Professional Documents
Culture Documents
Bahasa Indonesia Indah
Bahasa Indonesia Indah
indonesia
oleh
indahhul
mawaddah
19031171
Pokok bahasan
Landasan Landasan
pembakuan pebakuan
tata bahasa kosakata
dan
peristilahan
Alat penyaring
masuknya
unsur-unsur
bahasa lain ke
dalam bahasa
Perubahan sistem ejaan dimulai dari Ejaan Van
Sejarah dan Ophuysen pada 1901 menjadi Ejaan Republik
atau Ejaan Soewandi pada tahun 1947, hingga
Perkembangan menghasilkan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan pada tahun 1972. Setelah
Ejaan Bahasa digunakan ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan, maka pada tahun 2016
Indonesia mengalami lagi perubahan ejaan menjadi
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
2. Sejarah dan Perkembangan Ejaan
Bahasa Indonesia
a. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini ditetapkan pada tahun 1901. Ejaan ini
menitikberatkan penggunaan ejaan bahasa
Melayu dengan huruf Latin. Van Ophuijsen merancang
b. Ejaan Soewandi
ejaan ini dengan dibantu Engku Nawawi
Ejaan ini menitik beratkan pada perubahan-perubahan
Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan
bahasa atau perubahan terhadap ejaan Van Ophuysen.
Ibrahim (Arifin dan S. Amran, 2004).
Perubahan yang dilakukan mencakup :
Ejaan ini merupakan ejaan yang pertama kali digunakan
1. Huruf /oe/ dalam ejaan Van Ophusyen berubah
di Indonesia. Beberapa aturan yang ditetapkan dalam
menjadi /u/.
ejaan ini mencakup:
2.Tanda trema pada huruf /a/ dan /i/ dihilangkan.
1. Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, saja, wajang,
3. Koma ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma
dsb.
hamzah ditulis dengan /k/ misalanya kata ‘
2. Huruf oe untuk menuliskan kata-kata doeloe, akoe,
menjadi katak.
Soekarni, repoeblik dsb.
4. Huruf /e/ keras dan /e/ lemah ditulis tidak menggunakan
3. Tanda diakritis, seperti koma ain dan tanda trema,
tanda, misalnya ejaan, seekor, dsb.
untuk menuliskan katakata ma’moer, jum’at, ta’(dieja tak),
pa’, (dieja pak), dsb.
4. Huruf tj yang dieja c seperti: tjara, pertjaya, dsb.
c. Ejaan Melindo