim, Disc hemorrhage, diskus optikus dan absormalitas fungsi penglihatan
Bayoneting, atau CDR> 0.2 di kedua mata - Pasien dengan degenerasi macula
- Tidak ada perbedaan signifikan ukuran antara - Retinitis pigmentosa
diskus optikus kedua mata - Retinopati hipertensi
- Defek lapang pandang (SITA standard 24-2 - Retinopati diabetikum
perimetry) - Retinitis pigmentos
- Hasil gonioskopi glaucoma terbuka maupun - Refractive error sferis (+-4D) Dan atau
tertutup Astigmatisme 3 D
- Penderita katarak
Bahan dan metode
Etik klirens
tenets of the Declaration of Helsinki and was approved by the Institutional Review
Board of the University of Cape Coast (UCCIRB/CHAS/2019/187).

Data
Sosiodemografi: gender , usia , etnis , agama , dan pekerjaan .
Profil klinis : Visus , TIO , cup-to-disc ratios (CDR), cup volume, cup-to-disc area, vertical
cup-to-disc, rim area, disc area, glaucoma hemifield test, visual field indices, and average retinal
nerve fiber layer (RNFL) parameter, and management modality to glaucoma

Analisis Statistik
Data di analisis menggunakan IBM SPSS Versi 21. data kategorik disajikan
dengan frekuensi
HASIL
& DISKUSI
Hasil & Diskusi
Terdapat 660 penderita
glaucoma dengan rentang usia 9
– 86 tahun (rata-rata usia : 47
tahun). 660 penderita mengalami
glaucoma bilateral, 398 (60.3%)
diantaranya adalah pria dan 262
adalah wanita (39.7%) .
CUSTOMER REVIEWS

LAURA PATTERSON TIMMY JIMMY


Despite being red, Mars is Venus has extremely high
actually a cold place temperatures

JOHN JAMES JENNA SMITH


Jupiter is the biggest planet It’s the closest planet to the
of them all Sun and the smallest
Hasil & Diskusi
Hasil & Diskusi

Distribusi berdasarkan gender


Studi menemukan 660 penderita glaukoma di pusat layanan tersier
mata cape coast Ghana. Tipe glaucoma paling banyak ditemukan
yaitu tipe POAG. .
Hasil & Diskusi

The clinical profiles such as IOP, cup-to-disc


ratios, retinal nerve fiber layers among others
were computed
Hasil & Diskusi
- Hasil Studi ini (dalam periode selama 10 tahun) menunjukkan bahwa lebih sedikit
orang dengan glaucoma menerima perawatan dibandingkan total penderita
glaucoma yang dilaporkan pada studi budenz et.al tahun 2013. pada poin ini banyak
penderita glaucoma yang belum terdeteksi dan belum menerima pengobatan.
- Latar belakang agama menjadi informasi penting untuk menjadikan pemuka agama
sebagai agen edukasi dan perubahan tingkah laku
- Dominasi kasus glaucoma pada okupas adalah Pekerjaan formal seperti pegawai .
Hal ini menunjukkan skrining glaucoma dapat dilakukan sebagai persyaratan masuk
kerja. Strategi ini penting mengingat gangguan penglihatan yang disebabkan
glaucoma dapat menghambat produktivitas dan kualitas hidup penderita
- Kasus glaucoma terbanyak ditemukan pada pasien dengan status telah menikah.
Disamping hal terbut, glaucoma dapat menurun secara genetik. Poin ini
mennunjukkan pencegahan glaucoma dapat dilakukan dengan deteksi dini
glaucoma saat pranikah. (cth: sickle cell disease)
- Mayoritas penderita yang memiliki tajam penglihtan yang baik ditemukan
penurunan signifikan pada lapang pandang. Sedangkan Mayoritas penderita
glaukoma memiliki kendaraan darat dan hal tersebut dapat membahayakan
penderita dan orang disekitarnya . Poin ini menunjukkan adanya deteksi glaucoma
pada tes lisensi izin mengemudi dapat dipertimbangkan
- Manajemen lini pertama di Ghana bergeser secara bertahap dari B-bloker menjadi
prostaglandin-analog dikarnakan obat tersebut sudah terdaftar di jaminan kesehatan
nasional Ghana.
- Sebagian besar pasien glaukoma menggunakan terapi medikamentosa dibandingkan
dengan tindakan bedah. Hal ini menunjukkan kurangnya pengetahuan pasien
mengenai pilihan terapi lain atau kurangnya pilihan pengobatan dan operasi
glaukoma, atau kurangnya keahlian tenaga kesehatan dalam bidang ini. Oleh karena
itu ada kebutuhan untuk meningkatkan edukasi mengenai pilihan pengobatan dan
memperbarui keterampilan bedah untuk pasien glaucoma yang mungkin
membutuhkan layanan tersebut.
Hasil & Diskusi

