Aw-Kars2020-1-Desain Kualitatif-Mei 152020

You might also like

Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 89

PENELITIAN DI BIDANG

PERUMAH SAKITAN
Adik Wibowo

-9-

Desain Penelitian Kualitatif


-1-

Mata Kuliah : Metodology Penelitian


Kajian Administrasi Rumah Sakit
Jumat15 Mei 2020 (Feb-Jul 2020), 10.00-11.40
S2 KARS FKMUI, VIRTUAL-Kampus UI Depok
Desain Penelitian Kualitatif

“Kita bisa belajar banyak HANYA dengan


mengamati”
ISU PENELITIAN ‘ SENSITIF”
• Pasien meninggal akibat infeksi di rumah
sakit, keluarga menuntut, kasus mau dbawa
ke pengadilan , direktur memerintahkan dir
mutu melakukan penelitian
• Pengadaan obat di rs berdasar formularium
rs, dapat diskon dari perusahaan farmasi,
tetapi oleh unit pengadaan rs, diskon di
kecilkan, hal ini ketahuan secara kebetulan
ketika direktur duduk satu meja dengan
direktur perusahaan farmasi di sebuah
jamuan
Fraud di JKN bukan masalah penelitian
sensitif sbb ada di PP nya
Desain Penelitian Kualitatif
• Nelson et al’s (1992, p4):
Qualitative research is an interdisciplinary, transdisciplinary, and
sometimes counterdisciplinary field. It crosses the
humanities and the social and physical sciences. Qualitative
research is many things at the same time. It is
multiparadigmatic in focus. Its practitioners are sensitive to
the value of the multimethod approach. They are committed
to the naturalistic perspective, and to the interpretative
understanding of human experience. At the same time, the
field is inherently political and shaped by multiple ethical and
political positions.
dari Qualitative Research an Introduction, AEF 801 Mary.Brennan@ncl.ac.uk, unduh Mar182012


Desain Penelitian Kualitatif

• Menemukan apa yang difikirkan, apa yang


dirasakan responden. Informasinya subyektif,
mengikutsertakan perasaan dan suara hati, dan
bukan kuantifikasi dari yang dirasakan
(Qualitative Research…involves finding out what people think, and how they feel - or at
any rate, what they say they think and how they say they feel. This kind of
information is subjective. It involves feelings and impressions, rather than numbers)’
• Bellenger, Bernhardt and Goldstucker, Qualitative Research in Marketing, American Marketing Association
Desain Penelitian Kualitatif

a definition by Van Maanen (1979)


“An umbrella term covering an array of interpretive techniques
which seek to describe, decode, translate, and otherwise
come to terms with the meaning, not the frequency, of
certain naturally occurring phenomena in the social world”
(p. 520)
Desain Penelitian Kualitatif

a definition by (Banister et al., 1994):


Qualitative research is “…the interpretive study of a specified
issue or problem in which the researcher is central to the
sense that is made”
Desain Penelitian Kualitatif

a definition by (Banister et al., 1994):


• “The goal of qualitative research is the
development of concepts which help us to
understand social phenomena in natural
(rather than experimental) settings, giving
due emphasis to the meanings,
experiences, and views of all the
participants.”
Pope & Mays,BMJ 1995; 311: 42-45.
MAKING SENSE OF OTHERS’
REALITY
Esensi Desain Penelitian Kualitatif
• Fokus pada pemahaman sebuah kejadian/fenomena
• Mengasumsikan bahwa ada banyak kenyataan2 yang
perlu diamati untuk memahami fenomena itu
• Data dalam bentuk uraian deskriptif yang sangat kaya
• Peneliti “masuk” kedalam dunia yang diteliti
• Pengumpulan data secara interaktif yang intensif
• Metodologi pengumpulan data fleksible
Esensi Desain Penelitian Kualitatif

• Menekankan pendekatan holistik


• Menciptakan pemahaman2 dari sudt pandang
informan
• Pertanyaan terbuka yang bisa terus dikembangkan
• Purposive sampling
• Sering untuk leih mendalami masalah sensitif atau
intrinsik
Desain Penelitian Kualitatif

• Mengikutsertakan dan menganalisis informasi dari ber


ragam koleksi data spt: studi kasus, pengalaman pribadi,
riwayat hidup, pengamatan, hubungan interaksi, yang
semuanya mencerminkan kejadian2 bermakna di
kehidupan seseorang.
• Memnafaatkan berbagai metoda pencarian data dengan
harapan akan medapatkan jawaban yang paling mendekati
realitas.
Paradigma ilmu

• Desain Kuantitatif dan Kualitatif berbeda


paradigma ilmunya
• Desain Kuantitatif bersumber dari paradigma
Positivis
• Desain Kualitatif bersumber dari paradigma
Interpretif.
Asal muasal Desain Penelitian Kualitatif

