Disiplin dan Professionalisme

Kedokteran

Syamsu
Koordinator MK Bioetik
Fakultas Kedokteran Unhas

Makassar
What is Medical Professionalism?

 “Medical professionalism signifies a

set of values, behaviours, and
relationships that underpins the trust
the public has in doctors.”
RCP , Doctors in Society, 2005
 From the US, David Stern has defined
professionalism graphically:
 Professionalism

Excellence

Humanism

Accountability

Altruism
Ethical and Legal Understanding

Communication Skills

Clinical Competence (Knowledge of Medicine)

Arnold and Stern, 2006

Hilton and Slotnik (2005)
 Suggest six domains in which evidence of
professionalism can be expected:
Personal (intrinsic) attributes:
Ethical practice
Reflection and self awareness
Responsibility/accountability for actions
Co-operative attributes:
Respect for patients
Working with others
Social responsibility
Regulate Medical Curricula

The principles of Good Medical Practice

must underpin medical education:
 Good clinical care
 Maintaining good medical practice
 Relationships with patients
 Working with colleagues
 Teaching and training
 Probity
 Health
THE BEHAVIORS OF MEDICAL
PROFESSIONALISM
 Today at the dawn of a new
century, genuine medical
professionalism is in peril
 Trade or profession?
 Market economy a primary
diminishing factor
 A PROFESSION
“A profession…is an occupation that
regulates itself through systematic,
required training and collegial
discipline; that has a base in
technical, specialized knowledge;
and that has a service rather than a
profit orientation, enshrined in its
code of ethics…”
Starr
SEVEN PILLARS OF A PROFESSION
1. Technical skill and 4. A knowledge of
craftsmanship, literature and the
renewed by arts
continuing 5. Personal integrity
education 6. Faith in the
2. A sense of social meaning and value
responsibility of life
3. A knowledge of 7. The grace of
history humility
E.P. Scarlett
 THE PROFESSIONAL
 Patients first
 Service/public leadership
 Nonjudgmental care
 Collaboration
 Lifelong learning
THE NON-PROFESSIONAL
 Dishonest  Lacks
 Greedy interpersonal
 Impaired skills
 Abuses power  Conflict of
interest
 Self-serving
 THE PROFESSION OF MEDICINE

Ideal Foundational Reality

Value

Evidence-based Truth/Science Uncertainty

Caring, healing Curing Risk-harming

Open heart/mind Accepting, Empathetic Arrogant, unmoved

Error-free Right action Mistake-prone

Analytic Reflective Hassled, knee-jerk

Self-sacrificing Altruistic Avaricious

-Inui
Physician practice recast as a profit
center rather than a group of healers
Substitution of a calculation of cost
benefit for the ethical relations of care
and trust
Erosion of patients’ TRUST!
THE NEW CENTURY
 Gradual disintegration of
education community
 Disappearance of the master
clinician
 Loss of role models
 Loss of mentors
 CURRICULUM

 Formal – what we say

 Hidden – what we do
FORMAL CURRICULUM

}
 Empathy
 Compassion What we
 Altruism
say
HIDDEN CURRICULUM
 Weariness
 Strong distrust of emotions
 Failure of communication
 HIDDEN CURRICULUM
 Ethic of detachment
 Self-interest
 Over objectivity
 CYNICISM
REVITALIZATION
 Current strategy is inadequate
 Production of highly skilled
technicians but not necessarily true
professionals
 Must strike a balance between
explicit teaching and experiential
learning incorporating the values of
professionalism
“If the most powerful learning is
experiential, and students are close
observers of the scene in academic
health centers, essentially we as faculty
are challenged to change what we
think, say, and do as individuals and as
members of a community .”
Inui
2003
 REVITALIZING PROFESSIONALISM

“The clinical learning environment must

be transformed so that students and
residents can see and experience the
ideals of medical professionalism at
work in shaping patient care and can
better understand society’s
expectations of them as future
practitioners.”
Whitcomb
CONCLUSIONS
I. Time honored characteristics of
a profession
 Specialized education
 Autonomy to set standards
 Commitment to service
II. Profound changes in the
delivery of health care have
introduced real and significant
challenges in regards to
medical professionalism
III. Genuine medical
professionalism is in peril
 Before you speak :

THINK
T = Is it True ?
H = Is it Helpful ?
I = Is it Inspiring ?
N = Is it Necessary ?
K = Is it Kind ?
Setiap Anak, lahir ke dunia ini…

