Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 37

Hukum Persaingan Usaha

Indonesia

HMBC Rikrik Rizkiyana, S.H.

 PAGE 1
PENGANTAR
HUKUM
PERSAINGAN
USAHA

 PAGE 2
TERMINOLOGI

Hukum Persaingan Usaha Kebijakan Persaingan Usaha


• Model Law on
Competition(UNCTAD) • Perdagangan Khusus /
• Antitrust Law (USA) Peraturan Industri
VS
• Competition Law (Uni Eropa) • Daftar negatif investasi

?
• Antimonopoly Law (Jepang)
• UU No. 5/1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat

 PAGE 3
TUJUAN HUKUM PERSAINGAN USAHA
UNCTAD JEPANG

• To control or eliminate restrictive agreements or arrangements • to promote fair and free competition (direct purpose) on the one
among enterprises, or mergers and acquisitions or abuse of hand, and “secure the interests of general consumers” and
dominant positions of market power, which limit access to “facilitate the democratic and sound development of the
markets or otherwise unduly restrain competition, adversely national economy” (ultimate purpose) on the other;
affecting domestic or international trade or economic
development (Model Law on Competition, UNCTAD, 2007); INDONESIA

USA • Menjaga kepentingan umum dan konsumen; mewujudkan iklim


usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan usaha
• Antitrust laws are designed to control the exercise of private yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan
economic power by preventing monopoly, punishing cartels, berusaha yang sama bagi pelaku usaha; mencegah praktik
and otherwise protecting competition. (Ernest Gellhorn, 1986); monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat; dan
menciptakan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
UNI EROPA

• Competition Law exists to protect the process of competition in


a free market economy – that is, an economic system in which
the allocation of resources is determined solely by the supply
and demand in free markets and is not directed by the
government regulation. (Alison Jones and Brenda Sufrin,
2001);

 PAGE 4
TUJUAN SPEFISIK

Mewujudkan persaingan usaha


yang sehat, menstimulasi inisiatif
Melindungi dan kreativitas pelaku usaha,
kepentingan sosio- mendukung kegiatan usaha,
Melindungi
politik (kebijakan peningkatan tenaga kerja dan
Pelaku Usaha
tenaga kerja, industri, pendapatan masyarakat,
Kecil
lingkungan, regional) mewujukan pengembangan
 Uni Eropa ekonomi nasional, dan menjamin
kepentingan konsumen 
Jepang

 PAGE 5
P E N D E K ATA N

Per se illegal Rule of reason


• Of, in, or by itself; standing alone, • rule of reason: doktrin hukum
without reference to additional facts. dimana suatu tindakan
(Black’s Law Dictionary, 7th ed) perdagangan dianggap melanggar
Sherman act apabila tindakan
• “by itself” or “in itself” (Ray August, tersebut dengan tanpa dasar
1997). menimbulkan hambatan
• not subject to interpretation (Roger perdagangan, yang dibuktikan
Alan Boner dan Reinald Krueger, 1991) VS berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan ekonomi (Black’s
• Pemenuhan unsur formal dalam Law Dictionary, 7th ed).
perbuatan tertentu.
• Penerapan asas kausalitas.
• Per se rule: doktrin hukum dimana
suatu tindakan perdagangan dianggap • Berdasarkan pembuktian terhadap
melanggar Sherman act apabila dampak.
tindakan tersebut menimbulkan • Pemenuhan unsur material dalam
hambatan perdagangan, tanpa melihat perbuatan tertentu.
apakah terdapat dampak atau
kerugian di pihak lain (Black’s Law • Contoh: merger and integrasi
Dictionary, 7th ed). vertikal.
• Contoh: Penetapan harga.