• Bermula dari rekasi terhadap paradigma positifis


yang telah mendominir semua bidang keilmuan
• Kesadaran bahwa kehidupan manusia
membutuhkan pendekatan keilmuan lain bila ingin
memahami hubungannya dengan alam semesta
Desain Kuantitatif menganut
Paradigma Positivis

• Menekankan bahwa manusia adalah mahluk


dengan pemikiran dan aklak tertinggi dan
kebenaran yang dihasilkan dari pemikirannya dapat
dibuktikan secara ilmiah
• Menganjurkan untuk memanfaatkan teknologi,
rasionalisasi, pengalaman masa lalu untuk
menemukan kebenaran tersebut
Paradigma Non-
Positivis=Interpretif
• Mempertanyakan kebenaran dasar pijak paradigma
positivisme
• Memperdebatkan bahwa kita terlalu meng-agung2kan
teknologi dan ilmu
• Memperdebatkan bahwa kebenaran yang ditemukan belum
tentu sepenuhnya benar sebab keputusan ttg kebenaran yang
dihasilkan manusia itu kompleks sekali sebab dipengaruhi oleh
aspek sosial dan budaya
• Sehingga peranan subyektivitas menjadi besar
Paradigma Interpretif
• Penelitian seyogyanya menelusuri perilaku sosial dengan
mengamati tindakan2 orang2/ manusia pada situasi yang
alamiah agar bisa mendapatkan pemahaman yang
sesungguhnya dan interpretasi yang utuh tentang bagaimana
manusia/orang menciptakan dan memelihara hubungannya
dengan alam sekitar (Neuman, 1997:68).

• Menggunakan metodologi yang mampu menguraikan dan


menginterpretasikan perasaan2 dan pengalaman manusia
secara menyeluruh ketimbang mengkuantifikasikan
perasaan2 dan pengalaman2 tsb yang kadang2 tidak
mungkin dilakukan (Terre Blanche & Kelly, 1999: 123).
Desain Penelitian Kualitatif

• Interpretif adalah “jiwa” dari penelitian kualitatif yang


digunakan untuk mendapatkan arti sesungguhnya dari
perasaan dan pengalaman pada manusia.

• Fokus adalah lebih ke memahami dan bukan mencari


hubungan2 antara variabel2 yang bermain dalam fenomena
yang diamati.

• Disadari sepenuhnya bahwa perasaan dan pengalaman


manusia sangat dipengaruhi oleh faktor budaya sosial dan
pengalaman masa lalu.
Desain Penelitian Kualitatif

• Disebut juga “Penelitian interpretif”


• Metodologinya sangat menekankan pada catatan2
yang banyak yang menguraikan sebuah konteks
sosial yang sedang diteliti.
Desain Kualitatif mengikuti nalar
berfikir Induksi
Tujuan :
Memahami, menginterpretasi bagaimana
responden dalam lingkungan sosialnya
membentuk dunia di sekeliling mereka

• Deskripsi suatu fenomena


• Arti / interpretasi fenomena tersebut
• Teori berdasarkan interpretasi
Pendekatan INDUKTIF
TEORI
•Pendekatan deduktif bergerak keatas,
bermula dari pengamatan terhadap fenomena
HIPOTESIS spesifik kemudian masuk kedalam
SEMENTARA generalisasi

•Kadangkala pendekatan ini disebut sebagai


POLA pendekatan “bottom up”
PERILAKU
FENOMENA
•Atau Pendekatan “ hill climbing”

•Kesimpulan dibentuk berdasar premise2 yang


PENGAMATAN
diamati (availablle facts)

•Derajad ketidakpastian tinggi


aw_KARSkul1_2012 22
Desain Penelitian Kualitatif

• Sangat berguna untuk mencari jawaban akan suatu


kejadian yang spesifik, dan mencari perspektif,
nilai2 ,tindakan, kepercayaan orang2 sehubungan
dengan kejadian tersebut
• Merupakan desain yang tepat untuk menelusuri
fenomena yang kompleks yang minim sekali
informasinya
Desain Penelitian Kualitatif “pas” untuk :

• Bila variabel tidak bisa dikuantifikasikan


• Bila variabel paling bagus difahami dalam
konteksnya yang alami
• Bila variabel dipelajari dalam kurun waktu yang
cukup lama `
• Bila inti utama dari penelitian adalah untuk
MEMAHAMI.
Apa yang diteliti pada
Desain Penelitian Kualitatif
• Perasaan2, perilaku, tindakan2
• Episode2 ( kelahiran, kematian etc.)
• Encounters –bila sekelompok orang
bergabung/bertemu
• Peranan
• Hubungan peranan ( hubungan ibu anak, dokter
pasien etc).
Desain penelitian mana yang dipilih?