 Dengan membawa nilai-nilai

kehidupan…
 Setiap anak, pada dasarnya
sangat jujur… mempunyai rasa
keadilan… penuh kasih sayang,
… yang ditanam oleh
PENCIPTA di dalam kodrat
setiap orang.
 Setiap orang dilengkapi oleh
POTENSI bawaan (untuk
berpikir, merasa & mampu
berprilaku) baik …
 Namun demikian, …
 Bagaimana seorang anak
mengembangkan watak suka
berbohong… perilaku-
perilaku negatif (seperti suka
marah, mengamuk, keras
kepala, suka mengejek dan
memukul temannya…?)
 Apakah ini karakter bawaan?
Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam
dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi
bagian dari kepribadian…
 Upaya penanaman nilai, yang terus-
menerus tanpa henti-henti dalam
kebersamaan … pelan-pelan akan
berhasil tertanam makin lama makin
dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan
kepribadian
 ETIKA DAN BUDIPEKERTI
Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri
anak, melalui pengalaman langsung (baik di
rumah, pun di sekolah)
Hingga anak memiliki kepekaan (etika)
misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan
mengatakan minta tolong…”
Membuang sampah, selalu pada
tempat sampah
KEPRIBADIAN DICIPTAKAN,
BUKAN DILAHIRKAN
 Tuduhan

elan
Hu
an

ku
Ra a

Om
sa ew

m
b ers c

an
ala e ke
h K
a rahan
Kem

Kekerasa
* * n

* *
*
*
*

Rekaman bawah sadar yang negatif, menyebabkan seseorang gelisah, tidak bisa
konsentrasi dan tidak bisa berpikir alternatif. Makanya anak yang sering ditegur,
menjadi suka bingung dan pelupa. Orang yang lagi emosi tidak bisa berpikir
jernih… dan menjadi tidak perduli lagi dengan dirinya sekalipun.
Apa itu KARAKTER??
 Respons langsung seseorang
terhadap suatu situasi secara
sadar
 Tidak dipengaruhi oleh stimulan
dari luar (external) tetapi muncul
dari dalam diri (internal)
Pengajaran KARAKTER
 Pengayaan HEART
 Pengayaan HAND
 Pengayaan HEAD
 Pengayaan HEALTH (selimut
akan seluruh pengayaan di atas)
2 Model Pendidikan KARAKTER
 STERILISASI = anak dijauhkan
dari realitas. Selalu mengatakan
“jangan” Tidak efektif dan
menjadikan anak munafik
 IMUNISASI = anak didekatkan
kepada realitas. Diberikan
pemahaman konsekuensi  Anak
kokoh dalam berbagai situasi.
Aspek KARAKTER
 Knowledge  Thinking
 Attitude  Feeling
 Skill  Doing
 KONSEP MORAL: SIKAP MORAL:
Kesadaran Moral Kata Hati
Pengetahuan Nilai Moral Rasa Percaya Diri
Pandangan ke Depan Empati
Penalaran Moral Cinta Kebaikan
Pengambilan Keputusan Pengendalian Diri
Pengetahuan Diri Kerendahan Hati

Karakter/Watak

PERILAKU MORAL:
Kemampuan
Kemauan
Kebiasaan
 ASPEK KONSEP MORAL (MORAL KNOWING)

Kesadaran Moral : Kesadaran Hidup Berdemokrasi

(Moral Awarness)
Pengetahuan Nilai Moral : Pemahaman Materi Demokrasi
(Knowing Moral Value)
Pandangan ke Depan : Manfaat Demokrasi ke Depan
(Perspective Taking)
Penalaran Moral : Alasan Senang Demokrasi
(Moral Reasoning)
Pengambilan Keputusan : Bagaimana Cara Hidup Demokratis
(Decision Making)
Pengetahuan Diri : Introspeksi Diri
(Self Knowledge)
 ASPEK SIKAP MORAL (MORAL FEELING)

Kata Hati : Kata Hati Tentang Hidup Bebas

(Conscience)
Rasa Percaya Diri : Rasa Percaya Diri Kita Pada Bebas Berpendapat
(Self Esteem)
Empati : Empati Kita Pada Orang Yang Tertekan
(Emphaty)
Cinta Kebaikan : Cinta Kita Terhadap Musyawarah
(Loving The Good)
Pengendalian Diri : Pengendalian Diri Kita Terhadap Kebebasan
(Self Control)
Kerendahan Hati : Menjunjung Tinggi dan Hormati Pendapat Lain
( Humility)
 ASPEK PERILAKU MORAL (MORAL BEHAVIOR)

Kemampuan : Kemampuan Menghormati Hidup Demokrasi

(Competence)
Kemauan : Kemauan untuk Hidup Berdemokrasi
(will)
Kebiasaan : Kebiasaan Berdemokrasi dengan Teman
(Habbit)
SK : Menampilkan sikap cinta lingkungan