 PAGE 6
K E T E N T U A N U M U M H U K U M P E R S A I N G A N U S A H A v S IS T E M AT I K A D A L A M U U N o . 5 / 19 99

Praktik bisnis yang Penyalahgunaan posisi


menghambat dominan
(Restricted business practices) (Abuse of dominant position) Merger & Akuisisi

 Hambatan vertical  Eksploitatif


 Hambatan horizontal  Ekslusionari
(antipersaingan)
VS

Perjanjian yang Tindakan yang Penyalahgunaan


Dilarang Dilarang posisi dominan
Bab III Bab IV Bab V

(Pasal 4 – Pasal 16) (Pasal 17 – Pasal 24) (Pasal 25 – Pasal 29)

Banyak ketentuan dan sistematika dalam UU No. 5/1999 yang tidak sesuai dengan
ketentuan standar Hukum Persaingan yang berlaku di dunia.
 PAGE 7
K O M PA R A S I K E T E N T U A N D A L A M U U N O . 5 / 1 9 9 9 ( 1 / 2 )

PSL PERJANJIAN YANG DILARANG DASAR ANALISA


4 Oligopoli Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan

5 Penetapan harga  Praktik bisnis yang menghambat (penetapan harga) 

6 Diskriminasi harga Penyalahgunaan posisi dominan atau boikot kelompok  


7 Penetapan harga di bawah harga pasar Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan 

8 Penentuan harga jual kembali Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan

9 Pembagian pasar atau wilayah Praktik bisnis yang menghambat (pembagian pasar) 

10 Boikot kelompok Praktik bisnis yang menghambat (boikot kelompok) 

11 Kartel  Praktik bisnis yang menghambat

12 Trust  Pengendalian merger (merger control)

13 Oligopsoni  Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan


Pengendalian merger (merger control) atau
14 Integrasi vertikal penyalahgunaan posisi dominan

15 Perjanjian tertutup Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan 

16  Perjanjian dengan pihak asing Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan 

 PAGE 8
K O M PA R A S I K E T E N T U A N D A L A M U U N O . 5 / 1 9 9 9 ( 2 / 2 )

PSL KEGIATAN YANG DILARANG DASAR ANALISA


17 Monopoli  Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan

18 Monopsoni Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan

19 Penguasaan pasar Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan

20 Pengenaan harga predatori Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan

21 Diskriminasi harga Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan

22 Konspirasi tender Praktik bisnis yang menghambat

23 Penyalahgunaan rahasia Praktik bisnis yang menghambat atau penyalahgunaan posisi


perusahaan dominan
24 Boikot kelompok melalui konspirasi Praktik bisnis yang menghambat

25 Penyalahgunaan posisi dominan  Praktik monopoli atau penyalahgunaan posisi dominan

26 Interlocking Directorship  Pengendalian merger atau penyalahgunaan posisi dominan


   
27 (Cross) Shareholding / ownership   Pengendalian merger atau penyalahgunaan posisi dominan

28 Merger & Akuisisi Pengendalian merger (merger control)

29 Merger & Akuisisi Pengendalian merger (merger control)

 PAGE 9
KOMISI PENGAWAS PERSAIN GAN USAHA (KPPU)

6 Kantor Wilayah:
Terdiri atas 9 Komisaris
Medan, Lampung,
(dilantik oleh Presiden)
Didirikan tahun 2000 Bandung, Surabaya,
dan Sekretariat ( >200
Balikpapan, dan
karyawan)
Makassar

 PAGE 10
KPPU | KEWENANGAN

Melakukan penyelidikan dan


pemeriksaan perkara persaingan
usaha, baik yang berasal dari Menjatuhkan sanksi
penyelidikan KPPU maupun dari administratif, antara lain: denda,
laporan pihak ketiga (konsumen ganti rugi, pembatalan
Memberikan saran atau pelaku usaha) perjanjian, dll
dan pertimbangan
kepada Pemerintah
Menyusun pedoman dan atau
publikasi yang berkaitan
dengan undang-undang
tentang persaingan usaha
Pengawasan pola maupun yang
kemitraan antara mengatur ,tentang pola
perusahaan*
WEWENANG kemitraan

*Berdasarkan UU No. 20 Tahun


2008 tentang UMKM

 PAGE 11
MoU yang telah ditandangani KPPU terkait dengan penegakan hukum persaingan usaha (1/2)