Tergantung dari:
• Informasi apa yang dibutuhkan tujuan penelitian
• Jenis fenomena yang akan diteliti  apakah datanya mungkin dicari dan
diperoleh ?
• Apakah data yang diperoleh dapat dipercaya dan sahih?
• Apakah penelitian sudah memenuhi syarat2 etika?
• Berapa dana yang diperlukan untuk bebrapa alterantif desain penelitian?
• Berapa dana yang tersedia
• Apakah tersedia cukup teori2 dan kepustakaan tentang topik penelitian
yang dipilih?

Read more: http://www.experiment-resources.com/research-designs.html#ixzz12X9oGU6S
Memilih desain penelitian

• Pemilihan desain penelitian:


– menentukan hasil akhir dan kesimpulan sebuah
penelitian
– mempengaruhi hubungan2 yang ikut serta dalam
meneliti sebuah fenomena

• Penting memilih desain penelitian yang sesuai dengan


“kekuatan” peneliti ( feasible)
Desain Penelitian Kualitatif

• Penelitian kualitatif mengambil tempat di dunia nyata dan


BUKAN di LABORATORIUM,
• Meneliti bagaimana peranan kehidupan seseorang/
manusia dalam berinteraksi dengan lama sekitar.
• Dilanjutkan dengan menginterpretasikan semua yang
diamati.
• Kemudian mulai menyusun kaidah2 yang timbul dari
interpretasi2 tersebut
• Menjelaskan fenomena yang diamati .
Apakah mungkin mengGENERALISASIKAN
hasil Penelitian Kualitatif

Representative generalization – Sampel penelitian kualitatif


pada umumnya kecil dan tidak dipilih melalui pemilihan
sampel random shngga tidak bisa digeneralissaikan.
Namun, dengan tehnik2 triangulasi, generalisasi masih bisa
dimungkinkan (Hammersley, 1992)

Inferential generalizability – Metodologi penelitiannya


( melakukan inferensi) mungkin bisa digeneralisasikan .

Theoretical generalizability – teori2 yang ditegakkan dari hasil


pengamatan mungkin saja dapat dipakai sebagai konsep
baru untuk penelitian berikut/ lanjutan.
Desain Kualitatif atau Kuantitatif
Kualitatif Kuantitatif

Tujuan Menghasilkan uraian lengkap dan Hasil pencarian lebih


terinci tentang fenomena yang diteliti kepada penjabaran
numerik yang
diperlukan untuk
menguji fenomena
yang sedang diteliti
secara statistik
Kegunaan Bisa dilakukan pada awal sebuah Menghasilkan
penelitian untuk mengetahui lebih pembuktian dari
jelas lagi tentang fenmena yang fenomena yang diteliti
akan diteliti ( exploratory study)
Bisa sesudah melakukan pencarian
data kuantitatif
Kualitatif Kuantitatif

Instrumen Wawancara mendalam, fokus grup Kuesioner, survai dan


Pengumpulan diskusi, analisis dokumen , tehnik pengumpulan data
data pengamatan partisipatori numerik dan bisa diukur

Jenis data Manuskrip berisi kata2, kalimat2 , Tabel angka2


rekamna video, foto2
Membina rapor (empathy). Tidak ada rapor peneliti
dgn yang diteliti.
Peneliti “ masuk” kedalam dunia Peneliti independen.
informan.
Informan sedikit. Banyak responden
Kualitatif Kuantitatif

Pendekatan Subyektif , memahami tingkah Obyektif, peneliti


. laku dan perasaan serta memasang “jarak”
persepsi manusia dan hal2 yang dengan yang diteliti
mendasarinya dan informasi yang
dicari dijabarkan
dalam angka2 yang
bisa diukur
Induktif. Deduktif.
Data yang dikumpulkan Data yang
Menggunakan Pengukuran2. dikumpulkan melalui
pengamatan , tidak di
kuantifikasikan.
Fokus pada pemahaman yang Fokus pada variabel
mendalam
Kualitatif Kuantitatif

Analisis Analisi tematik Analisis statistik


Instrumen sedikit dan Pemakaian instrumen
berkembang saat penelitian yang dirancang
mengumpulkan data. dari awal.
Loose, bisa dikembangkan . Proses penelitian sangat
terstruktur.

Peneliti sebagai insider. Peneliti sebagai outsider.


(Adapted from Neuman, 1997: 14)

Kualitatif Kuantitatif

Overall Orientasi pada proses Orientasi pada hasil


akhir
Mengambil perpektif Sangat spesifik
menyeluruh/holistic berdasar kkonsep,
hipotesis

Subjektif Obyektif
Generalisasi sulit sebab sampling Generalisasi melalui
purposive dan konteksnya sampling di
spesifik/tidak mewakili populasi
Kualitatif vs Kuantitatif
Qualitative Quantitative
Research Research
Type of questions Probing Limited probing
Sample Size small large
Info. Per much varies
respondent
Admin Requires skilled Fewer specialist
researcher skills required
Type of Analysis Subjective, Statistical
interpretative
Type of research Exploratory Descriptive or
causal
Peneliti Kualitatif harus memiliki:

Kuh & Andreas, 1991)