Konsep Menerapkan hidup mencintai lingkungan (suka

merawat tanaman, penghijauan, menjaga
kebersihan, membuang sampah pada tempatnya,
berkebun, dll.)
Nilai Hidup penuh dengan keindahan dan
estetika
Moral Untuk menciptakan keindahan dituntut
untuk berlaku bersih dan rajin
Norma Untuk menumbuhkan perilaku indah,
diperlukan norma kebiasaan dan agama,
baik di rumah maupun di sekolah
Tujuan Membentuk warga negara yang baik
dengan membiasakan mencintai lingkungan
hidupnya
 cerdas, kritis, jujur, beriman dan
kreatif, inovatif, bertakwa, amanah, adil,
ingin tahu, berpikir bertanggung jawab,
terbuka, produktif, berempati, berani
berorientasi Ipteks, mengambil resiko,
OLAH OLAH pantang menyerah, rela
dan reflektif PIKIR HATI berkorban, dan berjiwa
patriotik
Perilaku
Ber-
karakter
peduli, ramah, santun,
OLAH rapi, nyaman, saling
OLAH
tangguh, bersih dan RASA/ menghargai, toleran, suka
RAGA
sehat, disiplin, sportif, KARSA menolong, gotong royong,
andal, berdaya tahan, nasionalis, kosmopolit ,
bersahabat, mengutamakan
kooperatif, kepentingan umum,
determinatif, bangga menggunakan
kompetitif, ceria, dan NILAI-NILAI LUHUR bahasa dan produk
gigih Indonesia, dinamis, kerja
keras, dan beretos kerja

41
 SUMBER NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN

KEARIFAN LOKAL

TRI HITA KARANA Parahyangan

Jalan hidup 3 penyebab
kesejahteraan: Tuhan
Hubungan harmonis:
 Manusia-Tuhan,
 Manusia-Manusia,
 Manusia-Lingkungan

Manusia

Lingkun
Pawongan Manusia Palemahan
g an
 SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI
(Berfokus di Otak Kiri)

Otak Kiri Otak Kanan

• Logika • Musik
• Kata/bahasa • Gambar
• Matematika • Warna
• Urutan • Imajinasi
• Kreativitas
Otak Merupakan Pusat

Berfikir
Berkreasi
Beradab
Beragama
Pusat Kecerdasan

Cortex Cerebri
(Kecerdasan Rasional)

Sistem Limbik
(Kecerdasan
Emosional)

Lobus Temporalis
(Kecerdasan Spiritual)
 Sistem Pendidikan yang Ideal

Optimalisasi Seluruh Otak

Otak Spiritual Penerimaan,

Pengolahan,
Penyimpanan, dan
Otak Emosional Penggunaan
Informasi Efisien

Otak Rasional
 Spiritual keagamaan
 Akhlak mulia

SUASANA Otak Spiritual

BELAJAR

Otak Emosional
Perserta Didik
Aktif Pengendalian diri
PENDIDIKAN Mengembangkan  Kepribadian
Potensi Diri

Kecerdasan
PROSES Ketrampilan
PEMBELAJARAN
Otak Rasional
 PERBANDINGAN KOMPUTER DAN OTAK

Digunakan bertambah
Digunakan menjadi
aus canggih
• Panca Indra
• Keyboard
• Otak
• CPU
• Perkataan, tindakan, sikap
• Monitor
Tujuh Jenis Kecerdasan

1. Linguistik
2. Matematika
3. Spasial TAMBAHAN
4. Kinestetik 1. Naturalis
5. Musik 2. Eksistensia
6. Antar pribadi 3. Spiritualis
7. Inter pribadi
 Hukum Dasar Otak
(Dryden, 2001)
1. Otak menyimpan informasi dalam sel-sel
sarafnya
2. Otak mempunyai komponen untuk menciptakan
kebiasaan dalam berpikir dan berperilaku
3. Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata,
gambar, dan warna
4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan.
Otak bereaksi terhadap ingatan sama persis
dengan reaksinya terhadap fakta
5. Imajinasi dapat memperkuat otak dan
mencapai apa saja yang dikehendaki
BAGAIMANA MENJADI WIRAUSAHA SUKSES ?

51
The essence of partnership is based on

1.Thinking System
2.Professionalism
3.Teamwork
1.Thinking System
 Is a view to see something as holistic
 Is a framework to look for an
interdependence varies subjects to look
on pattern of change, but not as a static
portrait

Peter Senge: The Fifth discipline, p.68

2.Working as professional

Every health care worker

works based on their
professional service standard
(Medical Care Standard,
Nurshing Care Standard, etc)
3. Team work
Teamwork contains of meaning:
1.Job distribution
2.Availability to channel communication
between member of the team.
3.A good job description, therefore the work
becomes efficient and effective because it
does in the right place, right time and the
right person
Doctor – Doctor Relationship

 Doctor can not working alone in

performing his duty, it needs another
doctor or other health care worker
involves
 It needs a clear job description among
them in order the job to be conducted
successfully
Doctor – Doctor Relationship