Distribusi tatalaksana berdasarkan gender


04 KESIMPULA
N
KESIMPULA
N
kesimpulan dari studi epidemiologis dan
klinis glaukoma di perawatan tersier ini
memiliki pelajaran besar dalam intervensi
kesehatan publik. Konseling
pranikah ,rujukan dini, dan pemeriksaan
mata wajib dilakukan pada tingkat
masyarakat, tempat kerja, dan tempat
ibadah. Hal ini dapat membantu
mengidentifikasi penderita glaukoma
secara dini dan manajemen secara cepat.
1. Kingman S. Glaucoma is second leading cause of blindness globally. Bull World Health Organ.
2004:82(11):811–890
2. Melamed C, Herndon L, Shaaraway T. The first African Glaucoma Summit vol.2010. August 6–7,2010,
Accra, Ghana.
3. World Health Organization. Priority eye diseases.2019. www.who.int/blindess/causes/priority/en/
index6.html
4. Bowling B. Kanski’s Clinical Ophthalmology. 2016; 8th ed. Elsevier limited: 319–333
5. Faiq M, Sharma R, Dada R, Mohanty K, Saluja D, Dada T. Genetic, biochemical and clinical insights
into primary congenital glaucoma. J Curr Glaucoma Pract. 2013; 7(2): 66–84 h
6. He M, Foster PJ. Angle closure glaucoma in East Asian and European people. Different diseases?
Eye. 2005; 20(1): 3–12jp-journals-10008-1140 PMID: 26997785
7. Kyari F, Abdull MM, Bastawrous A, Gilbert CE, Faal H. Epidemiology of glaucoma in sub-Saharan
Africa: prevalence, incidence and risk factors. Middle East Afr J Ophthalmol. 2013; 20(2): 111–125.
8. Resnikoff S, Pascolini D, Etya’ale D, Kocur I, Pararajasegaram R, Pokharel GP, et al. Global data on
visual impairment in the year 2002. Bull WHO. 2004; 82: 844–851
9. Quigley HA, Brohman AT. The number of people with Glaucoma worldwide in 2010 and 2020. Br J
Ophthalmol. 2006; 90:262–267
10. Sommer A, Tielsch JM, Katz J, Quigley HA, Gottsch JD, Javitt J, et al. Relationship between
intraocular pressure and primary open angle glaucoma among white and black Americans. The
Baltimore eye survey. Arch Ophthalmol. 1991; 109:1990–1995
11. Verrey JD, Foster A, Wormald R, Akuamoa C. Chronic glaucoma in northern Ghana- a retrospective
study of 397 patients. Eye (Lond). 1990; 4(1): 115–120:12.
1. Herndon LW, Challa P, Ababio-Danso B, Boateng JO, Broomer B, Ridenhour P, et al. Survey of
glaucoma in an eye clinic in Ghana, West Africa. J Glaucoma. 2002; 11(5): 421–425.
2. Ntim-Amponsah CT, Amoaku WMK, Ofosu-Amaah S, Ewusi RK, Idirisuriya-Khair R, Nyatepe-Coo E,
et al. Prevalence of glaucoma in an African population. Eye (Lond). 2004; 18(5): 491–497
3. Guzek JP, Anyomi FK, Fiadoyor S, Nyonator F. Prevalence of blindness in people over 40 years in the
Volta region of Ghana. Ghana Med J. 2005; 39(2): 55–62
4. Otabil KB, Tenkorang SB, Mac AL, Otabil EA. Prevalence of Glaucoma in an eye clinic in Ghana. Rus
Open Med J. 2013; 2(3): 0310.
5. Budenz DL, Barton K, Tielsch JM. Prevalence of glaucoma in an urban West African population: the