• Pengetahuan dan ketrampilan metodologi dari desain penelitian
kualitatif.
• Perlu sadar bahwa akan terjadi bias, banyak asumsi2 , dan banyak
berhubungan dengan nilai2 dari yang diteliti.
• Harus rajin, sabar, mendengarkan, bersemangat.
• Harus terbuka untuk melihat banyak kenyataan2 yang mungkin
diluar harapan.
• Harus mau menulis , mencatat dimana laporan bisa berlembar-
lembar.
• Harus pandai “ menganalisis” dan mengangkat arti dari semua yang
diamati dan ditulis
(Banister et al., 1994):
Desain Penelitian Kualitatif

1. Bisa lebih murah bisa lebih mahal dari penelitian


kuantitatif
2. Paling tepat untuk memahami motivasi, perasaan
paling dalam dari suatu subyek
3. Penel kualitatif dapat meningkatkan efisiensi dan
efektifitas penelitian kuantitatif
Phases in Qualitative
Research
Conceptualize and plan study
Use literature,formulate study
purpose or question, identify Start study with concurrent
study site,settings where/how data data collection and analysis.
collection will occur, participants Analysis focused on
and entrée to setting identifying themes and
categories-- similarities in
data. Question or purpose may
Goal: Access the emerge and be refined. Data
participants world & collection strategies may
change
meanings.
Researcher is the
instrument

Sampling and data collection determined by


theoretical saturation. Analysis based on narrative
description
 Rancangan penelitian
• Rancangan  Informan
 Sampling  Kesesuaian
Penelitian( konsep )  Waktu  Kecukupan
 Lokasi

• Pengumpulan Data  Sumber Data


 Cara Pengumpulan
Data
• Manajemen Data  Instrumen Penelitian

 Triangulasi Data
• Validitas Data  Triangulasi Sumber
 Triangulasi Metode
Langkah2 Desain Penelitian
Kualitatif

• Menentukan masalah/ fenomena yang akan dijadikan


penelitian
• Menyiapkan rencana penelitian
• Melakukan pengamatan
• Menegakkan tema2
• Menegakkan interpretasi
• Melakukan prediksi
• Menyusun teori
Analisis Data Kualitatif

• Menkategorisasi
• Menyatukan /Unitising data
• Menyusun TEMA2
• Membentuk hubungan2 dari data yang diperoleh
• Bisa juga menyusun hipotesis untuk membuat
kesimpulan
Sampling Penelitian Kualitatif
Martin N Marshall
Sampling for qualitative research
Family Practice Oxford University Press 1996,Vol. 13, No. 6
Memilih “partisipan” penelitian kualitatif

• The goal is to get the deepest possible understanding of


the setting being studied
• Requires identifying participants who can provide
information about the particular topic and setting being
studied
• It is fraught with difficulties in identifying and selecting an
appropriate number of participants who can provide useful
information about the particular topic and setting being
studied
• Utilizes purposive sampling
Metoda sampling

• Jumlah sampel lebih kecil dp jumlah sampel penel. kuantitatif.

• Sampel dari target populasi tidak berniat untk generlalisasi.

• Sampel dipilih ( pusposive) karena ia dianggap mempunyai karakteristik


penting yang sesuai dengan tujuan penelitian dan dianggap bia
memberikan jawban.
Sampling pada Penelitian Kualitatif

• Sample size is always determined by the analysis. It is


part of the design and so is influenced by the nature of the
inquiry, quality of the informants, the quality of the data.

• The researcher is looking for saturation—the point at


which there is no new cases coming from each new
participant and redundant information keeps coming up.

• This must be differentiated from participant saturation


where the researcher cannot drag anything new out of the
indepth interview with that particular person.
Random sampling tidak bisa digunakan pada penelitian
kualitatif

• Random sampling: tujuan utama untuk generalisasi hasil


ke populasi. Penelitian kualitatif : tujuan utama tidak untuk
generalisasi
• Subyek dari random sampling tidak semua bisa
memberikan jawaban tepat tentang isu2 spesifik yang
menyangkut nilai individu, perilaku, sifat intrinsik manusia
• Sampel penelitian kualitatif cenderung terfokus , karenanya
kecil jumlahnya (purposive)
• Ciri populasi pada penelitian kuantitatif jelas, pada
penelitianan kualitatif susah
Random sampling tidak bisa digunakan pada penelitian kualitatif

• Random sampel pada umumnya mempunyai kurva normal. Penelitian


kualitatif yang meneliti faktor2 instrinsik manusia, tidak bisa dipastikan
mempunyai kurva normal
• Tidak semua orang punya keahlian dalam mengamati, mengartikan
dan menginterpretasi suatu fenomena tertentu. Penelitian kualitatif
menyadari bahwa ada orang2 yang bisa berikan informasi lebih dari
orang lain
 e.g. memilih sampel pejalan kaki secara random dan menanyakan
hal2 bagaimana memperbaiki mesin mobil yang rusak. Akan lebih
berarti bila mengambil subyek tukang di bengkel yang berpotensi bisa
menjawab dan berpotensi menunjukkan orang yang lebih akhli dalam
hal memerbaiki mesin mobil yang rusak ( snowballing )
Sampling Penelitian Kualitatif
Convenience sample (suka-suka)
• Paling sederhana, paling feasibel (uang , waktu, upaya)
• Kualitas hasil paling rendah dan tidak ada kredibilitas
intelektual

