Patient Safety 4 - MANAJEMEN RISIKO

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 34

MANAJEMEN

RISIKO

Oleh :
Ns. Astilia, S.Kep., M,Kep
Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan suatu kegiatan klinis dan
administratif dalam rangka mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
menurunkan risiko cidera bagi pasien, karyawan dan penanggung
jawab serta risiko kerugian bagi organisasi pelayanan itu (rumah
sakit)
 Manajemen berarti mengelola
 Risiko berarti kemungkinan atau
ketidakpastian yang bisa
mengakibatkan kerugian.
 Klinis berarti segala hal yang
berhubungan dengan perawatan
pasien dan pelayanan kesehatan.
Manajemen Risiko Klinis (MRK)

Usaha mengelolah risiko klinis agar pasien mendapatkan


pelayanan bermutu dan aman, sehingga terhindar dari segala
kerugian akibat layanan kesehatan
Kelompok Risiko :
 Pasien
 Tenaga Kesehatan
 Institusi Pemberi
Risiko Pasien
 Kerugian fisik : cacat fisik
 Mental
 Finansial
 Terancam jiwa dan keselamatan
Risiko Tenaga Kesehatan
 Penularanpenyakit
 Adanya gugatan
Risiko Institusi
 Mendapatkan gugatan dari pasien karena dinilai
melakukan kelalaian saat memberikan layanan
kesehatan.
 Informasi kasus yang terjadi dapat beredar di khalayak
luas.
 Kerugian finansial
Komponen Manajemen Risiko
 Risk identification (identifikasi risiko) and loss
prevention (mencegah kerugian)
 Loss reduction (minimalisir kerugian)
 Risk Financing (memiliki finansial menanggung
risiko)
Tujuan Manajemen Risiko
 Mengidentifikasi, mengevaluasikan, dan
menurunkan risiko cidera medis bagi pasien serta
menurunkan risiko kerugian bagi semua pihak
yang terlibat dalam proses pelayanan kesehatan.
 Mengurangi, mengeliminasi, meminimalisi
kerugian agar pasien mendapatkan pelayanan yang
berkualitas dan aman
Proses Manajemen Risiko Klinis
Penetapan Konteks
 Hanya akan efektif jika organisasi atau institusi
mendukung sepenuhnya MRK yang dilakukan
 MRK didefinisikan dan dimengerti di lingkungan
kerja dan organisasi
 Tujuan, sasaran, pengorganisasian dan kebijakan
yang dilakukan sesuai dengan penerapan MRK
Mengidentifikasi Risiko
 Melakukan identifikasi terkait kemungkinan –
kemungkinan yang bisa saja terjadi dan akan
menimbulkan kerugian disuatu hari
 Tujuan : untuk dikelolah sedemikian rupa sehingga
dapat diantisipasi atau dicegah agar tidak terjadi
Analisis Risiko Klinis
Untuk memisahkan antara risiko klinis :
 Paling banyak
 Sering terjadi
 Sangat jarang terjadi

