Download as ppt, pdf, or txt
Download as ppt, pdf, or txt
You are on page 1of 34

PENDAMPINGAN PSIKOSOSIAL

BAGI LANJUT USIA


(Metode dan Teknik Intervensi
Pekerjaan Sosial bagi Lanjut Usia
Pengantar

Siapakah yang disebut Lanjut Usia?

“Lanjut usia adalah seseorang


yang telah mencapai usia 60
tahun keatas” (UU RI No.13 th 1998 Pasal
1 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia)
Lanjut Usia Telantar adalah
seseorang yang berusia 60 tahun
atau lebih, karena faktor-faktor
tertentu tidak dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya (Permensos No.19 th
2012 tentang Pedoman Pelayanan Sosial Lanjut Usia)

Pelayanan Sosial Lanjut Usia adalah


upaya yang ditujukan untuk
membantu lanjut usia dalam
memulihkan dan mengembangkan
fungsi sosialnya (Permensos No.19 th 2012
tentang Pedoman Pelayanan Sosial Lanjut Usia)
 Keberfungsian sosial:
• Mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya
• Mampu memecahkan masalahnya
• Mampu menjalankan peran
sosialnya di masyarakat
o Dalam UU no. 13 th 1998, terdapat 2 jenis
pengkategorian Lansia:
- Lansia potensial: lanjut usia yg masih
mampu melakukan pekerjaan dan atau
kegiatan yang menghasilkan barang/jasa
- Lansia tidak potensial; lanjut usia yg tidak
berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya
bergantung pada orang lain
o Kedua kategori Lansia tersebut tetap
memerlukan upaya perlindungan dan
pelayanan yg terus menerus agar lansia
dapat menikmati taraf hidup yg wajar
Masalah dan Kebutuhan Lansia
o masalah dan kebutuhan Lanjut Usia
berkisar pada;
• dimensi Biologis/fisiologis
• dimensi Psikologis
• dimensi Sosial
• dimensi Religius
Dimensi Biologi
o Penuaan secara biologi merujuk kepada
perubahan fisik yg menyebabkan
berkurangnya efisiensi sistem organ tubuh
manusia, seperti jantung dan sistem
sirkulasi
o Beberapa tanda-tanda fisik Lansia
merupakan perubahan-perubahan dalam
wujud fisik, lambatnya tanggapan,
kehilangan keberfungsiaan motorik dan
sensori, suatu kecenderungan pada
keletihan yang lebih cepat
o program latihan fisik bagi
Lansia sangat bermanfaat
dalam memelihara
keberfungsian fisiologis,
seperti:
• latihan berjalan
• senam lansia
• berenang
• angkat besi, dll
Dimensi Psikologi
o Tahap akhir kehidupan seseorang
adalah krisis psikologis, yaitu
krisis integritas versus putusasa
(Erikson, 1963)
o Pencapaian integritas
mencerminkan arti dari
kehidupannya, dalam hal ini
individu secara bijaksana dapat
mengerti kehidupan dirinya,
menyadari tentang kemunduran
potensi dan penampilan, serta
siap menghadapi kematian tanpa
rasa takut
o Depressi dan masalah Emosional
• Lanjut usia sering dipandang sebagai orang
yang kesepian. Banyak diantara mereka yg 70
th ke atas hidup sendirian, berpisah dengan
pasangan atau mereka hidup sendirian tanpa
menikah Akibatnya, mereka memandang
kehidupan ke depan sebagai hal yg penuh
dengan kehampaan, yang pada akhirnya
menjadi depressi dan mengalami masalah
emosional lainnya, seperti ; bersikap apatis
terhadap lingkungannya, menarik diri sbg
bentuk dari kemunduran tingkah laku
o Tugas-tugas
perkembangan lanjut usia
meliputi :
• dapat menyesuaikan diri
dengan menurunnya
kekuatan fisik
• mencari kegiatan yang
bersifat pribadi
• melakukan kegiatan sosial
di masyarakat
Dimensi Sosial
• Sistem mikro; interaksi antara
individu Lansia dg lingkungan
terdekat, seperti dg keluarga
atau lembaga pelayanan
dimana mereka tinggal
• Sistem mezzo; merupakan
interaksi Lansia dg lingkungan
di luar keluarga/lembaga,
seperti dg masyarakat setempat
• Sistem makro; individu Lansia
berada dalam lingkungan
masyarakat yg lebih luas,
dengan negara
Dimensi Religius
• agama dipandang • terkadang karena
sebagai faktor penting perubahan
yang mencerminkan fisiologi, psikologi
kesejahteraan atau dan sosial yang
kesehatan emosional
dalam kehidupan drastis
lanjut usia menyebabkan
mereka kehilangan
keyakinan akan
Tuhannya
Pendampingan Psikososial
bagi Lansia
o Psikososial: segala sesuatu yang
menyangkut aspek psikologis dan aspek
sosial dari individu (Lansia)
o Masalah psikososial: masalah yang dapat
berpengaruh terhadap kondisi psikologis
dan sosial seseorang,
kondisi psikologis dan kondisi sosial
berkaitan erat dan saling mempengaruhi
• Pendampingan merupakan
kepedulian dan kesediaan
untuk menolong sesama
manusia baik yg sedang
bermasalah ataupun tidak,
agar dapat berfungsi sosial
secara optimal
• Pendampingan Psikososial:
suatu proses pertolongan
untuk menata dan
menstrukturkan kembali
kepribadian lansia dengan
lingkungan sosialnya agar
mereka dapat mencapai
tahap keberfungsian sosial
secara optimal
o Tujuan Pendampingan Psikososial:
• Pencerahan, katarsis mental;
pengurangan kesedihan, kedukaan
• Penguatan harapan lanjut usia dan
optimisme mengenai masa depannya
• Peningkatan kemampuan
mendayagunakan daya tindak (coping)
dan daya tahan (resilience) dalam
memecahkan masalah serta
menyesuaikan diri terhadap situasi yang
dihadapi
o Pelibatan Lansia dalam
Pendampingan Psikososial
Proses penguatan Lansia untuk
beraktivitas dalam
mengurangi kerentanan
dalam kehidupan sehari-hari
• tanpa meningkatkan
keterlibatan Lansia dalam
pendampingan psikososial,
pelayanan kesejahteraan
lanjut usia sulit direalisasi
Pendekatan, Metode, Teknik, dan
Keterampilan dalam Pendampingan
Sosial bagi Lansia
 Pendekatan:
• sudut pandang atau titik tolak
• suatu rangkaian tindakan yang terpola
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu
• Pendekatan = Model (teori yang
disederhanakan)
 Metode:
• cara yang digunakan untuk melaksanakan
rencana yang sudah disusun
• jabaran dari pendekatan
 Teknik:
• cara yang dilakukan dalam mengimplemen-
tasikan suatu metode secara spesifik
• cara-cara konkrit yang digunakan
Alur kerja Pendampingan Lansia
Pendekatan/Model dalam Pendampingan
Lansia
PENDEKATAN /
MODEL o Psikoanalisa (Freud)
o Perilaku (Pavlop, Skinner)
METODE o Kognitif (Jean Piaget)
o Kognitif Perilaku
( Malcom Payne, Beck , Ellis)

