Lapsus Kompleks Fraktur Dhiya Almanda

You might also like

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

Laporan kasus kompleks

“mandibular fracture”
(Iatrogenic)
Presentant : Dhiya Almanda Fa’adiyah
Preceptor : drg. Moh Yusuf, Sp.Rad.OM(K)
PENDAHULUAN
● Fraktur adalah discontinuitas dari jaringan tulang yang biasanya disebabkan oleh adanya kecelakaan yang
timbul secara langsung ataupun keadaan patologis yang dapat berakibat fatal bila tidak ditangani dengan benar.
● Pemeriksaan radiografi merupakan komponen dalam evaluasi diagnostik pasien yang mengalami trauma gigi
dan rahang. Pemeriksaan Radiografi memberikan informasi esensial mengenai adanya fraktur yang tidak dapat
dilihat secara klinis, lokasi, orientasi bidang patahan dan fragmen, keterlibatan struktur anatomis vital serta
adanya benda asing yang mungkin tertanam pada jaringan lunak.
TUJUAN

o Mengetahui gambaran radiografi fraktur mandibula

o Melihat kondisi mandibula pasien

o Menegakkan radiodiagnosis pasien


LAPORAN KASUS
ANAMNESIS

Seorang pasien laki-laki berusia 33 tahun dirujuk ke Departemen Bedah Mulut, setelah upaya
yang gagal untuk mengekstraksi molar ketiga kiri yang erupsi sebagian 1 minggu sebelumnya.
Pasien tidak menunjukkan penyakit yang signifikan atau kondisi sistemik.

PEMERIKSAAN OBJEKTIF

○Pasien dapat membuka mulutnya tanpa batasan dan oklusi yang baik.

○Kelenjar limfe regional tidak teraba.

○Pasien tidak dapat mengingat riwayat medis terkait.

○Tidak ada sensitivitas bibir bawah, nyeri, pembengkakan, memar wajah, atau hematoma lingual
yang terlihat.

○.
HASIL FOTO RADIOGRAFI
Teknik radiografi: Panoramik
Kualitas mutu:
● Region of interest : area yang tercakup meliputi tepi bawah mandibula, kondilus kanan dan kiri, tepi bawah
orbita
● Distorsi horizontal dan vertikal minimal
● Tidak ada artefak/ghost image
● Tidak ada area radiolusen yang tumpang tindih dengan apikal gigi anterior rahang atas
● Densitas baik, kontras kurang baik dan sharpness baik

Kualitas Mutu Radiografi : Diagnostic acceptable


INTERPRETASI RADIOGRAFI
Area 1 ( Gigi Geligi)
Missing Teeth 15, 37,
Persistensi Tidak ada
Impaksi 28,38,48
Kondisi Mahkota - Terdapat gambaran radiopak pada oklusal gigi 17 dengan kedalaman dentin
serta oklusal gigi 16, 25, 26, 35, 37 dengan kedalam enamel menyerupai
restorasi resin komposit
- Terdapat gambaran radiopak pada mahkota gigi 32, 31, 41, 42 menyerupai
crown bridge
- Terdapat gambaran radiopak pada mahkota gigi 43 menyerupai restorasi
pasak
Kondisi Akar - Terdapat gambaran radiopak pada saluran akar gigi 16 dana 43 menyerupai
bahan pengisi saluran akar
Kondisi Alveolar Crest- Furkasi dbn

Kondisi Periapikal dbn


Area 2 ( Maksila-Sinus-Nasal)
Terdapat apikal gigi 17,16, 26,27,28 bersinggungan dengan sinus maksilaris
Area 3 (Mandibula)
Terdapat gambaran radiolusen oblik pada angulus mandibula sinistra berjumlah 1 berbentuk iregular dengan
ukuran +/- 4 cm batas sharp define, terputus canalis mandibula dan step atau defect pad kortikal bone
Area 4 ( Tmj)
Bentuk Kondilus-Fossa- Dextra: angeled
Eminensia Sinistra:ovoid
Posisi Kondilus Kondilus dextra lebih ke arah infero-anterior dari kondilus sinistra

Area 5 (Ramus – Os Vertebra)


Dbn
 Kesan:
Terdapat kelainan pada area 1, 3 dan 4
 Suspek:
Area 1:
- Gigi 17, 16, 25, 26, 35, restorasi RK
- Gigi 32, 31, 41, 42 crown bridge
- Gigi 16 PSA dan 43 PSA dengan restorasi Pasak
- Impaksi gigi 28 Kelas IB distoangular NSA
- Impaksi gigi 38 Kelas IA mesioangular
- Impaksi gigi 48 Kelas IC mesioangular
Area 3: Fraktur oblik unfavorable angulus mandibular
Area 4: TMD
ANALISIS LESI

 Lokasi : Angulus mandibula sinistra, memanjang dari bawah


akar gigi 38 ke angulus mandibula, berjumlah 1
 Bentuk dan batas tepi : ireguler, sharply define
 Struktur internal lesi : radiolusen
 Efek pada jaringan sekitar : pelebaran membran periodontal dan
penebalan lamina dura gigi 38, discontinuitas pada canalis
mandibular
 Radiodiagnosis : Fraktur komplit oblik unfavorable angulus
mandibula sinistra
PEMBAHASAN
Radiographic features of mandibula fracture
 Adanya satu atau dua garis radiolusen yang biasanya
berbatas tajam (sharply define) pada struktur anatomi
 Perubahan bentuk atau outline suatu struktur anatomis
(misalnya perubahan pada kontur occlusal plane)
 Kehilangan continuitas/terdapat gap pada cortical border
sehingga menimbulkan “step defect”
 Peningkatan radiopasitas  overlap fragmen  ”doubly”
radiopak
Klasifikasi fraktur mandibula:
●Berdasarkan penyebab terjadinya: trauma, stress,
patologis.
●Berdasarkan regio anatomi: simfisis, body, angle,
ramus, prosesus kondiloideus, koronoideus dan
dentoalveolaris
●Berdasarkan arah garis fraktur: favorable dan
unfavorable
KESIMPULAN

Radiografi panoramik sering digunakan pada pemeriksaan awal untuk mengevaluasi fraktur
mandibula yang dicurigai atau terlihat secara klinis pada pasien dalam kondisi sadar. Pada laporan
kasus ini, gambaran radiologis pasien sesuai dengan radiodiagnosis yaitu fraktur mandibula.
Gambaran radiografi dari fraktur adalah adanya garis radiolusen obliq dan unfavorable pada
mandibula kiri yang memanjang dari akar gigi ke angulus dengan batas sharply define, iregular
occlusal plane, diskontinu/gap antara 2 fragmen, dan peningkatan radiopasitas akibat overlap dari
fragmen
DAFTAR PUSTAKA

 Cankaya, Abdulkadir Burak Cankaya., Erdem, Mehmet Ali., Cakarer, Sirmahan., Cifter, Muhsin.,
Ora, Cuneyt Korhan. (2011). Iatrogenic Mandibular Fracture Associated with Third Molar
Removal. Int. J. Med. Sci. 2011, 8(7):547-553
 White, S. C. and Pharoah, M. J. (2014) Oral Radiology Principles and Interpretation.

You might also like