Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

MATAKULIAH

PRAGMATIK

DOSEN PENGAMPU
DR. EDY JAUHARI, M.HUM.

FIB UNIVERSITAS AIRLANGGA


SURABAYA
LITERATUR
Austin, J.L. 1962. How to do thing with words. New York: Oxford
University Press
Brown, Penelope dan S.C. Levinson. 1987. Politeness: Some Universals
in Language Usage. Cambridge: Cambridge University Press.
Huang, Yan. 2007. Pragmatics. Oxford: Oxford University Press
Leech, Geoffrey. 1993. Prinisip-Prinsip Pragmatik. Diterjemahakan
olehM.D.D. Oka. Jakarta: Universitas Indonesia. 
Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. Cambridge: Cambridge
University Press.
Martinich, A.P. (ed).1996. The Philosophy of Language. Third Edition.
New York-Oxford. Oxford University Press.
Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Yule, George. 1996. Pragmatik. Penerjemah Indah Fajar Wahyuni dan
Rombe Mustajab. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
ATURAN PERKULIAHAN
• Mahasiswa harus mengikuti kuliah paling sedikit 75% dari kuliah yg diadakan selama
satu semester. Jika pada akhir semester ada mahasiswa yg mengikuti kuliah kurang dari
75%, mahasiswa yg bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir.

SISTEM PERKULIAHAN
• Ceramah
• Tanya-jawab
• Diskusi
• Penugasan
• Evaluasi

SISTEM EVALUASI
• Evaluasi didasarkan pada tiga hal, yaitu (1) tugas, (2) UTS, dan (3) UAS. Tugas
memiliki bobot 20%, UTS 40%, dan UAS 40%.
•  
• 2T + 4UTS + 4UAS = NA
100
APAKAH PRAGMATIK ITU?
1. Pragmatics is the study of speaker’s meaning
Pragmatics is the study of contextual meaning.
Pragmatics is the study of how more gets commucated than is said. (Yule, 1996)
2. Pragmatics is the systematic study of meaning by virtue of, or dependent on, the
use of language. (Huang, 2007).
3. The most common definitions of pragmatics were: meaning in use or meaning
in context (Thomas, 1995)
4. Pragmatics: the study of meaning in relation to speech situations (Leech, 1983).
5. Pragmatics studies the use of language in human communication as the
determined by conditions of society (Mey,1993)
6. Pragmatics is the study of language use ( Levinson, 1983)
7. Pragmatics is the study of how language is used in communication (Parker,
1986; Leech, 1983)
Kesimpulan: pragmatik adalah the systematic study of meaning in use or
meaning in context.
8. Kita masih ingat semantik juga merupakan bidang linguistik yang mengkaji
makna. Hal ini berarti semantics and pragmatics are the two main branches of
the linguistic study of meaning. (Griffiths, 2006)
9. Kalau begitu, apa perbedaan semantik dan pragmatik?
Perbedaan Semantik dan Pragmatik

1. Makna yg diperlajari dlm pragmatik bersifat eksternal (makna yg ditentukan oleh factor2
nonkebahasaan). Makna yg dipelajari dlm semantik bersifat internal (makna yg semata-mata
ditentukan oleh factor kebahasaan)
Contah: “Saya haus”
Secara semantik tuturan tsb merupakan sebuah informasi bahwa ‘saya haus’, tetapi secara
pragmatik tuturan tsb tdk sekedar memberi informasi bahwa ‘saya haus’. Tetapi, ada makna
lain yg ingin dikemukakan oleh penutur, yaitu ‘meminta minum’. Makna ‘ meminta minum’
inilah yg disebut makna eksternal. Makna eksternal itu tidak dikatakan, tetapi
dikomunikasikan.
2. Makna yg dikaji dlm pragmatik adalah speaker meaning (makna yang dimaksudkan oleh
penutur). Speaker meaning ini bersifat subjektif. Makna yg dikaji dlm semantik adalah
linguistic meaning/ semantic meaning (makna yang dibawa oleh kata2 atau kalimat).
Linguistic meaning/semantic meaning bersifat objektif.
Contoh 1: “Selamat ya”
A pada semester ini mendapatkan nilai yg sangat memuaskan. B kemudian memberi ucapan
selamat kepada A atas prestasinya. Makna yg terkandung dalam ucapan selamat tersebut
adalah linguistic meaning/semantic meaning.
Contoh 2: “Selamat ya”
A baru saja diputus oleh pacarnya B, padahal A masih sangat cinta dengan B. Karena itu A
merasa sedih dan galau bahkan susah tidur. Dalam keadaan seperti itu C justru memberi
ucapan selamat kepada A. Ucapan selamat C kepada A bukan mengandung linguistic meaning,
tetapi speaker meaning. Apa maknanya? Maknanya adalah C ingin mengatakan kepada A
bahwa C tidak sedih bahkan senang A putus dengan B karena C dulu adalah pacar B yang
diambil oleh A.
3. Makna yg dikaji dlm pragmatik bersifat triadis (what do you meant by x?); makna yg
dikaji dlm semantik bersifat diadis (what does it meant?).
tuturan tuturan