KPK DAMPAK
POLRI
1. Eksekusi Putusan KPPU yang lebih kuat. 5. Penerapan sanksi pidana (dengan bantuan
Bareskrim Polisi dan Jaksa Agung)  sistem
2. Kemungkinan bantuan bagi KPPU dalam
penegakan hukum persaingan usaha yang
mendapatkan bukti-bukti (dengan bantuan
Kemenlu Polisi), dimana salah satunya bantuan
lebih terintegrasi.
menghadirkan Saksi/Terlapor. 6. Pembekalan nilai-nilai persaingan usaha
Kemenkeu yang sehat bagi pejabat/pimpinan institusi
3. Kasus atau isu persaingan usaha dalam
yang sedang menempuh pendidikan di
MOUs Kominfo bidang telekomunikasi akan lebih diawasi
 contoh: 1) rencana kerjasama bisnis,
Lemhanas.
OJK contohnya roaming nasional, harus 7. Setiap hasil pemeriksaan BPK yang
mengajukan permohonan ke BRTI, KPPU berkenaan dengan dugaan praktik
Lemhanas dan Kemenkominfo, 2) penggabungan XL monopoli dan persaingan usaha tak sehat
Axiata and Axis. dapat ditindaklanjuti sehingga lebih efektif
BPK 4. Kasus persekongkolan tender vertikal
dan komprehensif.

Kejagung dengan indikasi tindak pidana korupsi akan


ditindaklanjuti oleh KPK.
BRTI

 PAGE
PAGE 12
12
MoU yang telah ditandangani KPPU terkait dengan penegakan hukum persaingan usaha (2/2)

Kemendagri DAMPAK
3. Terawasinya implementasi kemitraan
antara pelaku usaha besar dengan
Kemenkes 1. Kebijakan pemerintah daerah yang Koperasi dan UKM, sehingga struktur
sinergis dalam meningkatkan persaingan pasar terjaga dari upaya pemusatan
usaha yang sehat di daerah (diantaranya ekonomi melalui kepemilikan dan
melalui kordinasi, evaluasi dan penguasaan mitra usaha.
Dewan Koperasi pengkajian produk hukum daerah)
Indonesia
MOUs 2. Pencegahan dan penanganan praktik
monopoli dan persaingan usaha tidak
4. Internalisasi nilai-nilai persaingan usaha
di bidang ilmu pengetahuan, teknologi
Kementerian Koperasi & dan pendidikan tinggi (melalui penelitian,
sehat di sektor kesehatan (harmonisasi, pengembangan program dan
UKM koordinasi dan sosialisasi prinsip pembelajaran nilai-nilai persaingan di
persaingan usaha sehat dalam Pendidikan tinggi)
peraturan bidang kesehatan)
Kemenristek & dikti
5. Terciptanya kerangka kerjasama untuk
memudahkan KPPU dalam mengakses
Kemenkumham data Sistem Administrasi Badan Hukum

 PAGE
PAGE 13
13
SANKSI

Pidana Administratif
• Pelanggaran Pasal 4, 9 - 14, 16 - 19, • Pembatalan perjanjian;
25, 27, dan 28, diancam pidana denda
(Rp 25 miliar – Rp 100 miliar) atau • Perintah untuk menghentikan
penjara paling lama 6 bulan; integrasi vertikal;

• Pelanggaran Pasal 5 - 8, 15, 20 - 24, • Perintah untuk menghentikan


dan 26, diancam pidana (Rp 5 miliar – kegiatan yang terbukti
Rp 25 miliar) atau penjara paling lama menimbulkan praktik monopoli /
5 bulan; VS persaingan usaha tidak sehat;

• Pelanggaran Pasal 41 diancam pidana • Perintah untuk menghentikan


denda (Rp 1 miliar – Rp 5 miliar) atau penyalahgunaan posisi dominan;
penjara paling lama 3 bulan. • Pembatalan merger atau akusisi;
• Penetapan pembayaran ganti rugi;
• Denda (Rp 1 miliar – Rp 25 miliar).

 PAGE 14
PRAKTIK YANG
MENGHAMBAT &
PENYALAHGUNAAN
POSISI DOMINAN

 PAGE 15
R A N TA I P R O D U K S I / D I S T R I B U S I D I I N D U S T R I O T O M O T I F
Sebagai ilustrasi

Horizontal

Vertikal
Pemasok A Pemasok B Pemasok C

Produsen A Produsen B Produsen C

Distributor A Distributor B Distributor C

Retail A Retail B Retail C

Konsumen
 PAGE 16
Kartel atau Perjanjian Horizontal

• Kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk


membatasi pasokan dan persaingan. Contoh, perjanjian antar produsen mobil
untuk membatasi pasokan atau investasi untuk mobil dengan teknologi tertentu

Perjanjian Vertikal

• Perjanjian yang terjadi di antara orang-orang yang berada pada level yang berbeda
pada proses produksi atau jaringan distribusi suatu barang atau jasa. Contoh,
perjanjian eksklusif dengan distributor tertentu atau penetapan harga jual kembali
oleh distributor.