Tema eye survey. JAMA Ophthalmol. 2013; 131(5): 651–658.
6. Gyasi ME, Francis AW, Chen Y, Harrison RSR, Kodjo AR. Presentation of glaucoma in the Greater
Accra metropolitan area of Ghana. Ghana Med J. 2014; 48 (3): 143–147
7. Ocansey S, Kyei S, Diafo A, Darfor KN, Boadi-Kusi SB, Aglobitse PB. Cost of the medical
management and prescription pattern for primary open angle glaucoma (POAG) in Ghana- a
retrospective cross-sectional study from three referral facilities.
8. Nelson-Ayifah D, Mashige KP. Demographic and clinical characteristics of patients with glaucoma in a
tertiary eye facility in Ghana. Afr Vis Eye Health. 2020; 79(1): a521.
9. Carpenter CR, Sherbino J. How does an "opinion leader" influence my practice? CJEM. 2010; 12(5):
431–434.
10. Flodgren G, Parmelli E, Doumit G, Gattellari M, O’Brien MA, Grimshaw J, et al. Local opinion leaders:
effects on professional practice and health care outcomes. Cochrane Database Syst Rev. 2011; 8:
05
TELAAH KRITIS
TELAAH KRITIS
Deskripsi Umum
Desain : Descriptive study
Subjek : 660 pasien
Judul : Lugas, representatif, dan eksplisit
Penulis : Jelas dan lengkap beserta afiliasi/institusi, alamat
korespondensi tercantum
Abstrak : Singkat, jelas sesuai dengan isi jurnal.
Level of evidence : Level 4
Indeks jurnal : Q1
Analisis PICO
Population
Pasien yang didiagnosis dengan glaucoma yang berkunjung antara januari tahun 2010 hingga desember 2019 di fasilitas
kesehatan tersier Prasad Eye Institute, Hyderabad, India
Intervention
Tidak ada perlakuan yang diberikan.
Comparison
Membandingkan faktor-faktor sosiodemografi dengan profil klinis yang terkait dengan glaukoma
Outcome
• Karakteristik demografi dan klinis subjek
• Evaluasi dari hasil untuk intervensi kesehatan masyarakat.
Analisis VIA
Validity
Penelitian ini merupakan penelitian descriptive study yang melibatkan 660 pasien. Penelitian ini menggunakan
analisis statistik yang valid sehingga penelitian ini termasuk penelitian yang kredibel.

Importance
Penelitian ini memberikan penjabaran mengenai gambaran karakteristik sosiodemografi dan profil klinis pasien
gleukoma di layanan kesehatan tersier sebagai pusat rujukan layanan kesehatan mata di Ghana. Hal tersebut
menjadi bahan dasar evaluasi intervensi kesehatan penderita glaucoma di Ghana.

Applicability
Hasil dari penelitian ini memberikan wawasan mengenai gambaran klinis dan demografis pasien dengan
glaukoma . Hal tersebut dapat diterapkan oleh dokter dan penegak kebijakan kesehatan agar dapat lebih bijak dan
memiliki perubahan dalam sistem pencegahan dan deteksi glaucoma serta memberikan pemantauan yang ketat
dalam intervensi kesehatan mata terkhusus glaucoma. 
Critical Appraisal (JBI Critical
Appraisal Checklist for
Qualitative Study)
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

You might also like