makna maksud makna=maksud


Dalam makna diadis makna tuturan= makna yang dimaksudkan. Makna tuturan A,
makna yg dimaksudkan juga A
Dalam makna triadis makna tuturan ≠ makna yang dimaksudkan. Makna tuturan A,
makna yang dimaksudkan B.
Contoh: “Yah, uangku habis”
Berdasarkan makna diadisnya, tuturan itu memberi informasi bahwa ‘penutur
uangnya habis’. Makna yang dimaksudkan oleh penuturnya juga sama.
Tetapi, berdasarkan makna triadisnya, tuturan di atas tidak sekedar berisi informasi
bahwa penutur uangnya habis, namun penutur dengan mengatakan seperti itu
bermaksud meminta uang. Jadi, makna tuturan ≠ tidak sama dengan makna yang
dimaksudkan. Makna ‘meminta uang’ ini adalah makna triadis dari tuturan “Yah,
uangku habis”.
4. Extenal meaning, speaker meaning, dan triadic meang terikat konteks;. Oleh karena
itu, kita tidak bisa memahami maknanya tanpa memahami konteksnya. Oleh karena
itu, konteks dalam kajian kajian pragmatic menjadi sangat penting. Sementara itu,
linguistic meaning atau semantic meaning bersifat bebas konteks. Untuk memahami
maknanya, kita tidak memerlukan konteks di luar tuturan yang bersangkutan.
Apa yg Menjadi Objek Kajian Pragmatik?
 Yang menjadi objek kajian pragmatik adalah utterance meaning (makna tuturan), bukan
sentence meaning (makna kalimat) atau word meaning (makna kata).
 Semua penggunaan bahasa yg ada dalam masyarakat oleh pragmatik dipandang sebagai
utterance, bukan sentence.
Apa Perbedaan Tuturan (utterance) dengan kalimat (sentence)?
(1) Tuturan bukan merupakan satuan gramatikal, sedangkan kalimat merupakan satuan
gramatikal.
(2) Tuturan bukan merupakan bagian dari sistem bahasa, sedangkan kalimat merupakan bagian
dari sistem bahasa.
(3) Tuturan merupakan penggunaan bahasa (bisa berupa kata, frasa, kalimat, atau rangkaian
kalimat) oleh penutur tertentu, pada kesempatan tertentu, dan pada konteks tertentu.
Tuturan adalah kalimat plus konteks. (Huang, 2007).
(4) Tuturan bersifat konkret, jelas konteksnya, sedangkan kalimat bersifat abstrak, tidak jelas
konteksnya.
(5) Tuturan merupakan produk dari tindakan bertutur, sedangkan kalimat merupakan produk
dari gramatika.
(6) Each utterance is unique, having been produced by a particular sender in a specific
situation. Utterances can never be repeated because they are tied to a sender and a time
(Griffiths, 2006).
(7) Kalimat bisa menjadi tuturan apabila sudah memiliki konteks yang jelas.
Perbedaan tuturan dan kalimat bisa membawa implikasi
pada dua hal:
(1) Dua tuturan yang berbeda bisa diekspresikan dengan menggunakan
kalimat yang sama.
Contoh 1:
(a) “Pintunya terbuka” : diucapkan oleh A kepada B yang sedang
kedinginan (konteks).
(b) “Pintunya terbuka” : diucapkan oleh seorang pencuri kepada temanya
yang akan mencuri di sebuah rumah (konteks).
Contoh 2:
(a) “Sudah jam sepuluh malam” : diucapkan oleh Ani kepada temannya
yang mengajak jalan-jalan (konteks).
(b) “Sudah jam sepuluh malam” : diucapkan oleh seorang ibu kepada
anaknya yang masih SD yg sedang bermain
game (konteks)
Jadi, kalimat yang sama bisa digunakan untuk mengekspresikan tuturan
yang berbeda karena digunakan dalam konteks yang berbeda.
(2) Satu tuturan yang sama bisa diekspresikan dengan
menggunakan kalimat yang berbeda.
Contoh: (a) Jaga kebersihan.
(b) Jangan buang sampah sembarangan.
(c) Jangan bikin kotor.
(d) Jangan jorok.
Kalimat (a-d) di atas bisa digunakan untuk
mengekspresikan satu tuturan yang sama,
yaitu “Buanglah sampah pada tempatnya”.
Apa Saja Topik yg Dikaji dlm Pragmatik?
(a) The central topics of inquiry of pragmatics include implicature,
presupposition, speech acts, and deixis (Huang, 2007)
(b) A scope for pragmatics would include the study of deiksis,
presupposition, and speech acts (Levinson, 1983: 9)
(c) Pragmatics is the study of deiksis, implicature, presupposition,
speech acts, and aspects of discourse structure (Levinson, 1983: 27).
(d) Pokok2 bahasan yg dikaji dalam pragmatik di antaranya adalah
tindak tutur, implikatur, kesantunan, dan isu-isu di dalam pragmatik
(Gunarwan, 1994).
Kesimpulan: Topik yg dikaji dlm pragmatik adalah (1) implicature,
(2) presupposition, (3) speech acts, (4) politeness, (5) deixis, (6)
aspects of discourse structure, d an (7) isu2 lain di dalam pragmatik.

Di antara topik2 yang dikaji dalam pragmatik, topik yang dianggap


sentral dalam pragmatic adalah speech acts.

You might also like