Kategori Risiko Klinis


Risiko klinis minor : apabila masih dapat diterima
Risiko klinis mayor : apabila tidak dapat diterima
Evaluasi Risiko Klinis
 Membandingkan grading risiko klinis yang ditemukan dengan
kriteria yang ditetapkan di langkah pertama
 Tingkat risiko yang ada untuk beberapa jenis hazards (bahaya
risiko) dibuat tingkatan priroritas manajemennya
 Jika tingkat risiko yang ditetapkan pada suatu kasus rendah, maka
risiko tersebut dapat dimasukkan dalam kategori dapat diterima
 Tingkatan prioritas tersebut dapat menentukan apakah kasus
tersebut perlu pemantauan khusus dan dapat diterima ataukah
dialihkan karena risiko tidak dapat diterima berdasarkan
kemampuan rumah sakit.
Monitoring dan Mengkaji Risiko
 Melakukan perencanaan pengelolaan risiko,
intervensi, penerapan strategi dan manajemen yang
dipantau.
 Tujuan : agar organisasi (rumah sakit atau klinik)
mampu mengendalikan penerapan MRK
Komunikasi dan Konsultasi
 Langkah terakhir
 Bagaimana komunikasi serta konsultasi dengan
stakeholder (pejabat rumah sakit) baik internal
maupun eksternal
 Mendukung keberhasilan MRK
Kasus
 Kejadian pasien yang mengalami cedera medis setelah
terpeleset atau terjatuh dari tempat tidur
 Setelah mendapat laporan, Tim Keselamatan Rumah
Sakit harus segera menindaklanjutinya dengan
menyelidiki dan mencari tahu penyebab jatuhnya pasien
Kemungkinan yang bisa menjadi
penyebab
 Petugas kebersihan rumah sakit terlalu basah atau licin
ketika mengepel lantai
 Petugas kebersihan tidak meletakkan papan penanda lantai
licin
 Pasien jatuh dari tempat tidur karena faktor lingkungan
 Kesalahan petugas yang tidak melakukan assesmen bahwa
pasien mempunyai risiko jatuh.
Solusi
Setelah diketahui penyebabnya, selanjutnya dicari
solusi agar kejadin yang sama tidak terulang pada
pasien terkait ataupun pasien-pasien lain.
Kasus
 Sugeng dkk (2014) memaparkan penerapan manajemen di Rumah
Sakit Islam Unisma Malang. Rumah sakit tersebut menerapkan
manajemen pasien dengan risiko jatuh yang bertujuan untuk
keselamatan pasien (patient safety).
 Penerapan MRK untuk pasien jatuh ini didasarkan pada data pasien
jatuh yang menempati urutan keempat dari keseluruhan KTD yang
terjadi. Artinya, KTD dalam bentuk pasien jatuh masih banyak terjadi
di RSI Unisma Malang.
 Hal inilah yang melandasi RSI Unisma Malang menerapkan
manajemen pasien dengan risiko jatuh. Semula RSI Unisma belum
menerapkan kebijakan atau program tentang manajemen risiko pasien
jatuh maupun standar prosedur operasional (SPO).
Lanjutan..
 Usai diteliti dalam bentuk kajian tindak manajemen risiko, KTD
berupa pasien jatuh mengalami penurunan yang signifikan.
 Kajian tersebut dimulai dari analisis akar masalah, penetapan
solusi terpilih, hingga uji program.
 Penerapan manajemen pasien dengan risiko jatuh tersebut akan
terlaksana dengan baik jika diterapkan screening, pemasangan
gelang identitas risiko jatuh (gelang kuning), edukasi pasien dan
keluarga, pengelolaan pasien risiko jatuh, penanganan pasien
jatuh dan pelaporan insiden pasien jatuh oleh petugas kesehatan
dan perawat.
Analisis Matrik Grading Risiko
Penilaian matriks grading risiko adalah suatu metode
analisis kualitatif untuk menentukan derajat risiko
suatu insiden berdasarkan dampak dan
probabilitasnya
Penilaian Dampak Klinis/
Konsekuensi
Penilaian Probabilitas/ Frekuensi
Contoh Kasus

Ada pasien jatuh dari tempat tidur lalu meninggal. Kejadian


ini terjadi di rumah sakit X. Terjadi 2 tahun yang lalu.
 Nilai dampak : 5 (katastropik), karena pasien
meninggal
 Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi), terjadi 2 tahun
lalu
 RISIKO : 5x3 = 15
 Warna bands : merah (ekstrim)
Kasus
Bands Risiko
 Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan
dalam empat warna biru, hijau, kuning, dan merah
 Warna bands akan menentukan langkah investigasi
yang dilakukan.
 Bands biru dan hijau investigasi sederhana
 Bands kuning dan merah investigasi komprehensif
dan menyeluruh
Tindakan Sesuai Tingkat dan Bands
Risiko
Daftar Pustaka
 Rachmawati, N & Harigustian, Y. 2019.
Manajemen Patient Safety Konsep & Aplikasi
Patient Safety dalam Kesehatan. Yogyakarta : PT.
Pustaka Baru
 Tutiany, Lindawati, Krisanti P. 2017. Bahan Ajar
Keperawatan Manajemen Keselamatan Pasien.
Kementerian Kesehatan RI
Tugas Individu
Carilah kasus patient safety di rumah
sakit dan buat penilaian grading risiko
pada patient safety tersebut beserta
analisisnya.

Kumpulkan tugas dan


presentasikan
Petunjuk Tugas
 Penetapan Konteks (Kebijakan/organisasi)
 Identifikasi risiko (Kemungkinan yang bisa
menjadi penyebab)
 Analisis dan evaluasi risiko (Analisis Matrik
Grading Risiko)
 Intervensi risiko (Bands Risiko)
 Monitoring (Solusi dan uji coba)
 Komunikasi dan konsultasi (Feedback)
~ TERIMA KASIH ~

You might also like