Professional Documents
Culture Documents
Presentasi Kelompok 1 - MPKLS
Presentasi Kelompok 1 - MPKLS
PEMASARAN
SYARIAH DAN
IMPLIKASI
PEMASARAN
SYARIAH DAN
The future starts today,
EPISTEMOLOGI www.umy.ac.id
Daftar isi 2
Estimologi Pemasaran Syariah
Model Dasar Pemasaran Syariah
Islam Sebagai Agama atau Keyakinan
Syariah Sebagai Aturan atau Hukum
Halal Sebagai Operasional atau Teknis
Definisi
American Marketing Association (AMA) (2013) mendefinisikan pemasaran
sebagai aktivitas, praktik-praktik serta proses-proses penciptaan,
pemasaran
Our services pengkomunikasian, penyampaian, dan penukaran penawaran yang berisi nilai
untuk pelanggan, klien, partner, dan masyarakat pada umumnya. Mengacu
pada definisi AMA diatas, Kotler dan Keller (2012) mendefinisikan pemasaran
sebagai:
Sebuah seni dan sains dalam memilih target pasar, mendapatkan, menjaga
serta menarik pelanggan melalui penciptaan, penyampaian dan
pengkomunikasian nilai pelanggan superior.
Model dasar manajemen pemasaran
2. Level Taktik
Level ini dibedakan menjadi 3 yaitu, Differentiation, Marketing-Mix (bauran
pemasaran), dan Selling (penjualan). Level taktis ini berfokus pada manajemen
produk.
pemasaran
syariah 3 Syariah Sebagai Aturan atau Hukum
Model dasar
strategi, taktik dan juga penciptaan nilai
pemasaran seperti ditampilakan pada
1. Rukun Iman
1. Tauhid rububiyyah
2. Cakupan Iman Iman
3. Takfir (pengkafiran) 2. Tauhid uluhiyyah
4. Ketaatan kepada pemimpin
3. Tauhid asma’wa shifat
5. Larangan mencela shahabah Rasulullah saw
6. Mencintai keluarga Nabi (Ahlul bait)
7. Mengimani karomah para Waliyullah
8. Berdalil dengan Quran dan Sunnah berdasarkan
pemahaman para pendahulu yang sholih.
rububiyyah Meng-esakan Allah dalam kejadian-kejadian yang hanya
bisa dilakukan oleh Allah, serta menyatakan dengan tegas
bahwa Allah Ta’ala adalah Rabb, Raja, dan Pencipta
semua makhluk, dan Allahlah yang mengatur dan
Secara istilah, tauhid adalah mengubah keadaan mereka.
menjadikan Allah sebagai satu- Tauhid Ibadah adalah mentauhidkan Allah dalam segala
Uluhiyyah bentuk peribadahan baik yang dzohir (nampak) maupun
satunya sesembahan yang benar yang batin (tidak nampak). Jika ada seseorang yang
dengan segala kekhususannya. mengerjakan suatu amalan yang diyakini mendatangkan
keberkahan atau ke maslahatan tanpa adanya perintah
dari Allah dan Rasul-Nya, maka ia tidak ber tauhid
dengan tauhid uluhiyyah.
Asma’ wa shifat
Adalah mentauhidkan Allah ta’ala dalam penetapan
nama (asma’) dan sifat Allah, yaitu sesuai dengan yang
Ia tetapkan bagi diri-Nya dalam Al-Qur’an dan Hadits
Rasulullah saw.
Syariah sebagai aturan atau hukum dalam epistemologi pemasaran syariah
adalah konsekuensi dari Islam sebagai sebuah agama atau keyakinan. Sumber
aturan atau hukum dalam Islam secara umum berasal dari Al-Qur’an dan As-
Sunnah.
Al-Qur’an menjadi sumber primer dalam aturan syariah karena Al-Quran adalah
kalamullah (firman Allah), bukan makhluk Allah. Perbedaan antara epistemologi
pemasaran konvensional dan syariah yaitu dimana pada epistemologi
Syariah sebagai aturan atau
pemasaran konvensional yang dijadikan rujukan adalah akal dan empiris. Tidak
hukum
ada kebenaran yang bersifat mutlak atau absolut. Sedangkan dalam
epistemologi pemasaran syariah, ilmu itu diturunkan dari Allah kemudian dikaji
dengan akal dan empiris oleh manusia.
Strategi
Penentuan harga merupakan sangat penting untuk
pemasaran, bauran pemasaran, alokasi
diperhatikan mengingat harga merupakan salah satu
pemasaran, dalam hubungan dengan
Our services beretika dan inklusif, diperlukan satu nilai yang dapat diterima secara
rasional dan logis serta universal. Nilai tersebut adalah nilai Syariah.