Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH

Oleh :
NATILA ANDINI 21103160201006
NYAYU ELSA NIRWANA 21103160201007
PUJI PANGESTU 21103160201138
KELOMPOK 3
R.A2
PENGERTIAN APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada hakekatnya merupakan s
alah satu instrumen kebijakan yang dipakai sebagai alat untuk meningkatkan pel
ayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Di dalam APBD ter
cermin kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan potensi dan sumber-sumbe
r kekayaan daerah (UU Keuangan Negara, 2002).
STRUKTUR
APBD
Laporan APBD yang memakai format Keputusan Menteri Dalam N
egeri No. 29 Tahun 2002, terdiri atas 3 bagian, yaitu:
Pendapatan dibagi menjadi 3 kategori yaitu
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dana Perimbangan, dan
lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Belanja digolongkan menjadi 4 yakni:

Belanja aparatur daerah,


Belanja pelayanan publik,
Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan, dan
Belanja tak tersangka.
Belanja aparatur daerah diklasifikasi menjadi 3 kategori yaitu:

1. Belanja administrasi umum,


2. Belanja operasi dan pemeliharaan, dan
3. Belanja modal/ pembangunan.

Belanja pelayanan publik dikelompokkan menjadi 3 yakni :


4. Belanja administrasi umum,
5. Belanja operasi dan pemeliharaan, dan
6. Belanja modal.
Pembiayaan dikelompokkan menurut sumber-
sumber pembiayaan yaitu

1. Sumber penerimaan daerah dan sumber pengeluaran daerah


2. Sumber pembiayaan berupa penerimaan daerah
3. Sumber pembiayaan berupa pengeluaran daerah
Belanja Modal
Belanja Modal merupakan belanja pemerintah daerah yang
manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset
atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang
bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada Kelompok Belanja
Administrasi Umum.
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002,
belanja modal dibagi menjadi:
a. Belanja Pelayanan Publik, yaitu belanja yang manfaatnya dapat
dinikmati secara langsung oleh masyarakat umum.
b. Belanja Aparatur Daerah, yaitu belanja yang manfaatnya tidak secara
langsung dinikmati oleh masyarakat, tetapi dirasakan secara langsung
oleh aparatur.
Berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006, belanja
menurut
kelompok belanja terdiri dari:
a. Belanja tidak langsung Belanja tidak langsung
b. Belanja langsung Belanja langsung
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses peningkatan produksi
barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Salah satu
indikator makro ekonomi yang paling penting untuk mengetahui
kondisi ekonomi di suatu daerah periode tertentu adalah Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB).
Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan


daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah.
Pendapatan Asli Daerah dipisahkan menjadi empat jenis
pendapat, yaitu: pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan
milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang
di pisahkan, lain-lain
PAD yang sah.
Sebagaimana disebutkan bahwa Pendapatan Asli Daerah merupa
kan penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli da
erah, maka diharapkan tiap-tiap pemerintah daerah dapat
membangun infrastruktur ekonomi yang baik di daerahnya
masing-masing, guna meningkatkan pendapatannya.
Dana Alokasi Umum (DAU)

Menurut Permendagri 13 Tahun 2006, “Kelompok pendapatan dan


a perimbangan dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri
atas
: dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus.
“ Menurut UU No. 34 Tahun 2004, “Dana Alokasi Umum, selanjutn
ya disebut DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan AP
BN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan ke
uangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam ra
ngka pelaksanaan desentralisasi.”
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN (
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang dialokasikan de
ngan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah unt
uk membiayai kebutuhan pengeluarannya dalam rangka pelaksan
aan desentralisasi.
TERIMA
KASIH

You might also like