Penyalahgunaan Posisi Dominan

• Penyalahgunaan dimana keadaan pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang


berarti di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai,
atau pelaku usaha mempunyai posisi tertinggi di antara pesaingnya di pasar
bersangkutan. Contoh, perjanjian eksklusif dengan pemasok bahan baku.

 PAGE 17
R B P | H A M B ATA N V E R T I K A L

PENGERTIAN

• Hambatan vertikal merupakan praktik


bisnis yang berhubungan dengan
penjualan kembali produk oleh produsen Perjanjian
atau pemasok dan dituangkan dalam Pembatasan
distribusi
perjanjian antara pelaku usaha yang resale spare part
berada dalam tahapan yang berbeda
eksklusif
dalam suatu rantai penambahan nilai.
Contoh praktik ini adalah penentuan
harga jual kembali (resale price
maintenance), perjanjian tertutup
(exclusive dealing) dan pembagian pasar
atau wilayah (exclusive territory or
territorial/market restriction) (UNCTAD
Penentuan
Model Law on Competition, 2007) harga jual Eksklusivitas
kembali
• “hambatan perdagangan yang
diberlakukan berdasarkan perjanjian
antara pelaku usaha yang berada dalam
tingkat produksi yang berbeda (seperti
antara produsen dan retailer)” (Black’s
Law Dictionary, 7th ed).

 PAGE 18
CONTOH PERKARA KPPU

NO PERKARA PELAKU USAHA PELANGGARAN SANKSI


1 14/KPPU-L/ 1. PT Forisa Pasal 19 huruf (a) dan (b) UU No. 5/1999 • Total Denda: Rp 11,467
2015 Nusapersada terkait Dugaan melakukan tindakan anti miliar.
persaingan usaha dan
menyalahgunakan posisi dominan
dengan mengeluarkan Program bantu
tukar produk Pop Ice, display kios
minuman, dan program display toko
pasar.
2 15/KPPU-L/ 1. PT Pelabuhan Pasal 17 ayat (1) dan (2) huruf b Total denda: Rp 4,2 miiliar
2018 Indonesia III Monopoli Pelayanan Jasa Bongkar Muat
(Persero) Petikemas pada Terminal Maumere,
Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa
Tenggara Timur, yang mewajibkan
konsumen untuk melakukan 100% stack.

3 13/KPPU-I/ 1. PT Solusi Pasal 14 dan Pasal 19 huruf d Total denda: Rp 30 miliar


2019 Transportasi Adanya integrasi vertikal dan untuk PT Transportasi
Indonesia diskriminasi pada jasa angkutan sewa Indonesia dan Rp 19 miliar
2. PT Teknologi khusus yang berkaitan dengan untuk PT Teknologi
Pengangkutan penyediaan aplikasi piranti lunak Grab Penangkutan Indonesia
Indonesia App yang diselenggarakan di wilayah
Jabodetabek, Makassar, Medan, dan
Surabaya.

 PAGE 19
R B P | K A R T E L / H A M B ATA N H O R I Z O N TA L

DEFINISI

• Hambatan perdagangan berdasarkan


perjanjian antara pesaing yang berada
pada tingkat produksi yang sama Pembatasan
(Black’s Law Dictionary, 7th ed) produksi Penetapan
(kuantitas, Harga Bersama
• Hambatan ini bersifat horizontal bukan kualitas)
karena memiliki dampak horizontal;
namun karena didasarkan pada
perjanjian horizontal (perjanjian antar
pelaku usaha pesaing).

Pembagian Pembagian
pasar wilayah

 PAGE 20
CONTOH

Perjanjian untuk
Penolakan
menetapkan
Pembagian Pembatasan secara
harga (atau
pasar atau penjualan / bersama-sama
ketentuan
wilayah kuota terhadap
penjualan
fasilitas esensial
lainnya)

Pembatasan Penolakan Penolakan


Persekong- produksi secara secara
kolan tender (kualitas, bersama-sama bersama-sama
kuantitas) untuk memasok untuk membeli

CATATAN
• Fasilitas esensial: doktrin yang memberikan kewajiban kepada pelaku usaha yang memiliki posisi
dominan di pasar hulu untuk memberikan akses kepada pesaingnya di pasang hilir atas sebuah
fasilitas yang dianggap "esensial" bagi kegiatan usaha mereka
• Ketentuan penjualan lainnya, contoh: Resale Price Maintenance, Larangan Penjualan Kembali, dsb..

