Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 21

1

RANCANGAN PENELITIAN
KUANTITATIF (EKSPERIMEN)

Alresa Oktaviana
2220332014

DOSEN PEMBIMBING
Prof. Dr. dr. Masrul, MSc,
SpGK
PROGRAM STUDI S2 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2022
2
outline

1. Defenisi Penelitian Eksperimen


2. Eksperimen Lapangan
3. Eksperimen Laboratorium
4. Langkah-Langkah Penelitian Laboratorium
5. Pembanding (Control)
6. Validitas Internal
7. Validitas Eksternal
8. Desain Penelitian Pra-Eksperimen
9. Desain Penelitian Eksperimen Semu (Quasi Eksperimen)
10. Desain Penelitian Ekseperimen Sungguhan (True Eksperimen)
3
1. DEFINISI PENELITIAN EKSPERIMEN

Penelitian ekperimen merupakan suatu penelitian yang melakukan


kegiatan percobaan (ekperimen) yang bertujuan untuk mengetahui
suatu gejala yang timbul sebagai akibat dari suatu perlakuan atau
percobaan tertentu
4

2. EKSPERIMEN LAPANGAN

Eksperimen lapangan adalah kajian penelitian


dalam suatu situasi nyata

kelebihan kelemahan

 Validitas eksternal  Sulit melakukan kon-


tinggi trol dan manippullasi
 Cocok untuk mengkaji  Validitas internal ren-
proses sosial psikologi dah
yang kompleks  Waktu relatif lama
5

3. EKSPERIMEN LABORATORIUM
Fungsi
Eksperimen laboratorium
 untuk mengkaji relasi
adalah kajian penelitian
dalam kondisi murni
dimana semua variabel
 Pengujian dapat
bebas yang berpengaruh
dilakukan dalam berbagi
namun tidak relevan
seting
dengan masalah yamg
 Mempertajam teori
sedang diselidiki
dan hipotesis

Kelemahan:
Kukuatan:
kurangnya
kontrol sempurna dan hasil
kekuatan variabel bebas
lebih akurat,
dan
Validitas internal tinggi.
validitas eksterbal rendah
6
4. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN EKSPERIMEN

Dalam penelitian eksperimen agar hasil penelitian yang diperoleh dapat


maksimal, maka seharusnya menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

 Membuat rumusan masalah


 Membuat tujuan penelitian
 Membuat Hipotesisis Penelitian
 Menyusun eksperimen yang menyakut:
 Menetapkan variabel independen dan dependen
 Memilih desain penelitian yang akan digunakan
 Menentukan sampel
 Menentukan cara dan menyusun alat ukur
 Menyusun outline prosedur pengumpulan data
 Menyusun hipotesis statistik
 Melakukan pengumpulan data tahap pertama (pretest)
 Melakaukan eksperimen
 Melakukan pengumpulan data tahap kedua (post test)
 Melakukan pengolahan dan analisa data
7
5. PEMBANDING (KONTROL)

Kontrol adalah suatu kelom[ok atau individu yang tidak diberikan perlakuan
atau percobaan.

Manfaat kontrol dalam penelitian eksperimen:


 Mencegah munculnya faktor-faktor yang sebenarnya
tidak diharapkan tetapi berpengaruh padavariabel
dependen
 Membedakan berbagai variabel yang tidak diperlukan
dari variabel yang tidak diperlukan
 Mengetahui hubungan anatara variabel independen
dengan variabel dependen, dan sejuah mana tingkat
hubungan anatara kedua variabel tersebut
8
6. Validitas internal

Validitas internal berhubungan dengan ketepatan


mengidetifikasi perubahan variable-variable keluaran atau
hasil eksperimen.
Faktor-faktor yang memperngaruhi validitas internal adalah:
 Sejarah (History)
 Kematangan (Maturitas)
 Seleksi (Selection)
 Prosedur Tes (Testing)
 Intrumen
 Moralitas
 Regresi ke arah nilai rata-rata
9
7. Validitas eksternal

Validitas eksternal berhubungan dengan kemungkinan generalisasi dari hasil


eksperimen tersebut

Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal adalalah:


 Efek seleksi berbagai “bias”
 Efek pelaksanaan pretes
 Efek prosedur eksperimen
 Gangguan penanganan perlakuan berganda
10
8. Desain penelitian pra-eksperimen

