Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 31

Pencegahan HIV AIDS

bagi Tenaga Kerja

dr.Ratna Dhewi Apilia


Pelatihan Hiperkes dan K3 bagi Paramedis
Perusahaan
SITUASI HIV-
AIDS DI
INDONESIA
Gambaran Estimasi ODHA di Indonesia
Menurut Propinsi – Tahun 2012

Estimasi Jumlah ODHA 591.823

3
SEKILAS HIV / AIDS

Human Immunodeficiency Virus (HIV)-


virus that primarily infects cells of the
immune system and that causes AIDS

Acquired Immune Deficiency Syndrome


(AIDS)- disease that is caused by HIV
infection, which weakens the immune
system
Three Phases of HIV
Phase 1- Asymptomatic Stage
 Short, flu-like illness, swollen glands, fatigue, diarrhea,
weight loss, or fevers - occurs one to six weeks after
infection
 no symptoms at all
 Infected person can infect other people
 Lasts for an average of ten years
 HIV antibodies are detectable in the blood
Phase 2 - Symptomatic

 The symptoms worsen


 Mental changes, forgetfulness &
abnormal thinking patterns
Phase 3 - HIV  AIDS

 Immune system
weakens
 Emergence of
opportunistic infections
and cancers
 The illnesses become
more severe leading to
an AIDS diagnosis
Opportunistic Infections associated
with AIDS
 Bacterial
 Tuberculosis (TB)
 Pneumocystis
pneumonia

 Viral
 Kaposi Sarcoma-
purple-red blotches
on the skin
 Influenza (flu)
Modes of HIV/AIDS Transmission
Through Bodily Through IV Drug
Fluids Use
 Blood products  Sharing Needles
 Without sterilization
 Semen  Increases the
 Vaginal fluids chances of
contracting HIV
 Breast Milk
Through Sex Mother-to-Baby

 Intercourse (penile  Before Birth


penetration into the
vagina)  During Birth
 Oral
 Postpartum
 Anal
 Digital Sex  After the birth
LANDASAN DASAR :

 Permendagri No.20 Thn 2007 ttg Pedoman


Umum Pembentukan KPA &
Pemberdayaan Masyarakat dalam Rangka
Penanggulangan HIV&AIDS di Daerah

 Kepmenaker No, 68/MEN/1V/2004 ttg


Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di Tempat Kerja
KASUS HIV &
AIDS
DILAPORKAN

STATUS HIV
YANG BELUM
DILAPORKAN
HANYA DENGAN TEST DARAH
ORANG BISA MENGETAHUI
DIRINYA TERINFEKSI HIV
ATAU TIDAK
Voluntary Counselling and Testing
(VCT)
=
Konseling dan Tes Sukarela

Konseling bersifat sukarela dan rahasia,


yang dilakukan sebelum dan sesudah
tes HIV

VCT dilakukan setelah klien memahami


dan menandatangani informed consent
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
HIV/AIDS DI TEMPAT KERJA

KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/


MEN/IV/2004
 DILAKUKAN BERSAMA-SAMA OLEH :
PEMERINTAH
PENGUSAHA
SERIKAT PEKERJA/BURUH
KEWAJIBAN PEMERINTAH
 Melakukan pembinaan thd program pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
 Bersama-sama dengan Pengusaha dan SP/SB
atau sendiri2 melaksanakan upaya pencegahan
dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
 Dapat dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga
dan atau ahli dibidang HIV/AIDS.
KEWAJIBAN PENGUSAHA
 Menetapkan kebijakan PENCEGAHAN DAN
PENANGGULANGAN HIV/AIDS di tempat
kerja (dpt dituangkan dalam PP atau PKB)
 Mengkomunikasikan kebijakan mell :
 Penyebarluasan informasi
 Penyelenggaraan pendidikan dan latihan
 Memberikan perlindungan kpd pekerja/buruh
dari tindakan dan perlakuan diskriminatif.
 Menerapan prosedur K3 khusus.
KEWAJIBAN SERIKAT
PEKERJA/SERIKAT BURUH