 PAGE 21
Hati-hati!
Dugaan kartel seringkali berasal dari
keterlibatan di dalam asosiasi (kartel
semen | 2010, kartel kontainer| 2014,
kartel ban | 2014)
I S U U TA M A K A R T E L
Pertukaran Hal lain yang menjadi dasar dugaan
/ kartel adalah harga/produksi/perilaku
Pengumpul
an data
atau dapat hanya berupa adanya
kelangkaan di pasar (kartel bawang
putih| 2013, kartel daging sapi | 2016,
Asosiasi kartel ayam | 2016)

Aktivitas internal juga dapat menjadi


dugaan kartel (kartel skutik |2016)

 PAGE 22
PERKARA KPPU
NO PERKARA PELAKU USAHA PELANGGARAN SANKSI
1 26/KPPU-L/ XL, Telkomsel, Pasal 5 Total Denda: Rp 77 miliar
2007 Telkom. Mobile 8, Klausul penetapan tarif SMS yang tidak boleh
BakrieTel, Smart lebih rendah daripada tarif yang berlaku
sebesar Rp 250-350 dalam perjanjian kerja
sama (PKS) interkoneksi di antara operator.

2 08/KPPU-I/ Bridgestone, Pasal 5 Total Denda: Rp 150 miliar


2014 Sumi Rubber, Gajah Kesepakatan tidak membanting-banting harga (masing-masing Rp 25 miliar)
Tunggal, Goodyear, ban Passenger Car Radial (PCR) Replacement
Elang Perdana, dan Ring 13, Note: Dikurangi oleh Pengadilan
Industri Karet Deli Ring 14, Ring 15 dan Ring 16 Negeri menjadi total Rp 30 miliar

Pasal 11
Kesepakatan menahan diri dan mengontrol
distribusi ban Passenger Car Radial (PCR)
Replacement Ring 13,
Ring 14, Ring 15 dan Ring 16

3 15/KPPU-I/ Garuda Indonesia, Pasal 5 Para Terlapor tidak membayar


2019 Citilink, Sriwijaya Air, Kesepakatan pengurangan subclass dengan denda dengan
NAM Air, Batik Air, harga murah dalam Jasa Angkutan Udara mempertimbangkan kondisi
Lion Air, Wings Air Niaga Berjadwal Penunpang Kelas Ekonomi pandemi, namun KPPU
Dalam Negeri. mewajibkan para Terlapor untuk
melaporkan kepada KPPU
mengenai semua rencana
kebijakan perusahaan yang
berpengaruh pada peta
persaingan usaha dan harga tiket
yang dibayarkan oleh konsumen.

 PAGE 23
P E N YA L A H G U N A A N P O S I S I D O M I N A N | C O N T O H

Tindakan Perilaku Penentuan


Penolakan
diskriminatif predatori harga jual
untuk transaksi
(harga) (harga) kembali

Tindakan Perilaku
Tying in / Perjanjian
diskriminatif prediatori (non-
bundling tertutup
(non-harga) harga)

CATATAN
• Diskriminatif: Kemampuan seorang pemasok untuk menjual produk yang sama pada sejumlah pasar
yang terpisah dengan harga-haraga yang berbeda.
• Predatori: strategi yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam menjual produk dengan harga yang
sangat rendah, yang tujuan utamanya untuk menyingkirkan pelaku usaha pesaing dari pasar dan
juga mencegah pelaku usaha yang berpotensi menjadi pesaing untuk masuk ke dalam pasar yang
sama.  PAGE 24
PENGENDALIAN
MERGER

 PAGE 25
P E N G AT U R A N M E R G E R B E R D A S A R K A N U U N O . 5 / 1 9 9 9

Penggabungan, Peleburan, dan Pengambilalihan atau secara Bersama-sama disebut “Merger” tidak
hanya mencakup tindakan hukum oleh 1 atau lebih perusahaan dalam menggabungkan diri dengan
perusahaan lain yang sudah ada, namun juga tindakan hukum oleh 2 atau lebih perusahaan yang
bergabung untuk membentuk perusahaan baru, termasuk tindakan hukum pengambilalihan saham yang
menyebabkan perubahan pengendalian. Berdasarkan Peraturan KPPU No. 3 Tahun 2019,
Pengambilalihan Aset menjadi transaksi yang diawasi oleh KPPU.

