Professional Documents
Culture Documents
101-1 Material Facts
101-1 Material Facts
Utmost Good
Acceptance Consideration Material facts
Faith
Duty of Physical
Warranties Policy wording
disclosure hazards
Moral hazards Brokers Ris surveys Perils
m p t or Teliti sebelum
a v eat E
C
e bu ye r membeli
h
(let t are)
bew
Dalam kontrak secara umum, tidak ada kewajiban masing2 pihak untuk
memberi informasi yang tidak diminta caveat emptor.
Dalam asuransi, ceveat emptor tak berlaku berlaku utmost good faith
(uberrimae fides).
Material facts
PSAKI - PASAL 1
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA
• Tertanggung wajib :
1. mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan dan
fakta yang mempengaruhi pertimbangan Penanggung dalam menerima atau
menolak suatu permohonan penutupan asuransi dan dalam menetapkan
suku premi apabila permohonan dimaksud diterima;
2. membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan
penutupan asuransi;
yang disampaikan baik pada waktu pembuatan perjanjian asuransi maupun
selama jangka waktu pertanggungan.
• Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam ayat
(1.1.) diatas, Penanggung tidak wajib membayar kerugian yang terjadi dan
berhak menghentikan pertanggungan serta tidak wajib mengembalikan premi.
• Ketentuan pada ayat (1.2.) diatas tidak berlaku dalam hal fakta material yang
tidak diungkapkan atau yang dinyatakan dengan tidak benar tersebut telah
diketahui oleh Penanggung, namun Penanggung tidak mempergunakan haknya
untuk menghentikan pertanggungan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah
Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.
B1. Fakta yang tidak harus diungkapkan
On renewal
Duty of disclosure ada saat perpanjangan untuk asuransi umum
(non-life). Ada perbedaan kebutuhan informasi untuk short-terms
policies dan long-terms policies (asuransi jiwa dan pensiun).
Ada kontrak baru saat perpanjangan.
C1. Masa kewajiban mengungkapkan fakta
Continuing requirement
Penanggung dibatasi dalam common law bahwa tidak ada kewajiban
disclosure di tengah pertanggungan.
Beberapa jenis asuransi memberikan ketentuan:
Asuransi property disclosure jika pindah lokasi atau keadaan
yang menaikkan risiko kerugian;
Asuransi motor kebutuhan disclosure atas fakta material selama
pertanggungan;
Asuransi public liability perubahan bisnis Tertanggung.
On alteration
Perubahan-perubahan seperti TSI, deskripsi properti, tambahan
pengendara untuk asuransi kendaraan, maka butuh endorsement.
Duty of disclosure muncul kembali akibat perubahan.
D. Konsekuensi dari non-disclosure
Pelanggaran duty of disclosure:
Misrepresentati Non-diclosure
on Tertanggung
Pernyataan salah tidak menyatakan
dan menjadikan sesuatu yang
Penanggung diketahuinya.
membuat kontrak
Menghindariasuransi.
kontrak sejak awal (ab initio).
Bila misrepresentation & non-disclosure bentuknya fraudulent
(concealment):
Polis bisa dibatalkan (voidable);
Premi tidak dikembalikan dan bisa menuntut Tertanggung;
Mengabaikan. Penanggung dapat memilih mengabaikan dan polis
tetap berjalan.
KUHD Psl 251 perjanjian batal.
E. Physical and moral hazard
Di asuransi umum (non-life)
Peril penyebab kerugian.
Hazard yang mempengaruhi peril.
Berkaitan dengan physical & moral hazard.
Physical hazard: konstruksi bangunan, tipe kendaraan, dll.
Moral hazard:
Insurance history: penolakan asuransi lain, L/R
Personal history: tindak kriminal, manajemen, kecerobohan,dll
Moral hazard kurang ditanyakan di SPPA.