TEKNIK o Belajar Sosial (Bandura)

KETERAMPILAN
METODE DALAM PROSES PENDAMPINGAN
PENDAMPINGAN SOSIAL SOSIAL LANSIA
MIKRO KONTAK &
Berfokus pada KONTRAK
masalah personal
dan sosial ASESMEN

MESSO
membantu individu RENCANA
melalui kelompok INTERVENSI
kecil
PELAKSANAAN
MAKRO INTERVENSI
Membantu individu
dengan melibatkan
EVALUASI &
komunitas TERMINASI
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN (INCERN CONFIRM)
PENDAMPINGAN SOSIAL LANJUT USIA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


I. Nama : Ny. Juminten
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat/tgl.lahir : Cibinong, 12 Desember 1948
Alamat : Jl.Ir..H. Juanda No.16 Paledang-Bogor
Status dalam pelayanan : Klien, selanjutnya disebut sebagai Pihak Kesatu

II. Nama : Satria Baja Hitam


Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Bogor
Status dalam pelayanan : Pendamping Lansia, selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua
Mempunyai hubungan sebagai Klien dari Pihak ke-II, telah mendapat penjelasan mengenai hasil asesmen dan
intervensi yang akan dilaksanakan oleh pihak ke-II terhadap klien. Memberikan wewenang kepada
Pendamping yang bersangkutan untuk melaksanakan intervensi dan tindakan lain yang diperlukan.
Persetujuan ini diberikan dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaaan dari pihak manapun.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh rasa tanggung jawab.
Karangkobar, 10 Februari 2019
Yang Menyatakan,