Theoretical sample
• Semua ciri2 sampel dari teori2 yang sudah ada, diteliti
terlebih dahulu
• Kemudian peneliti membuat kerangka teori baru (praduga)
• Peneliti memutuskan ciri2 sampel baru berdasar teori baru
yang akan dikembangkannya
Judgement sample
• Disebut juga sebagai purposeful sample
• Lebih berbobot dp teknik convenience sampling
• Paling sering digunakan
• Peneliti membuat keputusan ttg ciri2 sampel yang diduga paling dapat
memberikan jawaban yang diinginkan
• Ciri sampel disesuaikan dengan tujuan dan variabel penelitian
• Berbagai variasi judgement sampling:
– pilih sampel yang punya semua variasi (maximum variation sample),
– atau sampel yang diduga akan mewakili outliers (deviant sample),
– Atau sampel yang punya pengalaman spesifik (critical case sample)
– atau sampel yang punya informasi tertentu (key informant sample)
• Subyek yang dipilih bisa menjadi informan untuk menentukan subyek
berikut yang potensial (snowball sample)
Peneliti bertanya pada
informan apakah ada lagi
calon informan lain yang
berpotensi bisa
memberikan informasi yang
diharapkan. Bola salju
menjadi membesar.
+ hemat waktu dan uangt.
+memungkinkan
mendapatkan informan “
tersembunyi”
- Memungkinkan
mendapatkan informan
yang bias.
- Etika:confidentiality
dipertanyakan .
Perbedaan Purposive dan Random
Sampling pada Penelitian Kualitatif
Random “Quantitative” Sampling
Select Representative individuals
To generalize from sample to population
To make claims about the population
To build/test “theories” that explain the pop’n

Purposeful “Qualitative” Sampling


Select people/sites who can best help us understand our phenomenon
To develop detailed understanding
That might be “useful: information
That might help people “learn” about the phenomenon
That might give voice to “silenced” people
Penulisan di Proposal ttg
Pencarian Data Kualitatif
NO INFORMAN I PERTANYAAN CARA
1 PERAWAT MENGAPA TIDAK LAPOR KALO -PERT TERBUKA DI
ADA KTD KUES ,
-WAW MENDALAM
ATAU
-FGD
2 KOORDINATO -BENER ATAO TIDAK BAHWA -WAW MENDALAM
R PERAWAT KTD JARANG DILAPORKAN , -KALO PERLU FGD
MENGAPA, DENGAN
-PENGAWASAN MACAM MANA KOORDINATOR
YANG DILAKUKAN KOORD PERAWAT RUANGAN,
PERAWAT

3 KA TIM KP RS -APA PERAN DAN FUNGSI TIM INI -WAW MENDALAM


DALAM RR KTD -KALO PERLU FGD
-KIRA KIRA KENAPA RR KD GAK DENGAN KA DAN
JALAN ANGGOTA TIM KP
- KPRS
Penulisan di Proposal ttg
Pencarian Data Kualitatif
N INFORMAN I PERTANYAAN CARA
O
1 KA TIM MEDIK -BAGAIMANA HUBUNGAN KERJA TIM -WAW MENDALAM
MEDIK DENGAN TIM KPRS
--KALAO RAPAT MASALAH DAN HAL APA
YANG DIBAHAS DALAM HUBUNGANNYA
DENGAN RR KTD

2 DIREKTUR RS -KALAO ADA KEBIJAKAN LOKAL, TTG RR -WAW MENDALAM


KTD, INTINYA APA SAJA YA
-PANDANGAN ANDA TTG KEBIUJAKAN N
PELAKSANAAN RR KTD DISINI, SUDAH
BAIK MASIH AMBURADUL, DAN KENAPA

3 DIREKTUR RS -MEN CARI VALIDASI DARI HASIL -FGD/


DAN JAJARAN PENELITIAN - ROUND TABLE
( TERAKHIR) -MENDAPATKAN ALTERNATIF SOLUSI DISCUSSION
JANGKA PENDEK, JANGKA MENENGAH
JANGKA PANJANG
Metodologi pada Penelitian Kualitatif

• Case study
• Ethnography
• Grounded theory
• Phenomenology
• Historical
• Action Research
Metoda Pengumpulan Data
Penelitian Kualitatif