Pengambilalihan
P e nPenggabungan
gertian Peleburan (Acquisition/
(Merger) (Consolidation) Takeover) saham
dan aset

 PAGE 26
DASAR HUKUM REGULASI MERGER & SANKSI

Pasal 28 UU 5/1999 Pasal 47(2) (e) dan (g) • Belum ada preseden pembatalan
UU 5/1999 atau denda untuk pelanggaran
Larangan Penggabungan, Pasal 28 UU 5/1999
Peleburan, & Pengambilalihan Pembatalan Merger • Potensi isu persaingan usaha
Saham (Merger) yang dan/atau denda sebesar diselesaikan dengan
berdampak anti-persaingan Rp1 miliar – Rp25 miliar catatan/syarat (remedies)

Pasal 29 UU 5/1999 Pasal 6 PP 57/2010


Kewajiban Notifikasi Merger • Denda tertinggi: Rp12,6 miliar
Denda sebesar Rp1 miliar (Akuisisi PT Indo Putra Khatulistiwa oleh
yang memenuhi persyaratan
per hari dengan PT Matahari Pontianak Indah Mall
tertentu dalam jangka waktu 30
maksimum denda Rp25 (2019))
hari kerja sejak transaksi
miliar
berlaku efektif secara yuridis

 PAGE 27
K R I T E R I A T R A N S A K S I YA N G WA J I B N O T I F I K A S I K E K P P U
(1/2)

1. Dilakukan oleh Para Pihak yang 2. Perubahan pengendalian lewat 3. Memenuhi batasan nilai (besarnya nilai aset dan/atau
tidak terafiliasi transaksi saham atau transaksi penjualan para pihak, bukan nilai transaksi):
aset meningkatkan kemampuan a. Nilai aset gabungan di dunia > Rp 2.5 triliun (baru); dan/atau
penguasaan pasar tertentu b. Nilai penjualan gabungan di Indonesia > Rp 5 triliun
Sektor Perbankan
c. Nilai aset gabungan di dunia > Rp 20 triliun

Pengertian afiliasi: Pengendalian merupakan Dalam hal akuisisi menyebabkan pengendalian secara bersama
kepemilikan atas: (joint control), perhitungan nilai aset dan penjualan termasuk:
a. Hubungan antara perusahaan, baik
langsung maupun tidak langsung, a. Saham / hak suara >50%, atau a. Grup Badan Usaha Pengambil alih,
mengendalikan atau dikendalikan oleh
perusahaan tersebut; b. Saham / hak suara ≤ 50% tetapi b. Badan Usaha yang Diambil Alih (termasuk seluruh anak usahanya),
memiliki kemampuan untuk
b. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang mempengaruhi dan menentukan: (i) c. Grup dari pemegang saham pengendali lainnya dalam Badan Usaha
dikendalikan, baik langsung maupun tidak yang Diambil Alih, selain Badan Usaha Pengambil Alih, setelah
pengelolaan, dan/atau (ii) kebijakan
langsung, oleh pihak yang sama; atau akuisisi.
pengelolaan badan usaha.
c. Hubungan antara perusahaan dan
pemegang saham utama.

Hubungan afiliasi dikecualikan terhadap


penempatan direksi dan/atau komisaris dan/atau
karyawan perusahaan yang menjadi bagian dari
proses transaksi.

 PAGE 28
K R I T E R I A T R A N S A K S I YA N G W A J I B N O T I F I K A S I K E K P P U
(2/2)

II. Merger Asing

Selain 3 kriteria sebelumnya, terdapat tambahan kriteria untuk Merger Asing, antara
lain:

4. Local Nexus ke Pasar Indonesia


Jika seluruh pihak atau salah satu pihak yang melakukan Penggabungan, Peleburan,
atau Pengambilalihan saham dan/atau Aset Perusahaan melakukan kegiatan usaha atau
penjualan di Wilayah Republik Indonesia.

