Professional Documents
Culture Documents
Tehnik Fasilitasi Pendampingan Akreditasi Puskesmas
Tehnik Fasilitasi Pendampingan Akreditasi Puskesmas
Tehnik Fasilitasi Pendampingan Akreditasi Puskesmas
akreditasi puskesmas
MUH. ISKANDAR HAFID, SKM, MPH
TEHNIK
FASILITASI
Get the add-in
PENDAMPINGAN
Pokok bahasan
Fasilitator adalah orang yang mampu melakukan fasilitasi, membuat orang lain
(dalam kelompok) mudah untuk melakukan sesuatu dengan menyediakan
dukungan atau membantu untuk memperoleh dukungan yang dibutuhkan dlm
mengerjakan sesuatu
Fasilitator
bukan instruktur dan bukan
dosen/pengajar, (he is not an expert familiar with the “essentials”)
Fasilitatorharus mempunyai jiwa
kepemimpinan: good leader is not good in
leading but good in serving (Peter Drucker,
2005), but (s)he is not the boss
Facilitator roles (Roger, 1996)
(Facilitating) Methodological
competency
Personal competency
Attitude dan skills yang harus dimiliki oleh fasilitator yang
efektif
(Sumber: Lydia Braakman & Karen Edwards, RECOFTC, 2001)
Dilaksanakan sebelum survei pendahuluan (3-day training program):
Foundation: Basic attitude (1 hari):
Openess
Sensitivity
Empathy
Interest
First floor: Personal communication skills (2 hari):
Observing and listening
Asking and answering questions
Probing
Paraphrasing
Encouraging dialogue
Tehnik advokasi
Dilaksanakan sebelum koordinisasi awal (3-day training program):
Second floor: group centered skills (3 hari):
Trust and confidence building
Provide and receive feedback
Encourage full participation
Building group dynamics and teamwork
Monitoring group roles and stages
Promoting mutual understanding
Fostering inclusive solutions
Support problem and conflict solving
Dilaksanakan pada saat penyusunan plan of action dan persiapan implementasi (2-day training
program):
Third floor: Action centered skills (2 hari):
Assist in realistic agenda setting
Encourage reflection
Support analysis and adaptive action
Support action planning
Support self monitoring and evaluation
Faktor-faktor organisasi yang berkait dengan
kebutuhan pelatihan/fasilitasi
Perubahan regulasi dan peraturan
Perumusan kebijakan/peraturan
Perubahan organisasi
Penerapan tehnologi, sistem, prosedur yang baru
Kebutuhan untuk peningkatan kinerja
Pemecahan masalah
Membuka pasar baru/bisnis baru
Problem keselamatan kerja
Promosi
Karyawan baru
Strategi fasilitasi
Participatory learning: belajar dengan
keterlibatan penuh peserta, group dynamics
Practical learning: belajar tentang hal-hal yang
bersifat praktikal sesuai yang dibutuhkan Pusing
Action learning: belajar melalui proses: konsep amat
diwujudkan dalam action (kegiatan) kemudian jadi
dievaluasi (refleksi thd apa yang dipelajari dari fasilitator,
apa yang dilakukan: lesson learnt), hasil
evaluasi (refleksi) digunakan untuk melakukan niyee
perbaikan, dan seterusnya
Use of appropriate technology
Lifelong learning: melalui pengalaman
memfasilitasi dan membaca
Mempersiapkan fasilitasi melalui suatu pelatihan
Metoda penyampaian: dalam kelas, belajar mandiri, kalakarya/memfasilitasi proses belajar
dalam organisasi, mentoring
Memilih tehnik fasilitasi: presentasi/paparan, diskusi, dialog, konsultasi, demonstrasi,
simulasi, games/permainan, dsb
Memilih media: papan tulis, flipchart, OHP, video, LCD, simulator, konsultasi jarak jauh,
dsb
Memilih metoda evaluasi: verbal, written, performance test/ujian
Memilih fasilitator yang tepat dan narasumber yang diperlukan
Memilih peserta
Menyiapkan alat bantu untuk mendukung proses fasilitasi
Penugasan / exercise:
latihan yang sering adalah icebreaker, climate setting, team building, leadership, problem
solving,
Bentuk exercise: instrumen, case studies, roleplays, games, simulasi, group discussion,
seminar, praktek kerja, demonstrasi, outdoor program, assessment centers
Learning materials dan informasi pendukung yg dibutuhkan
Tempat dan logistik
Pengorganisasian suatu proses fasilitasi
System Facilitator/
development Konsultan
System design
Organizational Facilitator/
development Konsultan
Organizational
design
Organizational
policy & strategy
Pengembangan Konsultan
sistem regulasi Narasumber
Advocacy
Negotiation
Contoh: langkah-langkah pendampingan
akreditasi puskesmas
Workshop akreditasi
Penetapan Penanggung jawab mutu dan pembentukan tim manajemen mutu puskesmas dan keselamatan pasien (penanggung jawab, sekretaris, tim mutu manajerial,
tim mutu UKM, tim mutu UKP/klinis)
Pelatihan standar dan instrument akreditasi
Kajian awal
Pendampingan 5 – 8 kali:
Penyusunan kebijakan
Penyusunan pedoman/manual mutu
Penyusunan pedoman pelayanan UKM/UKP
Penyusunan program-program dan kerangka acuan
Penyusunan prosedur mutu
Penyusunan sasaran-sasaran mutu dan rencana perbaikan
Pelatihan auditor internal
Pelaksanaan audit
Tindakan perbaikan pasca audit
Rapat tinjauan manajemen
Tindakan perbaikan pasca tinjauan manajemen
Kajian pra survey akreditasi
Perbaikan
Permohonan survey akreditasi
SPM