1) Observasi partisipatori
2) Wawancara mendalam
3) Pengumpulan dan Analisis dokumen
4) Diskusi Kelompok Terarah
Contoh: Informed Consent untuk
wawancara tatap muka
Asww, nama saya …….….. Mahasiswa FKMUI (jangan disingkat)
sedang melakukan penelitian tentang ………… dan tujuan
penelitian ini adalah untuk ……………..
Bapak/Ibu/ Sdr telah terpilih untuk ikut serta dalam penelitian ini,
dan kepesertaan Bapak/Ibu /Sdr adalah tanpa paksaan dan saya
juga tidak berkeberatan bila B/I/S menolak.
Kesertaan B/I/S adalah dengan memberikan jawaban kepada
pertanyaan2 yang akan saya ajukan dan wawancaranya akan
makan waktu kurang lebih 20 menit. B/I/S bisa memberhentikan
wawancara kapan saja.
Jawaban B/I/S akan dirahasiakan dan nama B/I/S tidak akan
muncul dalam laporan penelitian ini.
Bila sesudah wawancara, B/I/S mempunyai pertanyaan silahkan
hubungi saya di HP.08…………..
Bila B./I/S setuju, silahkan menandatangani lembar dibawah ini
---------------
Contoh: Informed Consent untuk
wawancara tatap muka
---------------
Saya telah mendapat penjelasan ttg tujuan penelitian ini dari Ibu/Bpk peneliti dan saya
mengerti apa hak dan kewajiban saya. Dengan ini saya menyatakan tidak keberatan untuk
di wawancara

Nama(nama jelas ) ……………………..

Tandatangan ………….

Tanggal (hari/bulan/tahun) …………………….

Bila responden buta aksara, mintalah cap jempol dengan disaksikan oleh responden lain
yang tidak buta aksara
Observasi partisipatori

Pengamat (observer) – Pengamat yang berpartisipasi


– Partisipan / responden yang mengamati –
Partisipan / responden

Tujuan :
• Memahami pola, norma dan makna
perilaku
• Peneliti belajar dari responden (Spradley
1979, 3)
Focus Group Discussion
Sumber: “Focus Group Discussion Protocol”
RHRC Consortium Monitoring and Evaluation ToolKit, October 2004
Maksud FGD
• Tujuan FGD: Mendapatkan informasi ttg pendapat dan sikap
sekelompok orang tentang sebuah topik/ ihwal/masalah
kesehatan
• FGD dapat untuk:
– memunculkan sebuah topik baru
– mentest pemikiran2 baru
– mengidentifikasi dan memecahkan masalah/isu
• FGD berbeda dari wawancara tatap muka sebab FGD
memungkinkan adanya diskusi diantara anggota kelompok
• FGD berbeda dari survai sebab FGD memungkinkan anggota
kelompok memberikan pendapat dan sikapnya secara terperinci
Manfaat a.l. :

• Memfokuskan penelitian
• Menentukan topik-topik wawancara
• Pelengkap hasil wawancara
• Mengembangkan teori
• Istilah-istilah khusus
FGD
• FGD =Sebuah teknik pengumpulan data yang
mengandalkan diskusi dalam sebuah kelompok
• Sebuah FG beranggotakan 8-12 orang maksimum
• Anggota FG sebaiknya punya kesamaan usia dan
jenis kelamin  membuat suasana diskusi lebih santai
• Homogen (sex, umur, sos-ek, pendidikan, dll)
• Diskusi bebas-spontan, fokus tertentu
• Dipimpin fasilitator
• Dibantu beberapa asisten
FGD

• AnggotaFG bersama2 membahas sebuah topik/


masalah/isue
• E.g. topik bahasan: bagaimana anak remaja
mendiskusikan seks diluar nikah  1 FGD murid wanita
SMA kelas 1, 1 FGD murid laki2 SMA kelas 1
• P.u FGD 1-2 jam, dipandu seorang fasilitator dibantu
oleh pencatat
• FGD juga bisa direkam untuk memudahkan penulisan
transkrip nantinya
Sampling FGD

• FGD tidak diperuntukkan bagi keterwakilan  bukan


random sampling, tapi purposive
• Calon anggota FGD diundang untuk bergabung
• Pilih anggota FGD yang karakteristiknya kira2 sesuai
dengan topik penelitian.
• Semakin spesifik ciri anggota FGD, semakin mendekati
jawaban yang akan dihasilkan oleh FGD`
Etika FGD
Izin melakukan FGD
• Harus diperoleh misalnya dari kepala instansi /kepala unit

Informed Consent
• Setiap anggota FGD punya hak untuk menolak ikut FGD atau berhenti saat FGD
sedang berlangsung

Menjaga Privacy
• Setiap anggota FGD harus diberitau bahwa kesertaannya adalah sukarela/tanpa
paksaan dan masih tetap bisa meninggalkan FGD saat berlangsung

Confidentiality
• Setiap anggota FGD diberitau bahwa apapun yang dibahas dalam FGD akan tetap
dirahasiakan, nama anggota FGD dirahasiakan, dan transkrip di hapus sesudah
penelitian selesai
Persiapan :

