Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

Preoperatif Monocyte to Lymphocyte Ratio in Peripheral Blood

Predicts Stages, Metastasis, and Histological Grades in Patiens with


Ovarian Cancer

Jiangdong Xiang, Lina Zhou, xing Li, Wei Bao, Taizhong Chen, Xiaowei Xi,
Yinyan He dan Xiaoping Wan
Pendahuluan
• Kanker ovarium paling sering menyebabkan kematian.
• Sebagian besar pasien, baru terdiagnosis pada tahap
lanjut setelah menopause. Hal ini dikarenakan pada
tahap awal, kanker ini belum menimbulkan gejala. Oleh
karena prognosisnya yang buruk, diperlukan suatu
metode yang dapat memprediksi prognosis pasien
kanker ovarium setelah dilakukan tindakan operasi.
• Penanda inflamasi sistemik memiliki nilai
prognostik pada berbagai kanker.
• Adanya infiltrasi limfosit disekitar jaringan
tumor berasosiasi dengan prognosis yang baik
pada kanker hati, sedangkan banyaknya
monosit pada jaringan kanker, menunjukkan
prognosis yang buruk.
• Rasio Monosit Limfosit (RML) merupakan
prognostik yang efektif pada tumor padat.
Tujuan Penelitian

• Mengevaluasi nilai penting Rasio Monosit


Limfosit (RML) sebagai alat diagnosa dan
kemampuan prediksinya pada penderita
kanker ovarium
Metode
• Penelitian retrospektif menggunakan data klinis
dari pasien kanker ovarium yang menjalani
pembedahan di bagian obstetrik dan ginekologi,
Rumah Sakit Umum Shanghai, Fakultas
Kedokteran Universitas Shanghai Jiaotong.
• Pengumpulan data dari Januari 2011 – Maret
2016.
• Jumlah pasien kanker sebanyak 133 orang dan
kontrol normal 43 orang.
Hasil

Data Karakteristik Klinis Pasien Kanker Ovarium


Nilai RML (A), RNL (B) dan RTL (C) antara Perbedaan RML pada berbagai stadium, tipe
pasien kanker ovarium dengan kontrol histologi, derajad patologi dan metastasis
RML sebagai prediktor kanker ovarium

RML sebagai faktor risiko bagi perkembangan stadium, derajad histologi


dan metastasis kanker ovarium
MLR memprediksi ketahanan hidup pasien
kanker ovarium
Diskusi
• Nilai RML lebih tinggi pada pasien kanker ovarium
bila dibandingkan dengan kelompok normal,
menandakan terdapat penurunan jumlah limfosit
atau peningkatan jumlah monosit pada pasien
kanker ovarium.
• Penurunan jumlah limfosit, pada darah tepi maupun
dalam jaringan kanker, menandakan adanya
penurunan respon imun terhadap kanker. Sedangkan
peningkatan jumlah monosit pada pasien kanker
ovarium, mengindikasikan peningkatan diferensiasi
monosit dan infiltasi makrofag ke dalam jaringan
kanker (TAM's).
Kesimpulan
• Peningkatan RML merupakan faktor resiko
yang kuat terhadap terjadinya kanker ovarium
stadium lanjut, peningkatan derajad histologi,
terjadinya metastasis sel ke kelenjar limfe dan
penurunan angka ketahanan hidup pasien
kanker ovarium.
Terima Kasih

You might also like