 Decided by rules of the game which is

agreed by all parties involved (Standard
Operational Procedure)
 It is needed an ethics which morally
bound to enable the cooperation well
done
 KONSEP KE
MOTIVASI DIRI SENDIRI, TAHAN MENGHADAPI
FRUSTRASI, DORONGAN HATI, KESENANGAN
MENGATUR SUASANA HATI, MENJAGA
BEBAN STRES TIDAK MENGGANGGU
BERFIKIR

·MENGENALI EMOSI DIRI SENDIRI

·MENGELOLA SUASANA HATI
·MEMOTIVASI DIRI SENDIRI
·MEMAHAMI EMOSI ORG LAIN
·MEMBINA HUBUNGAN
 CIRI-CIRI KE DAN KI PRIA

·PRIA KI TINGGI : KARIKATUR INTELEKTUAL,

CANGGUNG DG MASALAH PRIBADI, AMBISI,
PRODUKTIF, TEKUN, KEMAMPUAN DAN MINAT
INTELEKTUAL LUAS, TDK MERISAUKAN URUSAN
PRIBADI, KRITIS, MEREMEHKAN, MENJAGA JARAK,
MEMBOSANKAN

·PRIA KE TINGGI : HUBUNGAN SOSIAL MANTAP

DAN KAYA, TIDAK MUDAH KHAWATIR DAN GELISAH,
PARTISIPATIF, BERTANGGUNGJAWAB, HANGAT,
NYAMAN DENGAN DIRINYA, DENGAN ORANG LAIN
DAN DENGAN LINGKUNGANNYA
 CIRI-CIRI KE DAN KI WANITA

·WANITA KI TINGGI : MINAT INTELEKTUAL TINGGI,

LANCAR MENGUNGKAPKAN GAGASAN, MENGHARGAI
MASALAH INTELEKTUAL, MINAT ESTETIKA LUAS,
MAWAS DIRI, MUDAH CEMAS, GELISAH DAN MERASA
BERSALAH, RAGU-RAGU MENGUNGKAPKAN
PERASAAN

·WANITA KE TINGGI : SIKAP TEGAS,

MENGUNGKAPKAN PERASAAN SECARA LANGSUNG,
MEMANDANG DIRINYA POSITIF, KEHIDUPAN MEMBERI
MAKNA, MUDAH BERGAUL, RAMAH, TIDAK MELEDAK-
LEDAK, MENYESUAIKAN DIRI DG STRES, MUDAH
MENERIMA ORG BARU, NYAMAN DG DIRINYA, CERIA,
SPONTAN DAN TERBUKA
 MASA DEPAN
MASA DEPAN BUKAN SUATU TEMPAT YG
SEDANG DITUJU, TAPI SESUATU YANG
DICIPTAKAN. LINTASAN MENUJU KE SANA
BUKAN DITEMUKAN MELAINKAN DIBUAT.
KEGIATAN MEMBUAT JALAN ITU
MEMBUAHKAN PERUBAHAN
BAGI SIPEMBUAT DAN
BAGI MASA DEPAN
YG DITUJU
 RESIKO
MULA-MULA KITA HARUS MENGERTI BAHWA
TIDAK ADA HIDUP TANPA RESIKO. JIKA
NURANI KITA KUAT, APAPUN YANG LAIN
MENJADI
TIDAK TERLALU DIRISAUKAN,
TERMASUK RESIKO

KEBERANIAN
KEBERANIAN DIPERLUKAN UNTUK TAMPIL DAN
ANGKAT BICARA. KEBERANIAN JUGA
DIPERLUKAN UNTUK DUDUK DAN
MENDENGARKAN
 KONSEP KE
KEMAMPUAN MERASAKAN, MEMAHAMI, MENERAPKAN DAYA DAN
KEPEKAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI, KONEKSI DAN PENGARUS
MANUSIAWI

SISI KECERDASAN EMOSIONAL

· KESADARAN EMOSI : KEJUJURAN, ENERGI, UMPAN BALIK DAN

INTUISI PRAKTIS.

· KEBUGARAN EMOSI : PENAMPILAN AUTENTIK, RADIUS

KEPERCAYAAN, KETIDAKPUASAN, KONSTRUKTIF, DAN
KETANGGUHAN.

· KEDALAMAN EMOSI : POTENSI UNIK, PANGGILAN HIDUP, KOMITMEN,

INTEGRITAS TERAPAN, DAN PENGARUH TANPA OTORITAS.

· ALKIMIA EMOSI : ALIRAN INTUITIF, ALIH WAKTU REFLEKTIF,

PENGINDERAAN, DAN MENCIPTA-KAN MASA DEPAN.
SELAMAT BELAJAR

Mari kita tegakkan Etika

dengan kejujuran dan tanggung jawab