Pihak Ke-II Pihak Ke-I

Satria Baja Hitam Ny. Juminten


Hakekat Asesmen

 Asesmen yang dilakukan pendamping


sosial dinamakan asesmen psikososial,
sebab diakui bahwa orang dan situasi
mereka adalah hasil interaksi dinamik dan
kedua-duanya menyumbang pada
penyesuaian dan kegagalan penyesuaian
(Person in Environment: PIE)
Instrumen Asesmen

 Body Mapping
 Ecomap
 Genogram
 Diagram Venn
 Diagnosis Gangguan Depresi (BDI)
Body Mapping
(-)
KEKURANGAN (+) KELEBIHAN

?
KEKHAWATIRA
KEINGINAN
N
Ecomap
Pekerja
Teman-
an Joni
teman
Tempat
Joni
Pekerja- berlin-
an dung
samping
an Joni
Keluarga
asli Maria

Keluarga
asli Joni
Polisi

Bank/inst-
tusi
ekonomi Rekreasi
lain keluarga

Kelompok-
kelompok Teman-
komunitas teman
Keterangan: Gereja Maria
Tempat
Hubungan yang kuat: bermain

Hubungan yang penuh tekanan


Hubungan yang lemah
-------------
Teknik-teknik dalam Pendampingan
secara Individual (praktek Mikro)
Deep breathing

Deef breathing yg • Tarik napas dalam-dalam


terstruktur Apakah kegilaan dari hidung Anda
merupakan cara mental perlahan dan lembut
termudah dan bermanifestasi dalam • Tarik napas dalam-dalam
tercepat utk peningkatan detak dari mulut Anda secara
mengalihkan jantung, keringat, perlahan dan lembut
perhatian dari semua pemikiran obsesif, • Hitung 1 hingga 5 saat
jenis kecemasan, atau pemikiran bernapas masuk dan
skenario terburuk..? keluar jika itu membantu
pikiran negatif, stres,
• Tutup mata dan fokuskan
khawatir, dan panik Deef breathing akan
perhatian penuh Anda
menenangkan Anda
pada pernapasan selama
beberapa menit
Progressive Muscular Relaxation (PMR)

1. Duduk di kursi yang nyaman atau


berbaring di tempat tidur Anda
Melalui teknik PMR, tubuh 2. Tarik napas perlahan, dan bernafas 5 kai
Anda dipaksa untuk rileks. 3. Pilih kelompok otot seperti tangan dan
lengan Anda. Biarkan mereka beristirahat
Ini juga merupakan waktu
dengan tenang
terbaik untuk meyakinkan 4. Sambil menarik napas, mulailah
diri sendiri bahwa Anda menegangkan sebanyak yang Anda bisa
akan melewati pandemi sampai Anda merasa tegang
COVID-19 - Anda akan 5. Sambil bernapas, lepaskan ketegangan
dengan perlahan dan mantap
menyesuaikan diri, dan 6. Bernafas biasa…5 kali
Anda akan memikirkan 7. Rasakan perasaan otot yang melepaskan
semuanya semua ketegangan dan rileks
Teknik-teknik dalam Pendampingan
secara Messo

32
32
Teknik-teknik dalam Pendampingan
secara Makro

33
33
Referensi:
Maguire, L. (2002). Clinical social work: Beyond generalist
practice with individuals, groups, and families. Pacific Grove, CA:
Brooks/Cole.
Turner, F. J. (1978). Psychosocial Therapy : A Social Work
Perspective
Setiabudi,B ( 2003 ), Dampak Depresi pada Lanjut Usia : Konsep
Terbaru Evaluasi dan Tatalaksana Depresi. Jakarta. Kongres
Nasional Gerontologi ke III
Sheafor, Bradford W. & Horejsi, Charles R. (2003). Techniques
and Guidelines for Social Work Practice. Sydney: Allyn and
Bacon
Zastrow, H. Charles & Kirst-Ashman, K. Karen. 2004.
Understanding Human Behavior and the Social Environment.
University of Wisconsin-Whitewater : Thomson Publishing
Company.

You might also like