• Menetapkan tujuan DKT


• Menetapkan topik-topik diskusi (fleksibel)
• Pemilihan / mengundang peserta
• Tempat – pengaturan duduk - nama
• Asisten – pembagian tugas
• Alat perekam
Fasilitator FGD
• Memilih loksai FGD :
– tempat yang tenang
– tempat yang bisa menjaga “ privacy’
– tempat bersuasana kondusif sehingga diskusi bisa santai
tanpa beban
• Menyiapkan daftar topik/hal/isu yang ingin dibahas dalam FGD
• Berkoordinasi dengan pencatat
• Membuka FGD dan memperkenalkan anggota FGD
• Menyampaikan tata cara FGD
• Minta izin merekam
• Pembukaan: mencairkan suasana, menetapkan aturan main,
rendah hati
• Tugas: memimpin dan menjaga alur diskusi
• Penutup: komentar, terimakasih
Fasilitator FGD

• Menyampaikan topik bahasan ke FGD


• Memfasilitasi FGD (mulai dengan topik umum kemudian ke
yang sensitif
• Sedapat mungkin :
– Fasih dalam bahasa yang digunakan dalam FGD
– Tutur kata baik dan sopan
– Menghormati anggota FGD
– Obyektif
– Menguasai lingkup dan topik bahasan
– Punya pengalaman dalam melakukan FGD
– Lebih baik bila pernah ikut pelatihan sosiologi, antropologi
Analisis FGD
• Segera sesudah FGD selesai, fasilitator membahas hasil FGD dengan
pencatat, menelaah hasil FGD , mencatat hal2 yang menonjol, membuat
draf ringkasan

• Draf diketik dan menghapus semua nama anggota FGD.

• Rekaman didengar ulang sambil membuat draf transkrip

• Jawaban2 dalam FGD dapat diproses manual atau dengan program


analisis data kualitatif ( public domain ) AnSWR, NUD*IST or NVivo.
AnSWR dapat di download http://www.cdc.gov/hiv/software/answr.htm..)

• Penting: lakukan triangulasi (meningkatkan validitas hasil FGD )


Asisten :
1. Proses diskusi, proses perekaman
2. Membuat catatan: tanggal, jam mulai
dan selesai, keterangan singkat dan
deskripsi tentang peserta, tempat DKT
dan komentar
3. Dinamika kelompok, jalannya DKT
4. Topik yang disukai, tidak disukai
5. Istilah lokal, sikap responden
6. Mengingatkan fasilitator: topik, dominasi
responden, dll
Analisis data

Selama penelitian

1. Penulisan Memo (catatan pribadi -


kontemplasi)
2. Transkripsi hasil rekaman / catatan
3. Evaluasi harian / mingguan / bulanan
4. Kodifikasi awal
5. Cara menyusun data
Analisis data

Langkah-langkah

1. Kategorisasi
2. Membuat matriks
3. Matematik sederhana
4. Ringkasan dari tiap responden
5. Kontekstualisasi
6. Analisis naratif
7. Susun teori
Analisis data

1. Proses validasi : Triangulasi


• Subyek (responden)
• Metoda pencarian data
• Teori / kerangka konsep
2. Untuk memastikan reliabilitas :
• Deskripsi tebal
• Sampel responden dari semua kemungkinan
karakteristik yang ada
• Sampel waktu
• Pendekatan lama dan erat
HasiL analisis

• berbentuk cerita
• bersifat personal
• deskripsi tebal
• naratif
• seluruh cerita seorang / lebih responden
• dapat dibantu tabel frekuensi distribusi
Untuk diperhatikan
• Bentuk penelitian kualitatif SANGAT BERBEDA dan
SUDAH BERBEDA sejak awal dari penelitian kuantitatif

• Penelitian kualitatif BERBEDA dengan pertanyaan kualitatif dalam


kuesioner
Contoh:

– Pertanyaan kualitatif:
Bagaimana pendapat Saudara tentang hubungan pranikah?
1=sangat tidak setuju
2=tidak setuju
3=biasa2 saja
4= setuju
5=sangat setuju

Bila sangat setuju, tolong uraikan lebih lanjut pernyataan


Sdrtersebut:.............................................................................................
Etika Penelitian Kualitatif

Secara garis besar, sama dengan penelitian


kuantitatif (informed consent, perlindungan dari
bahaya, menghormati hak2 partisipan dan hak
untuk menarik diri dari penelitian.

Harus dijaga etika hubungan peneliti dengan


partisipan sebab kadang2 rapor terlalu dekat
sehingga dapat mengakibatkan makin besar
subyektivitas.
Qualitative Research:
Data Analysis
Analysis
• Some form of
analysis usually
takes place at the
same time data is
being collected
• Researcher seeks
to identify patterns
or trends
Analisis data penelitian kualitatif

The Data
Data dikumpulkan
dalam bentuk…
Analysis
field notes,
diaries Peneliti mencoba
audio & video mencari pola2 untuk
tapes, menegakkan tema2
copies of dan
documents, trend/kecenderungan
narrative
descriptions``
Analisis data penelitian kualitatif

• Baca data yang dikumpulkan berulang kali.