1. Postest Only Design (One Shot Case Study)

Pada desain penelitian ini per-


lakuan telah dilakukan kemu- Pada rancangan ini bisa dilakukan
dian dilakukan observasi atau dengan cepat dan mudah karena
postest. Selama penelitian tidak mengunasnya kontrol dan in-
tidak ada kelompok ternal validitas.Keuntungan dari
kontrol,sehingga hasil atau desain ini dapat digunakan untuk
postest tidak mungkin diband- mendalami masalah yang diteliti
ingkan dengan lain. Hasil ob- dan mengembangkan alat-alat ter-
servasi atau postest hanya tentu atau gagasan-gagasan ter-
memberikan informasi secara tentu
deskriptif
11

lanjutan

2. One Group Pretest-Postest

Pada desain penelitian ini sudah di-


Kekurangan dari desain ini adalah tidak
lakuakn observasi pertama (pretes)
ada jaminan bahwa perubahan yang terjadi
sehingga peneliti dapat menguji pe-
pada variabel dependen karena perlakuan,
rubahan-perubahan yang terjadi sete-
kemuadian rancangan ini tidak terhindar
lah adanya perlakuan, tetapi dalam
dari berbagai macam kelemahan terhadap
desain ini yidak ada kelompok kon-
validitas, misalnya intrimen dan testing
trol (Pembanding)
12

lanjutan

3. Static Group Comparsion

Desain peneliitian ini sama dengan desain postes only design hanya
bedanya adalah adanyaa kelompok pembanding atau kontrol. Kelompok
yang mendapatkan perlakuan diikiti dengan pengukuran kedua (postest),
kemudian hasil pengukurran ini akan dibandingkan dengan hasil pen-
gukurn pada kelompok pembanding (kontrol) yang tidak menerima per-
lakuan. Dengan desain ni faktor penggangu seperti instrimen dan testeing
dapat dikontrol walapun tidak dapat diperhitungkan efeknya
13
9. Desain penelitian eksperimen semu (quasi
eksperimen)

Desain penelitian Quasi Eksperimen sering digunakan


pada penalitian lapangan, pada penleitian eksperimen
semu tidak mempunyai pembatasna yang ketat ter-
hadap randomisasi dan pada saat yang saa dapat
mengontrol ancaman-ancaman validitas.
14

lanjutan

1. Desain Rangkaian Waktu (Time Series Design)

Desain penelitian ini seperti desain pretest-postest namun mempunyai


keuntungan dengan melakukan pengukuran yang berulang-ulang
sebelum dan sesudah perlakuan namun tidak memiliki kelompok
kontrol (pembnding)
15

lanjutan

2. Desain Rangkaian Waktu Dengan Kelompok Pembanding (Control Time Se-


ries Design)

Desain penelitian ini seperti desain rangkaian waktu, tetapi dengan


menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Keuntungan dari desain
ini adalah lebih menjamin adanya validitas internal yang tinggi karena
lebih memungkinkan adanya kontrol terhadap validitas internal
16

lanjutan

3. Desain Non-Equivalent Control Group

Pada penelitian ini dilakukan untuk membandingkan hasil intervensi


program kesehatan disuatu kontrol yang serupa tetapi tidak perlu
kelompok yang benar-benar sama, sehingga sering dilakukam dalam
penelitian lapangan
17

lanjutan

4. Desain Separate Samoles Pretest-Postest

Dalam penelitian ini pengukuran pertama (pretest) dilakukan terhadap


sample yang dipilih secara random dari populasi tertentu, kemudian
dilakukan perlakuan atau program pada selurh populasi
18
10. Desain penelitian eksperimen sungguhan (true
eksperimen)
1. Desain Pretest-postest dengan Kelompok Kontrol (Pretest-postest
With Control Group)

Pada desain penelitian ini penglompokkan anggota-anggota kelompok


eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian dilakukan pretes pada
kedua kelompok tersebut da diberi perlakuan pada kelompok eksperimen,
selanjutnya setelah beberapa waktu dilakukan postest pada kedua
kolompok tersebut
lanjutan
19

4. Desain Randomized salomon Four Group

Desain penelitian ini dapat mengatasi kellemahan eksternal validitas yang


ada pada desain Pretest-posttest with Control Group. Apabila pretst
mungkin mempengaruhi subjuk sehingga mereka m,enjadi lebih sensitif
terhadap perlakuan dan mereka bereaksi secara berbeda dari subjek
yang mengalami pretest, maka eksternal validitas terganggu dan kita
tidak dapat membuat generalisasi dari penelitian itu untuk populas,
demikian pula kalau ada interaksi pretest dengan perlakuan
20
DAFTAR PUSTAKA

Riyanto Agus. 2017. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Bandung:Numed


21

THANK YOUUUUUU

You might also like