 PAGE 29
WA K T U U N T U K N O T I F I K A S I

NOTIFIKASI:
Transaksi wajib
dinotifikasikan
dalam waktu 30 KONSULTASI:
hari kerja sejak Tidak ada persyaratan
tanggal efektif waktu khusus. Namun
yuridis. KPPU menerima
Konsultasi jika sudah
ada kontrak, MoU,
atau dokumen tertulis
lainnya.

 PAGE 30
TENDER
Tawaran mengajukan harga
untuk memborong atau
melaksanakan suatu Pasal 22
pekerjaan, mengadakan UU No. 5/1999
barang dan atau jasa,
DILARANG
membeli suatu barang dan
atau jasa, menjual suatu Pelaku usaha bersekongkol dengan pihak
barang dan atau jasa. lain untuk mengatur dan atau menentukan
pemenang tender sehingga dapat
mengakibatkan terjadinya persaingan usaha
tidak sehat.

 PAGE 31
BUMN

Penyelenggara

Perusahaan
BUMD
Swasta

 PAGE 32
JENIS TENDER DAN JENIS PERSEKONGKOLAN

Tender
Terbuka Horizontal
Pelelangan Tender
Umum Terbatas

Jenis Jenis
Vertikal
Tender Persekongkolan

Pelelangan Pemilihan
Terbatas Langsung

Penunjukan Gabungan
Langsung

 PAGE 33
SKEMA
PENANGANAN
PERKARA
KPPU

 PAGE 34
 PAGE 35
Rikrik obtained a law degree from University of Indonesia in1995 Memberships / Directorships:
and then participated at the Certificate Program on Understanding • Member of the Indonesian Bar Association (Peradi).
US Legal System in University of California San Diego in 1999. • International member of the American Bar Association (Antitrust
and International Law Sections).
Prior to joining Assegaf Hamzah & Partners, Rikrik was co-founder • Ambassador (Representative) of the American Bar Association
of boutique competition firm Rizkiyana & Iswanto, one of only two International Law Section for Indonesia.
antitrust practices in Indonesia listed by Global Competition • Co-founder and Chairman of the Indonesian Competition and
Review 100 since 2012 as being in the “Elite” category. And his 20 Consumer Law Community
years of commitment to competition law in Indonesia made him • Treasurer of the ASEAN Competition Institute.
also listed in The International Who’s Who of Competition Lawyers • Co-initiator and Former Vice Director the Institute of
since 2012 to date, the first Indonesian to achieve such Competition Studies - Faculty of Law University of Indonesia.
acknowledgement and recently named an Asialaw Leading • Member of Indonesian Antitrust Lawyers Association
Lawyer 2014. (Perkumpus).

Despite his hectic schedule, he also finds the time to serve as the
co-founder and the chairman of the Advisory Board of the Kinarya
Didaktika Foundation, which runs the Cugenang Gifted School, a Publications:
free boarding school for gifted students from poor families. While •
Competition Law in Indonesia (Lexis Nexis, 2014)
for his hobby, he is also an amateur actor under the Teater • Getting the Deal Through: Merger Control
rikrik.rizkiyana@ahp.id Populer, an Indonesian prominent drama club. 2012/2013/2014/2015/2016, Cartel Regulation
Equity Partner, 2012/2013/2014/2015/2016
Co-Head of Competition Qualifications: Competition, Consumer Protection, Trade and • European Lawyer Series, Ed. 1 &2
International Trade and Public Private Partnership Laws. • Comparative Legal Guide, Asia-Pacific Antitrust Review
Competition & Antitrust | Consumer • Market Intelligence: Merger Control 2015/2016
Protection | International Trade / Anti
Dumping | Public Private Partnership
Laws
d. (+62) (21) 2555 7855
p. (+62) (21) 2555 7800
f. (+62) (21) 2555 7899

 PAGE 36
Jakarta Office
Capital Place, Level 36 & 37
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 18
Jakarta, 12710

T. +62 21 2555 7800 | F. +62 21 2555 7899

Surabaya Office
Pakuwon Center, Superblok Tunjungan City
Lantai 11, Unit 08
Jalan Embong Malang No. 1, 3, 5, Surabaya 60261

T . +62 31 5116 4550 | F. +62 31 5116 4560

www.ahp.id

Thankyou
Not to be reproduced or disseminated without permission.
 PAGE 37

You might also like