• Ciptakan Tema2: tema umum, yang bertentangan , tema khusus
• Kelompokkan data yang ada dengan tema2 yang sesuai.
• Tes tema2 ``tsb dengan data yang ada, di bagian2 mana tema2 saling
mendukung, dibagian mana saling bertentangan , dibagian mana data tentang
tema tidka ditemukan.
• Tema2 memberikan petunjuk tentang parameter2 untk menegakkan
interpetasi
• Carilah teman dan minta teman untuk membaca dan memberikan masukan
dari analisis anda
• Berlaku jujur dan tampilkan apa adanya
Analisis data penelitian kualitatif
 reducing the data
 coding the data
 synthesizing the data
Triangulasi

Sebuah cara untuk :


• Meningkatkan validitas dan realibilitas dari
penelitian kualitatif
• Meningkatkan ketepatan dari interpretasi
• Meningkatkan keyakinan bahwa data yang
dikumpulkan bukan karean kebetulan tetapi
data yang memang betul ( tidak dibuat
buat/bohong)
Triangulasi
 Mengumpulkan data e.g.:
dari berbagai sumber  Mewawancara guru, ka
 Mengumpulkan data sekolah, orang tua murid
dengan berbagai cara  Mewawancara dan
dari sebuah subyek mengamati murid
 Mengumpulkan data
dari berbagai sumber  Menelaah catatan ttg murid,
melalui berbagai cara mewawancara guru,
mengamati murid
Triangulasi

Berbagai strategi
mengumpukan data

Jenis data

Sumber data Cara kumpulkan


Berbagai jenis (subyek) Berbagai
data
data sumber data
Evaluasi terhadap Desain Penelitian
Kualitatif
• Hasilnya adalah data yang kaya berupa uraian
mendalam tentang sebuah fenomena pada manusia
• Sangat bermanfaat untuk menggali kebenaran pada
isu2 kompleks
• Melakukan lebih jauh dari hanya sekdar mengamati,
menggali data2 yang paling tersembunyi (eg. Pada
penelitian: mengapa orang menggunakan narkoba?)
• Keluar dengan ide2 baru dan teori2 baru yang
dianggap mampu menjawab pertanyaan penelitian.
• Informan /orang2 yang diteliti, diteliti pada
lingkungan nya sendiri, dia akan merasa lebih
nyaman dan akan mampu meningkatkan kredibilitas
jawaban.
Evaluasi Desain Penelitian Kualitatif

• Bisa sangat memakan waktu, harus sabar


dan harus menjadi pendengar yang baik
• Analisis data bisa sulit sebab banyaknya
data yang terkumpul
• Interpretasi data bisa subjectif sekali``
Untuk diperhatikan
Contoh laporan hasil penelitian kualitatif:

Olivia, S, Dumilah Ayuningtyas, Analisis Politik dan Kebijakan


Pembiayaan RS Pemerintah DKI Jakarta, Jurnal Kesmas, Vol5
nomor 3 Desember 201o, p116-124
Karo-Karo, U, Pemanfaatan obat keluarga di kelurahan Tanah 600
Medan, Jurnal Kesmas, Vol4 nomore 5 April 201o, p195-202
Laporan Penelitian Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Program MBS M
ata Pelajaran Matematika
http://www.doocu.com/pdf/read/19763
Pardosi, Jerico F, The world health report 2000: a Case study on the
Indonesia National Health System, Jurnal Kesmas, Vol5 nomor 3
Desember 201o, p99-104

Komentar saya: ini bagus2.


REFERENSI
•Sumber: “Focus Group Discussion Protocol”
•RHRC Consortium Monitoring and Evaluation ToolKit, October 2004
•Martin N Marshall ,Sampling for qualitative research
Family Practice Oxford University Press 1996,Vol. 13, No. 6
Metoda penelitian kualitatif PPt, Adik Wibowo, 2010
•Pengenalan studi kualitatif PPt, Endnag Sedianingsih 2009
•Metoda penelitian kualitatif PPt, Purnawan Yunadi
•Qualitative Research An Introduction PPt, AEF 801
•Mary.Brennan@ncl.ac.uk
•Contoh laporan hasil penelitian kualitatif:
•http://www.doocu.com/pdf/read/19763
•Laporan Penelitian Studi Kasus Pada Sekolah Dasar Program MBS Mata
Pelajaran Matematika
Komentar saya: ini contoh yang sangat bagus
•www.mkamali.com/kamali/download/quali.ppt
•people.stfx.ca/wjackson/4e%20Powerpoints/jac_methods_Ch06.ppt

You might also like