 Bersama-sama Pemerintah dan Pengusaha


atau sendiri-sendiri melaksanakan upaya
pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di
tempat kerja;
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004

Pasal 2
(1) Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
(2) Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS di tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (1),
pengusaha wajib :
a. Mengembangkan kebijakan tentang upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja, yang dapat dituangkan
dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
b. Mengkomunikasikan kebijakan dengan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi melalui program pendidikan yang berkesinambungan
c. Memberikan perlindungan dari tindak dan perlakuan diskriminatif.
d. Menerapkan prosedur K3 khusus untuk pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan Per-UU dan
standar yang berlaku
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004

Pasal 5 :
(1) Pengusaha atau pengurus dilarang melakukan tes
HIV untuk digunakan sebagai prasarat suatu proses
rekrutment atau kelanjutan status pekerja/buruh atau
kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.
(2) Tes HIV hanya dapat dilakukan atas dasar sukarela
dengan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh
(3) Apabila tes HIV dilakukan, pengusaha atau pengurus
wajib menyediakan konseling
TES HIV
 DILARANG digunakan untuk :
 Persyaratan dalam proses rekrutmen
 Kelanjutan status pekerja/buruh
 Kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.

 DAPAT DILAKUKAN atas dasar :


 Kesukarelaan
 Dengan persetujuan tertulis
 Menyediakan konseling sebelum dan sesudah tes
 Dilakukan oleh dokter yang mempunyai keahlian
khusus.
 Tidak digunakan untuk sebagaimana ad. Dilarang
diatas
Pencegahan HIV/AIDS di TK
Pencegahan HIV/AIDS di TK
Pencegahan HIV/AIDS di TK
Permasalahan :
 Masih banyak perusahaan yang belum
memiliki komitmen dan kebijakan atau belum
melaksanakan program pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja

 Masih terdapat beberapa kasus sikap dan


tindakan diskriminatif terhadap tenaga kerja
terkait HIV dan AIDS.

 Program HIV/AIDS di tempat kerja yang


dilakukan pihak lain belum
terdata/terkoordinasi dengan baik
DAMPAK HIV/AIDS BAGI PERUSAHAAN
1) Menurunnya produktifitas
2) Meningkatnya absensi kerja
3) Tingginya pergantian karyawan
4) Berkurangnya karyawan yg b’pengalaman
5) Muncul konflik di tempat kerja yang
menurunkan moral pekerja
6) Meningkatkan Pengeluaran (Biaya
perawatan kesehatan karyawan, Asuransi,
Biaya pensiun dini, waktu yang terbuang
untuk merekrut karyawan pengganti, dll)
Kaidah ILO ttg HIV / AIDS dan
DUNIA KERJA
1. Pengakuan HIV / AIDS sbg persoalan di dunia
kerja
2. Non diskriminasi
3. Kesetaraan jender
4. Kesehatan lingkungan
5. Dialog sosial
6. Larangan skrining dlm rekrutmen kerja
7. Kerahasiaan
8. Kelanjutan status hubungan kerja
9. Pencegahan
10. Kepedulian dan dukungan
KESIMPULAN :
 Program/kegiatan pencegahan dan
penanggulangan HIV & AIDS di Tempat kerja
secara umum telah berjalan di kab./kota dan
sebagian besar berupa kegiatan pencegahan
(prevensi dan promosi)
 Kinik VCT di perusahaan yang diset up sudah
siap mengembangkan pelayanan VCT bagi
tenaga kerja, perlu didukung dari pihak2 terkait
khususnya Disnaker, Dinkes, KPA dan LSM
 Beberapa perusahaan sudah melaporkan data
kegiatan, tetapi kuantitas dan kualitas datanya
perlu ditingkatkan.

You might also like