Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 27

Etika dan Profesi

Tetri Ferdinanda : M1A114004


Yudianto : M1A114006
M.Ridho : M1A114013
Dwipa Samuel : M1A114017
Etika
      Etika yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan ,Etika biasanya berkaitan
erat dengan perkataan moral yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-
hal tindakan yang buruk. Ada dua macam etika dalam menentukan baik dan buruknya
prilaku manusia :
– 1. Etika Deskriptif, memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan
tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
– 2. Etika Normatif, memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan
kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Propesi

–      Profesi merupakansuatu jabatan atau pekerjaan yang


menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi, Profesi memiliki
mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai
suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan
tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu . 
• Ciri – Ciri Profesi

Secara umum ada beberapa ciri atau sifat pada profesi, yaitu :
– Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
– Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.
– Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
– Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi
– Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Etika propesi

– Etika profesi adalah sikap hidup berupa keadilan


untuk memberikan pelayanan profesional
terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat.
Prinsip Dasar di dalam Etika Profesi

– 1. Tanggung jawab.
– 2. Keadilan, Prinsip ini menuntut untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
– 4. Prinsip Kompetensi, melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya,
kompetensi dan ketekunan.
– 5. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi.
– 6. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi.
Profesionalisme

– Profesionalisme) ialah sifat-sifat (kemampuan, kemahiran, cara


pelaksanaan sesuatu dan lain-lain) sebagaimana yang sewajarnya ter­
dapat pada atau dilakukan oleh seorang. Seseorang dikataka
profesional apabila orang tersebut bekerja sesuai dengan bidang
keahliannyaatau sesuai dengan keterampilan tertentu yang dimiliknya.
Ciri – Ciri Profesionalisme
Ciri – Ciri Profesionalisme

Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan kerja-
kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong oleh ciri-ciri sebagai beriku:
– 1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai
dengan piawai yang telah ditetapkan. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat
perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
– 2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion

Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan
memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui
berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, dan hubungan dengan
individu lainnya.
Ciri – Ciri Profesionalisme

– 3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan


profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti
pengetahuan dan keterampiannya.

– 4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion


Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan
profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu
memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.
Watak Kerja Profesionalisme
Watak Kerja Profesionalisme

– Kerja seorang profesional itu beritikad untuk


merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan
profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu
mementingkan atau mengharapkan imbalan upah
materiil
Watak Kerja Profesionalisme

– Kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh


kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai
melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang
panjang, ekslusif dan berat
Watak Kerja Profesionalisme

– Kerja seorang professional – diukur dengan kualitas


teknis dan kualitas moral harus menundukkan diri pada
sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang
dikembangkan dan disepakati bersama di dalam sebuah
organisasi profesi.
Kode Etik
Kode Etik

– Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga


aturan profesional tertulis yang secara tegas
menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak
benar & tidak baik bagi profesional.
Tujuan Kode Etik

– Agar profesional memberikan jasa yang sebaik-baiknya


kepada para pemakai atau para nasabahnya.

– Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan


dari yang tidak profesional.
Engineering sebagai Profesi

• Engineer adalah sebagai sebuah profesi dimana


pengetahuan matematika dan sains dieterapkan secara
berhati-hati dan penuh pertimbangan untuk
memanfaatkan secara ekonomis bahan-bahan dan
kemampuan alam demi keuntungan manusia (ABET).
Engineer berkutat dengan pembuatan berbagai struktur,
alat, dan sistem untuk dimanfaatkan manusia.
Ciri-ciri profesi engineering

1. Memenuhi kebutuhan yang sangat penting dan bermanfaat.


2. Menuntut kehati-hatian dan pertimbangan, tidak tergantung pada
standarisasi.
3. Melibatkan jenis kegiatan yang membutuhkan tingkat intelektualitas yang
tinggi dan membutuhkan pengetahuan dan keahlian yang biasanya tidak
dimiliki oleh orang kebanyakan.
4. Memiliki kesadaran kelompok untuk mempromosikan pengethuan dan tujuan-
tujuan profesional dan untuk memberikan pelayanan sosial.
5. Memiliki status hukum dan memerlukan standar penerimaan yang
diformulasikan dengan baik.
Kode etik engineering

Adapun nilai-nilai kode etik engineering yang harus dipegang oleh seorang engineering
adalah sebagai berikut :
– Engineering harus mengutamakan keselamatan,kesehatan dan kesejahteraan umum
– Engineering hanya boleh memberikan pelayanan dalam bidang kompetensinya
– Engineering dalam mengeluarkan pernyataan pada public harus dengan cara yang
obyektif dan benar
– Bertanggung jawab
– Memperlakukan klient dengan hubungan yang saling percaya
faktor-faktor pelanggaran kode etik engineering

Namun saat kode etik engineering seakan-akan dihiraukan sehingga banyak


pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh seorang engineering, salah satu
penyebabnya adalah ketika idealism yang terkandung dalam kode etik tak sejalan
dengan kenyataan atau apa yang diinginkan oleh engineering. Berikut ini
beberapa faktor pelanggaran kode etik engineering :

1. Pengaruh sifat kekeluargaan


2. Pengaruh jabatan
3. Pengaruh materialism
Fungsi Kode etik engineering

– Kode etik Engineering memberikan pedoman bagi setiap anggota


Engineering tentang prinsip Engineeringonalitas yang digariskan. Kode etik
Engineering merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
Engineering yang bersangkutan.
– Kode etik Engineering mencegah campur tangan pihak diluar organisasi
Engineering tentang hubungan etika dalam keanggotaan Engineering. Arti
tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana Engineering pada suatu
instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan
Engineering di lain instansi atau perusahaan.
Landasan Moral Etika Engineering

• Utilitarianisme: teori ini mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi yang baik dan


buruk dari suatu tindakan dan berupaya untuk memaksimalakan manfaat (utility),
• Etika kewajiban: Teori ini mempertahankan bahwa ada kewajiban-kewajiban yang
harus dilakukan walaupun pelaksanaannya tidak selalui menghasilkan kebaikan yang
terbesar:bersikap adil, bersifat jujur, dll.
• Etika hak: Di dalam teori ini, suatu tindakan adalah benar secara moral jika tidak
melanggar hak-hak orang lain.
• Etika Kebajikan: Teori ini menganggap suatu tindakan sebagai benar jika mendukung
ciri-ciri karakter yang baik (kebajikan) dan salah jika menunjukan ciri-ciiri karakter
yang buruk (kejahatan).
KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
"CATUR KARSA SAPTA DHARMA INSINYUR INDONESIA"

• PERTAMA, PRINSIP-PRINSIP DASAR


– Mengutamakan keluhuran budi.
– Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia.
– Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan
masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
– Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan
keahlian profesional keinsinyuran.
•KEDUA, TUJUH TUNTUNAN SIKAP  
– Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan
kesejahteraan Masyarakat.
– Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
– Insinyur Indinesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung
jawabkan.
– Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan
kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
– Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan
kemampuan masing-masing.
– Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan
martabat profesi.
– Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
Organisasi Engineering Profesional

NSPE ( National Society of Profesional Engineers)

1.The Institute of Electrical and Electronics Engineer,Inc. - IEEE

2. American of Society of Mechanical Engineers – ASME

3. American of Society of Civil Engineers – ASCE

4. American Institute of Chemical Engineers – AICHE

You might also like